Saturday, February 25, 2017

LDM 14 Februari 2017

DIVINE CONFIDENCES OF OUR LORD JESUS CHRIST
TO HIS BELOVED DAUGHTER LUZ DE MARÍA
14 FEBRUARI 2017 


Aku melihat Dia dengan jubah putih dengan selempang linen warna emas melintang pada bahuNya, yang diikat pada pinggangNya dengan sebuah tali sabuk putih. RambutNya terurai, berombak, nampak bergerak-gerak oleh tiupan angin sepoi. MataNya terpaku memandang kepadaku, berwarna kuning madu jernih dimana Mata itu sangat mempesona, dengan bentuk yang amat sempurna, dan segera saja aku teringat akan mata dari IbuNya: mata Mereka nampak seperti bentukan buah almond. Tetapi mata Yesus nampak lebih besar daripada mata Bunda Maria. HidungNya mancung sekali dan nampak maskulin, pipiNya dan kulitNya nampak seperti terbakar oleh matahari hingga memberi warna tertentu yang membuatNya layak disebut sebagai Manusia-Allah…

Lalu nampak Kristus membuka sedikit mulutNya, cambangNya sedikit menutupi dagu dan bibir bawahNya.

Dia berkata kepadaku : Puteri, lihatlah ke arah bumi.

Lalu nampak bagiku bola dunia muncul di kejauhan, aku bisa mengenali beberapa benua disitu. Mataku terpaku kepada bumi itu dan Kristus berkata kepadaKu : Janganlah meperhatikan bola dunia itu, tetapi perhatikanlah apa yang sedang dilakukan oleh manusia. Lihatlah kekacauan umat manusia, lihatlah negara-negara, betapa kacaunya mereka.
Kemudian bumi nampak semakin dekat denganku, dan aku melihat di banyak negara ada banyak sekali demonstrasi, penganiayaan, protes, dan aku mendengar ada perbincangan mengenai sejumlah besar uang yang akan menjadi upah bagi sebuah tugas yang sangat rahasia untuk melawan seorang presidan.

Kristus berkata kepadaku : Mari kita lanjutkan, puteri. Waspadalah terhadap kekacauan sosial, di bidang politik, agama, dan pada semua tingkatan yang lain, karena dibalik setiap protes, ada sebuah alasan tertentu, dan alasan itu tidak disampaikan kepada orang-orang melakukan protes, dan alasan itu dimiliki oleh orang-orang yang berkedudukan tinggi yang membayar kepada orang-orang lain untuk menyampaikan suara-suara mereka serta untuk menyulut kekacauan di antara bangsa-bangsa.

Aku bergerak ke seluruh dunia, pada sebuah wilayah di Lebanon, nampak terdengar suara orang-orang yang menjadi kurban penindasan, dimana hal ini merupakan akibat dari kecenderungan penguasaan pria atas wanita. Kristus memandang kepadaku dan kemudian nampak wajahNya yang sedih. Aku tak mampu merasakan penderitaanNya itu, karena kesedihan itu menembus hingga ke dalam HatiNya, hingga nampak pada wajahNya yang menderita karena ketidak-adilan manusia. Aku melihat sesuatu yang khusus: Ciptaan, yang memiliki tanda Ilahiah dengan apa ia diciptakan dan bereaksi… kemudian terasa ada keheningan untuk sesaat. Tetapi keheningan ini terasa panjang sekali. Keheningan – segala sesuatu menjadi hening, terdiam, dan nampak Ciptaan mengarahkan perhatiannya kepada Tuhan; kemudian ada sebuah gerakan yang tidak biasa: angin berhembus kencang, arus gelombang semakin tinggi, bumi juga bergerak, dan aku bisa melihat dari dekat dan merasakan bumi bergetar. Saudara-saudari, seperti inilah reaksi dari Ciptaan terhadap penderitaan dan kesedihan dari Tuhan dan Juru Selamat kita.

