Posts

Showing posts from March, 2009

Berbagai doa

“Jika kamu meminta kepada Bapa dalam NamaKu, maka Dia akan memberikannya kepadamu” (Yoh.16:23). Oh Bapa Yang Kekal, Putera TunggalMu, Kanak-kanak Yesus yang terkasih, telah menjadi milikku karena Engkau menyerahkanNya kepada kami. Aku mempersembahkan kepadaMu semua jasa dari masa kanak-kanakNya yang Ilahi, dan aku mohon kepadaMu dalam NamaNya, untuk membuka pintu-pintu Surga bagi banyak sekali anak-anak kecil yang akan mengikuti Anak Domba Ilahi ini selamanya. “Sama seperti gambar Raja adalah sebuah sarana melalui apa segala sesuatu bisa dibeli dan dibayar didalam lingkup kerajaannya, maka melalui Wajah Terpuji itu, yang merupakan ‘keping uang Kemanusiaanku’ yang tak ternilai harganya, engkau akan menerima apa yang kau inginkan”. Catatan: Suster Mary dari St. Peter memasuki Karmel di Tours pada tahun 1840. Tiga tahun kemudian dia menerima berbagai pewahyuan mengenai devosi kepada Wajah Kudus sebagai sarana untuk bersilih atas segala penghinaan. Lihatlah ‘Kehi...

Sosok Bunda Maria

Image
Bagaimana sosok Bunda Maria ? Berikut ini wawancara dengan para visiuner di Medjugorje 1. Pertama kali, coba katakan kepadaku, berapakah kira-kira tingginya Madonna, yang biasanya kau lihat itu ? Seperti aku (Vicka). [5 feet 5 inches] 2. Apakah dia nampak ramping, atau bagaimana .... ? Dia nampak agak ramping. 3. Sekitar berapa kg beratnya kira-kira ? Sekitar 60 kg (132 pounds) 4. Menurutmu, usianya sekitar betapa tahun ? Antara 18 – 20 tahun. 5. Jika dia bersama Kanak-kanak Yesus, apakah dia nampak lebih tua ? Dia nampak seperti biasanya, sama saja. 6. Jika Bunda Maria ada bersamamu, apakah dia berdiri atau .... Dia selalu berdiri. 7. Berdiri diatas apa ? Dia nampak berdiri diatas awan kecil. 8. Apa warna dari awan itu ? Keputih-putihan. 9. Pernahkah kamu melihatnya berlutut ? Tidak pernah ! (Vicka, Ivan, Ivanka. . .) 10. Secara alami, Madonna memiliki wajah. Seperti apakah wajahnya: bulat atau panjang, oval ? Wa...

MARY FRANCES TERESA DARI KANAK-KANAK YESUS DAN WAJAH KUDUS YESUS.

9 Juni, Pesta Tritunggal Terberkati, pada tahun rahmat 1895. Sebuah doa pagi Oh Tuhanku, aku mempersembahkan kepadaMu seluruh perbuatanku pada hari ini bagi intensi dan kemuliaan Hati Kudus Yesus. Aku ingin menyucikan setiap detak jantungku, setiap pikiranku, dengan melalui karya-karya yang paling sederhana, dengan cara menyatukannya dengan jasa-jasa yang tak terhingga dari Hati KudusMu. Dan aku ingin melakukan silih atas dosa-dosaku dengan cara melemparkannya kedalam tungku Kasih KerahimanNya. Oh Tuhanku ! Aku mohon kepadaMu bagiku dan bagi orang-orang yang kukasihi, berilah kami rahmat untuk menggenapi Kehendak KudusMu secara sempurna, untuk menerima kebahagiaan dan kesedihan dalam kehidupan yang cepat berlalu ini demi kasih kepadaMu, agar suatu hari nanti kami bisa dipersatukan bersama di Surga untuk selamanya. Amin. Konsekrasi kepada Wajah Kudus Ditulis bagi para novis. Oh Wajah Kudus Yesus yang amat terpuji. Karena Engkau...

