Berdoalah
dan bersilihlah dengan melalui Rantai Doa Rosario Global
Pada jam
12 siang waktu setempat bagi setiap negara
Dimulai
pada hari Senin, 22 Juni 2015 selama tiga hari berturut-turut
“Berdoalah anak-anakku, kekuatan-kekuatan
besar telah memutuskan bahwa perang harus terjadi dan penduduk dunia harus
dikurangi”
Pada pesannya tanggal 20 Juni 2015, Perawan
Tersuci berkata kepada kita :
Berdoalah dan bersilihlah
dengan melalui Rantai Doa Rosario Global pada jam 12 siang waktu setempat bagi
setiap negara. Dimulai pada hari Senin, 22 Juni 2015 selama tiga hari
berturut-turut
Pesan diberikan oleh Perawan Maria Tersuci kepada
puteri terkasihnya, Luz de María, 15 Juni 2015
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak
Bernoda,
Semuanya hendaknya terlibat didalam pengetahuan,
iman, dan menjalankan kehidupan didalam persekutuan dengan Kehendak Ilahi.
Dengan ini kamu bisa merenungkan keajaiban-keajaiban dari kehidupan persembahan
yang berkelanjutan atas segala hal yang terjadi dalam perjalananmu melewati
dunia ini menuju kepada Tritunggal Kudus.
Penderitaan tidak akan terjadi tanpa menghasilkan
buah, kesulitan-kesulitan tidak akan sia-sia belaka, saat-saat kebahagiaan akan
terasa lebih besar karena kamu tidak menjalaninya dengan cara manusiawi, yang
sangat melekat kepada hal-hal duniawi ini, tetapi setiap saat akan menjadi
sebuah saat persembahan yang berkelanjutan. Sama seperti gerakan ombak lautan
yang kian kemari, maka kamu tak akan bergerak jauh dari Persekutuan menetap
dengan Kehendak Ilahi : setiap saat akan menjadi sebuah kesempatan untuk
semakin mendekati Puteraku dan aku.
Kelemahan manusia adalah berlebihan. Berhadapan
dengan berbagai kekurangan, sikap iri hati, amoralitas, kejahatan, membuat
anak-anakku selalu berhadapan dengan dosa yang berkelanjutan. Pria tidak bisa
menguasai penglihatannya. Sebaliknya dia dikendalikan olehnya. Didalam tindakan penyangkalan diri dalam hal
penglihatan, mereka kesulitan mengendalikan dirinya ditengah sebuah masyarakat
yang serba permisiv (mengijinkan) dimana para wanita banyak yang berjalan dalam
keadaan hampir telanjang didepan publik.
Anak-anakku terus bergelimang didalam kelelahan
dosa yang ditinggalkan oleh para pendosa yang tak mampu bertobat ataupun
menerima kenyataan kesalahan mereka, atau mereka berjalan dengan membawa
keinginan akan pertobatan. Setiap makhluk manusia adalah merupakan manifestasi
dari Kemuliaan Ilahi didalam diri dan bagi saudara-saudaranya. Puteraku adalah
sebagai penghiburan bagi mereka yang membutuhkannya. Dan para saudara bisa berbuat
kebaikan bagi mereka yang membutuhkannya.
Puteraku sedang tiba untuk memisahkan gandung
dari ilalang. Namun sebelum hal ini terjadi, manusia itu sendiri akan terpisah
dirinya di saat Peringatan itu.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,
Kamu harus menyelamatkan Kebenaran dan
menggenapinya dalam setiap perbuatan dan tindakanmu. Puteraku harus ada dalam
setiap indera. Janganlah lupa bahwa pikiran bisa merusak manusia atau
menuntunnya menuju yang terbaik. Didalam pikiran setiap manusia, Puteraku,
Tindakan-tindakanNya dan Perbuatan-perbuatanNya, haruslah tetap terpaku
didalamnya, sehingga kamu bisa menjadi anak-anak yang sejati, setia,
bertanggung-jawab, selalu waspada akan segala sesuatu yang terjadi dalam dirimu
ditengah seluruh umat manusia ini, dan menggenapi tanggung jawabmu didalam
Tubuh Mistik Puteraku. Sebagai anak-anak sejati dari Puteraku, berusahalah demi
kebaikan dari saudara-saudaramu dan persiapkanlah dirimu dengan Kitab Suci
karena kamu masing-masing harus menyalakan lentera dan yang tidak
disembunyikan, hingga ia bisa menimbulkan terang. Dan bagi kamu, agar dirimu
bisa menjadi terang di sepanjang perjalananmu, bukan saja bagi jalanmu sendiri,
tetapi juga jalan bagi saudara-saudaramu.
