Bab 108
Pengendalian atas Keinginan-keinginan
KRISTUS berkata :
AnakKu, pada saat kamu menginginkan sesuatu terlalu banyak, maka kamu akan kehilangan karunia damaiKu. Orang-orang yang congkak dan tamak, tak pernah merasakan damai. Orang yang miskin didalam roh, orang-orang yang sederhana, menikmati sebuah damai Surgawi didalam jiwanya.
2. Untuk menata kehidupanmu, kamu harus memulainya dari dalam dirimu sendiri. Mulailah dengan keinginan-keinginanmu. Buatlah agar dirimu hanya menginginkan apa yang Kukehendaki agar kau miliki. Janganlah menginginkan sesuatu yang bukan diperuntukkan bagimu. Mengapa kamu menginginkan segala sesuatu yang akan mengikat hatimu terlalu erat kepada dunia ini ?
3. Serahkanlah dirimu kepada kehendakKu, maka kamu akan mendapatkan kemenangan atas segala hal duniawi ini. Periksalah keinginan-keinginanmu. Meskipun nampaknya hal itu baik dan bersifat Surgawi, tetapi mungkin hal itu bisa melukai dirimu jika hal itu menuntut terlalu banyak perhatianmu, sehingga hal itu mencegah dirimu melakukan tugas-tugas dan kewajibanmu lainnya.
4. Aku ingin agar kamu memiliki kebebasan dari para pengikutKu yang sejati. Kasihilah kebijaksanaanKu dan pilihlah kehendakKu saja, maka kamu tak akan berputus asa jika rencana-rencanamu gagal atau sahabat-sahabatmu mengacaukan dirimu. Sepanjang kamu masih melaksanakan apa yang terbaik, percayalah bahwa Aku berkenan denganmu. Inilah yang harus kau usahakan lebih dari semuanya, menyenangkan Aku dalam segala hal.
RENUNGAN :
Kesempurnaanku yang utama adalah berdasarkan kepada Sabda Allah dan rahmatNya. Dengan pertolonganNya aku bisa mengendalikan diriku lebih besar dari pada yang bisa dimimpikan oleh manusia duniawi ini. Pengendalian diri ini diperlukan terutama didalam hal-hal yang baik dan suci. Pertama-tama aku harus memperhatikan tugas dan kewajibanku. Segala alasan yang nampaknya baik, yang membuatku melupakan hal ini, bukanlah berasal dari Allah. Semangat yang berlebih-lebihan bisa menimbulkan kecemasan, rasa takut serta bingung. Hal itu membuatku tak bisa melaksanakan kewajiban-kewajibanku. Hal itu menurunkan ingatan-ingatanku dan rasa damaiku, dan membuatku menjadi semakin kurang sabar, mudah marah, dan terlalu cepat mengambil keputusan yang tergesa-gesa. Keinginan dan niatan yang tidak dikendalikan bisa membuatku jatuh kedalam dosa. Semuanya ini bisa membuatku menjadi kurang berhati-hati, sehingga membuatku terlalu berlebihan didalam berusaha untuk menolong orang lain dimana orang lain mungkin bisa menyesalkan petolonganku itu, dan karena aku, mereka bisa menolak melakukan apa yang benar.
DOA :
Yesusku, biarlah aku melaksanakan karya-karyaMu demi Engkau saja, bukan demi kepuasan diriku atau kesombonganku. Sepanjang aku masih menginginkan kehendakMu, maka aku akan bertindak dengan hati-hati dan aman. Jangan biarkan aku bersikap tergesa-gesa terhadap apa yang seharusnya dilakukan secara perlahan-lahan. Jika aku menyesali kegagalanku, maka disini aku telah bekerja bagi diriku sendiri, bukan bagiMu. KehendakMu sajalah yang harus terjadi, bukan keinginanku. Aku berharap untuk melakukan yang terbaik yang aku bisa, namun aku tak akan terlalu merisaukan hasilnya. Jika aku kehilangan damai didalam jiwaku dan ketenangan didalam pikiranku, maka hal itu adalah karena aku lebih banyak berpikir tentang tugas-tugasMu, bukan kehendakMu. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik. Dan yang lain-lainnya tergantung kepada orang-orang disekitarku dan rahmatMu. Jangan biarkan aku berpikir bahwa diriku lebih besar dari pada Engkau. Kini aku menyerahkan segalanya di tanganMu. Amin.