DOA-DOA DARI SOEUR THÉRÈSE

DOA-DOA DARI SOEUR THÉRÈSE (SI BUNGA KECIL DARI JESUS) Tindakan penyerahan diri sebagai kurban Kasih Ilahi Doa ini ditemukan setelah kematian Suster Teresa dari ‘Kanak-kanak Yesus’ dan dari ‘Wajah Kudus Yesus’ didalam salinan dari Kitab Injil yang dia bawa siang dan malam dekat dengan hatinya. Oh Tuhanku, oh Tritunggal Yang Maha Kudus, aku ingin mengasihiMu dan membuat Engkau dikasihi, untuk bekerja demi kemuliaan Gereja Kudus dengan cara menyelamatkan jiwa-jiwa di dunia ini dan membebaskan mereka yang berada didalam Api Penyucian. Aku ingin menggenapi sepenuhnya KehendakMu yang kudus, dan meraih derajat kemuliaan yang Kau persiapkan bagiku didalam KerajaanMu. Dengan kata lain, aku ingin menjadi kudus. Namun dengan menyadari betapa lemahnya diriku, maka aku mohon kepadaMu Tuhanku, agar Engkau saja yang menjadi kesucianku. Karena Engkau telah sangat mengasihi aku dengan memberikan Putera TunggalMu kepadaku untuk menjadi Juru Selamatku dan Mempelaiku, maka harta yang tak ternilai besarn...

Surat kepada saudaranya, misionaris (IX - X)

IX July 26, 1897 Jika kamu membaca baris-baris kalimat ini mungkin aku sudah tidak ada lagi. Aku tidak tahu masa mendatang. Namun aku bisa berkata dengan percaya bahwa Mempelaiku sudah berada didepan pintu. Membutuhkan sebuah keajaiban untuk membuatku berada di tempat pengasingan, yang jauh dari Dia, dan aku tidak berpikir bahwa Yesus akan melakukan keajaiban itu, Dia tidak berbuat apa-apa yang tidak menghasilkan. Saudaraku seminaris, aku bahagia sekali untuk mati. Ya, bahagia sekali.... bukan karena aku akan terbebas dari penderitaan. Sebaliknya, penderitaan yang digabungkan dengan kasih nampaknya sebagai sesuatu yang layak untuk dirindukan di lembah air mata ini. Namun aku bahagia untuk mati karena aku akan bisa menolong jiwa-jiwa yang kukasihi jauh lebih besar dari pada ketika aku berada di dunia ini. Yesus selalu memperlakukan aku sebagai anak kecil yang mudah dibujuk. Memang benar bahwa SalibNya sudah ada bersamaku sejak aku berada didalam tempat tidu...

Surat kepada saudaranya, misionaris (VIII)

VIII 1897 Apa yang menarikku kepada Rumah Surgawi kita adalah panggilan dari Guru kita, pengharapan untuk mengasihiNya akhirnya memenuhi seluruh keinginanku, ingatan bahwa aku akan bisa memenangkan kasih dari banyak sekali jiwa-jiwa bagi Dia, jiwa-jiwa yang akan memberkatiNya selamanya. Aku tidak pernah meminta kepada Tuhan agar aku mati muda, karena hal itu bagiku merupakan doa yang sombong, namun dari sejak masa kanak-kanakku Dia telah mengilhami aku dengan pikiran yang kuat bahwa hidupku ini hanya berlangsung sebentar saja. Aku merasa bahwa kita harus melewati jalan yang sama ke Surga, yaitu jalan penderitaan dan kasih. Ketika aku telah sampai di pelabuhan, aku akan mengajari kamu bagaimana cara berlayar yang terbaik ditengah lautan badai dunia ini, dengan penyangkalan diri dari seorang anak kecil yang menyadari akan kasih ayahnya, serta ketekunannya didalam berdoa pada saat menghadapi bahaya. Aku ingin membuatmu mengerti akan kasih yang bisa diharapkan dari Hati Yesus. Suratmu yang...