Aku memanggil anak-anakku yang terkasih,
imam-imam, yaitu mereka yang kupertahankan ada didalam Hatiku, agar mereka
tidak menjauh dari doa, agar mereka selalu hidup bagi Puteraku dan kawanannya,
memelihara dan menggembalakan semua dombaNya, tanpa melupakan bahwa kamu tidak
boleh menjadi sumber pertentangan. Sebaliknya, kamu harus menjadi sumber
keharmonisan, selalu bertindak tegas untuk menghormati dan memuliakan Puteraku
dan bukan manusia. Terutama ketika mereka telah mempersembahkan dirinya bagi
pelayanan kepada Puteraku. Janganlah kamu berusaha menyenangkan manusia, tetapi
hendaknya kamu bertindak selaras dengan Kehendak Puteraku setiap saat dalam segala kesempatan, tanpa melupakan
bahwa kamu harus menguatkan mereka yang sakit, yang lemah, yang diperlakukan
semena-mena, menguatkan mereka didalam Iman dan didalam Kasih Ilahi.
Anak-anak kesukaanku, imam-imam,
Janganlah berjalan mendekati godaan, dan jika
godaan itu datang kepadamu tanpa diundang, maka ingatlah bahwa Puteraku
menderita bagi kamu masing-masing agar kamu bisa menjadi anak-anak kesayangan
dan terkasih dari Puteraku didalam Hatiku, yang mampu mengalahkan dan
menghindari, dengan segera dan sepenuhnya, bukan saja godaan, tetapi juga dosa
itu sendiri.
Seseorang yang telah dikonsekrasikan (imam-imam),
jika tanpa doa maka dia adalah laksana bangunan diatas tanah pasir. Ketika
angin datang dan meniupnya keras, akan runtuhlah seluruh struktur bangunan itu
yang didirikan diatas tanah pasir. Kekasih, masih ada waktu untuk membangun
diatas batu padas, dengan selalu ingat akan penderitaan Puteraku, serta siksaan
yang diderita olehNya.
Kamu, anak-anak yang telah dikonsekrasikan,
persiapkanlah dirimu dengan cara yang istimewa guna menghadapi berbagai godaan.
Disini aku tidak mengacu kepada bahaya yang mengintip yang ada didalam Gereja
Puteraku agar kamu menolaknya, tetapi bagi kamu agar mempersiapkan dirimu
secara layak, dan dengan begitu kamu bisa membawa Sabda Puteraku kepada
kawananNya. Kuatkanlah mereka yang lemah dengan mewartakan kepada mereka
tentang peristiwa-peristiwa mendatang ini. Janganlah membiatkan mereka
tersesat. Janganlah kamu membalut luka-luka sebelum kamu merawatnya lebih
dahulu, karena orang yang sakit tidak akan sembuh jika tanpa obat yang benar.
Umat Puteraku : Anak-anakku harus tahu bahwa
manusia tak bisa hidup hanya dengan semangat saja. Dia harus berjalan selaras
dengan Kehendak Ilahi yang tidak menyembunyikan bencana-bencana dari umat
manusia. Sebaliknya, Kehendak Ilahi membuat mereka tahu, hingga setiap domba
dalam kawanan akan siap dan bertindak sesuai dengan perbuatan-perbuatan baik,
Perintah-perintah dan Sakramen-sakramen, yang tak bisa berubah seperti halnya
waktu yang selalu berubah. Anak-anakku, inilah alasannya mengapa doa itu
penting dan mengapa penting sekali bagi setiap anak kesayangan untuk bertindak selaras
dengan Kehendak Bapa. Seluruh pengetahuan yang kau peroleh hendaknya digunakan
untuk membangun, bukannya membiarkan setan untuk memanen
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak
Bernoda, domba yang terkasih dari Puteraku,
Berhati-hatilah, patuhlah selalu kepada Puteraku,
dan ikutilah Panggilan-panggilanku, karena sebagai Ibu aku tidak akan
menuntunmu menuju jurang. Janganlah tinggalkan saudara-saudaramu tanpa memberi
mereka kesempatan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang ada di hadapan umat
manusia secara menyeluruh. Kesulitan-kesulitan itu bukanlah sesuatu yang jauh
disana, tetapi ia sudah ada saat ini, dan jangan sampai hal itu membuatmu
takut. Hendaknya semua kesulitan itu membuatmu tetap berada di jalan yang
benar.
Cobaan-cobaan itu bukannya untuk ditakuti, karena
Puteraku dan aku tidak akan meninggalkan kamu dan ujian itu tidak akan melebihi
kekuatan dari umat yang setia. Lebih dahulu, bersiaplah mengasihi Allah lebih
dari segala hal lainnya, dan kasihilah tetanggamu seperti dirimu sendiri.
Anak-anak, demi kasihNya kepada anak-anakNya,
maka aku diutus oleh Allah ugtk terus memperingatkan mereka yang telah kuterima
di kaki salib. Demi kamu masing-masing, aku menyerahkan diriku kepada Sabda ini
agar kamu kembali ke jalan yang benar. Aku tak akan bisa menjadi seorang Ibu
yang baik jika aku tidak memperingatkan anak-anakku, karena hal itu adalah
seperti membalut luka-luka dengan membiarkan proses infeksi kuman didalamnya.
