PESAN KEPADA PASTOR ENOCH
13 MEI 2019
BANGUNLAH, HARI-HARI PENGADILAN ILAHI SEDANG TIBA
Karena keributan di alam semesta dan di
Bumi, banyak bangsa akan menghilang dan jutaan jiwa akan musnah
* * * * *
Panggilan mendesak dari Bunda Maria
Fatima kepada umat manusia.
Bangunlah, hari-hari Pengadilan Ilahi sedang tiba!
"Anak-anak kecil, Damai Tuhanku menyertai kamu semua dan
Perlindungan Keibuanku selalu ada bersamamu.
Anak-anak kecil, malam hari sedang tiba dan umat manusia yang
malang ini berjalan tanpa mau menerima panggilan-panggilan dari Surga. Berapa
banyak permintaan dan petunjuk yang telah Kami berikan kepada umat manusia agar
segera berubah. Surga telah kehabisan semua cara untuk menyelamatkan banyak
jiwa, tetapi umat manusia menolak untuk mendengarkan Tuhan! Penolakan dari mayoritas
umat manusia adalah merupakan penghinaan terhadap Kasih dan Kerahiman Bapaku. Banyak
sekali yang telah dilakukan Surga untuk menyentuh umat manusia, yang tidak tahu
berterima kasih dan berdosa ini, dimana semua itu memberikan seribu janji agar manusia
mau berubah, namun umat manusia tetap tidak mau bertobat.
Hari-hari pemurnian itu telah tiba, dan banyak orang yang
tidak siap, tidak akan mampu menolaknya. Karena keributan di alam semesta dan di
Bumi, banyak bangsa akan menghilang dan jutaan jiwa akan musnah. Planetmu terus
berguncang dan setiap kali gerakannya akan lebih kuat; semua unsur alam akan
memasuki tahap akhir dari transformasi mereka. Pergerakan seismik yang kuat
akan segera dimulai dan seluruh bumi tidak akan berhenti bergerak. Surga sedang
menunggu kekuatan alam untuk membangunkan umat manusia ini.
Ketenangan dan kehidupan sehari-hari umat manusia akan
hilang, untuk memberi ruang bagi kecemasan, ketakutan, rasa tidak aman dan
keputusasaan. Anak-anak kecil, sungguh menyedihkan bahwa ini semua harus
terjadi, dimana sebagian besar umat manusia harus merenungkan kembali
perbuatannya! Umat manusia yang tidak tahu berterima kasih dan berdosa,
arahkanlah pandangan matamu kepada Tuhan, karena Hari Tuhan Yang Agung dan Mengerikan
itu sudah dekat! Arahkankah perhatianmu kepada dentangan terakhir dari Lonceng Kerahiman
ini, agar kamu dapat memperoleh sukacita keselamatan. Tinggalkanlah sikap keras kepalamu itu dan dosa-dosamu, pertimbangkanlah
sekali lagi untuk semuanya, agar besok kamu dapat menyaksikan terbitnya matahari
yang baru! Sadarilah bahwa Surga tidak menginginkan kematianmu, tetapi kehidupanmu
yang kekal.
Janganlah terus berjalan sebagai anak-anak yang memberontak. Perhatikanlah,
anak-anak kecil, bahwa saat Kerahiman akan segera berakhir, dan jika kamu tetap
tidak bersedia menerimanya maka apa yang menantikan kamu adalah Pengadilan
Allah yang tanpa henti, keras, dan tak terhindarkan. Pengadilan Allah memberi
kepada masing-masing orang sesuai dengan perbuatannya, manusia yang berdosa, karena
kamu tak memiliki jasa. Hukuman bagimu adalah berupa kematian kekal.
Anak-anak kecil yang memberontak, ini adalah panggilan
terakhirku, dari Ibumu. Janganlah menyedihkan aku lebih banyak lagi dengan
kelakuanmu yang buruk itu. Ingatlah bahwa aku menderita lebih banyak lagi demi kamu.
Anak-anakku yang memberontak, janganlah membuat Ibumu ini menangis lebih keras lagi.
Aku tidak pernah bosan berdoa dan menjadi pengantara bagi seluruh umat manusia
dan terutama untuk semua anak-anakku yang memberontak; tetapi kamu tidak ingin
berubah; apa lagi yang bisa kulakukan? Renungkanlah kembali, bertobatlah, dan
kembalilah sesegera mungkin kepada Allah, karena jika kamu tidak melakukannya,
apa yang menantimu dalam keabadian adalah berupa kematian kekal.
Aku mendorongmu, anak-anak kecilku yang memberontak, agar kamu
bangun sebelum hari-hari Pengadilan Ilahi tiba, karena ketika hari-hari itu
tiba, tidak akan ada jalan untuk kembali, dan tidak ada yang akan mendengarkan kamu
dan kamu akan musnah selamanya. Terimalah ajakanku ini dan, sesegera mungkin,
ambillah jalan keselamatan. Bangunlah anak-anak kecil yang memberontak, karena
hari-hari Pengadilan Ilahi sedang tiba!
Ibumu, Bunda Fatima.
Wartakanlah pesan-pesanku kepada seluruh umat manusia,
gembala-gembala kecilku.”
Source: mensajesdelbuenpastor