Surat kepada saudaranya, misionaris (VII)

VII 13 Juli 1897 Jiwamu itu terlalu besar dan mulia untuk bergantung kepada penghiburan dari dunia ini, dan terutama saat ini, sebab tempat tinggalnya seharusnya berada di Surga, karena ada tertulis: “Dimana hartamu berada, disitu hatimu juga berada’ ( Luk. 12:34 ). Bukankah Yesus adalah satu-satunya Hartamu ? Kini Dia berada di Surga, maka disanalah seharusnya hatimu berada. Juru Selamat yang amat manis ini telah melupakan ketidak-setiaanmu. Dia hanya melihat kepada keinginanmu akan kesempurnaan, dan penglihatan itu akan bisa membahagiakan HatiNya. Jangan terlalu lama kamu tinggal di KakiNya, aku mohon kepadamu, tetapi ikutilah dorongan pertama ini untuk menyerahkan dirimu di TanganNya. Tempatmu ada disana, dan aku bisa melihat jelas, lebih jelas dari pada yang ada didalam suratmu terdahulu, bahwa semua jalan lain dari yang bersifat Surgawi adalah sia-sia bagimu, dan ingatlah selalu akan jalan yang dlalui oleh saudaramu yang kecil ini . Aku setuju denganmu ...

Surat kepada saudaranya, misionaris (VI)

VI 1897 Di dunia ini dimana segalanya selalu berubah, hanya ada satu saja yang tidak berubah, yaitu perlakuan yang diterima oleh Raja Surgawi dari para sahabatNya. Dari sejak saat Dia menegakkan fondasi Salib, maka didalam bayangnya semua orang harus bertempur dan menang. “Kehidupan setiap misionaris berkisar disekitar salib-salib”, demikian kata Théophane Vénard. Juga “Kebahagiaan sejati berada didalam penderitaan, dan agar bisa hidup maka kita harus mati”. Maka berbahagialah saudaraku, misionaris, bahwa usaha pertama dari perutusanmu ditandai dengan meterai Salib. Yesus ingin membangun KerajaanNya lebih banyak dengan melalui penderitaan dan penganiayaan dari pada dengan kepandaian lidah dalam berbicara. Kamu mengatakan kepadaku, bahwa dirimu masih seperti anak kecil yang tak bisa berbicara. Begitu juga dengan Pastor Mazel yang ditugaskan bersamamu, namun dia telah mendapatkan daun palma kemenangannya. Pemikiran Allah adalah jauh melebihi pemikiran kita ! Ketika aku tahu bahwa mision...

Surat-surat kepada saudaranya, misionaris (iii,iv,v).

Surat-surat kepada saudaranya, misionaris. III 24 Februari 1896. Tolong, daraskanlah doa pendek ini bagiku setiap hari. Ia sudah mengungkapkan seluruh keinginanku: “Bapa Yang Maha Rahim, dalam nama YesusMu yang manis dan Perawan Terberkati, dan dalam nama semua orang kudus, aku mohon kepadaMu untuk menguasai saudaraku ini dengan roh kasihMu dan memberinya rahmat untuk membuatnya berusaha membuatMu dikasihi”. Jika Tuhan kita segera membawaku kepada DiriNya, aku masih memintamu untuk melanjutkan doa ini, karena kerinduanku akan tetap sama di Surga nanti seperti di dunia, yaitu mengasihi Yesus dan membuatNya dikasihi. IV Apa yang kuinginkan adalah Kehendak Suci Allah. Dan jika di Surga aku tak bisa lagi berusaha demi kemuliaanNya, maka aku lebih suka untuk dikucilkan dari pada tinggal di Rumah itu. V 21 Juni 1897 Kamu bisa menyanyikan lagu Kerahiman Tuhan dengan baik. Lagu itu akan bisa memancar dari dirim...

