Dua orang mistikus Gereja meramalkan
terjadinya krisis kepausan :
Gereja dalam bahaya besar
Posted on August 10,
2013 by ‘twohearts’
"Doakan saya, agar saya tidak
melarikan diri karena takut kepada serigala". (Paus Benediktus XVI pada
pidato pelantikannya)
I. Elizabeth Canori Mora Terberkati
Elizabeth Canori
Mora Terberkati (meninggal pada tahun
1825), atas instruksi dari bapa pengakuannya, dia menuliskan
wahyu yang dia terima dari Allah. Hari ini, naskah
tulisannya disimpan dengan aman didalam arsip para Bapa Trinitarian di
San Carlino, Roma.
Berbagai pewahyuan ini yang praktis tidak dikenal luas, adalah berkaitan dengan
situasi saat ini di Roma dan Gereja saat ini. Dia memperoleh beatifikasi
pada tahun 1994
Krisis didalam Gereja
Pada malam Natal 1813, Elizabeth dalam
keadaan ekstase dibawa ke sebuah tempat
yang penuh dengan cahaya. Di sana
dia melihat orang-orang kudus
yang tak terhitung jumlahnya yang sedang melakukan adorasi di hadapan sebuah palungan sederhana. Bayi Yesus bersikap manis sekali hingga layak untuk didekati, tetapi
setelah dekat dia melihat bahwa Bayi
Yesus itu bersimbah dengan Darah-Nya sendiri.
"Hanya memikirkan penglihatan itu saja sudah membuat diriku
dipenuhi dengan ketakutan" demikian dia menulis.
"Tapi pada saat yang sama aku
mengerti alasan dari penumpahan darah Yesus tadi, yaitu karena kebiasaan buruk
banyak imam dan religius
yang tidak berperilaku sesuai dengan
hidup bakti mereka serta pendidikan yang
buruk yang diberikan kepada
anak-anak oleh ayah dan ibu
mereka serta orang-orang lain yang
dipercayakan dengan tugas ini. Mereka, yang
seharusnya meningkatkan roh Allah didalam
hati orang lain dengan melalui teladan
yang baik mereka, tetapi mereka justru menganiaya
Dia dengan perilaku dan ajaran buruk mereka."
Elizabeth Terberkati menerima banyak sekali pewahyuan lainnya
tentang kekacauan yang menghancurkan dan dekadensi moral dimana umat Katolik, baik
awam maupun para klerus, akan jatuh
kedalamnya.
Dia menceritakan
bahwa pada tanggal 24 Februari 1814,
"... aku melihat banyak
utusan Allah yang merampok satu sama
lain dan mati-matian merobek
jubah suci mereka. Aku melihat altar suci
dirusak oleh para utusan Allah sendiri."
Demikian juga, pada tanggal, 22 Februari 1814, ketika
sedang berdoa bagi Bapa Suci dia melihat Bapa Suci dikelilingi oleh serigala
yang direncanakan untuk mengkhianati dia “... saya
melihat serigala-serigala yang terdiri atas kaum Sanhedrin
yang mengelilingi Paus, dan nampak ada dua malaikat yang menangis ... ketika
saya bertanya kepada mereka mengapa mereka sedih dan
meratap, dengan memandang kearah Roma dan mata penuh
dengan kasih mereka menjawab, 'Kota
yang malang, hai orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih, pengadilan Allah akan menghukum kalian."
Pada tanggal 16 Januari 1815, malaikat menunjukkan
kepadanya "...banyak rohaniwan yang menganiaya Yesus Yang Disalib
serta Injil-Nya yang kudus dengan kedok
perbuatan baik... Seperti serigala yang marah mereka
berencana untuk menarik pemimpin Gereja turun dari takhtanya."
Kemudian dia diizinkan untuk melihat kemarahan mengerikan dari serigala-serigala ini kepada Tuhan. "Dengan ngeri saya melihat kilatan petir dari Penghakiman
Ilahi jatuh di sekitarku. Aku melihat bangunan-bangunan runtuh dan hancur berkeping-keping. Kota-kota,
wilayah-wilayah dan seluruh dunia jatuh kedalam kekacauan. Orang tak bisa
mendengar apa-apa kecuali suara lemah
dan merintih memohon pengampunan. Tak terhitung banyaknya
orang-orang yang terbunuh."
Apa yang
paling menakutkan baginya adalah murka Allah. Dia melihat Allah "yang sangat
marah kepada orang-orang yang menganiaya
Dia. TanganNya yang mahakuasa memegang
kilatan petir. Wajahnya berkilauan dengan
marah dan tatapan
mataNya saja sudah cukup untuk membakar
seluruh dunia ini." Penglihatan itu berlangsung hanya sekejap,
dimana dia berkata, "Seandainya ia berlangsung lebih lama, maka pastilah saya akan mati.”
