Sunday, September 22, 2019

Enoch, 11 September 2019


PESAN KEPADA PASTOR ENOCH
11 SEPTEMBER 2019



EUTANASIA ADALAH PEMBUNUHAN

Ketika euthanasia dilakukan pada seseorang, maka proses pemurnian yang dikehendaki oleh Tuhan bagi jiwa itu, sedang dihentikan.


11 September 2019

Panggilan dari Maria, Pengudus Umat Manusia

EUTANASIA ADALAH PEMBUNUHAN

"Anak-anak kecil dari Hatiku, Damai Tuhanku ada bersamamu dan Perlindungan Keibuanku selalu menolongmu.

Anak-anakku yang terkasih, Surga sangat sedih dengan tingkah laku buruk sebagian besar umat manusia; dosa dan kejahatan semakin meningkat; maka hukuman tak terhindarkan lagi untuk menghilangkan ilalang sampai pada akarnya, yang menyerang panenan yang baik. Anak-anak kecil yang suka memberontak, kamu terus mengabaikan panggilan-panggilan Kami untuk bertobat, sikap apatismu akan menjadi kebinasaanmu. Jika kamu tidak mau merubah perbuatanmu dan bertobat dari dosa-dosamu sebelum saat Peringatan, maka kamu akan menanggung risiko bahwa jiwamu akan musnah ketika kamu masuk ke dalam suasana keabadian (Peringatan).

Janganlah terus-menerus menutup telingamu dari kebenaran Allah, janganlah terus mengejar kegilaan dari perbuatan jahat dan dosa, agar kamu nanti tidak perlu meratap. Bangunlah, bangunlah, karena jiwamu, anak-anak kecil pemberontak, berada dalam bahaya kemusnahan! Cepatlah anak-anakku, karena Peringatan itu akan segera datang dan jika kamu terus tertidur karena dosa, maka kamu menanggung risiko bahwa jiwamu tidak akan kembali lagi ke dunia ini!

Anak-anak kecil, eutanasia adalah pembunuhan, kamu tidak dapat mengambil nyawa manusia lain, dengan mengatakan bahwa kamu melakukannya karena rasa sakit yang hebat atau untuk memberikan seseorang kematian yang bermartabat. Tidak ada manusia yang dapat memutuskan siapa yang hidup atau yang mati, ini hanya milik Allah, yang merupakan Pencipta kehidupan. Kehidupan tidak boleh dihentikan meski dengan alasan karena kematian otak, karena penyakit degeneratif, atau karena kondisi penyakit yang parah, atau untuk alasan apa pun. Tidak ada manusia yang boleh memerintahkan agar hidupnya dihentikan meski dia sangat menderita, juga tidak ada orang yang menderita sakit apa pun yang boleh mengijinkan euthanasia, atau seorang profesional medis tidak boleh melakukannya juga, karena dengan melakukan hal itu mereka menjadi bersalah, dan karena dosa ini mereka dapat kehilangan jiwa mereka.

Ketika eutanasia dilakukan pada seseorang, proses pemurnian yang dimaksudkan oleh Tuhan bagi jiwa itu, sedang dihentikan. Hanya Pencipta dalam Kehendak Ilahi-Nya yang dapat memutuskan siapa yang hidup atau mati; jiwa-jiwa yang menderita atau dalam kondisi vegetatif membutuhkan pemurnian ini agar dapat pergi dengan damai untuk selamanya; orang-orang yang lain juga perlu memurnikan diri mereka sendiri agar tidak dikutuk dan begitu banyak orang lain yang dimurnikan untuk kembali kepada kehidupan.

Apa yang kau ketahui tentang rancangan Allah? Janganlah bodoh dan janganlah berlagak untuk menjadi dewa! Hanya Tuhan saja yang bisa memberi atau mengambil kehidupan. Eutanasia adalah kejahatan terhadap kehidupan yang berasal dari Sang Pencipta. Jadi, ingatlah semua ini, anak-anakku, agar kamu tidak terus melakukan pembunuhan ini.

Anak-anak kecil, setiap manusia ketika ia mati, hendaknya dibekali dengan perayaan Ekaristi terakhir, dengan tubuhnya yang masih ada, dimana jiwanya perlu dipersembahkan kepada Allah di dalam tubuh, jiwa dan roh. Tidak ada orang yang sedang menderita yang boleh mengganggu Kehendak Tuhan, jangan bertindak tidak bijaksana! Apakah kamu tidak tahu bahwa banyak jiwa oleh jasa Ekaristi terakhir ini telah diselamatkan dari kematian kekal? Kamu tidak boleh merayakan Ekaristi terakhir dengan abu dari orang yang sudah meninggal, karena ia tidak memiliki pahala yang sama, dan rahmat yang diberikan Tuhan kepada jiwa itu bagi istirahat kekalnya, menjadi hilang. Janganlah terus melawan Tuhan, dengan mengikuti kehendakmu sendiri di atas Kehendak Suci dan Ilahi-Nya, agar kamu tidak perlu menyesal besok.

Semoga damai Tuhanku ada padamu.

Ibumu, Maria, Pengudus umat manusia.

Wartakanlah pesan-pesan dan nasihatku kepada seluruh manusia, anak-anakku yang terkasih.”

Source: mensajesdelbuenpastor