PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
18 DESEMBER 2014
Anak-anak
terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,
Mantelku
melindungi kamu masing-masing, setiap orang dari kamu.
Seperti
halnya mantelku menyelimuti kubah langit, maka dengan cara yang sama ia
menyelimuti setiap orang dari anak-anakku.
Kekasihku,
Janganlah
takut, aku adalah Ibu dari seluruh umat manusia, pembela dan pertahanan bagi
setiap anak-anakku. Aku tidak melihat setiap orang secara berbeda, aku menyimpan
setiap orang didalam hatiku, terutama mereka yang enolak aku sebagai Ibu.
Mereka adalah orang-orang yang paling kucari, yang lebih kubutuhkan dan yang
lebih dirindukan oleh Hatiku.
Tanganku
menandai jakan yang harus kau lalui agar kamu tidak tersesat, dan musnah
didalam dosa.
Di
saat ini, hirarki Gereja haruslah menyatakan dengan benar Sabda dari Puteraku
tanpa menafsirkannya sendiri, dengan menyebut dosa adalah dosa, serta
memerintahkan dan meningkatkan pengetahuan dari anak-anak kecilku agar mereka
tidak sampai terjatuh didalam lembah dosa dari tempat mana mereka tak akan bisa
keluar lagi.
Ketika
menyatakan bahwa perbuatan dosa itu bukanlah dosa, maka percabulan telah
disebarkan serta ketidak-patuhan kepada Sabda Puteraku dilakukan, dan hal ini
sangat melukai Hati Ilahi, dimana semua itu bagaikan pedang baru yang menusuk
Hatiku yang sedang menderita ini.
Anak-anak
kesayanganku (imam-imam) harus memutuskan – Sekarang! Demi keselamatan
jiwa-jiwa, karena hal itu adalah misi dan penunjukkan mereka yang disampaikan
oleh Puteraku kepada mereka : untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Menyebut sebagai
dosa terhadap apa yang memang berdosa akan memuliakan anak-anak kesayanganku.
Neraka
itu telah penuh. Dan diantara jiwa-jiwa yang menderita disana, aku melihat
dengan sedih adanya mereka yang mewartakan Sabda Puteraku dengan
setengah-setengah. Untuk bisa mewartakan Sabda Puteraku maka anak-anakKu yang
istimewa itu haruslah mempertahankan iman mereka tetap kuat, yaitu iman yang
sama yang telah menarik mereka untuk pertama kalinya dulu, iman yang mereka
akui ketika membaktikan hidupnya sepenuhnya bagi Puteraku.
Gereja
Puteraku haruslah kudus seperti Puteraku yang kudus adanya.
Kekudusan
tidaklah diperloleh melalui kalimat-kalimat yang penuh keraguan...
Kekudusan
tidaklah diperoleh dengan keraguan ataupun menyamarkan dosa...
Kekudusan
hanya bisa diperoleh melalui Kerahiman Ilahi, namun melalui jalan berduri
kekudusan itu akan berlangsung selamanya dan bukan sekedar khayalan belaka.
Saat-saat
ini adalah sangat menentukan bagi anak-anakku untuk mencermati :
Perintah
yang kau terima...
Sabda
yang akan membuka suara hati nuranimu...
Panggilan
kepada pengetahuan atas apa yang sedang terjadi di sekitar umat manusia dan
panggilan yang membangunkan bagimu untuk bertindak benar, dimana semuanya ini
selaras dengan Kehendak Puteraku, yang ingin agar umatNya kudus dengan melalui
keputusan dan keyakinan mereka sendiri, demi kasih dan dengan iman. Dan dengan
iman yang utuh dan kuat maka umat dari Puteraku haruslah dituntun melewati
segala sesuatu yang terjadi atas umat manusia sehingga mereka selalu dalam
keadaan waspada.
Semua
panggilan-panggilanku masih juga dipertanyakan oleh mereka yang tidak ingin
menerima kenyataan bahwa Ibu ini sedang memperingatkan anak-anaknya.
Aku,
dengan mematuhi perintah dari Puteraku, menjelaskan dalam setiap
panggilan-panggilanku tentang berbagai titik dimana musuh dari jiwa menyerang
anak-anakku. Namun kenyataan ini tidaklah dilihat dari sudut pandang yang sama,
dan hal ini membuat mereka yang tidak ingin agar umat dari Puteraku sadar akan
apa yang sedang terjadi, berkali-kali menyalahkan Sabda yang kusampaikan
melalui saranaku yang terkasih.
Sarana-saranaku
diserang... begitu besar ketidak-pedulian manusia! Apa yang dilakukan oleh sarana-saranaku
itu adalah sejalan dengan kepatuhan kepada Kehendak Puteraku. Namun yang
terjadi, mereka justru diserang karena menjadi juru bicara dari Kehendak
Puteraku.