Mengenai
penglihatannya tanggal 7 Juni 1815, dia menulis, "...serigala ganas berbulu domba, penganiaya tanpa henti terhadap Yesus
Yang Tersalib dan mempelaiNya, Gereja Kudus ... aku melihat seluruh dunia
mengejang, terutama kota Roma. Bagaimana aku bisa menceritakan apa yang aku lihat
atas Gereja Kudus? Karena adanya doktrin-doktrin yang bertentangan, bersama-sama
dengan kaum klerus yang sekuler, mereka tercerai-berai, dianiaya dan dibunuh
oleh kaum fasik ... Para klerus yang biasa tidak mengalami keadaan
tercerai-berai secara total, namun mereka juga hancur. Ada banyak sekali
orang-orang dengan berbagai keadaan tewas dalam pembantaian itu, tetapi tidak
semuanya dikutuk, karena diantara mereka ada orang-orang yang bertingkah laku
secara layak dan yang lain-lainnya lagi menjalani kehidupan yang suci. "
Kerahiman berhenti bagi dunia
Pada hari
Natal 1816 Elizabeth Terberkati melihat Bunda Maria, yang nampak sangat sedih.
Setelah bertanya mengapa, Bunda Maria menjawab, "Lihatlah, putriku, adanya kefasikan yang begitu besar."
Elizabeth Terberkati kemudian melihat "kemurtadan yang berusaha merenggut Putranya
yang terkudus dari lengannya." Dihadapkan kepada kebiadaban semacam ini,
Bunda Allah berhenti meminta kerahiman bagi dunia, dan sebagai gantinya dia
memohon pengadilan dari Bapa yang Kekal. Dengan berpakaian Keadilan-Nya tak
terhindarkan dan penuh kemarahan, Dia berpaling kepada dunia.
"Pada saat itu
seluruh alam mengalami kekacauan, dunia
kehilangan tatanan yang normal dan
dipenuhi dengan bencana yang paling
mengerikan yang bisa dibayangkan. Ini akan menjadi sesuatu yang begitu menyedihkan dan mengerikan
hingga hal itu mendorong dunia kepada kedalaman jurang dan
akhir dari kehancuran."
Pada hari
raya Santo Petrus dan Paulus, 29 Juni 1820, dia melihat St.Peter
turun dari langit, berpakaian jubah
kepausan dan dikelilingi oleh legiun para malaikat. Dengan
tongkat uskup dia menggambar sebuah salib besar pada muka bumi,
memisahkannya menjadi empat kuadran.
Dalam setiap kuadran ini, dia kemudian menumbuhkan
sebuah pohon, yang menumbuhkan sebuah kehidupan baru.
Setiap pohon berbentuk
salib dan diselimuti
cahaya yang megah. Seluruh umat awam dan religius yang baik melarikan
diri dan berlindung di bawah
pohon-pohon ini dan mereka terhindar dari pemurnian yang luar biasa.
"Celakalah! Celakalah mereka kaum religius yang tidak berhati-hati dan yang menghina Aturan Suci
mereka. Mereka semua akan binasa dalam hukuman
mengerikan bersama-sama dengan semua orang yang menyerahkan dirinya untuk berpesta pora dan mengikuti
prinsip-prinsip yang palsu didalam
filsafat kontemporer mereka yang
menyedihkan!”
Langit berwarna warna biru kelam yang menakutkan semua orang yang melihatnya. Angin bertiup kencang di
mana-mana. Sebuah jeritan yang berapi-api dan sedih
memenuhi udara, seperti gemuruh yang mengerikan dari auman harimau,
dan bergema di
seluruh bumi dalam gumpalan
darah yang mengental.
Semua manusia
dan binatang merapat ke tepi dengan rasa ngeri. Seluruh dunia mengejang dan semua orang saling membantai satu sama lain tanpa ampun ...
Ketika pertarungan berdarah ini tiba,
maka tangan pembalasan dari Allah
akan mengenai orang-orang yang ditakdirkan seperti itu dan dengan kemahakuasaan-Nya,
Dia akan menghukum orang-orang
yang congkak atas tindakan kesembronoan mereka dan penghinaan tidak
tahu malu. Tuhan akan menggunakan kuasa kegelapan untuk memusnahkan kaum sektarian ini, orang-orang yang bengis dan jahat, yang merencanakan untuk membasmi Gereja Katolik, Bunda Suci kita, dengan
mencabutnya sampai ke akar-akarnya yang paling dalam, dan mencampakkannya di tanah.
Allah akan menertawakan mereka
"Tuhan akan menertawakan kejahatan
mereka, dan dengan sebuah ayunan Tangan kananNya yang maha dahsyat, Dia akan
menghukum orang fasik. Kuasa kegelapan akan diizinkan untuk meninggalkan neraka
dan sejumlah besar iblis akan menyerang seluruh dunia. Mereka akan mendatangkan
kehancuran besar dan dengan demikian melaksanakan perintah Keadilan Ilahi, dimana
mereka juga akan tunduk. Mereka akan menghancurkan harta benda manusia,
keluarga, kota, kota-kota yang malang, istana, rumah-rumah dan segala sesuatu
yang ada di muka bumi kepada tingkatan seperti yang dititahkan oleh Allah...”
