Monday, June 25, 2018

Valentina Papagna, 25 Juni 2018


PESAN KEPADA  VALENTINA PAPAGNA
Aku tak memiliki air mata lagi untuk menangis bagi mereka
25 Juni 2018




Bunda Maria menangis air mata darah bagi anak-anaknya


Pagi ini, ketika aku masih tidur, Bunda Maria mendatangi aku. Dengan begitu lembut, aku bisa merasakan seseorang menyentuh bahu kananku, untuk membangunkanku. Aku segera bangun dan terkejut melihat Bunda Maria sudah berdiri di samping tempat tidurku. Dengan rasa urgensi yang besar dalam nada suaranya, dia berkata: “Bangunlah anakku! Kami sedang menantikan doa-doamu.”

Aku melihat waktu pada jam di meja samping tempat tidurku. Aku ingat saat itu adalah jam 04.02 pagi. Bunda Maria menatapku dengan ekspresi sangat sedih pada wajahnya. Lalu aku melihat darah mengalir dari salah satu matanya. Dia menangis air mata darah. Aku sangat sedih melihat hal ini.

Aku bertanya: “Bunda, mengapa engkau menangis? Mengapa ada darah yang keluar dari matamu? Mengapa engkau menangis air mata darah?"

Dengan sangat sedih dia menjawab: “Lihatlah, betapa aku sangat menderita bagi anak-anakku di seluruh dunia. Aku tidak memiliki air mata lagi untuk menangis bagi mereka. Semua yang tersisa sekarang adalah darah yang keluar dari mataku. Ini adalah air mata yang paling menyakitkan. Anak-anakku sangat menentang Puteraku, dengan melalui dosa-dosa yang mereka lakukan.”

Dia melanjutkan: “Lihatlah puteriku, hal itu adalah seperti jika kamu memiliki jerawat kecil di wajahmu dan kamu terus-menerus menyentuhnya, hingga jerawat itu menjadi menyakitkan. Kemudian kamu meratapi jerawat itu dan hal itu mulai mengganggumu. Bagaimana dengan aku? Kamu melihat bagaimana aku menderita karena anak-anakku, setiap hari, karena mereka sedang terjatuh ke dalam jurang neraka yang sangat dalam, dari mana tidak ada lagi pertolongan yang bisa datang. Karena alasan inilah, anak-anakku, tolonglah, aku memohon kepadamu untuk berdoa bagi orang-orang yang tidak percaya itu, agar Putera Terkasihku akan berbelas kasihan kepada mereka, melalui permohonanmu dan doa-doamu. Berdoalah, berdoalah Rosario Kudus!”

Dengan kesedihan yang mendalam, Bunda Terberkati kemudian pergi.

Berkali-kali sebelumnya, Bunda Terberkati menjelaskan kepadaku pada tengah malam, bahwa Surga terbuka. Ini adalah waktu bagi kita masing-masing di dunia, untuk mempersembahkan doa dan permohonan kita ke arah Surga. Surga sedang menunggu untuk menerima doa-doa kecil kita. Pada malam hari, ketika kita tidak dapat tidur, atau ketika kita menerima dorongan dan terbangun, kita dapat menggunakan waktu ini untuk mempersembahkan doa-doa kecil dan pengorbanan kita ke Surga. Kita dapat mempersembahkannya bagi mereka yang sakit dan yang sekarat, dan terutama bagi mereka yang mati mendadak dan tidak siap. Orang-orang ini semua membutuhkan doa-doa kita. Surga dengan cemas menunggu kita untuk mempersembahkan sedikit doa untuk menyelamatkan suatu jiwa.

Sebagai silih atas air mata darah yang dicucurkan oleh Bunda Maria, kita dapat mempersembahkan satu persepuluhan Rosario Kudus, dan dengan cara ini kita akan menghibur Bunda Maria.