Gereja sedang diserang
Paolo Reyes
Pada 13 Oktober 1884, setelah merayakan Misa Kudus di
Kapel Vatikan, bersama dengan beberapa orang kardinal serta para anggota staf
Vatikan, Paus Leo XIII berdiri kaku di kaki altar. Selama sekitar 10 menit Paus
seolah mengalami sebuah trance, berdiri lurus tak bergerak, wajahnya pucat memutih.
Segera setelah itu, dia berjalan menuju ruang kerjanya dan menyusun doa kepada
St.Michael disertai perintah agar doa itu didaraskan setelah misa biasa
diseluruh dunia.
Ketika dia ditanya apa yang terjadi, Paus Leo XIII
menjelaskan bahwa ketika dia akan meninggalkan kaki altar, dia mendengar dua
suara yang berkata (yang satu terdengar lemah lembut dan yang lain terdengar kasar
dan congkak) :
Suara yang congkak dari setan berkata kepada Tuhan
dengan sombongnya :”Aku bisa
menghancurkan GerejaMu”. Kemudian suara lembut dari Tuhan menjawab :”Kamu
bisa? Lakukanlah”. Setan berkata lagi :”Tetapi untuk melakukan hal itu aku butuh kuasa yang lebih besar
lagi”.
Tuhan bertanya :”Berapa lama? Berapa besar kuasa yang kau
perlukan?”. Setan menjawab :”75 sampai 100 tahun, dan kuasa yang
lebih besar atas mereka yang mau menyerahkan dirinya kepadaku”. Tuhan
menjawab :”Milikilah waktu itu, dan
juga kuasa itu. Dengan semua itu lakukanlah apa yang kau inginkan”.
Abad 20 telah menyaksikan penggenapan dari nubuatan
ini – perang dunia, penyebar-luasan atheisme, penurunan iman dan moral. Yang
lebih penting lagi, Gereja Katolik, dimana setan menyombongkan diri bisa
menghancurkannya, dihajar habis-habisan hingga babak belur – terjadinya
berbagai skandal yang melibatkan imam-imam, penurunan jumlah calon imam,
perpecahan dan percekcokkan yang besar didalam hirarki, menurunnya jumlah umat
yang mengikuti Misa Kudus, serta sekian panjang daftar permasalahan yang terus
saja bertambah.
Sinagoga setan
Serangan yang bengis terhadap Gereja ini dilakukan
oleh kelompok freemason – sebuah kelompok rahasia, yang bagi banyak sekali
anggotanya yang tidak mengerti, menganggap organisasi itu sebagai sebuah
kelompok ‘persaudaraan’ saja. Namun yang tidak banyak diketahui oleh sebagian
besar orang adalah bahwa freemason itu dikutuk oleh Gereja. Kenyataannya,
keanggotaan didalam freemason berarti secara otomatis exkomunikasi bagi umat
Katolik, sebuah kenyataan yang oleh Kardinal Ratzinger (Paus Emeritus Benedictus
XVI), pada 26 Nopember 1983, dikatakan :
Umat beriman yang
mengikuti asosiasi freemason adalah dalam keadaan dosa berat dan tidak boleh
menerima Komuni Kudus. Akibatnya, baik exkomunikasi maupun hukuman lain yang dipertimbangkan, tidak ada yang dibatalkan.
Beberapa orang Paus telah mengutuk kegiatan masoneria selama
berabad-abad ini. Paus Leo XIII menyebut masoneria sebagai ‘sinagoga setan’.
Dalam suratnya kepada umat di Italia tanggal 8 Desember 1892, dia menulis :
Marilah kita menyadari
bahwa Kristianitas dan masoneria secara esensiil tidaklah sejalan, sedemikian
rupa hingga jika mengikuti yang satu berarti menolak yang lain. Karena itu
marilah kita menyatakan bahwa masoneria adalah musuh Allah, Gereja dan Tanah
leluhur kita.