"Tuhan akan membiarkan orang-orang jahat untuk dihukum
dengan kejam oleh setan yang bengis, karena mereka secara sukarela tunduk kepada setan dan ikut serta didalam menyerang Gereja
Katolik yang kudus ... “
“Aku melihat penjara yang mengerikan, Neraka. Disana aku melihat setan yang akan dilepaskan
ke dunia untuk membawa kehancuran dimana-mana. Mereka akan memusnahkan setiap tempat yang melakukan
penyembahan berhala sedemikian rupa,
hingga tidak ada lagi jejak mereka yang tersisa."
Pemulihan besar dimulai
Namun, semuanya tidak akan berakhir
dengan kematian dan kehancuran ini. Setelah hukuman yang memurnikan
ini, dia melihat St.
Petrus kembali pada tahta kepausan yang megah
bersama dengan St. Paulus, yang pergi ke seluruh dunia untuk membelenggu setan dan membawa mereka
ke hadapan St. Petrus, yang akan melemparkan
mereka kembali ke gua-gua gelap dari mana mereka
datang. "Kemudian datanglah kemilau yang
sangat indah keatas bumi, untuk
mengumumkan rekonsiliasi Allah
dengan umat manusia.”
Kawanan kecil
umat Katolik yang setia yang berlindung di bawah pepohonan akan dibawa ke hadapan St.
Petrus, yang akan
memilih paus baru. Seluruh Gereja
akan ditata ulang sesuai dengan perintah
yang benar dari Injil
suci. Ordo-ordo religius akan dibangun kembali dan rumah-rumah
umat kristiani akan menjadi rumah
yang disemangati dengan aroma religius.
Begitu besarnya semangat dan upaya bagi kemuliaan Allah hingga segala sesuatu akan mempromosikan kasih kepada Tuhan dan sesama. Kemenangan, kemuliaan dan kehormatan dari Gereja Katolik akan ditegakkan kembali dalam
sekejap. Ia akan diakui, dihormati dan
dihargai oleh semua. Semua orang akan memutuskan untuk mengikutinya, mengakui wakil
Kristus sebagai Sri Paus.
Pada awal tahun 1821 Tuhan berkata kepadanya,
"Aku akan merombak
umat-Ku dan GerejaKu. Aku akan mengirimkan imam-imam yang penuh semangat
untuk memberitakan imanKu. Aku akan membentuk sebuah kerasulan baru dan mengutus Roh Kudus untuk membaharui dunia. Aku akan merombak ordo-ordo religius dengan melalui para pembaharu yang suci
dan kudus. Mereka semua akan memiliki semangat
seperti anakKu, Ignatius dari Loyola.
Aku akan memberikan kepada GerejaKu dengan
seorang imam yang baru, yang terpelajar,
suci dan penuh dengan Roh-Ku. Dengan semangat
yang suci dia akan
membaharui kawananKu.
"Dia
mengatakan kepadaku banyak hal lainnya tentang
perombakan ini. Banyak penguasa akan mendukung Gereja Katolik dan menjadi
umat Katolik yang benar, menempatkan tongkat kekuasaan dan mahkota mereka
di kaki Bapa Suci dan wakil Yesus Kristus. Banyak kerajaan akan
meninggalkan kesesatan mereka dan
kembali ke pangkuan Iman Katolik.
Seluruh masyarakat akan bertobat, mengakui iman akan Yesus Kristus sebagai
agama yang benar."(Kutipan dari edisi Mei 2002 majalah Brasil Catolicismo
mengenai wahyu pribadi
yang diterima oleh Elizabeth Canori
Mora terberkati)
II. Anne Catherine Emmerich Terberkati
(meninggal 1824) Mystikus, Stigmatist, memperoleh was
beatifikasi pada 2004)
22 Maret 1820
"Aku melihat dengan sangat jelas
kesalahan penyimpangan dari dosa yang tak terhitung banyaknya dari manusia. Aku
melihat kebodohan dan kejahatan dari tindakan mereka, terhadap semua kebenaran
dan semua alasan. Imam-imam ada di antara mereka, dan dengan senang hati aku
bersedia menerima penderitaanku agar mereka dapat kembali kepada pikiran yang
lebih baik. "
12 April 1820
"Aku memperoleh penglihatan lain atas
kesusahan besar itu. Aku mendapat kesan bahwa sebuah
kesediaan telah dituntut dari para klerus yang tidak dapat
diberikan. Aku melihat banyak imam
yang lebih tua, terutama dia yang
menangis tersedu-sedu. Beberapa imam yang
lebih muda juga nampak menangis.
Tetapi yang lain-lainnya, termasuk yang bersikap
ragu-ragu, siap untuk melakukan apa yang diminta dari mereka. Saat itu seolah-olah
masyarakat terpecah menjadi dua kubu
... "
13 Mei 1820
“Aku juga melihat hubungan antara kedua paus...
