Pesan Holy Love 4 Juni 2015
Didalam lingkungan religius, mengkompromikan Kebenaran
telah menuntun kepada kesesatan dan kemurtadan, yang mengakibatkan hilangnya
jiwa-jiwa
“Aku adalah Yesusmu, yang
lahir menjelma.”
“Pada hari-hari ini, hati
dunia berada jauh dari Kehendak BapaKu. Api Penyucian serta neraka dipenuhi
dengan jiwa-jiwa yang hidup seturut keinginan mereka sendiri dan tidak mematuhi
Sepuluh Perintah Allah. Namun ketika Surga campur tangan, seperti halnya melalui
penampakan di tempat ini, ia ditanggapi dengan sikap skeptis dan penentangan.”
“Jiwa-jiwa tak bisa
dengan gegabah menentukan jalan keselamatan mereka sendiri. Jalan itu telah
diberikan kepada mereka melalui Perintah-perintah dan melalui Holy Love. Hati dunia
ini berusaha keras menciptakan aturan-aturan mereka sendiri, dimana yang utama
bagi mereka adalah ‘Lakukanlah apa yang baik bagi dirimu sendiri’. Segala
ambisi didasarkan kepada kasih akan kekuasaan, uang dan popularitas; namun
kesalahan yang besar adalah bahwa ambisi itu tidak dipahami sebagai ambisi yang
murni – namun hanya sebagai motiv perbuatan yang sah.”
“Jika kamu memiliki para
pemimpin yang secara bebas mengkompromikan Kebenaran, maka semua orang yang
mendengarnya akan segera menjalani kehidupan penuh kebohongan. Didalam
lingkungan religius, mengkompromikan Kebenaran telah menuntun kepada kesesatan
dan kemurtadan, yang mengakibatkan hilangnya jiwa-jiwa. Tahukah kamu mengapa
saat ini Hati KudusKu menjadi Hati Yang Sangat Bersedih?”
“Disini kamu telah diberi
banyak benda-benda sakramental – medali, Rosario the Unborn, minyak yang
khusus, dan lain-lainnya. Hari ini Aku memintamu untuk memiliki sebuah lencana
yang dibuat seperti lencana Hati Kudus, namun dengan gambar HatiKu Yang Sangat
Bersedih. Ia akan berfungsi sebagai pengingat dari penyalah-gunaan kekuasaan
serta kompromi terhadap Kebenaran yang banyak terjadi didalam hati dunia saat
ini. Didalam sarana pengingat ini, terdapat perlindunganmu terhadap berbagai
penyalah-gunaan itu.”
Maureen: Dia menunjukkan
kepadaku kedua sisi dari lencana itu. Dia tersenyum dan kemudian pergi.