Monday, December 3, 2018

Valentina Papagna - rangkuman


21 Oktober 2018

St Patricks Cathedral Parramatta


MEMBAWA PERSEMBAHAN SAAT MISA KUDUS


Hari ini, selama Persembahan pada Misa Kudus, ketika persembahan roti dan anggur diberikan kepada Imam oleh umat beriman, Tuhan Yesus menampakkan diri kepadaku. Biasanya, aku tidak berlutut saat persembahan, tetapi karena beberapa alasan, aku terinspirasi untuk berlutut, dan ketika aku melakukannya, Tuhan Yesus nampak kepadaku. Pada saat yang sama, ada dua orang wanita berjalan lewat di sampingku membawa hadiah untuk Persembahan. Tuhan nampak sangat sedih melihat hal ini. Dia berkata, “Kamu tahu, anak-Ku, mereka (para wanita) seharusnya tidak pernah menyentuh Aku dan membawa-Ku, mereka tidak layak untuk menyentuh Aku dan memeluk Aku.”

“Apa yang ingin Kukatakan dan Kutunjukkan kepadamu, adalah bahwa Aku ingin dua anak lelaki yang murni (dalam keadaan rahmat) untuk membawa-Ku ke Altar. Aku ingin agar di setiap gereja, dua anak lelaki yang murni (dalam keadan rahmat) membawa-Ku ke Altar.”

“Dua anak lelaki yang murni harus dipilih dan dilatih untuk melakukan hal itu di setiap Misa, di setiap gereja, di seluruh dunia. Anak laki-laki itu harus pada usia di mana mereka sudah bisa mengerti, dan ketika mereka tumbuh dewasa, mereka dapat melatih anak laki-laki lain. Itulah yang sangat menyenangkan Aku.”

“Aku telah sangat dicemarkan, khususnya selama pembagian Komuni Kudus, ketika orang-orang menerima Aku, dan mereka tidak menyesal atau bertobat atas dosa-dosa mereka.”

Tuhan, kasihanilah mereka, dan aku berdoa agar mereka mau mendengarkan Engkau dan mereka akan berubah.”



Valentina Papagna
23 Oktober 2018


Dalam kelompok doa

Aku diundang ke rumah seorang teman untuk membagikan pesan-pesan Tuhan ini kepada kelompok doa disitu.

Tuhan Yesus berkata, “Anak-Ku, Valentina, katakanlah kepada anak-Ku, Mira, bahwa Aku, Tuhan, ingin menjadikan rumah ini sebagai Rumah Doa yang dipersembahkan bagi-Ku dan Ibu-Ku Yang Terkasih.”

Belakangan, di rumah, Tuhan Yesus datang dengan sapaan yang sangat gembira dan penuh kasih.

Dia berkata, 'Aku datang untuk menjelaskan kepadamu mengapa Aku memintamu untuk menyampaikan pesan ini kepada puteri-Ku yang terkasih, Mira. Aku telah memilih rumahnya menjadi Rumah Doa. Ketika Aku membawa ayahnya pulang bersama-Ku di Surga, dia (Mira) akan lebih bebas dan lebih berdevosi kepada-Ku.”

“Sekarang, anak-anak-Ku, Aku akan menjelaskan kepadamu mengapa ada banyak tempat di dunia ini dengan kelompok-kelompok doa yang berdevosi kepada-Ku dan kepada Ibu-Ku, Maria Yang Paling Kudus. Aku memilih anak-anak-Ku yang taat dan yang sangat mengasihi Kami. Pada saat yang sama, kamu juga sedang mempersiapkan jalan bagi Kedatangan-Ku Yang Kedua.”

Dia nampak tersenyum, “Ya, anak-anak-Ku, tanpa kau sadari kamu telah melakukan semua ini. kamu adalah orang-orang yang akan menyelamatkan dunia dari semua kejahatan dan dosa. Kamu sedang mempersiapkan jalan bagi Kedatangan-Ku.”