“Aku melihat betapa amat buruknya (berbahaya) akibat dari gereja palsu ini. Aku
melihatnya bertambah besar; segala macam bidaah datang ke kota
(Roma). Para klerus setempat nampak
bersikap ragu-ragu, dan aku melihat sebuah kegelapan besar ... "
"Kemudian penglihatan
ini nampaknya meluas. Nampak seluruh umat Katolik sedang ditindas, dilecehkan,
dibatasi, dan kehilangan
kebebasan mereka. Aku melihat banyak
gereja ditutup, penderitaan
besar di mana-mana, perang dan pertumpahan darah. Massa yang liar dan
bodoh melakukan tindak kekerasan.
Tetapi hal itu tidak berlangsung lama
... "
"Sekali lagi aku
melihat bahwa Gereja Petrus digerogoti oleh rencana
yang dibangun oleh sekte rahasia, sementara badai
terus menghancurkannya. Tetapi aku melihat juga bantuan yang
datang di saat kesusahan
itu telah mencapai puncaknya. Aku melihat lagi Sang Perawan Terberkati
naik keatas Gereja dan menebarkan
mantelnya keatas Gereja itu."
Juli 1820
"Aku melihat Bapa Suci dikelilingi oleh para pengkhianat dan dalam
kesulitan yang besar memikirkan tentang Gereja. Dia menerima penglihatan dan penampakan di saat-saat paling membutuhkan ini. Aku melihat banyak uskup saleh yang baik,
tetapi mereka lemah dan goyah, sifat pengecut mereka sering menonjol... Lalu
aku melihat kegelapan menyebar ke
segala arah dan orang-orang tidak lagi mencari Gereja yang benar".
Agustus sampai Oktober 1820
"Aku melihat lebih banyak lagi martir, bukan
sekarang tapi di masa depan ... aku melihat sekte rahasia yang tak
henti-hentinya merusak Gereja yang besar. Didekat mereka aku melihat seekor
binatang yang mengerikan datang dari laut ... Di seluruh dunia, orang-orang
baik dan saleh terutama para klerus diganggu dan ditindas dan dimasukkan ke
dalam penjara. Aku punya perasaan bahwa mereka akan menjadi martir satu hari
nanti."
"Ketika Gereja sebagian besar telah dihancurkan
(oleh sekte rahasia), dan ketika hanya tempat kudus dan mezbah masih berdiri,
aku melihat orang-orang jahat itu memasuki Gereja bersama dengan binatang itu.
Di sana mereka bertemu dengan seorang Wanita yang nampak mulia sekali bersama dengan
seorang anak karena dia berjalan pelan-pelan. Demi melihat hal ini, para musuh merasa
ketakutan, dan binatang itu segera melangkah maju. Dia menjulurkan lehernya kearah
Wanita itu seolah ingin melahapnya, tetapi Wanita itu berbalik dan bersujud (kearah
altar), kepalanya menyentuh tanah. Setelah itu, aku melihat binatang itu akan
berlari menuju laut lagi, dan musuh-musuh melarikan diri dalam kebingungan dan
takut .... Lalu, aku melihat di kejauhan ada sepasukan besar yang sedang mendekat.
Di bagian depan aku melihat seorang pria di atas kuda putih. Para tawanan
dibebaskan dan bergabung dengan mereka. Semua musuh dikejar. Kemudian, aku melihat
bahwa Gereja segera dibangun kembali, dan ia lebih megah dari pada sebelumnya
.... "
10 Agustus 1820
"Aku melihat Bapa Suci dalam penderitaan
besar. Dia tinggal di sebuah
istana yang lain dari sebelumnya
dan dia hanya memiliki beberapa teman saja disekitarnya.
Aku takut jika Bapa Suci akan menderita
lebih banyak cobaan sebelum dia meninggal. Aku melihat bahwa Gereja kegelapan
yang palsu itu sedang memperoleh kemajuan dan aku melihat pengaruh yang mengerikan
itu pada orang-orang. Bapa Suci dan Gereja sedang menderita
dan kita harus memohon kepada Allah siang dan malam ...
"
"Aku telah
diberitahu untuk banyak berdoa bagi Gereja dan Paus
... Orang-orang harus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk memusnahkan
dan membasmi gereja gelap itu."
"Tadi malam aku
merasa dibawa menuju Roma di mana Bapa
Suci tenggelam dalam kesedihannya,
masih bersembunyi untuk menghindari tuntutan jahat yang
diminta darinya. Dia masih sangat lemah
dan kelelahan oleh
kesedihan, kepedulian dan doa-doanya. Kini dia hanya bisa mempercayai sedikit orang saja. Itulah sebabnya mengapa
dia bersembunyi. Tetapi dia masih
memiliki seorang imam yang tua
yang memiliki banyak kesederhanaan dan kesalehan. Dia adalah sahabatnya dan karena kesederhanaannya maka mereka tidak berpikir untuk memusnahkan
imam tua itu. Tetapi orang ini menerima banyak rahmat dari
Allah. Dia melihat dan memperhatikan banyak hal yang dengan setia dia
laporkan kepada Bapa Suci. Maka
aku wajib memberitahukan kepadanya saat
ia sedang berdoa, tentang adanya para
pengkhianat dan para penjahat yang
ada diantara para hamba yang
berkedudukan tinggi yang tinggal dekat dengannya, agar dia menjadi sadar akan hal itu."