Sebuah agama setan yang tersamar
Masoneria tidak lain adalah penyembahan setan – yang
dikemas secara indah sebagai sebuah gerakan humanis bagi para korbannya yang
kurang waspada.
Salah satu pemimpin
masoneria yang terkenal adalah Albert Pike, pemimpin besar dari masoneria the Scottish Rite. Pada tahun 1871 beberapa
saat sebelum pengesahan Paus Leo XIII, Pike menulis tentang sifat yang
sesungguhnya dari ‘terang’ yang dicari-cari kaum mason didalam bukunya ‘“Morals
and Dogma”, yang diwariskan secara turun temurun kepada anggota tingkat
tinggi freemason : Lucifer – Pembawa
Terang ! Nama yang aneh dan misterius yang diberikan kepada Roh Kegelapan !
Lucifer, Anak fajar ! Adakah dia yang memiliki Terang ...? Janganlah ragu !”.
Tujuan dari masoneria
adalah memerintah dunia dan mengancurkan Kristianitas. Pike berkata :”Dunia
akan segera datang kepada kita untuk meminta Penguasa dan Pausnya. Kita akan
membangun keseimbangan Alam Semesta ini, dan menjadi para penguasa atas Para
Tuan Dunia ini...”.
Binatang seperti seekor Anak Domba
Pesan Bunda Maria kepada Fr. Stefano Gobbi didalam
buku ‘Bunda Maria berbicara kepada imam-imamnya yang terkasih’, yang telah
memiliki imprimatur dan nihil obstat dari Gereja telah melahirkan Gerakan Imam
dan umat awam Maria di seluruh dunia dan yang telah diikuti oleh ratusan
kardinal, uskup, serta imam-imam, termasuk jutaan umat awam sebagai anggotanya.
Didalam sebuah pesan tanggal 13 Juni 1989 Bunda Maria
berkata kepada Fr.Gobbi bahwa ‘binatang seperti seekor anak domba’ yang
dinubuatkan didalam Kitab Wahyu itu tidak lain adalah masoneria yang telah
merasuki Gereja Katolik :
... binatang hitam itu
seperti seekor macan tutul yang menunjukkan masoneria; binatang dengan dua buah
tanduk seperti seekor anak domba itu menunjukkan masoneria, yang merasuk ke
bagian dalam Gereja, begitulah dikatakan, masoneria eklesiastik, yang telah
menyebar terutama diantara para anggota hirarki gereja. Penyebaran masonik
didalam gereja ini telah dinubuatkan kepadamu, olehku, di Fatima, ketika aku
menyatakan kepadamu setan akan masuk hingga ke puncak Gereja ... tugas dari
masoneria eklesiastik ... adalah untuk menghancurkan Kristus dan GerejaNya, dan
membangun sebuah berhala baru, yang disebut sebagai kristus palsu serta sebuah
gereja baru...
Tujuan utama : seorang paus yang sesuai dengan
kebutuhan kami
Para Paus mengetahui sifat sebenarnya dari masoneria.
Diluar berbagai kesaksian dari para anggota mason sebelumnya, satu sumber yang
akurat adalah penyitaan oleh Paus Gregory XVI atas dokumen-dokumen dari pondok
masonik yang dikenal dengan sebutan ‘Alta Vendita’. Dokumen-dokumen itu kemudian diterbitkan
dalam sebuah buku dan disebarkan melalui berbagai ceramah.
Dokumen-dokumen ‘Alta Vendita’ dengan jelas meringkaskan sebuah rencana
untuk merasuki dan menghancurkan Gereja Katolik dari dalam, sebuah rencana yang
mungkin membutuhkan waktu satu abad untuk melaksanakannya:
Tujuan akhir kami adalah
... kehancuran terakhir bagi ajaran Katolik termasuk ide mengenai Kristiani ...
