Friday, August 14, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.2, Bab 18)


BAB 18


Salib Sehari-hari


Kristus :

AnakKu, Aku telah menanggung banyak cobaan selama hidupKu di dunia dulu. Dengan mengetahui hal ini, mengapa kamu masih berusaha mencari saat-saat istirahat dan kesenangan bagi dirimu sendiri selama di dunia ini ? Percayalah kepadaKu, adalah sebuah kesalahan besar jika kamu mengharapkan yang lain kecuali penderitaan dan beban berat dalam hidupmu saat ini ! Kehidupan manusia penuh dengan penderitaan dan salib. Kemanapun kamu menoleh, disitu kamu menemukan salib.

2. Jika kamu memanggulnya dengan rela, kamu akan menemukan kekuatan lebih besar lagi dari salib itu, dan ia akan menuntunmu menuju Surga. Jika kamu mau memanggulnya dengan tidak rela, berarti kamu telah membuatnya menjadi beban yang semakin berat dari pada sebelumnya; dan kamupun masih tetap harus memanggulnya. Seseorang yang melarikan diri dari beban salib, dia hanyalah berlari menuju salib yang lain, dan mungkin salib yang lebih berat lagi.

3. Tak ada jalan lain menuju Surga kecuali melalui jalan salib. Tak seorangpun bisa melepaskan diri dari salibnya. Bahkan para kudusKu berjalan melewati kehidupannya dengan memanggul beban salib. Tak ada satu jam-pun, dari hidupKu di dunia dulu, yang bebas dari salib. Aku memasuki kemuliaanKu dengan menderita dan mati di kayu salib. Karena itu janganlah takut akan salib. Aku akan menolongmu untuk mengangkatnya.


Renungan :

Jika aku mau memeluk salibku sehari-hari, aku akan mendapati bahwa Yesus sedang berdiri disamping sana salib itu, siap untuk menolongku. Aku tidak akan memanggulnya sendirian. Hidupku sehari-hari adalah sebuah kerjasama dengan Yesus. Dia berjalan selangkah demi selangkah bersamaku. Seperti halnya Dia membuktikan kasihNya kepadaku dengan cara memanggul salibNya, demikian juga aku harus membuktikan kasihku kepadaNya dengan memanggul cobaan hidupku sehari-hari. Benarlah, aku selalu berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan hidupku sehari-hari dan meredakan ketegangan yang ada. Namun jika usahaku gagal, aku tak boleh menjadi marah, tidak sabar atau bahkan memberontak melawan Kehendak Allah. Akupun juga tidak perlu menghindari segala cobaan yang datang kepadaku. Pada saat-saat tertentu aku bisa membiarkan diriku menanggung hal-hal atau orang-orang yang mengganggu aku, paling tidak, sedikit lebih berat dari pada semestinya. Semakin besar aku mengasihi Yesus, semakin kecil aku takut atau menolak salib.


Doa :

Tuhan Yesus, Rajaku yang disalibkan, jangan biarkan diriku tidak mengenali panji-panjiMu, yaitu salib. Engkau berkata :"Jika seseorang ingin mengikuti Aku, biarlah dia menyangkal dirinya, dan memanggul salibnya sehari-hari serta mengikuti Aku". SabdaMu tadi cukup jelas. Jika aku mengasihi salib, aku adalah seorang pengikutMu yang sejati. Jika aku menolaknya dengan kemarahanku, ketidak-sabaranku, mencari-cari kesalahan orang lain, mengkritik atau melakukan sesuatu yang tidak baik lainnya, maka aku bukanlah pengikutMu yang sejati. Berkatilah aku dengan terang untuk bisa mengenali salibMu, manakala ada orang atau peristiwa yang mengganggu dan menghalangi aku. Biarlah aku memperhatikan keadaan yang ada, berusaha menyelesaikannya jika perlu, namun dalam segala kesempatan, aku akan menghadapinya dengan sikap seperti Kristus. Setiap saat aku harus waspada terhadap kedekatanMu. Ketika cobaan itu datang, aku ingin menghadapinya seperti Engkau dulu. Didalam persatuan denganMu aku berharap agar kehidupanku ini merupakan bukti kasihku kepadaMu. Amin.