PESAN
KEPADA VALENTINA PAPAGNA
Aku tak memiliki air mata lagi untuk menangis bagi mereka
25
Juni 2018
Bunda Maria menangis air mata darah
bagi anak-anaknya
Pagi ini, ketika aku masih tidur, Bunda Maria mendatangi aku.
Dengan begitu lembut, aku bisa merasakan seseorang menyentuh bahu kananku,
untuk membangunkanku. Aku segera bangun dan terkejut melihat Bunda Maria sudah berdiri
di samping tempat tidurku. Dengan rasa urgensi yang besar dalam nada suaranya,
dia berkata: “Bangunlah anakku! Kami sedang menantikan doa-doamu.”
Aku melihat waktu pada jam di meja samping tempat tidurku. Aku
ingat saat itu adalah jam 04.02 pagi. Bunda Maria menatapku dengan ekspresi sangat
sedih pada wajahnya. Lalu aku melihat darah mengalir dari salah satu matanya.
Dia menangis air mata darah. Aku sangat sedih melihat hal ini.
Aku bertanya: “Bunda, mengapa engkau menangis? Mengapa ada
darah yang keluar dari matamu? Mengapa engkau menangis air mata darah?"
Dengan sangat sedih dia menjawab: “Lihatlah, betapa aku
sangat menderita bagi anak-anakku di seluruh dunia. Aku tidak memiliki air mata
lagi untuk menangis bagi mereka. Semua yang tersisa sekarang adalah darah yang
keluar dari mataku. Ini adalah air mata yang paling menyakitkan. Anak-anakku
sangat menentang Puteraku, dengan melalui dosa-dosa yang mereka lakukan.”
Dia melanjutkan: “Lihatlah puteriku, hal itu adalah seperti jika
kamu memiliki jerawat kecil di wajahmu dan kamu terus-menerus menyentuhnya, hingga
jerawat itu menjadi menyakitkan. Kemudian kamu meratapi jerawat itu dan hal itu
mulai mengganggumu. Bagaimana dengan aku? Kamu melihat bagaimana aku menderita karena
anak-anakku, setiap hari, karena mereka sedang terjatuh ke dalam jurang neraka
yang sangat dalam, dari mana tidak ada lagi pertolongan yang bisa datang. Karena
alasan inilah, anak-anakku, tolonglah, aku memohon kepadamu untuk berdoa bagi
orang-orang yang tidak percaya itu, agar Putera Terkasihku akan berbelas
kasihan kepada mereka, melalui permohonanmu dan doa-doamu. Berdoalah, berdoalah
Rosario Kudus!”
Dengan kesedihan yang mendalam, Bunda Terberkati kemudian
pergi.
Berkali-kali sebelumnya, Bunda Terberkati menjelaskan kepadaku
pada tengah malam, bahwa Surga terbuka. Ini adalah waktu bagi kita
masing-masing di dunia, untuk mempersembahkan doa dan permohonan kita ke arah
Surga. Surga sedang menunggu untuk menerima doa-doa kecil kita. Pada malam hari,
ketika kita tidak dapat tidur, atau ketika kita menerima dorongan dan
terbangun, kita dapat menggunakan waktu ini untuk mempersembahkan doa-doa kecil
dan pengorbanan kita ke Surga. Kita dapat mempersembahkannya bagi mereka yang
sakit dan yang sekarat, dan terutama bagi mereka yang mati mendadak dan tidak
siap. Orang-orang ini semua membutuhkan doa-doa kita. Surga dengan cemas
menunggu kita untuk mempersembahkan sedikit doa untuk menyelamatkan suatu jiwa.
Sebagai silih atas air mata darah yang dicucurkan oleh Bunda
Maria, kita dapat mempersembahkan satu persepuluhan Rosario Kudus, dan dengan
cara ini kita akan menghibur Bunda Maria.