Paus, siapapun dia, tak akan bisa memasuki masyarakat rahasia itu; hal itu
tergantung kepada masyarakat rahasia itu untuk mengambil langkah pertama menuju
gereja, dengan tujuan untuk mengalahkan keduanya. Tugas yang akan kita
laksanakan adalah bukanlah tugas dalam sehari, atau sebulan, atau setahun; tetapi
ia akan berlangsung selama beberapa tahun, bahkan satu abad; namun didalam
jajaran kami, banyak pasukan telah mati dan perjuangan terus berlangsung... Apa
yang kami minta adalah mencari dan menunggu, seperti umat Yahudi menantikan
datangnya Mesias, seorang Paus yang sesuai dengan kebutuhan kami... kamu akan merancang,
dengan sedikit ongkos, untuk mendapatkan sebuah reputasi sebagai seorang
Katolik yang baik dan para pejuang yang murni. Reputasi ini akan bermanfaat
membawa ajaran-ajaran kami ke tengah-tengah kaum klerus muda, dan merasuk jauh
kedalam biara-biara. Dalam waktu beberapa tahun, dengan iming-iming benda
materi, maka kaum klerus muda itu akan mengabaikan semua tugasnya; mereka akan
membantuk sebuah dewan berdaulat dan mereka akan diminta untuk memilih seorang
Paus yang akan memerintah...
Mason yang hampir menjadi Paus
Setelah Paus Leo XIII meninggal pada 20 Juli 1903,
para kardinal didalam konklaf mulai memilih paus berikutnya. Setelah voting
pertama dilakukan, maka calon pertama adalah Kardinal Rampolla, bekas
sekeretaris Paus Leo XIII.
Tiba-tiba proses konklaf
itu disela oleh sebuah pengumuman yang cukup mengejutkan dari Uskup Cracow
(saat itu berada dibawah Kekaisaran Austria), Jan Cardinal Puzyna. Dalam bahasa Latin dia menyatakan
:”... secara resmi dengan dan dalam nama
kekuasaan Franz-Josef, Kaisar Austria dan
Raja Hungaria, menyatakan bahwa Yang Mulia, dengan hak dan keistimewaan yang
dimilikinya, menolak Cardinal Mariano Rampolla del Tindaro”
Tak ada alasan yang disampaikan didalam konklaf itu,
tetapi ‘veto’ yang disampaikan oleh Uskup Cracow itu telah membatalkan
pemilihan Cardinal Rampolla sebagai Paus. Beberapa tahun setelah kejadian itu,
bukti telah ditemukan bahwa Cardinal Rampolla bukan saja seorang anggota
freemason, tetapi anggota dari sebuah Masonic Academy yang sesat, the Order of
Oriental Templars (OTO). Nama Rampolia ada didalam daftar the OTO’s Manifesto
yang diterbitkan dalam sebuah jurnal Masonik. Siapakah anggota lainnya dari
OTO? Aleister Crowley, seorang spion Inggris dan dianggap sebagai ‘kakek’ dari
satanisme modern. Nampak bahwa Uskup Cracow cukup jeli menemukan bukti ini, dan
menggunakan hak veto saat itu yang dimiliki oleh kaisar Austria, untuk
menghentikan pencalonan Kardinal Rampolla.
Kelompok mason hampir saja berhasil mencapai tujuan
utama mereka, mengendalikan lembaga kepausan. Akankah kegagalannya ini akan
melemahkan mereka untuk mengejar tujuan mereka – atau kenyataannya, justru
menguatkan niat mereka untuk mewujudkan rencana mereka?
Berbagai nubuatan mengenai kemurtadan Gereja
Setelah KV II Paus Paulus VI mengatakan bahwa asap setan
sedang merasuki Gereja melalui retak-retak pada dindingnya. Pada 13 Oktober
1977, dia berkata :”Kegelapan setan telah memasuki dan menyebar ke seluruh
Gereja Katolik hingga ke puncaknya. Kemurtadan, hilangnya iman, sedang menyebar
ke seluruh dunia dan kedalam tingkatan tertinggi dari Gereja”.
