Monday, June 25, 2018

Valentina Papagna, 21 Mei 2018


PESAN KEPADA  VALENTINA PAPAGNA
Doa rosario bisa menghentikan perang nuklir
21 Mei 2018




Saat-saat berbahaya dimana kita sedang hidup kini.

Pagi ini, ketika aku sedang berdoa pagi, malaikat muncul kepadaku dan berkata: “Akulah Malaikat Tuhan. Dia mengutus aku untuk mengungkapkan dan menunjukkan kepadamu apa yang seharusnya terjadi pada kamu semua dan ke seluruh dunia. Baru-baru ini, ada seorang yang sangat jahat yang akan menekan tombol bom yang sangat berbahaya dan mematikan, untuk menghancurkan dunia dan orang-orang di dunia, tetapi Tuhan Yesus menghentikannya. Bom ini adalah bom hidrogen, yang paling kuat dari semua bom atom.”

Malaikat itu menunjukkan kepadaku sebuah penglihatan di mana aku bisa melihat Tuhan Yesus. Dia mengenakan jubah yang indah, berwarna merah, dan aku melihat Dia menaruh tangan-Nya yang kudus di atas tangan jahat dari pria yang paling jahat ini, sehingga tidak membiarkan dia menekan tombol untuk meledakkan bom yang akan menghancurkan kita semua. Aku tidak bisa mengenali pria itu, karena yang kulihat hanyalah lengannya, dari siku ke bawah, tapi aku bisa melihat dia mengenakan setelan pakaian hitam. Penglihatan ini berlangsung cukup lama, selama sekitar sepuluh menit, sehingga aku dapat menyaksikan apa yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menghentikan orang jahat ini.

Ketika aku diperlihatkan pada keadaan ini, malaikat itu terus memandangi aku. Dia berkata: “Apakah kamu ingin tahu mengapa Tuhan Yesus menghentikan semua itu, agar hal itu tidak terjadi? Aku akan memberitahu kamu mengapa. Tuhan Yesus memandang ke arah bumi ini, dan di sana Dia melihat ada anak-anak kecil, dari dua keluarga yang berbeda, dari dua bagian dunia yang berbeda, yang sedang berdoa Rosario Kudus. Anak-anak kecil ini berdoa Rosario dengan sangat tulus, hingga kemudian Tuhan Yesus menggunakan doa dari anak-anak yang tidak berdosa itu untuk menghentikan malapetaka yang mengerikan ini.”

Kemudian, sambil tersenyum, malaikat itu berkata: "Ada tujuh anak-anak pada masing-masing dari dua keluarga itu."

Dalam sebuah penglihatan aku dapat melihat anak-anak ini sedang berdoa, laki-laki dan perempuan, antara usia tiga hingga sekitar dua belas tahun. Mereka berlutut di samping tempat tidur mereka saat mereka berdoa itu. Aku juga bisa melihat para ibu dari anak-anak ini yang juga berdoa bersama mereka.

Malaikat itu berkata: “Katakanlah kepada para ibu agar mengajari anak-anak mereka untuk berdoa dan untuk mengasihi Tuhan. Katakanlah kepada orang-orang untuk berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah Dia lakukan dan agar mereka sungguh bersyukur kepada-Nya.”

Kemudian pada hari itu aku mengikuti Misa Kudus. Tepat sebelum Misa dimulai, aku berlutut untuk menyampaikan persembahanku, seperti biasanya. Tuhan Yesus tiba-tiba muncul, menyela persembahanku. Dengan tersenyum Dia berkata: “Anak-Ku, hari ini Aku ingin kamu hanya mempersembahkan kepada-Ku dan untuk berterima kasih kepada-Ku, atas nama dirimu dan seluruh dunia, bahwa Aku telah meluputkan kamu semua. Persembahkanlah rasa terima kasih dan syukur itu kepada-Ku, hanya itu saja, dan Aku akan menerimanya dengan rasa terima kasih pula, karena hal itu berasal darimu.”

Setelah Komuni, Bunda Terberkati menampakkan diri kepadaku dan berkata: “Puteriku, tulislah pesan yang kami berikan kepadamu ini dan katakanlah kepada orang-orang betapa berbahayanya saat ini, di mana kamu sedang hidup sekarang. Katakanlah kepada mereka agar segera bangun dan merubah cara hidup mereka dan agar mereka berdoa.”

Setelah misa selesai, malaikat itu berkata: “Kamu, manusia di dunia, kamu langsung tidur dan kamu tidak mau berdoa, kamu begitu santai dan kamu menerima kehidupan ini dengan begitu mudahnya, tetapi lihatlah, kamu semua bisa diledakkan hanya dalam beberapa menit saja."

Tuhan Yesus, terima kasih, atas nama diriku dan seluruh dunia bahwa Engkau menyelamatkan kami semua.