PESAN DARI PERAWAN MARIA
TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARIA
1 DESEMBER 2017
Anak-anak yang terkasih dari
Hatiku Yang Tak Bernoda,
BERKAT KEIBUANKU TETAP
MELIMPAH KEPADAMU, SEBAGAI SEBUAH METERAI YANG TAK TERHAPUSKAN DARI PERAN
KEIBUANKU ATAS MEREKA YANG MAU MENERIMANYA.
TRITUNGGAL YANG MAHAKUDUS
TELAH MEMBERIKU GELAR SEBAGAI
‘BUNDA AKHIR ZAMAN’
Semuanya adalah anak-anakku,
tanpa kecuali. Aku menawarkan kepadamu Kasihku, Tuntunanku, Pengantaraanku,
Tanganku, untuk membawamu menuju Jalan yang pasti kepada Kehidupan Kekal.
Anak-anak yang terkasih, di
hadapan kekerasan hatimu untuk menjauhkan dirimu dari Puteraku, dari Kehendak
Ilahi dan dari Keibuanku, maka panggilan-panggilan ini diberikan agar kamu
mempertimbangkan kembali kehidupanmu, sehingga tidak ada lebih banyak lagi
jiwa-jiwa yang musnah.
Angkatan ini telah mengalami
berbagai kejadian, dan dari Surga dan atas Kerahiman Ilahi kamu akan menyaksikan
peristiwa-peristiwa yang telah disampaikan sebelumnya kepada umat manusia, saat-saat
cobaan yang kini sedang dibuka. Kamu bukanlah angkatan yang tidak pandai,
tetapi kamu adalah sebuah angkatan yang memberontak terhadap Puteraku dan
terhadap segala sesuatu yang bersifat Ilahi, tenggelam dalam keadaan lupa akan
Allah, dan jatuh ke dalam perangkap antikris.
Didepan setiap orang telah
ditempatkan sebuah neraca, dan saat ini, keseimbangan neraca itu cenderung kepada
sikap tidak percaya, penghinaan, pemberontakan, keadaan tak bermoral, tidak
sopan, tak memiliki kemurahan hati dan kasih kepada sesama. Pada neraca itu
manusia meletakkan kesombongannya, egoisme, keinginan untuk berdiri dan
memiliki yang terbaik, tidak adanya iman, tidak peduli akan Hukum-hukum Ilahi,
serta daya tarik kepada apa yang ditawarkan setan kepadanya.
Angkatan ini telah menerima
Warisan Keselamatan yang besar. Karena inilah angkatan ini tidak mau
menghargainya, menafsirkannya secara salah, merasa dirinya telah aman, dan ia
bergantung kepada setan dan pada saat yang sama ia menciptakan sesuatu yang
jika digunakan akan menimbulkan kerusakan terbesar yang pernah kau lihat dan
kau dengar…
Di tengah-tengah khayalan di
mana sebagian besar angkatan ini tumbuh, melalui permainan video dan bioskop,
kamu tidak memiliki perasaan akan realita dan bahaya. Oleh karena itu, kamu telah
terjebak di dalam khayalan sehingga iblis mendapatkan keinginannya di hadapan
sebuah angkatan yang berpikir bahwa hidup ini adalah sebuah permainan dan kapan
pun ia menginginkannya, ia memiliki kemampuan untuk memulai lagi segalanya.
Tidak adanya kesadaran pada
diri manusia yang hati nuraninya telah dibungkam oleh kehendak bebas yang
disalahgunakan, adalah merupakan realitas menyedihkan dari manusia saat ini
yang hidup di dalam khayalan di tengah dunia yang nyata, di tengah kejadian-kejadian
nyata yang mendorong manusia untuk melakukan perubahan definitif dalam perbuatan
dan tingkah lakunya. Tetapi anak-anakku tidak mau patuh. Karena itu setan menggunakan
kelemahan manusia untuk menipu kamu dan membuatmu berpikir dan percaya bahwa
semuanya berjalan baik-baik saja.
Sekarang ini adalah saat-saat
kebingungan bagi anak-anakku. Kemudi telah berputar, dan di tengah lautan yang
bergejolak dari hal-hal duniawi, kamu tidak memiliki keberanian untuk mengambil
keputusan yang benar. Mereka yang menganggap dirinya sebagai musuh dari
Kehendak Ilahi, akan melakukan perbuatan-perbuatan pencemaran yang semakin
besar, dan menguasai Bait-bait Allah. Bejana-bejana kudus akan dijual sebagai
barang-barang tak berharga dan Bait-bait Allah dirubah menjadi tempat-tempat
pertunjukan dan tontonan duniawi.