Anak-anak,
penderitaan yang akan terjadi secara tiba-tiba atas umat manusia akan sangat
memberatkan. Hal itu begitu besarnya hingga aku menempatkan Mantel Kudusku,
bukan terima kasih mencegahnya, melainkan untuk sedikit mengurangi dan
meringankan siksaan yang kau undang sendiri atas dirimu, ketika kamu menjadi
peserta dari keinginan dan kesesatan setan.
Setiap
orang dari kamu diselamatkan oleh Darah dari Putera Ilahiku di kayu salib, namun
umat manusia tidak menanggapi seperti yang seharusnya...
Di
saat ini, dimana kita sedang mendekati perayaan hari kelahiran Puteraku,
ditengah segala keributan, minuman keras, nafsu-nafsu rendahan, obat-obat
terlarang, serta musik hingar bingar yang digunakan untuk menentang Puteraku
dan aku, semuanya itu bersamaan dengan
tidak adanya suara hati nurani dan kekuatan untuk menolak segala sesuatu
yang dinyatakan di hadapanmu, dan yang terus menerus menjauhkan kamu dari
kebaikan, maka semua itu semakin mempercepat penderitaan umat manusia di tangan
si pembohong bengis itu.
Kekasihku,
Aku
melihat kamu semakin maju didalam peradaban, namun kamu kurang gizi secara
spirituil. Kamu menolak apa yang seharusnya tidak kau tolak, menerima apa yang
semestinya tidak kau terima, dengan melalui sikap tidak peduli dalam beberapa
kasus, dan kebodohan serta pemberontakan dalam sebagian besar kasus.
Kamu
masih belum mengerti bahwa kamu bukan hanya terdiri atas tubuh jasmani, tetapi
kamu memiliki jiwa dan roh yang mengarah vertikal dimana tubuh tak bisa
melakukannya. Namun hal ini nampak sebagai sesuatu yang utopia bagi angkatan
ini, dan itulah sebabnya kamu mengabaikan panggilan-panggilanku serta menolak
Puteraku dan Kasih IlahiNya untuk terus berjalan dengan kehendak bebasmu di
jalan dimana kamu akan terjatuh berkali-kali.
Anak-anak
terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,
Kasihku
ini tak terhingga besarnya, aku menerima kamu sebagai seorang Ibu dan Guru, dan
bersama-sama dengan pasukan Surgawiku aku tak akan beristirahat hingga aku bisa
menyelamatkan mereka yang mengijinkan aku untuk melakukannya.
Ada
sebuah bayangan gelap di dekat bumi ini... ia akan bergerak dari saat negara ke
negara lainnya, dari satu orang ke orang lainnya, dan tak akan ada tempat di dunia
ini yang bisa terluput darinya.
Kekasihku,
kamu harus berubah dan kasihilah Puteraku lebih dari segala hal lainnya.
Sarana-saranaku
adalah hanya sarana, mereka bukanlah Allah, mereka itu makhluk seperti kamu. Didalam
rencana keselamatan Puteraku telah memanggilmu untuk menjadi juru bicara dari Kehendak
Ilahi, dan hal ini hendaknya kau laksanakan sepenuhnya, karena saatnya telah semakin
habis.
Anak-anak
yang terkasih, berdoalah bagi China. Sebuah kemalangan akan terjadi pada bangsa
ini.
Kekasihku,
kasihku kepadamu begitu besarnya... Aku tak akan meninggalkan kamu sendirian.
Aku
memberkati kamu dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Bunda
Maria
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Komentar-komentar sarana (visiuner)
Saudara-saudari,
Bunda
kita meminta kita untuk mencermati setiap saat dan bertindak dengan benar agar
kita tidak menentang Kekasih kita.
Kristus,
sebagai contoh seorang ibu, adalah benar-benar berbakti kepada manusia, karena Dia
sangat mengasihi manusia. Seperti seorang ibu yang tersenyum kepada anaknya, hal
itu adalah berasal dari rasa kasih kepada anaknya, dan itulah kasih yang terjadi
dari ibu kepada anak. Kedua saling mengasihi dan hidup dalam suasana saling
berbakti.
Saudara-saudara,
dibalik sifat manusiawi, disana ada Roh Kudus, Kekal, dan kita sebagai manusia tidak
bisa membangun relasi yang erat denganNyaketika kita menolak kebaikan dan menyambut
kejahatan. Itulah mengapa St.Paulus, setelah membuka kesalahan orang Yahudi dan
kaum berhala, pada bab 3 ayat 10 dari suratnya kepada umat di Roma, berkata :
“…
seperti ada tertulis : Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.”
Kita
bisa melihat bahwa kita semua membutuhkan Kasih Ilahi dan kita harus menjauhi dosa.
Itulah
sebabnya kita berdoa kepada Bunda kita agar melimpahi kita dengan apa yang kita
perlukan, untuk mempertahankan kita tetap berada di jalan Kehendak Ilahi, atau jika tidak, kita akan
terpisah dari Kehidupan Kekal.
Amin.