Monday, November 20, 2017

LDM, 8 November 2017

PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARIA
8 NOVEMBER 2017


Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

HATI KEIBUANKU BERDENYUT BAGI SETIAP ANAK-ANAKKU. KETIKA MEREKA BERJALAN MENJAUHI PUTERAKU, MAKA HATIKU BERDENYUT LEBIH KERAS LAGI, DENGAN TUJUAN AGAR MEREKA MENDENGARNYA.

Pada saat-saat ini umat manusia telah memasuki tempat-tempat dimana mereka tidak tahu bagaimana cara keluarnya, hingga mereka semakin tenggelam di dalam kejahatan.

Pewahyuan-pewahyuanku kepadamu bukan hanya berbicara tentang peristiwa-peristiwa apa yang akan terjadi kepadamu, karena ketidak-taatanmu, karena kamu memberontak melawan Kehendak Ilahi dan karena kamu menyembah iblis. Aku juga menyampaikan kondisi-kondisi yang ditunjukkan oleh Allah Bapa agar umat manusia melaksanakan dan mendapatkan pembedaan yang jelas, mengenai tujuan hidup agar kamu tidak sampai musnah, serta bertobat atas segala kejahatan yang kau lakukan dan kebaikan yang belum kau lakukan.

Anak-anak, saat ini kamu harus saling mendoakan satu sama lain, dan dari doa persaudaraan ini kamu harus menjadi pengantara di antara orang-orang di sekitarmu. Dengan begini maka kasih akan bertumbuh lebih cepat lagi di antara kamu, menjadi semacam dinding bagi Tubuh Mistik Puteraku. "Live in prayer and supplication, pray at all times as the Spirit inspires you. Watch together and persevere in your prayers without ever being discouraged. Pray for one another, interceding on behalf of all the saints." (Eph 6.16)

Anak-anakku, berharap untuk memperoleh rahmat di mata Allah dan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa hendaknya menjadi kekuatanmu untuk terus mengatasi kelemahan manusia yang akan menuntunmu berbuat salah. Meskipun bukan hanya pengharapan saja yang mendorongmu untuk menang ketika kejahatan mendekati kamu, tetapi juga keteguhan dalam mencapai tujuan sebagai anak-anak Allah: kehidupan kekal.

Di saat-saat pemurnian ini, umat manusia tak bisa melihat kejahatan. Umat manusia tak bisa melihatnya karena ia telah berhubungan erat dengan manusia, dimana manusia bisa menyaksikan kejahatan itu ada di berbagai tempat. Hanya manusia yang hidupnya selalu di dalam Hukum Allah, yang selalu mempertahankan kobaran api pengharapannya, yang bisa mengenali bahwa sudah tidak ada lagi aturan manusia, tak ada lagi aturan sosial, tak ada lagi lainnya kecuali segala sesuatu yang berada diluar Hukum Allah.   

SINAR MATAHARI MENYINARI SEMUA ORANG, BINTANG-BINTANG JUGA MENYINARI SETIAP ORANG, TETAPI TIDAK SETIAP ORANG BISA MELIHATNYA.

Di saat-saat pemurnian bagi umat manusia ini, keputus-asaan telah menyelimuti setiap orang dan menuntunnya kepada keinginan untuk memiliki segala sesuatu yang tak akan bisa diperolehnya kecuali dia melakukan penyalah-gunaan.

Di saat-saat pemurnian bagi umat manusia ini, beberapa ada yang memberontak dan menyangkal Puteraku. Mereka menyangkal Pengadilan Ilahi, mereka tidak mau berkomitmen, tidak mau berkurban, mereka tidak mau melihat sesuatu yang berada dibalik apa yang kelihatan. Anak-anakku yang seperti ini harus merendahkan dirinya agar bisa menyadari keadaannya dan agar mereka bisa menemukan keinginan untuk mengasihi di dalam dirinya.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, janganlah kamu berspekulasi tentang tanggal-tanggal, Waktu Ilahi bukanlah waktu manusia.

