Pesan Holy Love, 28 April 2016
St. John Vianney, Cure d'Ars dan pelindung para imam berkata :”Terpujilah Yesus.”
“Di dunia saat ini, baik sekuler
maupun religius, masalah utama yang dihadapi adalah tidak bisa membedakan dengan
jelas antara kebaikan dari kejahatan. Toleransi terhadap kejahatan menjadi pusatnya.
Terutama didalam lingkup Gereja, hal ini sedang terjadi. Rasa hormat terhadap Sakramen
Terberkati semakin menurun, sementara itu jiwa-jiwa tidak didorong untuk memeriksa
hati mereka agar menyadari bahwa dirinya harus dalam keadaan rahmat agar bisa mendekati
altar. Karena dosa tidak diajarkan secara jelas, maka pemeriksaan atas suara
hati nurani tidak selalu bisa dilakukan dengan benar. Jumlah dari tindakan
pencemaran semakin meningkat dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya.”
“Di dunia sekuler, orang-orang lebih memilih
kekerasan untuk mengatasi perbedaan diantara mereka. Terdapat sikap tidak
peduli yang terus membesar terhadap Perintah-perintah dan Kehendak Allah. Hati dunia
sedang menjauh dari Kuasa Allah.”
“Lakukanlah doa-doa silih pada jam
kudus, karena Hati Yesus sangat terluka oleh sikap tidak peduli manusia terhadap
DiriNya. HatiNya haus akan keadilan, namun demi kasihNya kepada umat manusia maka
Dia menahan Diri dari tindakan yang tak terelakkan itu. Berkali-kali Dia
memberi kesempatan dan peluang kepada manusia agar kembali mengasihi Dia dan mengasihi
sesama.”
“Perutusan Holy Love di tempat ini*
menawarkan kesempatan seperti itu. Namun ternyata hal ini ditanggapi dengan sikap
merendahkan dari para pemimpin Gereja, yang seharusnya menyambut, menerima dan mendukungnya.
Berdoalah bagi mereka yang dengan keras kepala mempertahankan kesesatan didalam
hati mereka dalam masalah ini. Mereka harus bertanggung-jawab atas banyaknya
doa yang tidak jadi dilakukan di tempat ini.”
“Sebenarnya aku tidak ingin berbicara
terlalu berterus terang seperti ini, namun aku tidak mau datang untuk menutupi Kebenaran.
Banyak para pemimpin – sekuler maupun religius – membutuhkan keyakinan yang teguh
didalam hati mereka dan mereka dengan rendah hati harus mau mengakui kesalahan mereka.”
* The ecumenical Ministry of Holy and Divine Love at
Maranatha Spring and Shrine.
** The apparition site of Maranatha Spring and Shrine.