Berbagai nubuatan yang cukup terkenal serta
penampakan-penampakan Tuhan dan Bunda Maria selama bertahun-tahun ini telah
dengan tepat meramalkan kemurtadan besar ini, atau hilangnya iman yang sejati
didalam Gereja – yang terutama dibawa oleh penyusupan jahat dari masoneria
kedalam berbagai jajaran dari Gereja.
Didalam Penampakan Maria
sebagai ‘Our Lady of Good Success’
di Quito, Ecuador, 1634, yang telah diakui oleh Gereja, Bunda Maria
memperingatkan visiuner disana, Bunda Mariana de Jesus Torres, Venerabilis,
bahwa pada akhir abad 19 dan hampir di seluruh abad 20, Gereja akan mengalami
sebuah bidaah yang besar. Sakramen Perkawinan akan ‘diserang dan dicemarkan’
dan ‘masoneria yang akan berkuasa, akan memberlakukan hukum-hukum yang lalim
dengan tujuan untuk membuang Sakramen ini, membuat setiap orang menjadi mudah untuk
hidup didalam dosa, mendorong penciptaan anak-anak secara tidak sah yang
dilahirkan tanpa berkat dari Gereja”.
Bunda Maria juga
memperingatkan :”... klerus sekuler akan banyak dibutuhkan karena imam-imam
semakin tidak peduli terhadap tugas suci mereka... Tidak adanya Uskup serta
Pastor yang menuntun mereka dengan kasih, kelembutan dan kekuatan,
kebijaksanaan dan kehati-hatian sebagai seorang bapa, banyak imam-imam akan
kehilangan semangat mereka, dan menempatkan jiwa mereka dalam bahaya besar”.
Anne Catherine Emmerich Terberkati, seorang stigmatis
dan mistikus, yang diberi dengan berbagai penglihatan akan kehidupan Perawan
Terberkati serta Tuhan Yesus, adalah visiuner lainnya yang meramalkan sebuah
saat di masa mendatang ketika sebuah ‘sekte rahasia’ akan menggerogoti Gereja
secara terus menerus :
“Aku melihat sekte
rahasia itu terus menerus menggerogoti Gereja besar itu. Didekatnya aku melihat
seekor binatang yang mengerikan yang muncul dari laut. Di seluruh dunia,
orang-orang yang baik dan tekun, terutama para klerus, dilecehkan, ditindas,
dan dimasukkan kedalam penjara... Ada banyak Gereja yang ditutup, penderitaan
yang besar ada dimana-mana, peperangan serta pertumbahan darah... namun hal itu
tidak berlangsung lama....”
Didalam penampakan Bunda Maria yang diakui Gereja di
Akita, Jepang, Bunda Maria memperingatkan serangan terhadap Gereja dari dalam :
Upaya setan akan merasuk
kedalam Gereja sedemikian hingga orang akan melihat kardinal melawan kardinal,
uskup melawan uskup. Imam-imam yang menghormati aku akan dilecehkan dan
ditentang oleh sesamanya. Gereja dan altar akan dirusak. Gereja akan penuh
dengan orang-orang yang mau berkompromi dan setan akan mendesak imam-imam dan
jiwa-jiwa yang telah dipersembahkan agar meninggalkan pelayanan terhadap Tuhan.
Setan akan mengamuk terutama terhadap jiwa-jiwa yang dipersembahkan kepada
Allah.
Bagian yang tak diberitakan dari Rahasia
Ketiga Fatima
Banyak analis dan komentator yang telah mempelajari
rahasia ketiga Fatima telah menyimpulkan bahwa isi yang lengkap dari rahasia
ketiga masih belum dibuka.
