III
1889
Aku sangat ingin dilukai hatiku, dengan tusukan yang sangat menyakitkan itu. Aku tahu bahwa tak ada ekstase yang melebihi kurban. Karena hanya disitu saja aku bisa menemukan kebahagiaan. Buluh kecil ini tidak merasa takut patah. Karena ia ditanam disamping aliran air Kasih. Karena itu jika ia sampai tertunduk karena badai, ia bisa menimba kekuatan dari aliran air yang menyegarkan hingga ia bahkan merindukan badai berikutnya untuk datang menyerang dan mengguncangkan kepalanya. Kelemahanku telah membuatku kuat. Tak ada gangguan yang bisa datang kepadaku, karena dalam segala hal yang terjadi aku hanya melihat tangan Yesus yang amat lembut. Tak ada penderitaan yang terlalu besar bagiku untuk mendapatkan daun palma kemuliaan itu. (Bersambung)