PESAN KEPADA VALENTINA PAPAGNA
Kelaparan - Penganiayaan
5 Mei 2018
Dunia akan menjadi milik-Ku
sepenuhnya, dan hanya untuk-Ku saja, dan tidak ada kejahatan yang akan masuk
lagi.
Ketika aku berdoa pagi, Tuhan Yesus menampakkan diri kepadaku.
Dia mengenakan jubah merah. Aku diberitahu bahwa warna merah melambangkan
kemenangan. Dia berkata, “Damai bagimu, anak-Ku. Berusahalah untuk
berkonsentrasi dan selalu berdoa demi perdamaian. Damai hanya bisa datang dari
Surga yang diberikan oleh Tuhan, tetapi damai yang diberikan oleh dunia tidak
akan bertahan lama.”
Yesus melanjutkan, “Valentina, anak-Ku, ikutlah Aku, Aku ingin
mengungkapkan kepadamu dan menunjukkan kepadamu apa yang akan segera terjadi di
dunia.”
Tiba-tiba, Tuhan Yesus, dan aku, di hadapan kehadiran-Nya,
berdiri di luar angkasa. Kami berdiri sejajar dengan bumi untuk menyaksikannya
bergerak di orbit. Aku bisa melihat negara-negara, tanaman hijau, gurun dan
samudera-samudera di dunia. Semuanya sangat jelas terlihat karena tidak tertutup
awan.
Tuhan Yesus berkata, “Aku tidak bisa lagi melihat dunia ini
terus berbuat dosa dan sangat buruk. Aku sudah merasa cukup menyaksikan semua
kejahatan ini.”
Dengan tangan kanan-Nya, Dia menunjuk ke arah bumi dan
berkata: “Begitu banyak penderitaan bagi anak-anak-Ku yang malang, mereka
menderita di dalam peperangan, mereka dianiaya, mereka menangis dan menjerit ke
arah Surga, memohon kepada-Ku untuk menolong mereka.”
“Valentina, ketika kamu pergi ke Gereja dan kamu melihat
orang miskin meminta-minta di jalan setapak dalam perjalananmu ke Misa, bukan
hanya di tempat kamu berada terdapat orang-orang miskin, tetapi di seluruh
dunia. Seharusnya tidaklah seperti itu keadaannya. Ini semua terjadi karena manusia
terlalu sombong dan terlalu tamak. Hanya 'aku, aku, dan aku saja, hanya buatku,
buatku, dan buatku saja!' Keserakahan itu, semakin banyak yang mereka lihat,
semakin banyak yang mereka inginkan. Begitu banyak orang kaya yang tidak mau
menolong orang miskin.”
Kemudian Dia berkata: “Tetapi janganlah kamu kehilangan pengharapan
karena Aku telah berusaha bagi hal ini, untuk menempatkan Keadilan-Ku di bumi.”
Pada saat itu, segulung besar pita muncul di kaki Tuhan kita.
Pita itu berwarna biru berdebu dan gulungan itu sekitar setengah meter diameternya.
Lalu Tuhan membungkuk dan mengambil gulungan pita itu. Dia
melemparkannya ke bumi. Saat Dia melemparkan, pita itu terlepas dari
gulungannya dan menutupi sebagian dari bumi. Kemudian Tuhan berbalik ke arahku
dan tersenyum. Dia sangat bahagia. Berbicara dengan nada tegas, Dia berkata,
“Dunia adalah milik-Ku, hanya bagi-Ku. Aku akan menaruh pita di seluruh dunia
dan Aku akan mengikatnya bersama, seperti sebuah paket hadiah, dan Aku akan
menyingkirkan semua kejahatan yang sekarang ada di dunia. Aku sungguh
menghendaki hal ini! Dunia akan sepenuhnya menjadi milik-Ku, dan hanya bagi-Ku
dan tidak ada kejahatan yang akan masuk lagi.”
Aku menyaksikan Tuhan menyatukan semua pita dari setiap
bagian dunia dan kemudian di tengahnya, Dia mengikat semua itu bersama-sama
dengan sangat erat. Dia berkata: “Lihat, tidak ada kejahatan yang bisa masuk
lagi.” Pita-pita itu menutupi seluruh bumi, bahkan sebuah jarum pun tidak bisa
masuk. Bahkan tidak ada celah kecil yang memungkinkan kejahatan bisa masuk.”
Aku memperhatikan bahwa ketika Tuhan mengencangkan pita itu,
bumi nampak menjadi lebih kecil. Dia berkata: “Aku akan membuat bumi menjadi murni
dan kudus. Manusia akan hidup di dalam kehendak-Ku. Tidak akan ada kelaparan
dan kehausan. Manusia akan hidup harmonis dan damai. Yang satu tidak akan memiliki
lebih banyak dari yang lain. Sebaliknya, mereka akan saling berbagi dengan
orang lain. Jika seseorang memiliki lebih sedikit, mereka akan ditolong oleh
orang lain yang memiliki sedikit lebih banyak. Kasih akan mengalir di bumi.
Akhirnya, dunia akan sepenuhnya menjadi milikKu, hidup di dalam damai dan
keadilan, sebagaimana yang seharusnya.”
Tuhan kita mengulangi lagi dengan berkata: “Dunia akan
sepenuhnya menjadi milik-Ku, dan hanya akan menjadi milik-Ku.” Ketika Yesus
terus mengulangi kata-kata ini, aku dapat mendengar kalimat itu bergema di
seluruh alam semesta.
Aku berkata kepada Tuhan: “Tetapi dunia memang milik-Mu. Engkaulah
yang menciptakannya."
Yesus menjawab: "Tetapi juga ada kejahatan di dunia,
yang merusak dunia."
Aku tidak dapat mengungkapkan betapa
indahnya berada di hadirat Tuhan ketika Dia sedang menjelaskan semua ini kepadaku.
Aku hanya bisa mengatakan kepada anda bahwa Dia sangat unik, tidak ada
kata-kata yang dapat menggambarkan kekudusan-Nya, kasih-Nya. Dia ingin
menjadikan dunia ini indah kembali bagi semua anak-anak-Nya.