“Aku sangat mengasihimu. Tetaplah setia kepada-Ku, dan bersama-sama Kita akan memerintah bersama di dalam sebuah dunia penuh kebahagiaan baru yang belum pernah kau alami sebelumnya, di dalam sukacita damai dan kasih. Aku, Tuhan, berjanji kepadamu bahwa hal ini akan terjadi.”

“Aku memberkati kamu dalam Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin"

Tuhan berkata kepadaku bahwa Dia bergantung kepada kita untuk menyelamatkan dunia ini.

Terima kasih, Tuhan Yesus.


Valentina Papagna

Kecelakaan Helikopter


Aku sedang menonton TV berita Minggu malam ketika sebuah laporan datang tentang sebuah kecelakaan helikopter di Inggris di mana ada lima orang yang tewas. Ketika aku mendengarkan laporan itu, aku merasakan kesedihan atas mereka yang meninggal, karena mereka mati mendadak dan tidak siap untuk bertemu dengan Tuhan.

Lalu aku berdoa: “Tuhan Yesus, kasihanilah mereka, mereka yang tewas dalam kecelakaan helikopter.”

Segera setelah aku berdoa, aku mendengar tiga ketukan keras di ruang tamu, yang membuatku melompat sedikit.

Seketika aku merasakan kehadiran jiwa-jiwa, yang aku doakan barusan, di ruang tamuku. Aku berpikir, ‘Inggris kan sangat jauh dari sini (Australia).’

Aku berkata, “Tuhan Yesus, bagaimana mereka bisa tahu? Seketika mereka datang ke ruang tamuku, padahal ini sangat jauh dari Inggris.”

Aku mendoakan jiwa-jiwa itu pada waktu doa malam. Aku tahu bagaimana jiwa membutuhkan pembebasan, tidak peduli apa agama atau siapa mereka, aku tahu bahwa mereka semua harus menuju kepada Terang, kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Keesokan paginya, pada pukul lima, ketika aku berdoa, seorang pria tiba-tiba muncul di kamarku.

Pria itu tampak muda dan tampan, dan dia tersenyum. Dia mengenakan setelan hitam formal dan kemeja putih.

Pria itu berkata, “Valentina, saya datang untuk mengucapkan terima kasih secara pribadi, bahwa Anda telah mengingat saya dan bahwa Anda berdoa untuk saya. Saya dibimbing untuk datang kepada Anda dan berbicara dengan Anda. Saya tahu semua tentang hidup Anda. Mereka menunjukkan kepada saya dan menceritakan semua tentang kehidupan Anda dan bagaimana Anda membantu orang-orang untuk pergi kepada Tuhan. Mereka juga menunjukkan kepada saya dan memberi tahu saya betapa miskinnya Anda dan bagaimana Anda berjuang dalam hidup Anda.”

Pria itu melanjutkan, "Seandainya saya kenal dengan Anda ketika saya masih hidup, saya akan bisa membantu Anda."

Sambil tersenyum, aku menjawab, “Oh, semua orang tahu tentang saya? Hal itu cukup membuatku merasa malu.” Dia tersenyum ketika aku mengatakan ini.

Dengan sangat anggun, dia berkata, “Valentina, saya sangat menghargai bantuan Anda. Tolong doakan saya dan pertahankan saya selalu di dalam doa-doa Anda.”

Aku memiliki perasaan yang baik tentang dia. Dia adalah orang yang tenang. Aku merasa bahwa dia tidak masuk ke Api Penyucian yang dalam. Dia pasti ada di suatu tempat di bagian tengahnya.

Baru kemudian aku mendengar melalui berita bahwa pria yang mengunjungiku itu adalah pemilik Klub Sepakbola Leicester City. Mereka mengatakan dia adalah pria yang sangat dermawan dan melakukan banyak perbuatan baik.

