Santo Dominikus tak terpengaruh sedikitpun oleh rintihan roh-roh jahat itu. Ia mengatakan kepada mereka, bahwa ia tak akan membiarkan mereka sampai menjawab pertanyaannya. Lalu mereka mengatakan bahwa mereka akan membisikkan jawaban atas pertanyaan itu sedemikian rupa sehingga hanya Santo Dominikus sendirilah yang dapat mendengarkannya. Santo Dominikus dengan tegas mendesak mereka agar menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan suara lantang dan jelas. Setan-setan itu menjadi tenang dan menolak berbicara sepatah kata pun; mereka tidak mematuhi sedikit pun perintah Santo Dominikus.
Lalu Santo Dominikus berlutut dan berdoa kepada Bunda Maria: Ya, Perawan Maria yang penuh kuasa dan ajaib, kumohon kepadamu melalui kuasa Rosario, perintahkanlah musuh-musuh umat manusia ini menjawab aku ? Tak lama setelah ia mengucapkan doa ini, seberkas cahaya merah meloncat keluar dari kuping, hidung dan mulut orang Albigensia itu. Setiap orang gemetar ketakutan, namun api itu tidak menyakiti siapa pun.
Setan-setan itu lalu berteriak-teriak: Dominikus, kami mohon kepada Anda, demi penderitaan Yesus Kristus dan demi karunia-karunia Ibunda-Nya yang suci dan semua orang kudus, biarkanlah kami meninggalkan tubuh orang ini tanpa berbicara lebih lanjut, karena para malaikat akan menjawab pertanyaan Anda kapan saja Anda kehendaki. Lagi pula, apakah kami ini bukan pembohong ? Mengapa Anda harus percaya kepada kami ? Tolong, jangan menyiksa kami lagi. Sayangilah kami ? Terkutuklah kamu hai roh-roh jahat, yang sungguh tak pantas untuk didengarkan?
Kata Santo Dominikus sambil berlutut berdoa kepada Bunda Maria: Ya Bunda kebijaksanaan yang luhur, saya berdoa bagi orang-orang yang berkumpul di sini, yang telah mengetahui cara mendaraskan secara benar Salam Malaikat. Tolonglah, kumohon kepadamu, perintahkanlah musuh-musuhmu untuk menyatakan semua kebenaran dan hanyalah kebenaran tentang hal ini, di sini dan sekarang, di hadapan para hadirin. Setelah Santo Dominikus menyelesaikan doanya, tampaklah padanya Bunda Maria dikelilingi sejumlah malaikat. Ia memukul orang yang kerasukan setan itu dengan setangkai emas yang dipegangnya dan berkata: Jawablah hambaku dengan segera. (Orang-orang itu tidak melihat dan tidak mendengar kata-kata Bunda Maria; hanyalah Santo Dominikus).
(Bersambung)