KAPANKAH GEREJA-GEREJA KITA DIBUKA KEMBALI?
Ketika krisis pandemi mereda, dan dunia kembali kepada rutinitas normalnya, para uskup Katolik seharusnya
menjelaskan beberapa hal yang mestinya
mereka lakukan.
Mengapa Anda melarang pemberian sakramen-sakramen? Demi alasan kesehatan
masyarakat — dan dalam banyak kasus, karena aturan darurat dari pemerintah — dan Anda terpaksa membatasi
upacara-upacara publik. Tetapi apakah Anda dipaksa untuk mengeluarkan larangan yang
berselimut niatan tertentu? Tidak adakah cara-cara
untuk mengizinkan beberapa ibadah publik, dengan perlindungan yang memadai? Apakah Anda sudah meneliti kemungkinan itu secara menyeluruh?
Hanya beberapa bulan yang lalu, di dalam Sinode Amazon, kami mendengar permintaan pentahbisan pria yang menikah, berdasarkan argumen bahwa umat beriman harus memiliki akses kepada sakramen-sakramen.
Mengapa alasan yang sama tidak Anda rasakan selama pandemi ini: kebutuhan untuk melakukan tindakan khusus untuk memastikan bahwa sakramen-sakramen tersedia bagi umat beriman?
Jika ajaran Gereja Anda anggap penting, mengapa Anda tidak mengatasinya melalui
pernyataan publik Anda? Umat Katolik
berada di bawah kewajiban tegas dan serius
untuk menghadiri Misa pada hari Minggu. Ketika Anda membuat aturan
itu (yaitu hari Minggu tidak ada Misa),
apakah Anda ingin meyakinkan umat beriman bahwa sakramen-sakramen itu telah ditiadakan? Seorang uskup memiliki wewenang untuk
memungkinkan pemberian absolusi umum. Ketika Anda
melarang pengakuan dosa sakramental,
apakah Anda sudah mendorong para imam Anda
untuk memberikan absolusi umum?
Bagaimana Anda akan mengajak umat untuk kembali ke bangku gereja? Selama berminggu-minggu, para
pemimpin Gereja telah mendorong umat awam
untuk tidak merasa khawatir jika kehilangan Misa Kudus,
karena kita dapat menyaksikan Misa pribadi secara streaming langsung dari kenyamanan rumah mereka. Banyak
uskup yang mendesak umat awam untuk
tidak khawatir tentang kurangnya kesempatan untuk pengakuan dosa, karena kita selalu dapat melakukan sebuah tindakan penyesalan hati yang
sempurna. Mereka telah mengingatkan umat bahwa
adalah selalu mungkin untuk berdoa
sendirian, atau bersama keluarga, di rumah. Apa yang akan Anda katakan
sekarang, jika banyak umat Katolik menyimpulkan bahwa tidaklah terlalu penting untuk datang ke Misa Minggu, untuk melakukan
pengakuan dosa sakramental, untuk menerima sakramen
Ekaristi?
Apakah Anda telah menunjukkan
perhatian Anda terhadap umat Anda?
Apakah Anda sudah membuat diri Anda terlihat
oleh umat Katolik yang biasa-biasa
saja? Apakah Anda memimpin dan / atau
mendorong adanya prosesi Ekaristi? Apakah
Anda sudah mengeluarkan pernyataan yang meyakinkan? Apakah Anda sudah mengunjungi orang sakit?
Keputusan untuk menutup gereja-gereja pastilah sangat
menyakitkan. Apakah Anda menyampaikan
penyesalan hati Anda dalam sebuah pengumuman? Apakah pernyataan publik Anda memiliki nada
pesan dari seorang bapa yang
penuh kasih? dan bukan dari seorang
administrator birokrasi? Apakah Anda memberi tahu umat bahwa Anda memahami kehausan mereka akan sakramen-sakramen?
Apakah Anda menyatakan simpati kepada para imam yang berusaha menemukan
cara-cara kreatif untuk melanjutkan pelayanan sakramental mereka, atau apakah
Anda memperlakukan mereka sebagai pemberontak yang potensial?
Apakah Anda tunduk pada tekanan publik? Jika Anda menutup
gereja dan melarang pemberian sakramen-sakramen, apakah Anda melakukan hal itu sepenuhnya
atas keinginan Anda sendiri, termotivasi oleh
kepedulian terhadap umat Anda? Atau Anda takut komentar publik di luar
sana yang merugikan jika pelayanan gereja diteruskan? Apakah Anda merasakan tekanan dari pemerintah? Jika
demikian, apakah Anda pernah berusaha menolak
tekanan itu?
Apakah Anda secara tidak perlu melarang pembaptisan dan pernikahan? Di Amerika saat ini, pernikahan
hampir selalu berarti perayaan publik yang besar. Pembaptisan juga telah
menjadi urusan yang ramai — terutama di gereja-gereja dimana sakramen hanya
diberikan sesekali, sehingga banyak bayi yang dibaptis
pada upacara yang sama. Tetapi dari perspektif Gereja, sakramen-sakramen ini hanya membutuhkan kehadiran
segelintir orang saja. Apakah Anda sudah mengizinkan
perayaan "minimalis"? Apakah Anda mengingatkan umat beriman bahwa
dalam keadaan darurat mereka juga memiliki
wewenang untuk membaptis? Dan kita sekarang dalam keadaan darurat, bukan? Kalau tidak, perintah
pembatasan Anda tidak dapat dibenarkan.
Anda mungkin akan menghadapi krisis keuangan, setelah
melewatkan semua kolekte mingguan dari
umat beriman. Akankah Anda mengatasi
defisit dengan menutup paroki, atau akankah Anda mencari cara untuk memangkas jumlah staf di paroki?
Mana yang lebih penting bagi Anda?
Mana yang lebih penting bagi umat beriman?
******
Phil Lawler has been a Catholic journalist for more than 30
years. He has edited several Catholic magazines and written eight books.
Founder of Catholic World News, he is the news director and lead analyst at
CatholicCulture.org. See full bio.