Persiapkanlah dirimu bagi saat Peringatan Besar itu
Rubahlah apa yang perlu dirubah dalam dirimu…
Perbaharuilah dirimu dengan semangat kemurahan hati…
Lunakkanlah hatimu yang beku…
Berusahalah tersenyum bersama mereka yang tersenyum, dan menangis bersama mereka yang menangis…

Janganlah kamu hanya memperhatikan dirimu sendiri, tetapi perhatikanlah juga sesamamu, karena di dalam Kasih kamu akan diukur, dimana ukuran itu akan sesuai dengan kasihmu kepada sesama.

DI DALAM PERISTIWA PERINGATAN ITU, BEBERAPA ORANG AKAN BERTOBAT, YANG LAINNYA AKAN SEMAKIN MENJAUH DARI PUTERAKU, DAN MEREKA AKAN MENYINGKIRKAN AKU DARI DALAM KEHIDUPAN MEREKA.

BEBERAPA ORANG AKAN DIPERBAHARUI, DAN YANG LAINNYA AKAN MENYATU DENGAN SI JAHAT. BERJALANLAH SEOLAH SETIAP SAAT ADALAH SAAT TERAKHIR DARI KEHIDUPANMU.


Anak-anak yang terkasih, kamu akan menyaksikan api dari langit. Beberapa orang akan merasakan sukacita karena mereka tahu bahwa itu adalah HARI TUHAN. Tetapi yang lainnya, terutama yang keras hatinya, yang paling berdosa, mereka dicekam oleh rasa takut dan mereka akan berlarian kesana kemari tanpa bisa menemukan tempat perlindungan. 

Angkatan ini tidak mematuhi Panggilan-panggilan Ilahi: mereka mempertanyakan hal itu, mengabaikannya dan menyangkalnya, sementara itu Puteraku tidak pernah menjauhkan mereka dari segala sesuatu yang sekiranya bisa mempertobatkan mereka.

Kamu, anak-anak dari Hatiku Yang Tak Bernoda, bersujudlah dan pujilah Puteraku. Kamu tak bisa hidup dengan sikap suam-suam kuku, kamu harus bertobat. Aku memanggilmu dengan Hati Keibuanku, agar kamu memilih kehidupan dan menolak kematian kekal.

Kamu, anak-anak, terus berkelana dalam kehidupan ini dengan menyia-nyiakan kesempatanmu. Kamu hidup di masa lalu, kamu tidak melihat saat ini dan masa mendatang. Jika kamu mau berhenti dan merenung, kamu akan memiliki hati nurani dan kesadaran bahwa dirimu hidup terpenjara oleh kehendak bebasmu sendiri, kamu menjadi tawanan dari keadaanmu sendiri serta tawanan dari keinginanmu akan masa mendatang.

Anak-anakku tidak mau memperbaiki cara berpikirnya, agar kamu bisa memanfaatkan waktumu sebagai kesempatan untuk meraih Keselamatan Kekal. Kamu meminta kebebasan untuk menyalahkan dirimu sendiri melalui keputusanmu yang buruk. Karena keputusan memiliki akibat bagi mereka yang mengambilnya serta menentukan masa depan mereka.

Di saat pemurnian atas umat manusia ini, kamu masih berada di dalam realita dimana gandum dan ilalang masih bisa hidup bersama. Dengan begitu maka setiap orang akan menerima pengaruh yang baik maupun yang buruk dari sekitarnya. Misalnya, perang bukan hanya berakibat bagi mereka yang menyulutnya, tetapi semua orang akan menderita akibatnya. Demikian pula dengan perbuatan dan kejadian yang lainnya. Inilah sebabnya aku memanggilmu untuk menjadi orang yang mendorong kebaikan.

Anak-anak, bertindaklah di dalam apa yang baik, dengan membawa Kasih dari Puteraku dan Ibu ini. Di dalam pewahyuan-pewahyuanku kepadamu, aku telah menyampaikan akibat dari dosa-dosa manusia. Pada saat yang sama, aku telah mengulurkan tanganku kepadamu sebagai pengantara dan dukungan, karena aku adalah Ibu dari seluruh umat manusia.  
Berdoalah anak-anakku, berdoalah bagi Gereja Puteraku sehingga perpecahan yang sedang berlangsung ini tidak menyulut peristiwa-peristiwa yang lain.

