Thursday, November 5, 2009




PENAMPAKAN KE EMPAT

Pesta Kemuliaan Allah, 6 Agustus 1966

Pierina datang ke sumber air itu sekitar jam 2.30 sore. Ada sekitar 200 umat yang telah berkumpul disana. Pada jam 3 sore Pierina meminta umat agar berdoa Rosario. Pada misteri yang ke 4, dia berhenti dan berseru :"Bunda Maria ada disini !". Semua orang menjadi diam, dan mereka berusaha mendengarkan dialog dengan Surga yang sedang terjadi.

Bunda Allah berkata :"Putera Ilahiku Yesus telah mengutus aku kesini lagi untuk meminta LIGA DUNIA BAGI KOMUNI PENYESALAN, dan ini hendaknya dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober. Hari Komuni demi Penyesalan ini hendaknya disebarluaskan keseluruh dunia. Hal itu dimulai pada tahun 1966, lalu diulangi setiap tahun. Para imam dan umat beriman yang turut serta menyebarluaskan devosi ini, akan diberi kelimpahan rahmatku".

Pierina bertanya lagi tentang gandum itu. Bunda Maria memerintahkan :"Salah seorang dari kamu hendaknya membawa gandum ini kepada Putera terkasihku, Paus Paulus VI, dan mengatakan bahwa gandum itu sudah diberkati oleh kehadiran Kami. Itu, adalah gandum dari tanah kelahirannya, Brescia, Montichiari. Katakan padanya keinginan dari Putera Ilahiku... juga yang mengenai Fatima".

Pierina ingin tahu mengenai sisa gandum yang ada. Lalu Bunda Maria menjawab :"Buatlah gulungan-gulungan kecil roti dari sisa gandum itu. Gulungan ini handaknya dibagikan disini, di Fontanelle pada hari tertentu untuk memperingati kedatanganku. Ini akan menjadi tanda terima kasih dari anak-anakku yang mengolah tanah itu. Setelah kenaikanku ke Surga, aku selalu bertindak sebagai Pengantara, diantara Puteraku Yesus dengan seluruh umat manusia. Betapa banyaknya rahmat yang kuperoleh didalam abad-abad ini ! Betapa banyaknya rahmat yang ditunjukkanNya. Betapa banyaknya hukuman Allah yang dibatalkan. Betapa banyaknya dialog yang telah kulakukan dengan jiwa-jiwa. Betapa seringnya aku telah mengunjungi dunia ini untuk menyampaikan pesan-pesanku kepada manusia, tetapi manusia terus saja menentang Allah Kami. Aku telah memilih tempat ini, Montichiari, karena disini masih ada kerendahan hati dari Bethlehem yang miskin, diantara anak-anakku yang menggarap tanah ini. Selanjutnya, tempat ini, dimana ada begitu banyak doa didaraskan terus menerus, akan diubah menjadi sebuah sumber berkat yang berkelimpahan".

Setelah penampakan ini, Pierina menarik diri sekali lagi menuju masa pensiun yang penuh damai. Lalu uskup meminta dia untuk tetap bungkam. Pierina mematuhi perintah ini.

Namun hal-hal yang dilarang adalah amat menggoda untuk dilakukan dan segera saja pesan-pesan Bunda Maria disebar-luaskan keseluruh dunia dan menyerap banyak peziarah ke Montichiari.