25 Agustus 1820
“Aku tidak tahu dengan cara apa aku dibawa ke Roma tadi malam, tapi
aku mendapati diriku berada didekat Gereja St Mary Major, dan aku melihat banyak orang miskin yang sangat
tertekan dan khawatir karena Paus tidak bisa diketahui keberadaannya,
dan juga karena
adanya kegelisahan dan berbagai rumor yang mengkhawatirkan di kota. Orang-orang itu nampaknya tidak ingin pintu-pintu Gereja untuk dibuka, mereka hanya ingin berdoa di
luar. Sebuah dorongan didalam batin
telah membuat mereka tetap berada disana secara sendiri-sendiri. Tetapi aku berada didalam Gereja, dan aku membuka pintu-pintunya. Mereka datang, terkejut dan ketakutan karena pintu telah
dibuka. Tampaknya bagi saya bahwa saya berada di belakang pintu, dan mereka tidak bisa melihatku. Tidak ada petugas di Gereja. Tetapi
lampu-lampu di tempat kudus dinyalakan.
Orang-orang berdoa dengan rasa damai ... "
"Lalu aku
melihat penampakan Bunda Allah, dan dia berkata bahwa kesusahan akan sangat besar.
Dia menambahkan bahwa orang-orang harus
berdoa sungguh-sungguh dengan
tangan terentang, untuk mendaraskan doa Bapa Kami. Seperti inilah cara Putranya
berdoa bagi mereka di kayu Salib.
Mereka harus bangun pada jam 12 malam,
dan berdoa dengan cara ini, dan mereka harus terus datang ke Gereja. Lebih dari semuanya, mereka harus
berdoa agar Gereja Kegelapan itu
segera meninggalkan Roma ... "
"Dia (Bunda Suci) mengatakan
banyak hal-hal lain dimana hal itu amat menyedihkan aku;
dia mengatakan bahwa jika hanya ada satu
imam yang bisa menawarkan kurban
tak berdarah yang layak dan dengan sikap yang sama seperti para rasul, dia bisa mencegah
semua bencana (yang akan datang).
Setahu saya orang-orang di Gereja itu tidak melihat penampakan itu, tetapi mereka telah dikacaukan
oleh sesuatu yang supranatural, karena
begitu Perawan Suci mengatakan
bahwa mereka harus berdoa kepada Tuhan
dengan tangan terentang, mereka semua
mengangkat tangan mereka. Mereka
itu adalah orang-orang yang baik dan
saleh, dan mereka tidak tahu di mana bantuan dan bimbingan
harus dicari. Tidak ada pengkhianat dan musuh di
antara mereka, namun mereka takut kepada satu sama lain. Orang bisa merasakan bagaimana situasi yang
ada disitu."
10 September 1820
"Aku melihat Gereja St Peter, ia telah
dihancurkan kecuali Tempat Kudus dan altar utama. Nampak St Michael turun ke
dalam Gereja itu, dengan memakai setelan baju besi, dan dia berhenti sejenak,
mengancam dengan pedang kepada sejumlah imam-imam yang tidak layak yang ingin memasukinya.
Bagian dari Gereja yang telah hancur itu segera dipagari dengan kayu ringan
sehingga tugas Ilahiah masih mungkin untuk dirayakan sebagaimana mestinya.
Kemudian, dari seluruh dunia datanglah imam-imam dan umat awam dan mereka
membangun kembali dinding batu, karena para perusak tidak mampu memindahkan
batu fondasinya yang berat itu. Dan kemudian aku melihat bahwa Gereja sedang dibangun
kembali dengan lebih megah daripada sebelumnya ... "
12 September 1820
"Aku melihat sebuah gereja yang aneh sedang dibangun untuk melawan segala aturan
yang ada sebelumnya... Tak ada malaikat yang mengawasi
pembangunan gedung gereja itu. Di gereja
itu, tidak ada sesuatu yang datang
dari atas ... Hanya
ada perpecahan dan kekacauan saja
disitu. Ini mungkin sebuah gereja
ciptaan manusia, yang mengikuti model
terbaru, serta Gereja
heterodoks baru Roma,
yang tampaknya dari jenis yang sama
... "
"Aku melihat kembali gereja besar aneh
yang sedang dibangun di sana (di Roma). Tidak ada yang suci di dalamnya. Aku melihat
hal ini seperti aku melihat sebuah gerakan yang dipimpin oleh rohaniwan yang dibantu
oleh para malaikat, orang-orang kudus dan orang-orang Kristiani lainnya. Tetapi
disitu, di gereja besar yang aneh itu, semua pekerjaan dilakukan secara mekanis
(yaitu, menurut aturan dan formula tertentu). Semuanya sedang dilakukan,
menurut akal manusia. Aku melihat segala macam orang, berbagai tindakan, doktrin,
dan pendapat ada disitu. Disitu ada sebuah suasana yang bangga, sombong, dan bersifat
keras didalamnya, dan mereka nampaknya sangat berhasil. Aku tidak melihat malaikat
satupun juga ataupun seorang kudus yang ikut membantu dalam pekerjaan disitu. Tetapi
jauh di latar belakang, aku melihat kursi seorang yang kejam bersenjatakan
tombak, dan aku melihat sesosok orang yang tertawa yang berkata: "Bangunlah
sekokoh mungkin, kami akan meruntuhkannya."