Dalam sebuah interview yang diterbitkan pada 11
Nopember 1984 edisi Jesus Magazine, Cardinal Ratzinger ditanya apakah dia telah
membaca Rahasia Ketiga dan mengapa ia tidak diungkapkan. Paus masa mendatang
itu mengakui bahwa dia telah membaca Rahasia Ketiga, dan menyatakan sebagian bahwa
Rahasia Ketiga menyangkut “bahaya-bahaya
yang mengancam iman dan kehidupan Kristiani dan karena itu adalah juga
(kehidupan) dunia ini”.
Mgr.Eugene Pacelli, yang kemudian menjadi Paus Pius
XII yang telah membaca Rahasia Ketiga, berkata :
Saya merasa khawatir dengan pesan-pesan Bunda
Terberkati kepada Lucy dari Fatima. Keteguhan Maria untuk berkata mengenai
bahaya-bahaya yang mengancam Gereja adalah sebuah peringatan ilahiah terhadap tindakan
bunuh diri dengan merubah Iman, liturginya, teologinya, serta jiwanya... Aku
mendengar disekitarku adanya para pembaharu yang ingin melucuti Kapel Kudus,
menghancurkan kobaran api universal dari Gereja, menolak ornamen-ornamennya dan
membuatnya merasa menyesal atas sejarah masa lalunya.
Sebuah Gereja palsu di masa mendatang
2 Tes 2:3-4 menjelaskan datangnya ‘Pemberontakan besar’
didalam gereja yang terjadi mendahului Kedatangan Yesus Yang Kedua :
“Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus....
supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh maupun oleh
pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah Hari Tuhan telah
tiba.... Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah
dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang
meninggikan diri diatas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah.
Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah”.
Berbagai nubuatan Maria menunjuk kepada sebuah waktu
tertentu di masa mendatang ketika masoneria melaksanakan ‘pemberontakan besar’
ini, yaitu dengan merasuki Gereja mulai dari bawah hingga kepada puncaknya dan
mendirikan sebuah gereja palsu. Dalam sebuah pesan kepada Fr.Gobbi 15 September
1987, Bunda Maria bernubuat tentang datangnya saat cobaan besar atas Gereja
ketika ‘manusia durhaka’ itu menempatkan diri didalam gereja :
Aku sedang menangis
karena Gereja terus melewati jalan perpecahan, hilangnya iman sejati,
kemurtadan dan kesesatan yang disebarkan semakin luas tanpa ada satupun yang
menentangnya.... bagi gereja, saat dari cobaannya yang besar telah tiba, karena
manusia durhaka itu akan menempatkan diri didalamnya dan kekejian yang
membinasakan itu akan memasuki bait kudus Allah.
Anne Catherine Emmerich terberkati, juga mengalami
penglihatan yang mirip dengan itu – datangnya perpecahan didalam gereja ini
ditandai oleh adanya ‘dua paus’ – yang satu adalah yang benar dan memimpin
didalam Gereja bawah tanah, dan yang satu memimpin gereja yang sesat. Gereja
palsu ini akan berupa sebuah gereja ekumenis yang menyatukan semua agama
dibawah satu ‘agama dunia tunggal’, yang dipimpin oleh Nabi Palsu seperti yang
dinubuatkan didalam Kitab Wahyu, bersama-sama dengan antikris. Anne Catherine
Emmerich terberkati menulsi sebagai berikut :
Aku juga melihat hubungan
antara dua paus.... aku melihat betapa buruknya akibat yang ditimbulkan oleh
gereja palsu ini. Aku melihatnya semakin besar ukurannya; segala macam bidaah
memasuki kota Roma. Para klerus setempat nampak semakin tidak menentangnya, dan
aku melihat sebuah kegelapan besar .... aku melihat bahwa banyak pastor
membiarkan dirinya dirasuki oleh ide-ide yang berbahaya bagi kelangsungan
Gereja. Mereka sedang membangun sebuah Gereja yang megah, aneh, serta nampak
luar biasa. Setiap orang diminta untuk ikut serta didalamnya agar bisa
dipersatukan dan memiliki hak yang sama : Evangelis, Katolik, dan segala macam
sekte.... aku melihat lagi gereja yang baru dan nampak aneh yang sedang mereka
bangun. Tak ada yang bersifat kudus didalamnya.... nampak orang-orang yang
sedang membuat roti di ruang bawah tanah .... tetapi ia tak bisa mengembang dan
tidak menerima Tubuh Tuhan kita, dan ia hanya sebagai roti saja.