Lalu Kristus berkata kepadaku: Kekasih, kamu telah melihat dan mendengar bagaimana Ciptaan bereaksi terhadap penderitaan dari anak-anakKu. Renungkanlah: ketika ada banyak sekali kejahatan manusia dilakukan, hingga menyelimuti seluruh bumi, maka seluruh Ciptaan akan bereaksi. Itu bukanlah PengadilanKu terhadap manusia, tetapi perbuatan jahat manusia, yang bertindak seperti magnet, yang mengundang reaksi dari Ciptaan kepada manusia.

Bumi ini semakin tua, dan proses penuaan ini semakin dipercepat oleh kejahatan manusia; kekejaman manusia mendorong bumi menderita lebih besar daripada yang semestinya. Rencana-rencana dirancang oleh mereka yang telah menguasai bumi ini dimana mereka mengira dirinya bisa menentukan arah kehidupan manusia. Mereka meluncurkan senjata-senjata tak bersuara namun mematikan, mengadu domba di antara manusia, mengacaukan pikiran manusia sehingga pikiran-pikiran yang gila menguasai anak-anakKu, mereka mengira dirinya sedang membela diri ketika mereka berhadapan dengan para elit sesat yang berencana untuk mengalahkan dirinya.

Oh, betapa antek-antek antikris itu akan sangat berdukacita, karena mereka akan dibuat menderita dan bersedih oleh pengkhianatan dari antikris yang sama, yang tidak menginginkan satupun manusia yang tetap hidup karena antikris takut jika orang itu menjadi pesaingnya. Mereka yang saat ini menganiaya umatKu akan menderita karena antikris yang sama itu.

Kekasih, lihatlah, betapa anak-anakKu nampak bukan seperti manusia lagi, yang memiliki keinginan dan pengertian. Mereka tidak bisa belajar apapun dari kejahatan yang mereka alami. Mereka tak bisa mencegah kejahatan masa mendatang karena mereka sudah tidak percaya dan tidak taat.

Kekasih, Aku telah memerintahkan kamu tentang perlunya manusia bertumbuh di dalam Kasih dan tidak bertingkah laku seperti binatang. Katakanlah kepada saudara-saudarimu bahwa manusia harus menyelami alam spirituil. Tetapi untuk mengawali proses perubahan yang radikal ini, manusia harus semakin mendekati Aku, dan menjauhi apa yang bersifat duniawi.

Umat manusia akan dibawa kepada sebuah keadaan kemerosotan moral yang maximal, sesuatu yang tak terpikirkan akan menjadi kenyataan, dan … DiriKu akan semakin menjadi sumber rasa malu bagi manusia.

PuteriKu, manusia, sebagai komunitas, memiliki kefasikan sebagai contoh untuk ditiru, dimana banyak orang sedang hidup di dalamnya. Agar dirinya tidak ditolak, mereka mau menerima kefasikan itu dan secara keji melaksanakan hal itu untuk menjadikan dirinya tetap eksis, sehingga rasa takut tidak dikenal lagi oleh mereka. Kegilaan manusia dilaksanakan dengan cara yang bertentangan dengan Kehendak Kami.

Saat ini manusia telah melekat erat kepada kejahatan dimana hal ini memberikan segala sesuatu yang diperlukannya agar dia bisa terus bertindak melawan Aku, dengan cara menyakiti unsur-unsur (alam) yang sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa.

Kepemilikan akan hal-hal yang tidak perlu membuat manusia menjadi makhluk yang menjalani hidupnya tanpa mau menerima campur tangan dari saudara-saudaranya, meninggikan egonya hingga bisa menguasai dirinya, dan menyesatkan dirinya tanpa disadarinya.

Kekasih, betapa banyak manusia yang Kuberi lebih dari yang mereka butuhkan agar mereka mau mengingat Aku, dan ketika mereka mengetahui bahwa dirinya lebih tinggi dari yang lainnya, mereka melupakan Aku dan egonya mendorong dirinya untuk meraih lebih tinggi lagi bahkan membuatnya berhenti mempercayai Aku.