Berdoalah anak-anakku, berdoalah bagi Jepang. Ia diguncang lagi, dan sekali lagi ia menjadi sumber pencemaran bagi umat manusia.

Berdoalah anak-anak, berdoalah, perang berlanjut dari kata kepada perbuatan, fajar akan menjadi peringatan bagi dunia.

Berdoalah anak-anakku, berdoalah, wabah penyakit membahayakan seluruh
umat manusia.


KAMU AKAN MENYAKSIKAN APA YANG AKAN KAU SEBUT SEBAGAI SEBUAH SALIB CAHAYA DI LANGIT. IA AKAN MENERANGI TANPA IA SENDIRI MENJADI SUMBER TERANG. MAKA KATAKANLAH KEPADA DIRIMU: INILAH SAATNYA DAN BERLUTUTLAH SEGERA. (1)

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

LIHATLAH KEPADA CUACA, TANAMAN, LIHATLAH KEPADA MEREKA YANG MENOLAK ALLAH, LIHATLAH KEPADA MEREKA YANG MENOLAK KAMU, MAKA KAMU AKAN MENGERTI BAHWA INI SEMUA ADALAH TANDA-TANDA ZAMAN INI. BEGITU JUGALAH SABDA PUTERAKU DAN AKU DITOLAK.

AKU MENGASIHI KAMU DI DALAM HATIKU. SETIAP ORANG, DI TANGAN MEREKA, MEMILIKI KUNCI UNTUK TETAP TINGGAL DI DALAM HATIKU. KUNCI INI ADALAH BERUPA KEINGINAN MEREKA.

Aku mengasihi kamu. Aku memberkati kamu.

Bunda Maria

SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.








KOMENTAR OLEH VISIUNER

Saudara-saudari,

Bunda Maria berbicara kepadaku dan pada saat yang sama membuat aku bisa melihat sekelompok orang. Diantara mereka ada yang saling berbicara dengan suasana damai, namun yang lainnya membicarakan kepentingan mereka sendiri, dan yang lain lagi berbicara tentang harta dan perolehan mereka.

Bunda Maria berkata: Puteri, lihatlah perbedaan prioritas yang ada dalam kelompok kecil dari anak-anakku ini. Kemudian bayangkanlah seluruh umat manusia: begitu banyaknya mereka, dan begitu sedikit yang taat kepada Kehendak Ilahi atau yang menyadari betapa pentingnya untuk mengambil keputusan yang tak ternilai manfaatnya agar dirinya berubah menjadi semakin spirituil.

Segala rahmat, keutamaan, dan karunia-karunia yang diperoleh jiwa, besarnya kedalaman yang kemudian bisa dijembatani hingga anak-anakku bisa melaluinya, dengan dituntun oleh Puteraku, kesadaran akan luasnya Kasih Ilahi yang tidak mementingkan diri sendiri. Puteraku memperlihatkan KasihNya, dengan berbagai cara, melalui Sabda bagi mereka yang membutuhkan Sabda, atau melalui ilmu pengetahuan bagi mereka yang membutuhkannya, atau melalui penalaran bagi mereka yang suka merenungkan segala sesuatu. Puteraku tidak menyisihkan bagi diri-Nya sendiri. Bagi suatu jiwa Dia menyerahkan segalanya.

Puteriku yang terkasih, apakah kamu melihat betapa jauhnya manusia berada? Dia tak mampu memisahkan dirinya dari segala sesuatu dengan kekuatannya sendiri, agar dia bisa berjalan menuju pertobatan, bagi sesamanya juga.

Betapa jauhnya dia yang telah diperintah oleh kepentingan diri dan bergantung kepada kemampuannya sendiri.

Betapa dekat dengan umat manusia jalan yang menuju Puteraku, ketika manusia ingin berjalan di dalam ketaatan, iman, kesabaran, pengharapan, kepercayaan, toleransi, dan akhirnya, di dalam kasih kepada sesama, agar manusia bisa memberikan pujian yang layak dan mengasihi apa yang dikasihi Allah: manusia!


Amin.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/