Orang-orang banyak menaruh perhatian ketika sebuah tragedi terjadi, dan mereka memberikan karangan bunga dan lilin untuk orang yang meninggal. Namun, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah membimbing jiwa-jiwa itu kepada Tuhan. Lilin dan bunga saja tidak cukup. Kita perlu mempersembahkan doa dan Misa Kudus bagi jiwa-jiwa itu dan dengan cara ini akan menuntun jiwa-jiwa kepada Tuhan Yesus. Jiwa-jiwa menunggu hal ini dari kita.

Pria itu tinggal sebentar dan berbicara denganku dan kemudian dia menghilang begitu saja.

Ketika aku pergi ke Misa Kudus, aku mempersembahkan kelima korban kecelakaan helikopter itu kepada Tuhan. Tetapi aku tidak melihat empat orang lainnya. Setiap jiwa berjalan di jalan yang berbeda, tergantung pada kehidupan yang mereka jalani saat di dunia.

Tuhan Yesus, kasihanilah mereka.


Valentina Papagna
16 Nopember 2018

AIR MATA BUNDA MARIA BAGI DUNIA


Ketika aku bepergian dengan kereta api ke kota, dalam perjalanan ke Misa Kudus, hujan mulai turun dengan sangat lembut. Aku bisa melihat tetesan kecil hujan jatuh di jendela kereta. Tetesan-tetesan itu berbentuk air mata, satu demi satu.

Ketika aku memperhatikannya, aku berpikir, 'Oh, hujan.'

Pada saat itu Bunda Maria muncul. Dia mengenakan gaun putih dengan selempang biru di pinggangnya. Kerudung putih pendek menutupi kepalanya.

Dia berkata, “Kamu memperhatikan tetesan-tetesan air hujan saat jatuh. Itu bukanlah tetesan air hujan, itu adalah air mataku yang kucucurkan bagi anak-anakku di dunia. Anak-anakku di dunia dalam keadaan tanpa Tuhan dan mereka sangat berdosa. Mereka hidup di dalam dosa yang mengerikan. Tidak peduli apa pun yang kulakukan, sepertinya tidak ada yang mampu menyentuh dan merubah mereka.”

“Berusahalah untuk menghibur aku. Aku tersenyum kepadamu, tetapi jauh di dalam hatiku ada kesedihan yang sangat mendalam bagi dunia.”

Aku berkata, “Bunda, akankah bisa membantu jika aku mempersembahkan kepadamu satu persepuluhan dari Rosario demi cucuran air matamu itu?”

Bunda Maria menganggukkan kepalanya, dan kemudian berkata, “Mintalah kepada anak-anakku agar mempersembahkan penghiburan kepadaku melalui doa, karena aku sangat bersedih atas dunia yang sangat berdosa ini. aku akan menerimanya dengan kasih."

Bunda Maria, doakanlah kami.

Ketika aku turun dari kereta, aku pergi ke gereja untuk mengikuti Misa Kudus.

Pada saat Misa Kudus, setelah Komuni Kudus, aku berlutut di dalam doa. Saat aku mengangkat kepala, dan melihat ke arah altar, aku menyaksikan bagaimana Hosti Kudus yang masih tersisa ditempatkan kembali ke dalam sibori. Imam itu kemudian duduk, dan seorang wanita mengambil sibori itu, menaruhnya kembali di dalam Tabernakel, dan berjalan pergi begitu saja tanpa berlutut.

Tuhan berkata kepadaku: “Wanita itu tidak punya hak untuk menyentuh Aku dan membawa-Ku kembali ke dalam Tabernakel. Itu bukanlah tugasnya. Begitu banyak kesombongan di mana-mana sekarang ini, di dalam gereja-gereja-Ku, begitu banyak ketidaksopanan dan penistaan. Hal itu sangat menyinggung perasaan-Ku. Berdoalah agar segala sesuatunya akan segera berubah dan menjadi lebih baik.” Tuhan sangat sedih ketika Dia meratap kepadaku.



