BAB 24
Ujian Bagi Kasih Sejati
Kristus :
AnakKu, banyak rasa menaruh perhatian disalah artikan sebagai kasih sejati, sampai saatnya hal itu mendapatkan suatu ujian. Hanya waktu dan cobaan-cobaan yang akan membuktikan ketulusan kasihmu kepadaKu. Waktu dan cobaan-cobaan itu diberikan kepadamu dalam kehidupanmu ini.
2. Jangan mengecewakan Aku didalam kegiatanmu sehari-hari. Jagalah niatan-niatan baikmu. Jangan biarkan niatan baikmu menjadi lemah, sehingga dari saat ke saat perbaharuilah intensimu selalu. Jika tidak, ketika datang penentangan, maka kamu akan mencari penghiburan, bukannya kamu menerima cobaan itu dan menyerahkannya kepadaKu sebagai kurbanmu.
3. Hari ini akan memberimu banyak kesempatan untuk membuktikan kasihmu kepadaKu. Jika datang kekacauan, kesulitan, dan kegagalan, jangan biarkan semua itu menakutkan, menyedihkan, atau menjatuhkan semangatmu. Lakukan apa yang kamu bisa untuk menyelesaikan persoalan-persoalanmu dengan cerdik, dan jika hal itu berada diluar kemampuanmu, terimalah hal itu sebagai KehendakKu.
4. Jika kamu senang apabila Aku mengirimkan kesenangan kepadamu, maka kamupun harus rela menerima sesuatu yang tidak menyenangkan dariKu. Jagalah pandangan matamu kepada si Pemberi, bukan kepada pemberian itu. Lihatlah kasihKu kepadamu, kebijaksanaanKu dan tujuan abadiKu bagimu. Jangan mengasihani dirimu sendiri, atau bahkan memperhatikan dirimu sendiri. Dalam segala hal, biarlah Aku yang mengarahkan hidupmu.
5. Jangan malu melayani orang lain demi kepentinganKu. Aku ingin setiap saat hidupmu hanya bagiKu saja. Jagalah pandangan matamu kearahKu untuk segala hal. Berkatilah Aku sebanyak mungkin jika kehidupanmu tidak menyenangkan sebanyak jika kehidupanmu itu menyenangkan kamu. Jika kamu mengenal baik tentang Aku, kamu tak akan berhenti memujiKu, meskipun Aku tidak lagi memberikan apa-apa kepadamu.
Renungan :
Apakah aku ini sahabat Kristus yang asal-asalan saja, ataukah sahabat yang sejati dan setia ? Kehidupanku inilah jawabannya. Sikapku, keinginanku, tindakanku jika menghadapi kesulitan dan situasi yang tidak menyenangkan, semua ini membuktikan berapa besar diriku menjadi milik Yesus. Aku harus menjaga kenyataan ini dalam ingatanku sepanjang hari, terutama saat dimana rasa cinta-diriku mau memberontak kepada orang-orang yang membuat hidupku menjadi berat atau menderita. Aku bisa membuktikan penyerahan diriku kepada Kristus dengan cara mau menerima keadaan yang tidak menyenangkan yang datang padaku. Jika aku harus menanggung sesuatu yang tidak kuinginkan dan tidak kuharapkan, maka disitulah aku harus menunjukkan derajat kasihku kepada Allah, dengan tanpa perasaan ragu. Disini aku bisa menunjukkan kasihku yang setengah-setengah, kasih yang bersyarat ataupun kasih yang murni tanpa rasa egois.
Doa :
Allah dan Penyelamatku, segala sesuatu yang terjadi hari ini, ada dibawah tuntunan dan kekuasaanMu. Meskipun terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain terhadapku, inipun terjadi atas ijin dariMu dan dengan alasan-alasan yang baik dariMu. Didalam menerima cobaan hidup sehari-hari, aku bekerja sama dengan kuasaMu yang maha bijaksana dan aku akan berusaha untuk memenuhi rencana abadiMu. Kepada manusia duniawi, diriku mungkin nampak bodoh, namun adalah suatu kebijaksanaan yang besar untuk menjadi bodoh seperti ini. Inilah kebodohan versi Allah, yang akan bisa mengalahkan kebijaksanaan dunia ini. Karena itu aku mempersembahkan segala-galanya dari diriku dan segala milikku kepadaMu. Berilah aku terang untuk melihat bagaimana persembahan ini bisa diwujudkan dalam tindakanku hari ini. Berilah aku keberanian dan kemurahan hati untuk mengikuti terangMu dalam segala peristiwa yang terjadi. Amin.