"Aku melihat bahwa banyak instrumen didalam Gereja baru itu, seperti tombak dan anak panah, yang dimaksudkan
untuk menyerang Gereja yang hidup. Semua orang menyeret sesuatu yang berbeda:
tongkat, batang, pompa, pentungan, boneka, cermin,
terompet, tanduk -
segala macam benda. Dalam gua di bawah (sakristi)
beberapa orang mengolah adonan roti,
tapi tidak ada yang mengembang dari situ;
ia tidak bisa mengembang. Nampak orang-orang bermantel
kecil membawa kayu
menuju tangga mimbar untuk
membuat api. Mereka meniupkan udara untuk membuat api dan bekerja
keras, tetapi api tidak bisa menyala. Apa yang mereka hasilkan hanyalah asap. Kemudian mereka membuat
sebuah lubang di atap dan memasang
pipa, tetapi asap tidak bisa naik, dan
seluruh tempat disitu menjadi hitam
dan terasa mencekik. Beberapa
orang meniup tanduk begitu kerasnya hingga air mata mengalir
dari mata mereka. Semua yang ada didalam
gereja ini adalah milik dunia ini,
dan akan kembali ke bumi. Semuanya telah mati, karya keterampilan manusia, sebuah
gereja dengan gaya paling modern, sebuah gereja penemuan manusia
seperti gereja heterodoks baru di Roma."
27 September 1820
"Aku melihat hal-hal yang menyedihkan:
mereka sedang berjudi, minum, dan berbicara di gereja, mereka juga berpacaran dengan
wanita-wanita. Segala macam kekejian dilakukan di sana. Imam-imam diperbolehkan
melakukan segala sesuatu dan mengadakan Misa dengan cara yang tidak sopan. Aku
melihat bahwa sedikit saja dari mereka yang masih setia, dan hanya sedikit saja
yang memiliki pandangan yang benar atas segala sesuatu. Aku juga melihat
orang-orang Yahudi berdiri di bawah teras Gereja. Semua ini membuatku amat
sedih."
1 October 1820
"Gereja berada
dalam bahaya besar. Kita harus berdoa agar Paus tidak
meninggalkan Roma, tak terhitung banyaknya
kejahatan akan terjadi jika dia
melakukannya. Mereka sekarang
menuntut sesuatu darinya. Ajaran Protestan
dan gereja Yunani skismatik menyebar kemana-mana. Sekarang aku melihat bahwa di tempat ini
(Roma) Gereja Katolik sedang dirusak dengan begitu cerdiknya, hingga tersisa sekitar seratus atau
lebih imam yang belum tertipu. Mereka semua bekerja demi kehancuran, terutama kaum religius. Sebuah
kehancuran besar sudah
berada dekat di tangan. "
“Pada hari-hari itu, iman akan menjadi amat kecil dan
ia hanya dipertahankan di beberapa tempat saja.”
"Pria kecil hitam di Roma, yang sering aku lihat, memiliki banyak orang yang bekerja baginya tanpa
mereka mengetahui dengan jelas untuk tujuan
apa. Dia memiliki agen-agen
di Gereja Hitam
yang baru itu juga. Jika Paus meninggalkan Roma,
musuh-musuh Gereja akan mendapatkan kesempatan. Aku melihat pria kecil hitam itu di negerinya
sendiri melakukan banyak pencurian dan pemalsuan
dalam berbagai hal lainnya. Agama
dirusak dan dihalangi dengan begitu cerdiknya
hingga tersisa sekitar 100 orang imam
yang setia. Aku tidak bisa mengatakan
bagaimana hal ini, namun aku melihat
kabut dan kegelapan semakin meningkat ... Semuanya
harus dibangun kembali dengan segera,
karena semua orang, bahkan termasuk
rohaniwan, sedang berupaya untuk
menghancurkan (dan demi) kehancuran
sudah dekat. Ke dua musuh Gereja yang telah kehilangan para pengikut mereka
dengan tegas memutuskan untuk
menghancurkan orang-orang saleh
dan terpelajar yang menghalangi jalan mereka ... "
4 Oktober 1820
"Ketika aku melihat
Gereja St Peter
hancur berkeping-keping dan dimana
ada begitu banyak para klerus yang
sibuk sendiri untuk ikut menghancuran gereja, namun tidak satupun dari mereka yang ingin melakukannya secara terbuka di depan orang lain – aku merasa sedih sekali hingga aku berseru kepada Yesus dengan segenap kekuatanku, memohon belas kasihNya. Lalu aku melihat
di hadapanku Mempelai Surgawi, dan Dia
berbicara kepadaku dalam waktu yang cukup lama ... Dia mengatakan, antara lain, bahwa perubahan didalam Gereja dari satu
tempat ke tempat lain ini berarti bahwa
ia tampaknya akan semakin menurun secara lengkap. Tetapi ia akan bangkit
kembali, meski jika masih ada satu
orang Katolik saja, Gereja akan menang lagi karena ia tidak tergantung pada nasihat dan kecerdasan manusia. Diperlihatkan kepadaku bahwa hampir tidak ada orang Kristiani yang tersisa di mata dunia yang lama."
