PESAN DARI PERAWAN MARIA TERKUDUS
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
AUGUST 21, 2016
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,
DENGAN SEBUAH TINDAKAN KASIH,
SAAT INI, MANUSIA HARUSLAH MENYADARI BETAPA JAUH DIRINYA DARI ALLAH DAN KEMUDIAN
MEMPERBAIKINYA SEGERA, KARENA INI ADALAH SEBUAH KESALAHAN YANG BESAR.
Saat ini manusia sedang
bergerak kian kemari dalam sebuah khayalan yang membuatnya tidak mau
mendengarkan suara RajaNya dan Allahnya, di dalam hatinya.
Saat ini sikap yang irrasional
berkuasa. Sabda Ilahi telah jatuh ke tanah yang gersang yang bersedia menyambut
segala macam pemikiran; inilah irrasionalisme di dalam instink kebrutalan.
Hatiku sedih sekali karena
jauhnya jarak antara anak-anakku dari Puteraku, hingga Hatiku berdarah. ANAK-ANAKKU MERASA CEMAS DALAM MENGHADAPI
PENDERITAAN TERTENTU ATAU PERBUATAN YANG SALAH, NAMUN MEREKA TIDAK BEREAKSI,
TIDAK MAU MEMPERBAIKI DIRI.
Anak-anakku telah memilih
melakukan penyelewengan hingga membuat hati mereka menjadi beku dan keras. Penyelewengan
akan menyuburkan lahan spirituil dalam hati manusia dengan kebusukan yang
irrasional, yang hanya menghasilkan buah-buah pencobaan yang tak bisa
dikalahkan.
Kekasihku, sebagian besar
umat manusia hidup di dalam materialisme, dan sedikit sekali yang bersifat
spirituil. Kamu tidak tertarik pada sisi spirituil, dan kamu bertumbuh secara
materiil; kamu tidak mau berhenti sejenak untuk merenung bahwa tubuh harus
dipertahankan dengan ‘sesuatu’, seperti halnya jantung berdenyut di dalam
tubuh, ‘sesuatu’ yang harus ada yang mempertahankan organisme spirituil.
ANAK-ANAK, KAMU MEMILIKI
SEBUAH JIWA, JIWA MEMPERTAHANKAN TUBUH DAN JIWA ITULAH YANG HARUS KAU
SELAMATKAN AGAR KAMU MEMPEROLEH SURGA.
MEMBERI MAKAN JIWA ADALAH
JALAN BAGIMU AGAR MEMILIKI IMAN KEPADA TRITUNGGAL YANG MAHAKUDUS
Anak-anak, kamu tidak tahu
bahwa kamu memiliki jiwa! Kamu telah melupakan hal itu. Dan aku mengingatkan
kamu saat ini.
Aku tidak memanggilmu kepada
iman yang kosong. Aku memintamu untuk menghidupkan imanmu. Aku memintamu untuk
memandang ke dalam dirimu sendiri, menghentikan gejolak indera agar bisa
memenuhi hati, penalaran, pikiran dan ide, dengan kebesaran dan kebutuhan akan
Tritunggal Yang Mahakudus.
Anak-anak yang terkasih,
ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA KEBENARAN DAN DIA TETAP HADIR,
APAKAH KAMU MENYADARINYA ATAU TIDAK. Dia tetap hadir di
dalam kerahasiaan pikiran, penalaran, dan di dalam hati. Inilah keakraban yang
kau miliki dengan Bapa, Putera dan Roh Kudus, YANG MEMBERIMU RASA KASIH TERHADAP KEBENARAN; DENGAN CARA INI KAMU
AKAN SELALU BERJALAN MENUJU KEBAIKAN.
Manusia harus mengenal
dirinya sendiri, dia harus sadar bahwa jiwa itu merupakan sesuatu yang lebih
dalam daripada sekedar berkata ‘aku memiliki jiwa’, dan menegaskan kalimat itu
tanpa memiliki kejelasan, tanpa pengertian dan pengetahuan, dan membiarkan
setan mengelola segala harta spirituil manusia. Ketika makhluk manusia tidak
mempedulikan pengetahuan akan Allah, maka jiwa yang spirituil itu menjadi buta
dan menyatu dengan apa yang bersifat sementara.
Anak-anak yang terkasih,
BERUSAHALAH UNTUK BERSIFAT
SPIRITUIL DAN HIDUPLAH DENGAN MERINDUKAN ALLAH…
SATUKANLAH DIRIMU DENGAN
PENGETAHUAN AKAN PUTERAKU, KEHIDUPAN DI DALAM KESERUPAAN DENGAN PUTERAKU, AGAR
KAMU DIPERBAHARUI, DAN AGAR PIKIRANMU BERSIH DENGAN SEGALA KETIDAK-MURNIAN DAN
HAUS AKAN ALLAH.