Surat-surat kepada saudaranya, misionaris (i.ii)

I 1895. Tuhan kita yang Ilahi tidak meminta kurban yang melebihi kekuatan kita. Kadang-kadang memang benar, Dia membuat kita merasakan sepenuh-penuhnya pahitnya piala yang ditaruhNya di bibir kita. Dan jika Dia menghedaki kurban dari semua orang yang dikasihiNya di dunia ini, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya rahmat yang istimewa untuk tidak berseru seperti yang dilakukanNya selama kesengsaraanNya di Taman: “Bapa, biarlah piala ini berlalu dari padaKu”. Tetapi kita harus segera berkata: “Namun bukanlah kehendakku, melainkan kehendakMulah yang terjadi” ( Mat. 26:39 ). Cukup menyenangkan jika merenungkan bahwa Yesus, ‘Allah yang kuat’ ( Yes. 9:6 ) telah merasakan semua kelemahan kita dan Dia gemetar demi melihat piala yang pahit itu, namun yang sangat diinginkanNya. Nasibmu memang baik, karena Tuhan telah memilih hal itu bagimu, dan Dia telah merasakan sentuhan pertama dengan BibirNya, piala yang Dia tawarkan kepadamu itu. Ada seorang kudus pernah berkata: “...

Surat kepada kemenakannya

Surat kepada kemenakannya, Jeanne Guérin (MADAME LA NÉELE) August, 1895. Sungguh apa yang diminta oleh Tuhan darimu adalah berupa kurban yang besar, Jeanne yang terkasih, dengan cara memanggilmu sebagai Marie kecil, untuk menuju Karmel. Tetapi ingatlah bahwa Dia telah menjanjikan imbalan seratus kali lipat kepada orang yang demi kasih kepadaNya telah bersedia meningalkan, bapa, ibu dan saudaranya ( Mark 10:30 ). Kini demi kasih kepada Yesus, kamu tidak ragu lagi untuk berpisah dengan saudaramu yang paling kau kasihi, lebih dari pada yang bisa diucapkan oleh kata-kata. Karena itu Dia terikat kepada janjiNya. Aku tahu bahwa kalimat ini berlaku bagi mereka yang memasuki kehidupan religius, namun hatiku mengatakan kepadaku bahwa kalimat itu juga berlaku bagi orang yang kemurahan hatinya begitu besar sehingga mereka mau mengurbankan bagi Tuhan bahkan orang-orang yang dikasihinya.

Surat-surat kepada kemenakannya

Surat kepada kemenakannya, Marie Guérin, (II) 1894 Kamu adalah seperti beberapa orang wanita desa, ketika dicari-cari oleh seorang raja yang berkuasa untuk dinikahi, dia tidak mau menerimanya. Dengan alasan bahwa dirinya masih belum cukup kaya dan dia merasa asing dengan lingkungan kerajaan. Tetapi bukankah pengasihnya yang seorang raja itu lebih tahu dari pada dia, tentang besarnya kemiskinan dan kebodohannya ?. Marie, meskipun kamu itu bukanlah apa-apa, janganlah lupa bahwa Yesus adalah Segalanya. Kamu hanya perlu menyerahkan kehampaanmu kepada Segalanya Yang Tak Terbatas itu, dan dengan begitu kamu hanya memikirkan Segalanya itu yang layak menerima kasihmu. Kamu berkata kepadaku bahwa kamu ingin melihat buah dari usahamu. Itulah yang akan disembunyikan Yesus darimu. Dia ingin merenungkannya sendiri, buah-buah kecil dari keutamaan yang kita lakukan. Hal itu bisa menghiburNya. Kamu salah, Marie, jika kamu mengira bahwa Thérèse berjalan dengan gembira disepanjang jalan Kurban. Kelemaha...