“Anak-anak yang terkasih ! Semoga saat ini menjadi saat untuk berdoa secara pribadi bagimu, agar benih iman bisa bertumbuh didalam hatimu. Dan semoga ia bertumbuh menjadi saksi yang membahagiakan bagi orang lain. Aku ada bersamamu dan aku ingin mengilhami kamu semua : bertumbuhlah dan berbahagialah didalam Tuhan yang telah menciptakan kamu. Terima kasih karena kamu telah menanggapi panggilanku.
(dengan kalimat saya sendiri berdasarkan tulisan Luisa)
Sudah menjadi sifat alami bagi Makhluk Utama itu untuk mencipta dan selalu mencipta. Sendirian saja Dia menciptakan semesta alam raya ini serta segala isinya. Namun setelah menciptakan lelaki dan perempuan kedalam alam semesta ini, Makhluk Yang Utama itu berkehendak agar manusia bekerja sama denganNya untuk memuaskan sifat kreativNya didalam jiwa manusia.
Dia ingin menciptakan sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan didalam jiwa manusia. Dan Dia merasa senang jika bisa menciptakan ‘Surga kasih spirituil, wahana pengetahuan yang brilliant, samudera rahmat yang luas, udara yang harum oleh kesucian, hembusan angin yang mengandung segala kesegaran, kembang-kembang keinginan suci nan indah dan murni yang amat menakjubkan, dimana kesemuanya ini mencerminkan masing-masing dan setiap partikel dari semesta alam yang maha luas ini yang diciptakanNya karena kasih ilahiNya yang besar kepada manusia.
Orang tua kita, Adam dan Hawa, telah menghentikan secara mendadak dan sepihak terhadap proses penciptaan ini yang sedang dilaksanakan Tuhan didalam jiwa mereka, dimana Tuhan juga ingin melakukan hal yang sama kepada seluruh jiwa-jiwa berikutnya. Namun pada saat Natal pertama dulu, Putera Tunggal Bapa lahir didalam daging manusia di Bethlehem, untuk memulihkan Pemerintahan Yang Kreativ dari Makhluk Utama itu, didalam jiwa-jiwa. Dia datang sebagai bayi mungil, bertumbuh, menderita dan mati. Namun hal itu terjadi sebelum Dia berdoa memohon kepada BapaNya bagi ‘masa depan yang mulia’ ketika Kerajaan BapaNya akan kembali ditengah-tengah semua anak-anakNya.
Maka disini kita juga menghadirkan ‘masa depan’ dari Pemerintahan Kreativ dari Makhluk Utama itu. Berbahagialah dan bergembiralah. Bapa kita sekali lagi turun di kedalaman jiwa kita dengan membawa segala kebijaksanaan dan kebaikanNya, untuk memuaskan sifat kreativNya didalam kasih ilahi, dimana Dia berkeliling memberikan Surga spirituil yang amat menakjubkan kedalam jiwa-jiwa dari anak-anak yang tinggal didalam kehendakNya.
Aku menutup tulisan singkat ini dengan pemikiran indah yang lain yang diperkenalkan Yesus kepada Luisa. Dia berkata kepadanya bahwa Tritunggal Kudus, agar Mereka bisa memberikan kasih yang lebih besar lagi, telah menciptakan bagi Diri Mereka sendiri, sebuah Hukum Kasih dan menciptakan dalam Diri Mereka kebutuhan akan kasih ini, yaitu sebuah keinginan, bukan paksaan, akan kebutuhan kasih yang membuat Mereka melakukan berbagai macam hal yang menakjuban bagi kita hingga berkelimpahan hingga membuat Mereka seolah gila karena kasih itu.
Setelah rangkaian perayaan Natal telah selesai kita laksanakan, kini marilah kita mempersiapkan diri kita menghadapi perayaan Paskah. Paskah adalah merupakan perayaan Gereja yang terbesar. Banyak umat Katolik yang mengira bahwa perayaan didalam Gereja Katolik yang terbesar adalah Natal. Tetapi bukan ! Yang terbesar adalah perayaan Paskah. Tahun ini rangkaian Paskah akan dimulai pada saat Rabu Abu (17 Februari 2010 nanti).
Disitu kita akan menerima tanda abu pada dahi kita, sebagai lambang dan untuk mengingatkan kita bahwa kita ini hina, hanya debu saja. Maka sudah selayaknya jika kita tundukkan kepala, mengakui kelemahan kita, mengakui dosa-dosa kita, serta menyesali dan bertekad untuk tidak berbuat dosa lagi.
Kali ini saya akan menyampaikan informasi yang berhubungan dengan indulgensi. Gereja Katolik memberi kita berbagai indulgensi yang terjadi disekitar perayaan Paskah.