Umat manusia telah dipenuhi
dengan kejahatan. Pikiran manusia tak menemukan saat istirahat. Manusia larut
di dalam nafsu-nafsu sexual, manusia telah berubah menjadi makhluk daging
melulu, dimana disitu dia meletakkan hatinya dan menemukan kenikmatan.
Kepadamu anak-anakku,
Aku memanggilmu kepada
kehidupan meditasi yang lebih dalam, menjauhkan dirimu dari penyimpangan yang
demikian besarnya, yang membuatmu selalu terpapar kepada berbagai pencobaan…
Aku memintamu untuk lebih
bersifat spirituil, karena disitu kamu akan memandang ke dalam dirimu, dimana
Allah berada.
Anak-anak yang terkasih,
hanya ketika kamu telah menutup pintumu bagi segala sesuatu yang berasal dari
dunia ini dan hidup di dalam kebahagiaan duniawi, maka kamu akan sadar bahwa
kamu sungguh mengasihi dengan kesadaranmu yang dituntun oleh Kebijaksanaan yang
muncul keluar dari Roh Kudus.
Anak-anak yang terkasih dari
Hatiku Yang Tak Bernoda,
JIWA ITU TAK BISA MATI.
JANGANLAH KAMU KEHILANGAN KEHIDUPAN KEKAL.
Jalanilah setiap saat dari
hidupmu seolah itu adalah saatmu yang terakhir. Janganlah kamu menempuh jalan
yang sesat; janganlah kamu memandang dengan satu mata kepada saudaramu dan
mengkritiknya; janganlah kamu mencari jarum di tumpukan jerami untuk
menyalahkan jarum itu. Kamu harus berusaha semakin bersifat spirituil.
Kuatkanlah imanmu agar kamu tidak terjatuh.
Kuatlah kamu dan berteguhlah
di dalam iman, karena saat ini bukanlah saat untuk bersikap suam-suam kuku.
Banyak dari anak-anakku telah
dikuasai oleh setan, mereka itu dirasuki, mereka menyerang segala sesuatu yang
bisa mengingatkan mereka atau yang mewakili Puteraku dan aku.
Tak seorangpun yang boleh
percaya bahwa dirinya tahu segala sesuatu. Janganlah kamu merasa lebih tinggi.
Kerendahan hati memberi manusia kesadaran akan asal usulnya sebagai anak-anak
Allah; orang yang rendah hati tahu bagaimana mengasihi, bermurah hati,
mengampuni, memiliki kebijaksanaan. Kerendahan hati memberi kepada manusia apa
yang tak bisa diberikan oleh buku-buku, gelar, pengalaman, karena semua itu
dicemari oleh kesombongan, mencemari dan menghancurkan apa saja yang
menghalangi jalannya.
Kekasihku, inilah saat ketika
umat manusia memasuki penderitaan secara perlahan namun pasti, terus berjalan
menuju perjumpaan dengan cawan penderitaannya. Anak-anakku, para utusanku,
jiwa-jiwa mistik milikku, yang mewartakan Sabda Ilahi dan yang telah
dipercayakan oleh Puteraku kepadaku, terutama pada saat-saat ini, kamu selalu
dilindungi oleh para malaikatku. Janganlah kamu membuat mereka menderita lebih
dahulu, seperti halnya orang-orang yang menimbulkan penderitaan kepada
sarana-saranaku, karena besarlah tanggung jawabnya dan semakin perlahan
perjalanan menuju perjumpaan terakhir dengan Puteraku. “…ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Mt 7,2) …
Anak-anak yang terkasih,
janganlah kamu sombong terhadap orang yang sederhana. Ketika orang yang
sederhana itu melihat kamu tak berdaya di pinggir jalan, dia akan mengulurkan
tangannya kepadamu agar kamu bisa terus berjalan. Sebaliknya, orang yang
congkak akan bersedih dan merasa malu.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku
Yang Tak Bernoda, seluruh alam semesta ini mengalirkan energi. Setiap anak-anakku
memancarkan kebaikan atau kejahatan dari dalam dirinya, di dalam ruang dan waktu.
Kebaikan atau kejahatan berada dalam saat-saat yang menentukan.