7 Oktober 1820
"Ketika aku akan melalui kota Roma bersama St
Francoise dan para kudus lainnya, kami melihat sebuah istana yang besar dilalap
api dari atas ke bawah. Aku sangat takut jika penghuni akan terbakar sampai
mati karena tidak ada yang datang kesana untuk memadamkan api. Ketika kami
datang lebih dekat, api mereda dan kami melihat bangunan menghitam. Kami pergi
melewati sejumlah kamar yang megah (yang tak tersentuh oleh api), dan kami
akhirnya menemukan Paus. Dia duduk didalam gelap dan tidur di lengan kursi
besar. Dia nampak sangat sakit dan lemah, dia tak bisa lagi berjalan. Para
rohaniwan di sekitarnya nampak bersikap tidak tulus dan kurang semangat, aku
tidak menyukai mereka. Saya mengatakan kepada Paus dari para uskup yang akan
segera ditunjuk. Aku juga mengatakan kepadanya bahwa dia tidak harus
meninggalkan Roma. Jika dia melakukannya, akan terjadi kekacauan. Dia berpikir
bahwa kejahatan sudah tak terelakkan lagi dan bahwa dia harus pergi meninggalkan
Roma untuk menyelamatkan banyak hal di samping dirinya sendiri, dan Dia
cenderung untuk meninggalkan Roma, dan dia terus menerus didesak untuk
melakukannya. Paus nampaknya masih melekat pada hal-hal dari dunia ini dalam berbagai
hal...”
"Gereja benar-benar terisolasi dan
seolah-olah ia benar-benar kosong. Tampaknya bahwa setiap orang melarikan diri. Di mana-mana aku melihat kesengsaraan besar,
kebencian, pengkhianatan, dendam, kebingungan dan kebutaan total. Oh
kota ! Oh kota !
Apa yang mengancam engkau? Badai akan
datang, waspadalah ! ... "
1 Juni 1821
"Di antara hal-hal aneh yang aku lihat,
adalah prosesi panjang para uskup. Pikiran dan ucapan-ucapan mereka diperkenalkan
kepadaku melalui gambaran yang keluar dari mulut mereka. Kesalahan mereka
terhadap agama ditampilkan melalui cacat tubuh mereka yang nampak dari luar.
Beberapa hanya memiliki tubuh, dengan kabut awan gelap diatas mereka, bukan
kepala mereka. Yang lainnya hanya memiliki kepala, tubuh dan jantung mereka hanya
berupa asap tebal. Ada yang timpang, yang lain lagi lumpuh, yang lain sedang
tidur atau dalam keadaan terkejut. Aku melihat apa yang aku yakini sebagai
hampir seluruh uskup di dunia, tetapi hanya sejumlah kecil yang sehat sempurna.
Aku juga melihat Bapa Suci - yang takut akan Allah dan tekun berdoa. Tak ada
yang baik dalam penampilannya, dia lemah karena usia tua dan karena banyak
penderitaan. Kepalanya terkulai dari sisi ke sisi, dan kemudian kepala itu
tertunduk ke dadanya seolah-olah dia jatuh tertidur. Dia sering pingsan dan
tampaknya sekarat. Tapi ketika dia sedang berdoa, dia sering terhibur oleh
penampakan-penampakan dari Surga. Lalu, kepalanya menjadi tegak, tapi secepat
itu pula kepala itu tertunduk lagi ke dadanya, aku melihat jumlah orang yang
mencari-cari dengan cepat ke kanan dan ke
kiri, yaitu ke arah dunia ini ... "
"Kemudian aku melihat bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Protestan secara bertahap mendapatkan popularitas, dan agama Katolik jatuh kedalam kemerosotan moral
yang lengkap. Kebanyakan imam
terpikat oleh kemilaunya pengetahuan
palsu dari para pendidik muda, dan
mereka semua berkontribusi dalam kehancuran Gereja.