Selama masa Paskah, kita mempersiapkan diri kita untuk ikut serta didalam kemuliaan kebangkitan Tuhan Yesus. Kita akan mempersiapkan diri kita melalui pembersihan atas dosa-dosa didalam hati kita melalui Sakramen Rekonsiliasi serta membersihkan dunia dari segala bekas dosa-dosa kita melalui indulgensi. Baik Paus Yohanes Paulus II maupun Paus Benediktus XVI memberikan indulgensi-indulgensi baru selama pemerintahan mereka untuk menekankan pentingnya ajaran lama ini. Indulgensi bisa kita dapatkan bagi diri kita sendiri maupun bagi orang yang sudah meninggal.
Indulgensi itu apa sih ?
Tuhan mengirim kita ke dunia ini untuk menjadikan dunia ini semakin baik. Tetapi sayangnya dosa-dosa kita telah membuat dunia ini semakin buruk. Jika kita berdosa, maka kita telah melakukan dua hal : kita telah merampas rahmat Tuhan dari 1)diri kita dan dari 2)dunia ini (orang-orang lain). Karena dosa-dosa kita telah merampas kemampuan kita untuk berbahagia, maka kita juga tak bisa membahagiakan orang lain juga. Sakramen rekonsiliasi memulihkan kita kembali kepada keadaan rahmat yang membahagiakan. Namun orang-orang lain, dimana kita telah berbuat jelek terhadap mereka, masih menderita karena perbuatan kita tadi. Lalu bagaimana kita bisa memperbaiki kerusakan ini ? karena Tuhan berkehendak agar kita membuat dunia ini menjadi semakin baik dan kita harus melaksanakan kehendakNya itu. Dan kenyataannya kita tak akan bisa masuk kedalam Surga jika kita belum menebus kesalahan kita ini. Dunia ini harus dibersihkan dari penderitaan karena dosa-dosa kita tadi.
Kita memiliki dua jalan untuk menyembuhkan dunia ini : kita bisa ikut serta didalam karya penyembuhan dari salib yang kita lakukan didalam Api Penyucian maupun melalui indulgensi. Sebuah indulgensi (baik sebagian ataupun penuh) adalah sebuah tindakan spirituil yang bisa kita lakukan saat ini untuk memulihkan sebagian atau seluruh rahmat yang seharusnya bisa dinikmati oleh dunia ini tetapi hal itu tidak bisa dinikmati oleh dunia karena dosa-dosa kita. Namun agar kita layak ikut serta didalam karya penyembuhan dari Kristus ini maka kita harus berada dalam keadaan rahmat.
Untuk melakukan tindakan spirituil yang mendatangkan indulgensi sebagian dan menyembuhkan sebagian dari kerusakan akibat dosa-dosa kita maka kita harus dalam keadaan rahmat ketika kita melakukan tindakan spirituil itu.
Untuk melakukan tindakan spirituil yang mendatangkan indulgensi penuh dan memperbaiki seluruh kerusakan akibat dosa-dosa kita maka kita harus dalam keadaan rahmat ketika melakukan tindakan spirituil itu, menerima Sakramen Pengakuan Dosa, menerima Komuni Kudus, berdoa bagi ujub-ujub Bapa Paus (cukup dengan satu kali Bapa Kami dan satu kali Salam Maria), melaksanakan tindakan kasih Tuhan, membuang semua keinginan untuk berbuat dosa bahkan dosa ringan sekalipun.
Indulgensi penuh masa Paskah
- Sabtu Paskah : pembaharuan janji Baptis pada misa Paskah. (Pembaharuan janji baptis yang dilakukan pada saat ulang tahun pembaptisan kita bisa mendapatkan indulgensi penuh). Mengikuti Misa Kudus pada saat diadakan Komuni Pertama (Misa Paskah adalah sebuah misa Komuni Pertama), bisa mendapatkan indulgensi penuh. Hanya sebuah indulgensi penuh bisa didapatkan dalam sehari.
- Minggu Paskah : mendengarkan pesan Paus (Urbi et Orbi – pesan bagi Kota Vatikan dan dunia), meskipun melalui radio ataupun TV, bisa mendapatkan sebuah indulgensi penuh.
- Minggu Kerahiman Ilahi : ikut serta didalam devosi dan doa-doa untuk menghormati Kerahiman Ilahi, atau berdoa dihadapan Sakramen Terberkati (yang ditahtakan atau disimpan) dengan berdoa Bapa Kami, Kredo, dan sebuah doa tertentu kepada Tuhan Yesus (misalnya ‘Yesus yang maha rahim, aku pasrah kepadaMu’), bisa mendapatkan sebuah indulgensi penuh.
- Kenaikan Yesus (Kamis) : ikut serta didalam novena bersama menjelang Pentekosta, pesta Yang Dikandung Tanpa Noda atau Natal, bisa mendatangkan indulgensi sebagian.
- Pentekosta : mendaraskan doa ‘Veni Creator’ bersama-sama pada 1 Januari atau pada saat Pentekosta, bisa mendapatkan indulgensi penuh.