Bertobatlah, kenalilah Sabda Ilahi, dan
renungkanlah Kitab Suci, maka kamu akan bertumbuh secara spirituil. Tak ada
Sabda yang bersifat ilahiah yang bisa dirubah sesuai dengan keinginan manusia.
Gereja, sebagai mempelai Puteraku, tetaplah
menjadi sasaran dari Sabda Mempelai Prianya.
Saat ini manusia telah merubah moralitas dan
merubahnya menjadi amoralitas...
Aturan-aturan dirubah demi kesenangan...
Kasih hanya bersifat sementara, tidak seperti
Kehendak Puteraku ...
Manusia menghancurkan dan akan hancur...
Penguasa telah merebut Karunia Kehidupan dan
Puteraku tetap memperhatikannya.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak
Bernoda, janganlah kamu terus menutup mata, karena kamu akan melihat kejahatan
sebagai kebaikan dan kebaikan sebagai kejahatan.
Berdoalah, anak-anak yang terkasih, karena Gereja
Puteraku akan berjalan melalui perpecahan besar, dan mereka yang tidak mengenal
Sabda didalam Kitab Suci, akan berkelana dalam keadaan tidak tahu dari satu
tempat ke tempat lain guna mencari Kebenaran. Mereka tidak tahu karena mereka
hidup jauh dari Kehendak Ilahi. Semuanya harus sampai kepada pengetahuan akan
Iman.
Berdoalah anak-anakku, kekuatan-kekuatan
besar telah memutuskan bahwa perang harus terjadi dan penduduk dunia harus
dikurangi”
Berdoalah anak-anakku, berdoalah bagi Indonesia dan Amerika Serikat.
Berdoalah bagi Jepang dan Venezuela.
Anak-anak terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,
Janganlah kamu menghargai dosa, dan janganlah
menolak Kasih Keibuanku. Aku adalah Bunda Kebenaran, dan dengan Kebenaran itu,
bagi apa Puteraku telah menderita dan bangkit, bagi Kebenaran itulah aku ingin
menyelamatkan kamu dari sikap acuh dimana mereka ingin menenggelamkan kamu
sehingga kamu akan menyerahkan dirimu kepada setan.
Kamu sedang hidup di saat-saat yang berbahaya di
hadapan Ciptaan, yang tidak mengenali manusia yang telah merubah,
menghancurkan, mencemarinya. Bumi akan terguncang dengan hebat.
Anak-anak yang terkasih, janganlah takut akan
gempa bumi, atau gunung berapi, tau angin kencang yang akan menghempas, atau
cuaca dingin, atau panas. Tetapi takutlah jika kamu menentang Puteraku dan
takutlah jika kamu tidak bertobat.
Kamu adalah anak-anakKu, aku mengasihi kamu dan
memberkati kamu.
Bunda Maria
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Komentar-komentar
sarana (visiuner):
Saudara/saudari,
Hendaknya kita mempelajari pengetahuan dan hidup
menyatu dengan Kehendak Ilahi. Meskipun pengetahuan itu bersifat intuisi,
tetapi ia berdasar kepada ide-ide, kepercayaan, perasaan, dan pengalaman hidup.
Inilah sebabnya Sabda Allah mengatakan :”... kepada mereka yang diberi banyak,
banyak pula yang diminta dari mereka.”
Di hadapan setiap orang kita melihat ada kebaikan
dan kejahatan. Manusia telah dipanggil untuk hidup didalam Kehendak Ilahi.
Namun untuk bisa melaksanakan hal ini, makhluk manusia harus memiliki
kepercayaan dan suara hati yang luas baginya agar bisa menghasilkan tindakan
dan karya yang bukan berasal dari dirinya sendiri melainkan bersama-sama dengan
Tritunggal Kudus.
Dengan sungguh Bunda Maria mengatakan kepada kita
bahwa kita harus tetap waspada dan dengan lentera yang menyala agar kitapun
bisa menjadi ‘terang dunia.’
Marilah kita selalu memohon kepada Roh Kudus agar
sudi memberi kita Kebijaksanaan untuk bekerja dan bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan Allah dari kita, sehingga keinginan yang berkobar untuk tetap
berada dekat dengan Kristus dan Bunda Kudus kita, akan selalu menang, terutama
ditengah segala tantangan saat ini.
Kita tidak usah merasa takut, tetapi kita harus
selalu waspada akan apa yang diperingatkan oleh Surga kepada kita.
Setiap orang mungkin saja memiliki keinginan
untuk berbuat baik, tetapi tidak semua orang melakukannya.... namun jika kita
kenal akan Dia Yang Terkasih, maka kecenderungan untuk mendekati Dia akan lebih
besar sementara itu kecurigaan manusia semakin mengecil.
Bunda kita ingin agar kita patuh dan pada saat yang
sama berpengetahuan luas agar kita tidak tertipu. Saat ini, jika Iman tidak
dikuatkan dengan doa, maka ia akan menjadi lemah dan semakin menjauhi Tuhan dan
Rajanya.
Amin