Wednesday, October 7, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 3, Bab 11)





BAB 11


Persiapan Yang Tekun



Kristus :


AnakKu, biarlah aku menunjukkan kepadamu persiapan terbaik bagi Komuni Kudus. Jangan bertindak secara mekanis, mendaraskan kata-kata, tetapi berpikir tentang hal yang lain. Jangan bertindak dengan rasa takut, seolah-olah Aku datang untuk mencari kesalahanmu. Aku datang kepadamu karena Aku ingin datang, karena Aku mengasihi kamu, dan karena kamu membutuhkan Aku. Jika Aku tidak datang kepadamu, kamu tak akan masuk kedalam hidup abadi.


2. Biarlah persiapanmu menjadi sebuah pertimbangan yang cerdik bagi apa yang akan kau lakukan. Renungkanlah kehidupanmu sehari-hari, bagaimana hal itu bisa menjadi lebih baik lagi demi kepentinganKu. Jika kamu berkata kepadaKu bahwa kamu tidak layak bagiKu, ingatlah akan bermacam-macam kesalahanmu yang mengecewakan Aku, dan berusahalah melakukan sesuatu untuk mengatasinya segera. BersamaKu, kasih berarti tindakan, tindakan nyata dimana hal itu dibutuhkan. Buatlah agar kasihmu kepadaKu menjadi kasih yang disertai tindakan nyata, maka kamu akan siap untuk menerima Komuni Kudus.


3. Tak ada kata-kata yang bisa menjelaskan hak istimewa yang Kuberikan kepadamu didalam Komuni Kudus. Hindarkanlah rutinitas. Jangan menjadi terlalu terbiasa didalam menerima Aku sehingga kamu kehilangan rasa penghargaanmu atas hak istimewa ini. Berusahalah didalam setiap kali menerima Komuni Kudus agar menjadi sebuah kesempatan yang besar bagimu. Lakukanlah hal itu dengan melakukan berbagai macam tindakan yang berbeda-beda sebagai persiapanmu dan rasa terima kasihmu. Janganlah mendaraskan doa-doa yang sama, ataupun melakukan suatu cara yang tetap sama. Suatu saat, renungkanlah tentang sabdaKu atau kehidupanmu. Pada hari yang lain, ucapkanlah doa-doa tertentu atau bacalah buku-buku doa. Disaat yang lain lagi, nyanyikanlah sebuah hymne didalam hatimu. Pakailah variasi, maka kamu tak akan jatuh kedalam kebosanan rutinitas.


4. Jangan biarkan pikiran tentang ketidak-layakan dirimu menarikmu dari Komuni Kudus. Pikirkanlah demikian : bahwa Aku menginginkan kamu menerima Aku karena kamu memang membutuhkan Aku. Untuk alasan itulah Aku memerintahkan kamu agar datang kepadaKu. Jika hal itu hanya karena masalah ketidaklayakan dirimu, maka tak akan ada orang yang layak menerima Aku.



Renungan :


Hidupku sehari-hari hendaknya menjadi sebuah persiapan terus menerus untuk menerima Komuni Kudus. Aku harus siap bagi Yesus disetiap pagi. Hal itu akan terjadi jika kesetiaanku kepadaNya tetap teguh disepanjang kegiatanku sehari-hari. Disamping kejengkelan yang bisa datang, aku bisa tetap memiliki pemikiran yang jernih dan pengendalian diri. Untuk memperoleh hal ini, aku bisa memanfaatkan barang-barang rohani, gambar-gambar kudus, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Pada berbagai kesempatan disepanjang hari, aku selayaknya melihat sepintas kepada kegiatanku, untuk melihat dimana aku telah gagal atau dimana aku bisa memperbaiki. Meskipun aku berpergian, jangan sampai aku tidak mengunjungi Gereja, meskipun hanya untuk sebentar saja. Sepanjang tugas-tugasku mengijinkan, aku harus berusaha berbicara dengan Allah sesering mungkin, memujiNya, berterima kasih kepadaNya, bersedih atas dosa-dosaku, dan memohon bantuan rohani maupun materi atas kebutuhanku. Jika aku benar-benar berusaha untuk membuat agar kehidupanku sehari-hari menjadi sebuah persipan dan rasa terima kasih bagi Komuni Kudus, Sakramen Suci ini akan melakukan keajaiban dalam diriku.



Doa :


Yesusku, Yang tak dihormati dan tak dikasihi oleh sekian banyak orang, biarlah aku memberiMu sebagian kecil penghormatan dan kasih yang layak Kau terima melalui Sakramen Terberkati. Seringkali disepanjang hari, aku akan menunjukkan keinginanku untuk menerima Engkau. Aku ingin menunjukkan rasa terima kasihku kepadaMu atas karunia ilahi ini. Aku ingin meletakkan kebutuhanku dihadapanMu, bersama-sama dengan kebutuhan materi dan rohani dari orang-orang lain. Aku ingin menyatakan kesedihanku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa dunia ini. Aku tak akan lagi menerima Engkau dalam keadaan tidak siap, ataupun sebagai kebiasaan yang tanpa perasaan. Setiap penerimaan Komuni Kudus akan menjadi sebuah pendekatan kasih yang cerdik kepadaMu, Tuhan dan Penyelamatku. Meskipun aku tak bisa mempersiapkan diriku seperti yang Kau kehendaki, setidaknya aku akan melaukan yang terbaik untuk menerima Engkau dengan lebih layak. Amin.