Penyembahan berhala semakin
meluas dan Puteraku semakin diasingkan. Umat dari Puteraku tak memiliki
Kebenaran, tak memiliki informasi, tak memiliki pengetahuan, karena itu
musuh-musuh iman telah memasukkan rencana jahatnya sedikit demi sedikit, hingga
sampai kepada saat ini, dimana atas ijin dari Puteraku, setan mencengkeram
manusia sebagai budak, yang akan dimanfaatkan untuk melayani si pembohong itu.
Saat-saat keraguan telah
tiba, anak-anakku tak bisa membedakan antara Kehendak Ilahi dengan apa yang
dilakukan oleh manusia. Karena inilah aku memanggilmu untuk mengikuti
panggilan-panggilanku. Aku memanggilmu untuk mengenal Kitab Suci agar kamu
tidak menerima segala bentuk modernisme yang akan membuat umat manusia
menyerahkan dirinya kepada kemusnahan. Tetapi kamu bersikap pasiv di hadapan
sesuatu yang menuntunmu ke jalan yang salah. Kamu berjalan seperti domba yang
dituntun menuju tebing jurang.
KAMU YANG MENYEBUT DIRIMU
SEBAGAI ORANG BERIMAN, BERSAKSILAH ATAS PUTERAKU. JADILAH ORANG YANG MENDORONG
SESAMAMU AGAR MEREKA TETAP TEGUH BERDIRI DI SAMPING PUTERAKU.
Kamu sedang menyaksikan
perubahan-perubahan besar sedang terjadi setiap saat di seluruh dunia.
Komunisme semakin meluas, pelan tetapi pasti, ia menindas dan mencekik di
hadapan seluruh umat manusia. Anak-anakku mati kelaparan menghadapi kekuatan
komunisme. Mereka dibiarkan mati tanpa bisa mengucapkan sebuah kata sekalipun;
dan orang-orang yang lainnya… apa yang mereka lakukan bagi saudara-saudaranya
itu?
Saat ini, mereka yang
mewartakan Pewahyuan-pewahyuan Surgawi dianiaya, dengan tujuan untuk menolak
apa yang Kami sampaikan kepada mereka, untuk merendahkan otentisitas dari
penjelasan-penjelasan Sabda Ilahi ini maupun perkataan dari Ibu ini. Saat
kebingungan ini adalah saat dari setan, karena ia menuntun manusia untuk
menentang apa yang baik dimana manusia merasa senang dengan penentangan itu.
Anak-anakku, kamu telah buta secara spirituil!
Orang yang buta secara
spirituil saat ini menyembunyikan dirinya di dalam kebutaannya itu agar dirinya
tidak percaya, menolak panggilan-panggilan dari Rumah Bapa, dan menyerahkan
dirinya kepada berhala-berhala palsu.
Di dalam sejarah umat
manusia, dosa itu telah ada, tetapi hal itu tidak sampai pada tingkatan seperti
saat ini. Saat itu juga ada para penghujat, tetapi tidak bertindak seperti saat
ini. Manusia zaman itu telah menyimpang dari Yang Ilahi, tetapi tidak seperti
yang kau lakukan sekarang. Kesesatan dari perbuatan dan tingkah laku manusia
saat ini telah jauh melebihi apa yang bisa kau bayangkan, dan manusia tidak mau
menyadari bahwa dirinya tak bisa kembali kepada masa lalu, karena dia telah
menjadi terbiasa dengan segala bentuk kejahatan, dan karena itulah manusia
tidak mau bertobat.
Anak-anak yang terkasih dari
Hatiku Yang Tak Bernoda,
Berdoalah
anak-anak, berdoalah bagi Perancis. ia akan menjadi mangsa bagi perbuatan
teror.
Berdoalah
anak-anak, berdoalah bagi Amerika Tengah. Ia akan diguncang dan Columbia akan
menderita kelaparan karena ketidak-patuhan kepada panggilan-panggilan Puteraku.
Kaum gerilyawan tidak mau menandatangani perdamaian. Tetapi mereka menyulut
berbagai keadaan yang buruk. Tanah itu akan menderita sebagai penebusan.
Berdoalah anak-anak,
berdoalah bagi Amerika Serikat. Manusia mudah marah oleh segala sesuatu. Mereka
tidak mau dibatasi. Berdoalah, tanah kebebasan itu akan diguncang dan lambang
kebebasan akan diserang oleh kekuatan-kekuatan musuh.