Pada masa itu, Iman akan jatuh, dan ia hanya dipertahankan di beberapa tempat saja, dalam beberapa gubuk dan dalam beberapa keluarga yang telah
dilindungi oleh Allah dari bencana
dan perang ... "
1820-1821
"Aku juga melihat berbagai daerah di bumi. Penuntunku (Yesus) menunjuk beberapa negara Eropa dan
menunjuk ke sebuah daerah kecil dan berpasir, Dia
mengucapkan kata-kata ini :”Berikut
ini adalah Prussia (Jerman
Timur), musuh” Lalu Dia menunjukan tempat lain, ke utara, dan Dia
berkata: 'ini adalah Moskva,
tanah Moskow, membawa
banyak kejahatan '."
"Aku melihat
banyak rohaniwan terkena ekskomunikasi
yang tampaknya tidak khawatir tentang hal itu, atau bahkan menyadari hal itu. Namun, mereka itu dikucilkan
setiap kali mereka bekerja sama untuk melakukan beberapa upaya tertentu, mengikuti berbagai asosiasi, atau menerima berbagai opini yang
objektif mengenai sebuah kutukan yang telah diumumkan. Hal ini dapat diartikan bahwa
Allah mengesahkan keputusan, perintah,
dan larangan-larangan yang dikeluarkan oleh Kepala Gereja, dan bahwa Dia membuat hal itu tetap berlaku
meskipun orang-orang tidak memperlihatkan
kepedulian terhadap aturan-aturan itu, menolaknya,
atau menertawakan hal itu dengan nada menghina."
22 April 1823
"Aku melihat bahwa banyak pastor membiarkan
diri mereka terbawa oleh ide-ide yang berbahaya bagi Gereja. Mereka membangun
gereja yang besar, aneh, dan mewah. Semua orang harus disertakan di dalamnya
agar bersatu dan memiliki hak yang sama : Evangelis, sekte-sekte Katolik dari setiap
kelompok. Begitulah Gereja yang baru itu... Tetapi Tuhan memiliki rencana yang lain
... "
"Aku melihat bahwa ketika Kedatangan Kedua dari Kristus sudah dekat, seorang
imam yang jahat akan bertindak sangat merugikan Gereja. Ketika saat pemerintahan Antikris sudah
dekat, agama palsu akan muncul
yang akan bertentangan dengan kesatuan Allah dengan Gereja-Nya. Hal ini akan
menyebabkan perpecahan terbesar
di dunia yang pernah dikenal. Semakin dekat akhir zaman itu, semakin besar kegelapan Setan menyebar di bumi,
semakin besar pula jumlah anak-anak yang melakukan kebusukan, dan jumlah
orang-orang yang benar akan semakin sedikit... "
"Mereka membangun sebuah gereja yang besar,
tunggal, mewah yang merangkul semua kepercayaan dengan hak yang sama:
Evangelis, Katolik, dan semua pemeluk agama lainnya, sebuah persekutuan sejati
yang tercemar dengan satu gembala dan satu kawanan. Ada yang menjadi paus, paus
yang digaji, tanpa harta milik. Semuanya telah dipersiapkan, banyak hal yang telah
diselesaikan, tetapi di tempat altar berada hanya ada kekejian dan kehancuran
saja. Begitulah gereja yang baru itu nanti, dan bagi tujuan itulah dia
memusnahkan gereja yang lama, tetapi Allah telah merancang yang sebaliknya ....
"
"Aku datang ke Gereja Petrus dan Paulus
(Roma) dan melihat dunia yang gelap dan bersedih, kebingungan, dan menjadi
rusak, melalui mana bersinarlah rahmat tak terhitung banyaknya dari ribuan
orang kudus yang tinggal disana ..."
"Aku melihat akibat yang fatal dari gereja
palsu ini : aku melihatnya semakin meningkat, aku melihat segala jenis bidaah
berbondong-bondong memasuki kota. Aku melihat sifat suam-suam kuku terus
meningkat dari para imam, lingkaran gelap itu semakin melebar ... "
"Sekali lagi aku melihat di tengah-tengah
berbagai bencana ini ada dua belas rasul baru yang bekerja di berbagai negara, saling
tidak mengenal satu sama lain, masing-masing menerima aliran air kehidupan dari
tempat yang tinggi. Mereka semua melakukan tugas yang sama. Mereka tidak tahu
dari mana mereka menerima tugas-tugas mereka, tetapi segera setelah yang satu
selesai, tugas yang lain sudah siap bagi mereka ... "
"Orang-orang Yahudi akan kembali ke
Palestina, dan menjadi Kristiani menjelang akhir dunia ini."
22 Oktober 1822
"Beberapa saat yang sangat buruk akan terjadi ketika orang-orang non-Katolik akan menuntun banyak orang tersesat. Sebuah kebingungan
besar akan terjadi sebagai akibatnya.
Aku juga melihat pertempuran. Musuh-musuh jauh lebih banyak jumlahnya,
tetapi pasukan kecil dari orang beriman berhasil
menggulingkan seluruh barisan tentara musuh. Selama pertempuran itu, Perawan Terberkati nampak berdiri di atas bukit, mengenakan setelan baju besi. Itu adalah perang
yang mengerikan. Pada akhirnya, hanya beberapa pejuang yang membela
kebenaran yang bisa selamat, dan kemenangan
itu adalah milik mereka ... "