Valentina Papagna

KEBAKARAN CALIFORNIA


 Pagi hari ketika aku sedang berdoa, Tuhan muncul dan berkata, “Valentina, apakah kamu melihat semua bencana yang terjadi di dunia?”

Dia berkata, “Lihatlah kebakaran yang terjadi di California. Orang-orang berpikir ini adalah bencana alam. Ini adalah bencana besar. Hampir seperti dimusnahkan dari muka bumi. Kejadian ini sangat serius. Orang-orang menganggapnya ringan dan biasa saja, dan mereka mengatakan kejadian itu juga terjadi di mana-mana. Tetapi yang paling menyedihkan adalah bahwa mereka mati dalam keadaan tidak bertobat dan tidak siap untuk mati. Mereka begitu terikat dengan dunia material dan tidak ada yang bersifat spiritual.”

“Kamu harus berbicara kepada orang-orang dan memberi tahu mereka agar bertobat. Banyak peristiwa bencana akan terjadi dan lebih banyak lagi yang akan terjadi.”

“Yang menyedihkan, Aku akan mengambil banyak orang sebelum kejadian-kejadian buruk mulai terjadi. Banyak yang akan mati dalam tragedi, banyak yang akan mati dalam kecelakaan, dan banyak yang akan mati karena bencana alam. Mereka tidak akan bisa memahami apa yang sedang terjadi.”
  
“Berusahalah untuk memperingatkan orang-orang. Sampaikanlah kebenaran dan jangan khawatir jika ada yang menentang kamu karena Aku selalu mengawasi kamu dan melindungi kamu sepanjang waktu. Tetapi yang paling penting adalah agar orang-orang segera bertobat.”

Inilah yang diinginkan Tuhan karena peristiwa-peristiwa akan mulai terungkap dan orang-orang akan mulai panik. Tetapi jika mereka selalu dekat dengan Tuhan, maka akan jauh lebih mudah bagi mereka untuk menanggung semuanya ini. Tuhan telah mengulangi peringatan ini kepadaku selama tiga hari terakhir, maka hal itu pasti sangat mendesak.


Valentina Papagna
18 Nopember 2018

KUNJUNGAN OLEH DUA WANITA KUDUS


Selama doa pagi, aku melihat dua orang kudus yang cantik, keduanya wanita. Di samping mereka berdiri satu lagi orang kudus, berpakaian sebagai seorang imam.

Para wanita itu berkata, “Valentina, janganlah takut, kami telah diutus untuk memberi tahu kamu, untuk mempersiapkan dirimu, karena para imam dan uskup akan mewawancarai kamu. Mereka akan menginterogasi kamu dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepadamu. Hal ini akan menyangkut semua pengalamanmu serta pesan-pesan yang kau terima. Kamu harus mempersiapkan diri dan siap untuk menerima mereka.”

Aku bertanya “Bagaimana aku mempersiapkan diri? Aku siap."

Mereka menjawab “Kamu harus mempersiapkan diri lebih secara spirituil. Kamu harus banyak berdoa.”

Aku mulai khawatir dan bertanya-tanya siapakah imam dan uskup yang akan menginterogasi aku.

Imam yang berdiri di samping kedua wanita kudus itu tidak pernah berbicara, dia hanya mendengarkan. Sikapnya sangat serius.

Kemudian pada hari itu aku mengikuti Misa Kudus, dan aku menyerahkan kepada Tuhan apa yang dikatakan oleh dua wanita kudus itu kepadaku pagi tadi.

Selama Misa, Tuhan menampakkan diri kepadaku. Dengan tersenyum Dia berkata, “Jangan khawatir. Tenanglah dan berdoalah. Ketika saatnya tiba, Aku akan mengosongkan kamu dan memenuhi kamu dengan Roh Kudus, sehingga apa pun yang kau katakan itu adalah Perkataan-Ku. Aku akan berbicara, melalui kamu, kepada mereka, dan mereka akan tahu bahwa itu adalah Firman-Ku yang Kudus dan bukan perkataanmu.”

