Sunday, September 9, 2012

Pesan Yesus kepada...


Pesan Yesus kepada Pater Pio

Berikut ini adalah cuplikan dari sebuah surat pribadi yang ditulis oleh Pater Pio (wafat pada 1968, memperoleh kanonisasi pada 2002), yang ditujukan kepada Komisi Heroldsbach yang ditunjuk oleh Vatikan untuk menilai kebenaran serta realitas dari pewahyuan ini, pesan-pesan dari Tuhan kepada Pater Pio, seorang imam Capuchin yang mendapatkan stigmata. 

Penglihatan-penglihatan atas Yesus berikut ini diterima oleh Pater Pio yang berisi peringatan-peringatan, yang nampaknya mengacu kepada peristiwa KTH itu. 

Pada akhir hari ke tiga dari Perang Armageddon itu, ketika semua negara yang menginvasi berada dalam satu lemparan batu dari perbatasan Israel, Tuhan kita Yesus Kristus mulai bergerak. Sebuah komet menabrak bumi ini – sebuah tabrakan langsung yang menghancurkan separuh benua Afrika – menggeser letak benua Afrika serta menghancurkan kota New York – membunuh jutaan manusia (sepertiga penduduk bumi) dan menimbulkan kegelapan selama tiga hari di seluruh bumi (tak ada cahaya ataupun listrik yang bisa memberi penerangan kecuali lilin-lilin terberkati).


Tahun Baru 1949 : Pesan Yesus kepada Pater Pio

“AnakKu, anakKu, Aku telah lama merindukan saat ini dimana sekali lagi Aku akan menyampaikan kepadamu kasih yang besar yang ada didalam HatiKu ini... Berdoalah dan lakukanlah silih kepadaKu. Ajaklah orang lain untuk melakukan hal yang sama karena saatnya sudah dekat dimana Aku akan mengunjungi umatKu yang tidak setia, karena mereka tidak mau memanfaatkan saat rahmatKu ini. Berteguhlah didalam doa, agar para penentangmu tak bisa menguasai kamu. Katakanlah kepada umatKu agar bersiap-siap setiap saat, karena penghakimanKu akan datang kepada mereka secara tiba-tiba dan pada saat yang paling tidak mereka harapkan – dan tidak satupun yang bisa lolos dari tanganKu. Aku akan menemui mereka semua ! Aku akan melindungi orang yang benar. Perhatikanlah matahari, bulan dan bintang-bintang di langit. Ketika pergerakan mereka nampak mulai terganggu dan seakan gelisah, ketahuilah bahwa harinya sudah tidak jauh lagi. Tetaplah kamu bersatu didalam doa dan terus berjaga hingga malaikat kehancuran melewati pintu-pintu rumahmu. Berdoalah agar hari-hari itu diperpendek”.


23 Januari 1950 : pesan Yesus kepada Pater Pio

“Berdoalah ! Lakukanlah silih ! Bertekunlah dan lakukanlah penyangkalan diri. Hal-hal yang besar sedang dipertaruhkan. Berdoalah ! Manusia sedang berlari menuju lembah neraka dengan kegirangan dan sukacita yang besar, seolah mereka sedang berlari menuju pertunjukan topeng bola atau pesta kawinnya iblis itu sendiri. Tolonglah Aku untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Neraca dosa telah dipenuhi ! Hari pembalasan itu, dengan berbagai peristiwanya yang mengerikan, telah dekat – lebih dekat dari pada yang bisa kau bayangkan ! Dan dunia sedang mengecap rasa aman yang palsu ! Penghakiman Ilahi akan segera mengenai mereka laksana sebuah halilintar. Orang-orang yang jahat dan tak bertuhan ini akan dihancurkan tanpa ampun, seperti para penduduk Sodom dan Gomorra dulu. Ya, Aku berkata kepadamu, kejahatan mereka dulu tidaklah sebesar kejahatan umat manusia saat ini !”.


28 Januari 1950 : pesan Yesus kepada Pater Pio 

“Tutuplah jendela-jendelamu dengan baik. Janganlah memandang keluar. Nyalakanlah lilin terberkati, yang akan cukup untuk beberapa hari. Berdoalah Rosario. Bacalah kitab-kitab rohani. Lakukanlah Komuni Rohani, juga perbuatan kasih, yang amat berkenan bagi Kami. Berdoalah dengan lengan terentang, atau bersujud di tanah, agar banyak jiwa bisa diselamatkan. Janganlah keluar rumah. Sediakan makanan secukupnya. Segala kekuatan alam akan digerakkan dan sebuah hujan api akan membuat manusia gemetar ketakutan. Tetapi beranilah kamu ! Aku ada ditengah-tengahmu”.


7 Februari 1950 : pesan Yesus kepada Pater Pio 

“Peliharalah binatang-binatang pada hari-hari itu. Aku adalah Pencipta dan Pemelihara binatang dan manusia. Aku akan memberimu beberapa tanda sebelumnya, dimana kamu harus menyiapkan makanan yang lebih banyak bagi mereka. Aku akan mempertahankan harta milik orang-orang pilihan, termasuk binatang-binatang mereka, karena binatang-binatang itu akan diperlukan setelah itu. Jangan sampai ada yang berjalan di halaman, meski untuk memberi makan kepada binatang-binatang itu, sebab dia yang melangkah keluar rumah akan musnah ! Tutuplah jendela-jendelamu dengan baik. Umat pilihanKu tak akan menyaksikan murkaKu. Percayalah kepadaKu, maka Aku akan menjadi perlindunganmu. Kepercayaanmu kepadaKu mewajibkan Aku untuk menolong kamu”. 

