BAB 76
Penghiburan Dan Kesunyian Rohani
KRISTUS berkata :
AnakKu, jika Aku memberimu penghiburan rohani, terimalah hal itu dengan senang hati. Ingatlah bahwa hal itu merupakan pemberian yang cuma-cuma, bukan karena jasa-jasamu terhadapKu. Lepaskanlah segala kepuasan diri dan kesombongan dari dalam hatimu. Aku adalah sumber dari segala hal yang kau senangi. Kenyataan ini akan memberimu suatu ketulusan yang sehat, jika Aku memberimu suatu karunia yang khusus. Berhati-hatilah terhadap sifat suka dipuji-puji. Tinggalkanlah segala pikiran-pikiran bodoh. Ingatlah, saat-saat penghiburan seperti ini akan berlalu dan saat-saat cobaan akan mengikutinya.
2. Jika penghiburan itu diambil dari dirimu, janganlah kamu menjadi malas dan patah semangat terhadap tugasmu sehari-hari. Tetaplah kamu menjaga doa-doa serta karya baikmu. Dengan tulus terimalah KehendakKu dan teruslah bekerja dengan sabar. Karunia penghiburan dan semangat akan kembali kepadamu pada suatu saat nanti.
3. Perubahan didalam hatimu ini, dari suatu keadaan penuh penghiburan menjadi keadaan yang kesepian, dari kesenangan menjadi kesedihan, dari terang menjadi gelap, adalah bukan hal yang luar biasa. Seluruh pengikutKu yang setia telah melewati saat-saat seperti itu. Melalui kesediaan mereka menerima keadaan itu, mereka membuktikan bahwa mereka lebih mengasihi Aku dari pada mengasihi pemberianKu.
4. Arahkan pandanganmu kepadaKu, tanpa menghiraukan apakah kamu sedang berbahagia atau sedih, apakah segala sesuatu berjalan lurus atau berkelok-kelok. Tanpa memperhitungkan apakah hatimu dipenuhi dengan keraguan ataukah dengan kepercayaan yang menyenangkan terhadapKu, pastikanlah bahwa kamu mengikuti sabdaKu dalam hidupmu sehari-hari. Dengan demikian maka jalan hidupmu sehari-hari merupakan sebuah proses yang mantap menuju rumah yang damai dan bahagia selamanya.
RENUNGAN :
Tuhan memberikan kepada semua orang suatu kesempatan untuk mengenali dan memperbaiki sifat-sifat dirinya. Banyak orang yang tidak mengetahui keterbatasan dirinya serta kesalahannya sampai pada suatu saat dia mengalami kegagalan ataupun keberhasilan. Itulah sebabnya semua orang memiliki 'pasang naik dan pasang turun', yaitu saat-saat dia mengalami kepuasan dan saat-saat dia mengalami kekecewaan. Manusia sejati berusaha untuk menjalani kehidupan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip yang cerdik. Dia tidak bertindak berdasarkan kepada emosinya atau dorongan-dorongan sesaat.
DOA :
Tuhan, didalam penderitaan ataupun kebahagiaan, keberhasilan ataupun kegagalan, aku ingin terus menjalani kehidupan yang cerdik yang sesuai dengan hukumMu. Kebahagiaan dan penderitaan di dunia ini terlalu pendek umurnya. Jadi jangan sampai hal itu mempengaruhi tindakanku sehingga aku berbuat dosa. Aku hidup hanya demi kebahagiaan Surgawi yang abadi. Jangan biarkan aku kehilangan hal itu hanya karena suatu kesedihan ataupun kesenangan sesaat di dunia ini. Tuntunlah aku melalui segala kesenangan dan kesedihan yang Kau kehendaki. Berkatilah aku agar bisa sampai kepada kehidupan Surgawi yang sempurna di akhir hidupku nanti. Amin.