Pesan Holy Love, 25 Juni
2015
Bukanlah hal atau tugas
dari sebuah sistem hukum negara untuk mendefinisikan ulang nilai moral suatu
bangsa
“Aku adalah Yesusmu, yang lahir menjelma.”
“Betapa jauhnya perjalanan negerimu telah lahir dari
prinsip-prinsip hidup Kristiani, dimana diatas prinsip itu dulu bangsamu
didirikan, namun kini Mahkamah Agungmu melegalkan segala bentuk dosa demi nama
‘keadilan sosial’. Betapa ini adalah sebuah kesalahan ! Cara berpikir yang berbelit-belit ! Sebuah ejekan
terhadap Kebenaran !
“Sekali lagi, Aku mengulanginya, bukanlah hak atau
tugas dari sistem hukum apapun untuk mendefinisikan ulang nilai moral suatu
bangsa. Karena kemerosotan moral janganlah sampai menjadi pertimbangan atau
kenyataan.”
“Didalam semuanya ini, sadarilah bahwa Kebenaran telah
dirubah untuk kepentingan kehendak bebas manusia. Pada hari-hari ini, jika kamu
tidak mau menerima pembantaian terhadap kehidupan didalam rahim ataupun
tindakan sodomi, maka kamu akan menjadi minoritas dan dianggap orang yang berpikiran
sempit, bahkan dianggap sebagai orang yang fanatik.”
“Namun, Kebenaran tak bisa dirubah melalui kehendak bebas
manusia. Kebenaran itu tetaplah sama siapapun yang mempercayainya atau
menerimanya. Berdoalah agar hal ini, PerkataanKu kepadamu ini, menimbulkan perubahan
didalam hati.”
“Berdoalah agar para pemimpinmu bisa mengenali KebenaranKu
sebagai satu-satunya Kebenaran – yang tak bisa dirubah, meski ditengah
penentangan. Berdoalah agar Kebenaran itu dilindungi didalam hatimu dan didalam
bangsamu.”