Pada 13 Juni 1989 dalam sebuah pesan kepada Fr.Gobbi,
Bunda Maria memperingatkan kita akan bahaya dari ‘ekumenisme baru’ ini, yang
akan menjurus kepada lunturnya iman Katolik di dunia :
Gereja adalah kebenaran,
karena Yesus telah mempercayakan kepadanya saja tugas untuk mengawal, didalam
seluruh keutuhannya, semua kekayaan iman.... masoneria eklesiastik berusaha
menghancurkan realitas ini melalui ekumenisme palsu, yang menjurus kepada
diterimanya semua gereja-gereja Kristiani, dengan menegaskan bahwa
masing-masing mereka memiliki bagian dari kebenaran. Ia mengembangkan rencana
untuk mendirikan sebuah Gereja ekumenis universal yang terbentuk dari persatuan
semua pemeluk Kristiani, diantaranya adalah Gereja Katolik sendiri.
Paus St.Pius X meramalkan akan munculnya gereja palsu
ini ketika dia berbicara ‘gerakan kemurtadan besar sedang dibentuk di setiap
negara untuk mendirikan sebuah Gereja Dunia Tunggal yang tak memiliki dogma
maupun hirarki, tak memiliki disiplin aturan bagi cara berpikir, tak memiliki
batasan bagi nafsu-nafsu....”.
Akhirnya kita memiliki pesan-pesan dari Tuhan Yesus
Kristus di zaman modern ini melalui ‘Maria Divine Mercy’ yang ada didalam web www.thewarningsecondcoming.com,
yang terus memperingatkan kita akan adanya sebuah perpecahan didalam gereja
yang dilakukan oleh Nabi Palsu dan antikris.
Pada akhirnya Hatiku Yang Tak Bernoda akan
menang
Yesus sendiri telah berjanji bahwa tak ada kuasa di
dunia yang bisa menghancurkan Gereja, karena Dialah Gereja. Pada akhirnya,
setelah saat penganiayaan yang singkat oleh nabi Palsu dan antikris, Gereja
akan dibangun kembali dalam segala kemegahannya. Anne Catherine Emmerich
Terberkati mendapat sebuah penglihatan tentang Gereja yang dibangun kembali ini
:
Ketika sebagian besar
Gereja telah dihancurkan oleh sekte rahasia itu, dan ketika hanya tempat kudus
saja serta altar yang masih berdiri, aku melihat si perusak itu memasuki gereja
bersama binatang itu. Disana mereka berjumpa dengan seorang Wanita yang
kelihatan berpenampilan mulia sekali, yang nampaknya seolah bersama seorang
anak kecil karena dia berjalan perlahan
sekali. Demi melihat Wanita ini, musuh-musuh itu ketakutan.... aku melihat
binatang itu berlari menuju laut lagi dan musuh-musuh yang lain berlari dalam
keadaan kebingungan.... aku melihat Gereja segera dibangun kembali, dan ia
nampak lebih megah dari pada sebelumnya.
Apa yang harus kita lakukan sebagai umat awam
Katolik di saat yang paling kritis dalam sejarah gereja kita saat ini? Berdoa, terutama
rosario, bisa mengurangi kejamnya peristiwa-peristiwa dan pemurnian-pemurnian
mendatang ini. Kita percayakan saja masa depan Gereja kita kepada Bunda Maria,
karena dia telah berjanji bahwa ‘Pada akhirnya Hatiku Yang Tak Bernoda akan
menang’.