Lalu Kristus melihat kepada umat manusia dari sisi luar, dan kemudian aku melihat Dia berada di dalam diri seorang manusia.

Dia berkata kepadaku: Aku terpenjara. Aku tak bisa bernapas, Aku tidak dikenal, ditolak. Makhluk ini telah mencampakkan Aku dan keinginannya bertentangan dengan KasihKu.

Aku mendengar Kristus berbicara, tetapi aku tak bisa melihatNya, aku hanya bisa mendengar suaraNya yang terpatah-patah dan aku memohon agar Dia keluar dari dalam orang itu.  

Dia menjawab aku : (Manusia) ini adalah RumahKu, namun Raja ini tidak dikehendakinya. MakhlukKu ini menolak pengetahuan akan KehendakKu. Dia belajar berdoa di dalam hati dan dia percaya bahwa dirinya diselamatkan, meski tanpa berbuat baik atau mengasihi sesama, tidak mau menolong orang yang sakit… Kamu membaktikan hidupmu kepada allah uang dan menolak menolong Aku yang ada di dalam diri orang yang lapar. Kamu berkata bahwa setan itu tidak ada, dan kamu hidup tenggelam di dalam kejahatan. Kamu menyakiti dirimu dengan cara meracuni dirimu dengan nafsu, kamu menumpuk ketidak-taatan, keongkakan, dan kamu tidak mau mengasihi Aku.

Kekasih, layakkah Aku menerima perlakuan ini?

Aku menjawab: Tidak, Tuhanku, Engkau tidak layak menerima hal itu.

Kristus berkata lagi: Angkatan ini akan menghadapi apa yang diundangnya sendiri. Ia membatasi Aku dengan melalui doa-doa yang sangat sedikit yang tidak lahir dari dalam hati tetapi dari pengulangan kata-kata belaka, tanpa menghayati apa yang diucapkannya, tanpa komitmen…

Mereka datang untuk menerima Aku dengan beranggapan bisa memperoleh Surga, tanpa mau bertobat atas perbuatannya yang salah… 

Mereka tidak mempercayai HukumKu, mereka menerapkan Hukum itu seturut kesenangan dan keinginannya sendiri, mereka membaca Kitab Suci tetapi menafsirkannya seturut keinginannya. Betapa menyedihkan ! Hukum Ilahi direndahkan oleh manusia dengan melalui penafsiran yang murahan. SabdaKu tidak dihargai, ditafsirkan sedemikian rupa hingga menghalangi manusia merenungkan tentang Aku dan mengenal Aku dari dalam pribadinya dimana Aku tinggal…

GerejaKu membiarkan Aku ditundukkan oleh modernisme. Mereka terbiasa berkata bahwa Pewahyuan berakhir di dalam Kitab Suci, tetapi saat ini, justru mereka merubah Hukum yang ada di dalam Kitab Suci.

Kristus berbicara dengan nada yang tegas sambil tetap mempertahankan Kasih Ilahi terpancar dari DiriNya. Kemudian Dia berkata lagi:

Kekasih, kejadian-kejadian yang mendahului peristiwa-peristiwa yang akan datang kini kuat sekali seperti badai, tetapi anak-anakKu telah menjadi begitu keras kepala dan mereka hidup di tengah badai seolah saat-saat yang ada sekarang adalah normal-normal saja. Hingga datangnya badai yang lebih besar berikutnya, seperti yang saat ini sedang menyerang GerejaKu, dan kemudian ketika mereka menyadari bahwa Aku tidak ada didekatnya, karena Aku disembunyikan oleh mereka sendiri, maka anak-anakKu akan mengerang dan menangis ke arah Surga, berusaha mencari Aku, dan Aku akan berkata pada mereka: Jangan berteriak. Aku selalu ada disini bersamamu.

