IV
(Selama retret sebelum pengesahan)
4 September 1890.
Alunan musik Surgawi itu sampai ke telinga anakmu ini, meskipun terdengar lirih, dan hal itu telah menjadi sebuah perjalanan yang menyedihkan menuju Hari Pertunangannya. Memang benar bahwa Tunangannya telah menuntunnya melewati tanah yang subur serta menyaksikan perhiasan yang indah-indah. Namun malam yang gelap telah menghalanginya untuk mengagumi, apalagi menikmati keindahan yang ada disekitarku. Mungkin kamu mengira hal ini akan menyedihkanku. Oh tidak ! Dia selalu bahagia mengikuti Tunangannya dan hanya bagi Dia saja, bukan demi hadiah-hadiahNya saja. Karena Dia amat cantik menggiurkan, termasuk ketika Dia diam, ketika Dia bersembunyi. Capek dengan penghiburan dari dunia ini, anak kecilmu ini ingin menjadi milik Kekasihnya saja. Aku percaya bahwa karya Yesus selama retret ini bertujuan dan telah berhasil memisahkan aku dari segala sesuatu di dunia ini kecuali dari DiriNya sendiri. Penghiburanku satu-satunya adalah kekuatan dan damai yang amat besar yang menjadi milikku. Disamping itu aku ingin menjadi seperti yang Dia inginkan atas diriku, dan disinilah terletak seluruh kebahagiaanku.
Tahukah kamu betapa besar kebahagiaanku dengan cara menyenangkan Yesus, dengan cara aku melepaskan segala kebahagiaanku. Sungguh, inilah puncak dari segala kebahagiaan, kebahagiaan yang tidak kita rasakan. (Bersambung)