BAB 10
Persiapan Menerima Komuni Kudus
Kristus :
AnakKu, untuk memperoleh sebanyak mungkin berkat dari Komuni Kudus, buatlah persiapan yang baik untuk menyambut karunia yang mulia ini.
2. Lapangkanlah jiwamu dengan pikiran-pikiran yang bersih, pikiran-pikiran tentang apa yang Kukatakan atau Kulakukan dulu atau tentang apa yang dikatakan oleh para pengikutKu yang setia tentang Aku. Naikkanlah keinginanmu melalui keinginan-keinginan yang suci, keinginan untuk menyenangkan Aku lebih banyak dalam hidupmu dengan cara menghindari kesalahan-kesalahanmu dan melaksanakan kebajikan.
3. Usaha-usaha seperti ini akan membuka pikiranmu menuju keadaan yang lebih terang dan mengatur keinginanmu menuju sifat kemurahan hati. Jika aku menemukan keadaan ini dalam dirimu, Aku akan melimpahkan rahmat yang lebih besar lagi dari pada sebelumnya. Aku tak pernah lupa sedikitpun untuk menarikmu menuju kekudusan dan kesempurnaan yang lebih tinggi.
4. Setiap Komuni Kudus membawa kesempatan yang tak terbatas bagi jiwamu. Batasnya ada didalam derajat dari minatmu dan kesediaanmu untuk mengikuti Aku kapanpun Aku mengundangmu.
Renungan :
Sekali Komuni Kudus yang dilakukan dengan baik bisa membuatku menjadi seorang kudus. Namun, setelah sekian banyak aku menerima Komuni Kudus, diriku tetap saja berada jauh dari kesucian. Hal ini menunjukkan kepadaku bahwa aku belum mengambil keuntungan dari karunia Allah yang besar ini. Sepantasnya aku menggunakan buku-buku doa jika hal itu bisa menolongku untuk memperbaiki dosa-dosaku. Aku harus menggunakan apapun yang bisa menolongku untuk membuat persiapan yang lebih baik guna menerima Komuni Kudus. Dengan jalan ini aku tak akan menyesali kelalaianku kemudian. Semakin aku mempersiapkan diriku bagi Yesus, semakin aku memperoleh keuntungan dari kunjunganNya kepadaku.
Doa :
Tuhan, semakin penting suatu kesempatan, semakin hati-hati orang mempersiapkan dirinya. Tak ada peristiwa dalam hidupku yang lebih penting dari pada menerima Engkau dalam Komuni Kudus. Biarlah aku sering mendekati Engkau, namun biarlah aku tidak sampai gagal untuk mempersiapkan diri dengan baik bagi hak istimewa surgawi ini. Mungkin aku tidak selalu memiliki cukup waktu, tenaga atau kewaspadaan batin seperti yang layak kumiliki bagiMu, tetapi setidak-tidaknya aku bisa melakukan yang kecil saja bagi kesempatan-kesempatan seperti ini. Dengan tulus aku berharap untuk menghindari kebodohan rutinitas atau kemalasan. Aku akan selalu menggunakan cara apapun yang kumiliki untuk menolongku menerima Engkau dengan hati yang sederhana, mengasihi dan dengan penuh hormat. Amin.