Tuesday, August 18, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.2, Bab 22)



BAB 22


Berterima Kasih Atas Karunia Allah


Kristus :

AnakKu, biarlah rasa terima kasih tidak pernah lenyap dari dalam hatimu. Kamu tidak tahu berapa banyak dirimu berhutang kepadaKu. Setelah Aku memberikan setiap detik dari kehidupanmu, Aku masih menawarkan kerahimanKu ketika kamu berdosa. Aku memberikan rahmatKu kepadamu untuk membangunkan kamu agar mau melakukan penebusan atas dosa-dosamu dan memerangi godaan-godaan berikutnya. Semua ini Kulakukan karena Aku mengasihimu. Aku ingin mengangkatmu menuju kemuliaan Surgawi, meskipun dirimu sendiri tidak berarti apa-apa.

2. Tindakan tak mengenal terima kasih yang terbesar manusia adalah rasa tidak mengenal terima kasih kepadaKu, karena dia telah berhutang segala-galanya dalam kehidupannya kepadaKu. Tak seorangpun yang berhak mendapatkan ucapan terima kasih atas sesuatu yang kau hutang dariKu. Rasa tidak mengenal terima kasih bisa mencegahKu untuk memberimu karunia yang lebih besar lagi.

3. Seorang yang tak mengenal terima kasih, tak akan memanfaatkan karuniaKu sebagaimana mestinya. Hanya jika kamu memaku pandanganmu kearahKu maka kamu bisa memanfaatkan karuniaKu dengan sebaik-baiknya. Orang yang menikmati karuniaKu tanpa mau memikirkan tentang si Pemberi, cepat atau lambat akan jatuh kedalam dosa. Begitu dia lupa akan ketergantungannya secara total kepadaKu, dia mulai berbuat terlalu banyak bagi dirinya sendiri.

4. Jadilah manusia kebenaran. Jangan berbohong. Berterima-kasihlah atas semua pemberianKu. Jangan menganggap dirimu layak menerima apapun juga. Ingatlah bahwa jika tanpa DiriKu, kamu tidak berarti apa-apa. Berterima-kasihlah kepada Kebaikan Ilahi yang membuatmu menjadi ada.

5. Biarlah rasa terima kasihmu berkembang untuk semua hal dalam hidup ini, meskipun untuk sesuatu yang kurang menyenangkan dan sulit, yang Kukirimkan kepadamu. Aku telah merencanakan kehidupanmu dengan kebijaksanaan dan kasihKu. Segala hal yang ada telah Kurencanakan untuk menolong dirimu dengan satu atau lain cara.


Renungan :

Jika aku menghitung apa saja yang kuhutang dari Allah, aku tak akan pernah berhenti menghitung, karena disetiap saat dari pertambahan umurku, itu adalah merupakan pemberian Allah. Rasa terima kasih terbesar yang bisa kuberikan kepadaNya adalah dengan menggunakan karuniaNya secara benar. Dia telah memberiku kepandaian untuk melakukan hal itu. Jika kepandaianku tidak menentu, aku bisa bertanya kepada GerejaNya. Kepatuhan kepada Kehendak SuciNya adalah merupakan bentuk rasa terima kasih. Setiap dosa adalah merupakan rasa tidak berterima kasih atas karunia tertentu yang disalah gunakan pada suatu saat tertentu olehku.


Doa :

Bapa dan Penciptaku, orang tuaku dengan kasih dan pengarahan mereka kepada anak-anaknya, hanyalah merupakan citraMu yang kurang lengkap, Bapa seluruh umat yang amat mengasihi. Setiap detik dari hidupku merupakan karunia kasih dariMu. Engkau mengawasi aku, menolong aku dan menjaga keberadaanku sepanjang hari, siang dan malam. Bukannya ucapan 'terima kasih' yang insidentil saja yang layak kuberikan padaMu, namun ucapan itu harus kudaraskan disetiap tarikan napasku. Aku bisa melakukan hal ini dengan cara mematuhi Kehendak SuciMu dalam segala tindakanku. Berilah aku kebijakan untuk berterima kasih, agar suatu hari nanti aku bisa menerima dariMu karunia terbesar, yaitu kebahagiaan dan kesenangan Surgawi. Amin.