Aku berkata “Terima kasih, Tuhan, aku tahu, aku dapat mempercayai Engkau.”

Beberapa minggu yang lalu aku dikunjungi oleh dua wanita kudus yang sama ini, dan aku menerima peringatan yang sama tentang diinterogasi itu.


Valentina Papagna
19 Nopember 2018

TUHAN AKAN MEMURNIKAN DUNIA


Selama doa pagi, Tuhan menampakkan diri.

Dia berkata, “Anak-Ku, peringatkanlah orang-orang agar bertobat karena Aku akan memurnikan dunia. Aku tidak bisa lagi menyaksikan dunia yang penuh dosa ini. Terlalu banyak dosa. Sedikit demi sedikit Aku akan memurnikan masing-masing negara menurut keadaan dosa mereka, sesuai dengan dosa-dosa yang mereka lakukan. Akan ada banyak bencana alam, banjir, dan gempa bumi, yang akan mempengaruhi masing-masing negara. Aku mengatakan hal ini dengan sungguh."

Ketika Tuhan mengatakan hal ini kepadaku, sebuah penglihatan muncul. Dalam penglihatan itu aku bisa melihat apa yang nampak seperti kota dengan banyak gedung tinggi. Aku tidak tahu kota mana itu. Secara khusus, aku bisa melihat gedung apartemen berwarna putih. Nampak air yang mengalir kencang melalui tingkat kedua gedung itu. Air itu mengalir deras dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga menghancurkan jendela di sisi lain gedung. Air itu bergerak dengan sangat deras.
  
Tuhan berkata, “Aku tidak ingin menghukum umat manusia, tetapi Aku dipaksa untuk melakukannya karena mereka tuli dan buta terhadap Panggilan-Ku. Dunia tidak pernah seburuk sekarang ini sejak zaman Nuh dulu.”

Aku bisa merasakan kesedihan yang luar biasa dari Tuhan karena orang-orang tetap menentang dan terus mengabaikan panggilan-Nya.

“Tuhan, kasihanilah kami. Tolong, selamatkanlah kami dan lindungilah kami.” Dan aku juga berdoa agar orang-orang segera berubah.


Valentina Papagna
20 Nopember 2018

TIDAK AKAN ADA LAGI HARAPAN BAIK BAGI DUNIA



Aku menghadiri Misa Kudus di Katedral St Patrick di Parramatta.

Setelah Komuni Kudus, aku berdoa, “Tuhan Yesus, saya mempersembahkan kepada-Mu seluruh umat manusia, terutama di saat-saat ini, dalam persiapan untuk menyambut hari Natal, agar orang-orang bisa memahami makna Natal yang sesungguhnya dan tidak terperangkap ke dalam materialisme yang sering menyertai perayaan Natal. Aku berdoa agar kami semua bisa memuji Engkau dan memuliakan Engkau di saat Natal yang kudus ini.”

Segera setelah aku mempersembahkan doa ini, nampak Tuhan muncul dari Tabernakel dan berkata, “Puteri-Ku, Aku mendengarkan permohonanmu dan harapan-Ku yang terbaik bagi umat manusia,” dan kemudian dengan nada yang sangat serius Dia melanjutkan, Tidak akan ada lagi harapan baik bagi dunia. Umat manusia sedang menghancurkan dirinya sendiri dengan menjadi sangat tak bertuhan dan materialistis, dan mereka menyangkal Aku sepenuhnya. Mereka tidak menginginkan Aku di antara mereka sendiri. Aku selalu menawarkan diri kepada mereka, dan Aku mengasihi mereka tanpa syarat, namun mereka tetap menolak Aku sepenuhnya. Hal ini sangat menyakitkan Hati Kudus-Ku.”