LDM, 19 APRIL 2025

 

PENGLIHATAN DARI TUHAN YESUS KRISTUS

KEPADA

LUZ DE MARIA

SABTU SUCI

19 APRIL 2025

 



 

 

 

Ketika aku sedang berdoa, tiba-tiba Tuhan yang terkasih memberikan penglihatan berikut kepadaku:

 

Tuhan mengatakan kepadaku bahwa Dia akan mengijinkan aku untuk menemani Ibu-Nya yang Maha Suci.

 

Tuhan membaptisku di Yerusalem, dan seketika itu pula aku melihat Bunda Maria. Dia nampak menangis dan hatinya hancur, wanita-wanita lain mengelilinginya dan tiba-tiba mereka memanggil Yohanes yang sedang menghibur Bunda Maria. Seseorang memanggil nama Lazarus dan ia bergegas menghampiri, memanggil saudara perempuannya dan Maria Magdalena.

 

Mereka meninggalkan tempat itu dan mendengar teriakan, Nampak Bunda Maria maju ke depan dan melihat Tuhan kita Yesus Kristus memanggul Salib, dicambuk dan berdarah-darah, dan Ibu kita merasakan jantungnya berdetak cepat dan tubuhnya diserang oleh rasa dingin dan menggigil yang sangat dalam, dia melihat Putra Ilahinya terjatuh dan tanpa berpikir panjang dia berlari ke arah-Nya sambil menangis.

 

Bunda Maria memeluk Putra Ilahinya, keduanya merasakan tusukan belati tajam di hati masing-masing: Sang Bunda menghibur Putranya dan Sang Putra menghibur Sang Bunda. Dalam kesedihan luar biasa dan mendalam saat itu, keduanya berhenti mendengar dan melihat segala sesuatu di sekeliling Mereka, kekuatan batin yang sama-sama bersemayam dalam diri keduanya sehingga Mereka bisa terus melanjutkan kehidupan Mereka.

 

Kenangan muncul dalam diri Mereka berdua dalam harmoni total, dan kemudian Mereka mencapai realitas saat itu: dua Hati dalam Persatuan Mistik sangat mendalam, yang hidup untuk memenuhi Kehendak Bapa.

 

Sang Ibu yang menyusui Sang Manusia Tuhan dan menidurkan-Nya dalam pelukannya, adalah orang yang memandang-Nya di tengah ejekan atas pengkhianatan dunia terhadap Sang Manusia.

Di hadapan kita ada Bunda dari Putra Ilahi, yang tertusuk oleh rasa sakit, rasa sakit yang tidak dapat ditanggung oleh manusia, itu adalah pedang yang merobek Hati Tak Bernoda Bunda kita yang dalam keheningan mendalam menyerahkan dirinya kepada Rencana Keselamatan Tuhan. Dia mendengarkan Tuhan berbicara kepadanya pada saat-saat penuh kuasa dari Sengsara Putra Ilahi-Nya; Tuhan berbicara kepada Ibu kita dalam keheningan yang dipertahankan oleh Sang Ibu.

 

Hati Bunda Maria yang Tak Bernoda sangat terluka, begitu terlukanya sampai-sampai dia merasakan sakit secara fisik, yang pada satu titik terasa lumpuh oleh kekejaman dan ketidaktaatan para prajurit Romawi yang jahat.

 

Bunda Maria mengijinkan aku untuk bisa melihat Hatinya yang murni lahir dalam Cinta Tuhan dan bagaimana dia menderita akibat kerasnya pengkhianatan manusia. Bunda Maria, yang tidak mengenal amarah, ketidaktaatan, penghinaan, atau dusta, tidak mengenal kesombongan atau persaingan manusiawi, terutama di tempat pertama, sebab dialah Bejana Kristal, Hati yang Paling Murni, Yang Tak Bernoda, yang lahir tanpa noda dosa asal, makhluk manusia yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi Bunda dari Pribadi Kedua dari Tritunggal Mahakudus, Putra Tuhan.

 

Demikianlah aku merasakan sakit yang mencabik-cabik hatiku, sampai aku hampir mati. Ibu kita beberapa kali merasa bahwa dirinya sedang sekarat… Putra Ilahinya-lah yang sedang mereka bawa menuju kematian di kayu Salib! Dan Hatinya, yang sepenuhnya penuh dengan iman, meskipun manusiawi, harus dibantu oleh para Malaikat yang menghiburnya dan membantunya di tengah begitu banyak kesakitan.

 

Hari Minggu Paskah tiba dan segalanya berubah dengan Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus; kemenangan atas kematian, rasa sakit berlanjut tetapi berubah arah, disajikan secara tepat sebagaimana adanya: kemenangan atas kematian.

 

Setelah Kebangkitan, Hati Ibu tahu bahwa Putra Ilahinya akan melihatnya dan bahwa setiap langkah merupakan Kemenangan penyerahan diri dalam keheningan dan kesedihan. Sekarang Putranya telah menaklukkan dan memberikan anak-anak-Nya Penebusan atas segala sesuatu yang hidup.

 

Terjadilah Kehendak-Mu.

 

 

 

Selamat Paskah!

 

 

 

Popular posts from this blog

LDM, 30 September 2024, Rahasia ketiga

LDM, 1 Agustus 2024

LDM, 16 September 2024