“Badai api akan tercurah dari awan-awan dan menyebar ke seluruh bumi ! Badai, cuaca buruk, halilintar serta gempa bumi akan menyelimuti bumi selama dua hari. Hujan api yang terus menerus akan terjadi ! Hal itu akan mulai terjadi pada sebuah malam yang sangat dingin. Semua ini membuktikan bahwa Allah adalah Tuan atas Ciptaan. Mereka yang berharap kepadaKu, dan percaya akan SabdaKu, tak perlu merasa takut karena Aku tak akan meninggalkan mereka maupun mereka yang mewartakan pesanKu. Tak ada gangguan yang akan mengenai mereka yang berada dalam keadaan rahmat dan yang mencari perlindungan dari IbuKu”.

“Agar kamu bisa bersiap-siap menghadapi berbagai kejadian ini, Aku akan memberimu tanda-tanda serta perintah-perintah berikut ini : Malam itu akan terasa dingin sekali. Angin akan menderu-deru. Setelah beberapa saat akan terdengar suara halilintar. Maka kuncilah semua pintu dan jendelamu. Jangan berbicara kepada orang lain yang berada diluar rumahmu. Berlututlah didepan salib, menyesallah atas seluruh dosa-dosamu, mohonlah perlindungan dari IbuKu. Janganlah melihat keluar selama gempa bumi itu, karena murka Allah itu kudus!”. 

Yesus tidak menghendaki kita untuk melihat murka Allah karena murka Allah hendaknya direnungkan dengan rasa takut dan gemetar.

“Mereka yang mengabaikan nasihat ini akan terbunuh dalam sesaat. Angin akan membawa serta gas-gas beracun yang akan menyebar ke seluruh bumi. Mereka yang menderita dan mati tanpa dosa akan menjadi martir dan mereka akan ada bersamaKu didalam KerajaanKu. Setan akan menang ! Namun dalam tiga malam, gempa bumi dan api akan berhenti. Pada hari berikutnya, matahari akan bersinar kembali, para malaikat akan turun dari Surga dan akan menyebarkan roh kedamaian ke seluruh bumi. Sebuah rasa syukur yang tak terkira besarnya akan menguasai mereka yang selamat dari siksaan yang paling mengerikan ini, dan hukuman yang akan datang, dengan apa Allah akan mengunjungi bumi ini sejak penciptaan dulu”.

“Aku juga telah memilih jiwa-jiwa di negara-negara lain, misalnya Belgia, Swiss, Spanyol, yang telah menerima pewahyuan-pewahyuan ini, sehingga negara-negara lainnya juga bisa bersiap-siap. Berdoalah Rosario, daraskanlah dengan baik, agar doa-doamu bisa mencapai Surga. Segera sebuah bencana yang lebih dahsyat akan terjadi di seluruh bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebuah pemurnian yang mengerikan yang belum pernah dialami !. Betapa manusia tidak peduli dengan semua ini ! Apa yang akan segera mengenai mereka adalah bertentangan dengan yang diharapkan. Betapa acuhnya mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi peristiwa-peristiwa yang tak terduga ini, dimana mereka harus mengalaminya dalam waktu dekat. Beratnya beban neraca ilahiah telah mencapai bumi ! Murka BapaKu akan segera ditumpahkan ke seluruh bumi. Sekali lagi Aku memperingatkan dunia melalui kamu sebagai sarana, seperti yang telah sering Kulakukan selama ini”. 

“Bencana ini akan mengenai bumi laksana sebuah kilatan petir. Dimana saat itu cahaya dari matahari pagi akan diganti oleh kegelapan total ! Tak seorangpun boleh meninggalkan rumahnya ataupun memandang keluar jendela saat itu. Aku sendiri yang akan datang ditengah kilatan petir dan suara guntur. Orang yang jahat akan menyaksikan Hati IlahiKu. Akan terjadi kebingungan yang besar karena kegelapan yang pekat ini dimana seluruh bumi akan diselimuti olehnya, dan banyak, banyak sekali orang akan mati karena takut dan putus asa”.

“Pada hari itu, segera setelah kegelapan total terjadi, tak seorangpun boleh meninggalkan rumahnya ataupun memandnag keluar jendela. Kegelapan itu akan berlangsung dalam satu siang dan satu malam, dan kemudian diikuti pada siang dan malam berikutnya, dan kemudian pada siang hari berikutnya – tetapi pada malam harinya, bintang-bintang akan bersinar kembali, dan pada pagi berikutnya matahari akan terbit kembali, dan saat itu akan berupa sebuah musim semi ! Pada hari-hari kegelapan itu, umat pilihanKu janganlah tidur, seperti yang dilakukan para muridKu di taman zaitun dulu. Hendaknya mereka berdoa terus menerus dan mereka tak akan dikecewakan olehKu. Aku akan mengumpulkan umat pilihanKu. Neraka akan mengira bisa menguasai seluruh bumi, namun Aku akan merebutnya kembali”.