Holy Love, 4 Agustus 2016
Nampak hadir seorang imam berseragam
hitam putih. Dia berkata : Aku adalah St.Dominikus. terpujilah Yesus.
Dengan sesungguhnya aku berkata kepadamu,
dunia akan berubah setelah perjanjian rahasia presidenmu dengan Iran. Dia telah
mendorong kejahatan dengan sejumlah besar uang untuk membebaskan tawanan. Aku berkata
seperti apa yang telah dikatakan oleh Surga selama ini. Kamu tak bisa berunding
dengan setan. Negaramu akan mengalami terorisme yang semakin meluas pada masa
mendatang. Inilah buah-buah yang busuk dari negosiasi jahat yang belum pernah
terjadi sebelumnya. Presidenmu ini tak pernah ragu untuk melanggar hukum dengan
mempengaruhi anggota Konggres. Dia mendukung mereka yang tidak mengkritik
dirinya. Janganlah kamu seperti itu.
Berdoalah rosario sebagai sarana untuk
memerangi jalan keburukan yang ditempuh oleh presidenmu.
Holy Love, 4 Agustus 2016
Pesta St. John Vianney, Cure d'Ars dan pelindung imam-imam
St. John Vianney, Cure d'Ars dan pelindung imam-imam berkata: Terpujilah Yesus (St. John Vianney berpakaian seperti pada
patungnya)
Sadarilah bahwa saat ini imam-imam,
sebagian besar, telah tunduk kepada rasionalisasi. Imam-imam menghabiskan waktunya
untuk menyenangkan manusia lebih dahulu daripada Allah. Bahkan ada imam-imam yang
melayani tujuan-tujuan yang jahat, meskipun hal itu dibungkus dengan kebaikan. Beberapa
ada yang tak memiliki semangat hidup panggilan sama sekali. Ada juga beberapa imam
yang baik dan berbakti, namun mereka sering dianiaya melalui sikap iri hati yang
ada di sekitarnya. Sulit sekali bagi umat awam untuk menemukan imam yang mengajarkan
moral yang benar, yaitu Iman Tradisionil.
Seandainya aku masih berada di dunia,
aku akan menghabiskan waktuku untuk melayani pengakuan dosa bagi umat yang mengalami
kebingungan dan berkompromi. Sebagai seorang imam, aku selalu mendahulukan pertobatan
jiwa daripada kepentingan pribadiku sendiri. Berapa banyak imam saat ini yang berbuat
seperti ini? Berapa banyak imam yang mendahulukan popularitas, uang, kekuasaan,
daripada keselamatan jiwa-jiwa? Uskup-uskup hendaknya menjadi seorang pemimpin yang
kebapaan, bukan seorang diktator. Setiap hidup panggilan hendaknya berlandaskan
kepada Kebenaran Iman. Jika hal ini dilaksanakan maka Gereja akan bisa memberikan
damai dan rasa aman seperti pada waktu dulu. Umat tidak perlu harus mencari-cari
dan menemukan kembali rasa damai mereka yang palsu.