Saat ini kejahatan berlimpah
ruah, mengundang bahaya-bahaya besar bagi bumi, bahaya yang sedang mendekat dari
arah angkasa. Bumi sendiri telah berada pada titik didihnya, memuntahkan segala
macam kejahatan yang ditimbun oleh umat manusia: akan terjadi berbagai penderitaan,
kesedihan, teror…
Manusia telah bertindak
melawan Kehendak Ilahi. Karena itu aku meminta anak-anakku agar kuat secara spirituil,
melarutkan dirinya di dalam pengetahuan akan Karya-karya Ilahi, hingga setiap
saat jiwa selalu ingin lebih menyerupai Puteraku dan tidak menyukai dunia ini.
ORANG-ORANG KUDUS… YA, AKU MENGINGINKAN ORANG-ORANG KUDUS!
KEKASIH, LARUTKANLAH DIRIMU
DI DALAM KARYA-KARYA ILAHI YANG AKAN MENUNTUNMU SEMAKIN BERSIFAT SPIRITUIL,
MENIKMATI KEBAIKAN, MELAKUKAN KEBAIKAN DAN MEMBAWA KEBAIKAN KEPADA SESAMAMU.
JANGANLAH LUPA BAHWA BAPA
YANG KEKAL MEMBERIKAN SEGALA SESUATU, DAN DIA INGIN AGAR APA YANG DIBERIKANNYA
ITU MEMULIAKAN DIA.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku
Yang Tak Bernoda, kamu harus naik semakin tinggi, agar roh hidup di dalam Terang
Ilahi. Jangan biarkan setan mencuri damaimu, kasihmu, imanmu, ketenanganmu. Jadilah
cerdik, tolonglah satu sama lain untuk menempuh jalan yang sama.
LIHATLAH, KEMANA KAMU
BERJALAN, PERHATIKANLAH APA YANG ADA DI SEKITARMU, APAKAH SEMUA ITU MENOLONGMU
BERTUMBUH? APAKAH HAL ITU MEMBUATMU SEMAKIN MENURUN?
Dari Rumah Bapa kamu menerima
segala kebaikan yang kau pergunakan dan kau butuhkan, asalkan kamu mau
memintanya dengan kerendahan hati.
Anak-anak, berdoalah
bagi Jerman, warganya menderita karena kejahatan, mereka akan menjadi orang-orang
yang bersedih dan ketakutan.
Anak-anak, berdoalah
bagi Hungaria, alam akan menyiksanya dengan bengis.
Anak-anak, berdoalah
bagi Chili, ia akan berguncang keras.
Anak-anak, berdoalah
bagi satu sama lain, wabah penyakit sedang menyebar cepat ke seluruh bumi.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku
Yang Tak Bernoda,
Kamu tidak akan ditinggalkan,
pasukan para malaikat tetap ada bersamamu. Ketahuilah bahwa kehendak bebas manusia
telah menyulut berbagai peristiwa. Kamu akan diperiksa keadaan dirimu (Peringatan).
Pemurnian itu akan turun ke bumi, suhu dari seluruh bumi akan menurun, rasa
dingin menusuk hingga tulang-tulang tubuhmu.
SADARILAH ANAK-ANAKKU,
SEMAKIN SPIRITUIL SUATU MAKHLUK, SEMAKIN DEKAT DIA KEPADA TRITUNGGAL YANG
MAHAKUDUS.
JANGANLAH MENCARI KEKUASAAN,
CARILAH PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN.
JADILAH KASIH YANG BISA
MEMPERTAHANKAN PANDANGAN PUTERAKU KE ARAH BUMI.
Terimalah berkatku.
Bunda Maria
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Komentar-komentar sarana (visiuner)
Saudara-saudari,
Betapa besar Kebijaksanaan yang
diberikan Bunda Maria melalui panggilan ini.
Kemarahan bertumbuh
dimana-mana, ia menyebar seperti debu di tengah badai pemberontakan umat
manusia.
Manusia, dengan berpaling
membelakangi Allah, berada dibawah pengaruh setan, yang menjadikan manusia sebagai
mangsanya, dan setan tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan inilah yang terjadi
ketika kita menyaksikan orang-orang bertindak keras terhadap sesamanya.
Umat manusia terus bertindak
tanpa memikirkan tanda-tanda yang sedang diterimanya saat ini. Manusia mudah
sekali lupa dan disesatkan, dan tanda-tanda itu terus terjadi tanpa diketahui,
tanda-tanda dari Surga yang bertujuan untuk membuat manusia waspada.
Bunda Maria memanggil kita untuk
menjadi lebih bersifat spirituil, agar kita selalu menyatu dengan Allah, dan pada
saat yang sama meninggikan jiwa kita serta memisahkannya dari hal-hal duniawi.
Bunda Maria memanggil kita untuk
semakin spirituil, naik semakin tinggi, mengesampingkan sesuatu yang bisa menghambat
perjalanan spirituil kita, karena saat bukan lagi menjadi saat.
Amin.