Puteraku adalah Kasih dan karena
hal ini maka Dia mengijinkan manusia untuk memurnikan dirinya sendiri. Manusia semakin
pucat oleh berbagai macam kehilangan di semua wilayah, namun meski begitu, manusia
tetap tidak mau patuh dan mereka semakin menderita. Atas penderitaan itu, dengan
keangkuhannya, manusia sampai memberi berbagai nama dan alasan yang menyebabkannya,
agar dirinya tidak usah menerima tuduhan telah berbuat salah.
Air laut terus menjadi siksaan
bagi umat manusia. Pada hari yang cerah, manusia akan dikejutkan oleh air. Wabah
penyakit datang, dan dalam sesaat wabah itu menghancurkan makanan manusia,
hingga kekeringan dan kelaparan menjadi keprihatinan banyak bangsa.
Umat manusia akan menyaksikan
apa yang tidak diinginkannya. Ia akan dimurnikan agar dirinya mempersiapkan
diri menyambut Kedatangan Kedua dari Puteraku, ketika Damai akan memerintah
dimana-mana dan manusia akan menggenapi Kehendak Ilahi, dan manusia tidak lagi terpisah
dari Tritunggal Yang Mahakudus maupun dari Ibu-Nya, karena manusia akan menjadi
satu dengan Bapanya yang ada di Surga.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku
Yang Tak Bernoda, Malaikat Damai sedang tiba untuk berbicara ‘kepada manusia yang berkehendak baik’ (Luk. 2: 14b) dan kepada mereka yang tidak
percaya, agar mereka bertobat ketika dihadapkan kepada Sabda Kebenaran. Anak-anakku
akan bersyukur karena tidak meninggalkan Ajaran-ajaran Puteraku yang benar dan mereka
akan bersyukur karena tetap setia kepada Allah.
Lihatlah kepadaku, anak-anak,
aku hadir bagimu agar tidak ada lebih banyak jiwa-jiwa yang musnah.
Lihatlah kepadaku, anak-anak,
janganlah terus hidup di dalam kegelapan dimana kamu tidak bisa mengenali apa yang
benar, apa yang berkenan bagi Puteraku. Janganlah kamu memuaskan setan, jadilah
makhluk yang baik, yang melaksanakan kasih Ilahi, dan jadilah makhluk yang memiliki
sesuatu yang tidak dimiliki oleh dunia: Kebijaksanaan dan Kearifan.
Anak-anak dari Hatiku, aku memberkati
kamu dengan Kasihku, aku memberkati kamu dengan Keibuanku, aku memberkati kamu dan
mengasihi kamu.
Bunda Maria
SALAM
MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM
MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM
MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
KOMENTAR
OLEH VISIUNER
Saudara-saudari,
Bunda Maria memberikan Panggilan
kepada umat manusia ini kepadaku dan memberikan penglihatan ini:
Nampak Bunda Maria di hadapan
jutaan orang. Dia berada di hadapan mereka semua, melindungi mereka, tetapi Bunda
Maria melindungi mereka dari apa?
Bunda Maria melindungi mereka
dari sebuah monster yang bisa kusaksikan, sebuah monster berkepala ular yang besar
dan memiliki beberapa belalai, dimana dari belalai-belalai itu nampak ular-ular
kecil dengan berbagai bentuk dan warna muncul. Aku bertanya kepada Bunda Maria:
“Bentukan apakah yang ada pada ular-ular itu?” Dan Bunda Maria menjawab: “Keserakahan,
ketidak-patuhan, nafsu, iri hati, kecongkakan, serta kejahatan lainnya. Lihatlah
, betapa mereka bergerak cepat menuju anak-anakku yang dengan kehendak bebas mereka
sendiri menjauhi Perlindunganku.”
Dan aku melihat orang-orang yang
sedang berjalan menjauh. Aku melihat mereka terperangkap dan menerima kekuatan dari
ular-ular yang menjerat mereka agar mereka menganiaya orang-orang yang tetap setia
kepada Kristus. Mereka yang berada di pinggir, ditangkap juga oleh
belalai-belalai setan itu dan segera saja mereka berlipat ganda dan menjadi ular-ular
yang baru.
Bunda Maria berkata kepadaku:
“Lihatlah, kekasihku, betapa mudahnya anak-anakku berjalan bersama setan. Mereka
mendapati dirinya dalam kebingungan besar dan mereka melihat kejahatan sebagai hal
yang baik. Betapa Hatiku sangat sedih melihat hal itu. Beginilah umat manusia ….”
Nampak Bunda Maria berjalan
menjauh bersama anak-anaknya, dengan meneteskan air mata…
Amin.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/