Thursday, September 1, 2016

Holy Love, September 1, 2016

Holy Love, September 1, 2016

Aku adalah Yesusmu, yang lahir menjelma.

Sebagai sebuah bangsa, kamu harus memiliki lebih banyak kebijaksanaan daripada kamu mempercayai seseorang yang melintasi perbatasanmu, demi alasan kemurahan hati. Keadilan sosial seperti ini adalah sebuah kebodohan bagi saat-saat ini ketika hati manusia menyembunyikan banyak sekali rencana jahat. Kamu tak bisa melihat siapa saja yang memiliki niat jahat di dalamnya hatinya hanya dari penampilan luarnya saja, atau mungkin dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Telah terbukti bahwa Kebenaran bukan menjadi prioritas di dalam hati banyak orang – terutama di dalam hati yang jahat.

Orang-orang yang memiliki niat jahat telah memasuki negara ini. Janganlah kamu mengistimewakan mereka dengan mengundang lebih banyak l orang untuk masuk. Sebuah tempat penampungan yang aman hendaknya dibangun di negara asal mereka. Aku telah mengatakan hal ini sebelumnya. Tindakan ini akan menjawab panggilan kemurahan hati bagi orang-orang tertindas itu dan bagi warga negara ini yang keamanannya terancam oleh migrasi massal itu.

Jangan biarkan perbatasanmu terus dibuka karena pengaruh dan dorongan dari media massa besar. Mereka yang memegang kepemimpinan harus bertanggung-jawab untuk menghormati kesejahteraan warga yang dipimpinnya. Namun agenda yang ada saat ini adalah sengaja mau melemahkan bangsa ini serta pembentukan Tatanan Tunggal Dunia. Inilah sebabnya hak-hak dan kehidupan individu tidak begitu dihargai di dalam skema politik yang sedang berlangsung saat ini.

Jangan biarkan hak-hakmu diinjak-injak oleh kartel kekuasaan yang kini telah memainkan peranannya. Bangunlah terhadap Kebenaran. Buanglah rasa cepat berpuas diri.

Read Wisdom 6:1-11+

Synopsis: Kebijaksanaan menerapkan keadilan bagi semua orang. Karena itu pemeriksaan yang teliti menuntut para penguasa dan yang memerintah harus lebih bertanggung-jawab atas kebenaran, daripada orang-orang yang lemah dan kecil.

Dengarkanlah, hai para raja, dan hendaklah mengerti, belajarlah, hai para penguasa di ujung-ujung bumi. Condongkanlah telinga, hai kamu yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya bangsa-bangsamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama.Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik. (Keb 6:1-11)

+-Scripture verses asked to be read by Jesus.
-Scripture taken from the Ignatius Bible.

-Synopsis of Scripture provided by spiritual advisor.