Berdoalah, anak-anakKu, berdoalah bagi Jerman. Ia akan menderita di tangan terorisme.

Berdoalah, anak-anakKu, berdoalah bagi Costa Rica. Ia akan diguncang.

Berdoalah, anak-anakKu, berdoalah bagi Italia. Ia menderita akibat tingkah laku yang buruk dari manusia. Tanah ini berguncang.

Berdoalah anak-anakKu, berdoalah bagi Spanyol. Penderitaan akan menyerang orang-orang tak berdosa.


Lihatlah, sebuah kecongkakan manusia akan membawa penderitaan bagi kemanusiaan.

Katakanlah kepada saudara-saudarimu untuk menjalani kehidupan di dalam KasihKu, tetapi lebih dari semuanya, agar mereka menggenapi Hukum Ilahi…

Katakanlah kepada mereka agar menerima Aku secara layak…

Katakanlah kepada mereka bahwa sarana-saranaKu yang benar adalah mereka yang tidak menyebut dirinya sangat diperlukan, karena mereka telah dikenal oleh KuasaKu diatas setiap manusia…

Katakanlah kepada mereka bahwa serigala berbulu domba sedang menyebut dirinya sebagai pemilik dari apa yang menjadi milikKu. Mereka memaku orang-orang yang mendengarkan mereka kepada salib pribadi seperti yang dimiliki oleh sarana-saranaKu, agar orang-orang itu tidak menjauhi dan meninggalkan mereka.

Sepanjang sejarah, tak ada saranaKu yang menerima seluruh Pewahyuan secara lengkap; tak seorangpun yang bisa mengaku bahwa dirinya sebagai orang yang mengenal seluruh Kebenaran, karena hanya BapaKu saja yang tahu tanggal dan jam dari peristiwa-peristiwa. Karena itu Aku tak bisa menyampaikan sesuatu, tanpa perintah dari BapaKu, yang juga merupakan Kehendak dari BapaKu. Sarana-saranaKu adalah penting, masing-masing adalah laksana sebuah jari dari TanganKu. Janganlah lupa bahwa AKU ADALAH AKU (Kel. 3:14) dan manusia adalah manusia.

Katakanlah kepada mereka agar membuka pikirannya, agar mereka terbangun terhadap realitas-realitas besar yang akan menuntun mereka menjadi anak-anakKu yang sejati, mengasihi Jalan IlahiKu, dan melalui kasih akan Kebijaksanaan mereka semakin mendekati RumahKu serta menjauhi dunia ini…

Kekasih, datanglah, istirahatlah, tanpa berhenti lakukanlah pengantaraan bagi seluruh umat manusia. Kerendahan hati adalah pusat keutamaan-keutamaan dari anak-anakKu yang sangat Kukasihi.

Terimalah DamaiKu.  

Yesusmu


Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.

Komentar-komentar sarana (visiuner)

 Saudara-saudari,

Marilah kita merenungkan besarnya Sabda Ilahi memenuhi kita masing-masing sebagai anak-anakNya dengan pengertian yang lebih mendalam, dalam setiap kesempatan yang terjadi. Dia berbicara kepada hati kita agar kita mengerti bahwa kita harus berjuang sepanjang waktu agar kita dipenuhi dengan kemuliaan Kehendak Ilahi. Karena Kehendak Ilahi menginginkan agar manusia semakin dekat dan semakin bersedia menerima Dia saat ini, lebih besar daripada saat-saat sebelumnya.

Kristus berbicara kepada kita dengan kuasa Raja dari segala raja, karena Dia akan membawa umatNya keluar dari kebodohan dan memperingatkan mereka sehingga setan tidak mendapati mereka dalam keadaan tidak waspada. Sebagai anak-anak, marilah kita menanggapi Kristus dengan cara mendekati Sabda Ilahi.

Amin.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/