Pesan Holy Love, 29 Desember 2015
"Aku
adalah Yesusmu, yang lahir menjelma."
“Seperti
inilah suara hati nurani palsu itu dibentuk. Jiwa menjadi bersikap acuh dalam hal
membedakan yang baik dari yang jahat. Dia merasa lebih mudah menyenangkan manusia
dari pada Allah. Didalam hatinya, dia menganggap kejahatan sebagai kebaikan dan
melihat orang-orang yang menentang hal ini sebagai orang yang konservativ – orang
yang kolot.”
“Kini
dia merasa bebas untuk menerima standard moral yang baru, standard yang menyenangkan
masyarakat yang hedonistik. Dia tidak merasa bertanggung-jawab untuk mematuhi Perintah-perintah
Allah dan bahkan menganggap mereka yang mematuhi Perintah-perintah itu sebagai orang
yang berpikiran sempit.”
“Ada
banyak orang dalam kehidupan ini yang mau menerima standard moral yang baru ini
melalui suara hati nurani yang palsu. Banyak pemimpin yang memberitakan standard
moral yang baru ini dan mengakuinya. Seluruh pemerintahan dan agama-agama telah
menyerah kepada kebohongan setan.”
“Namun
umat manusia tak boleh mendefinisikan ulang arti kebaikan. Dia harus tetap taat
kepada Perintah-perintah melalui Holy Love. Jika Holy Love tidak menjadi dasar
bagi moralnya, maka dia memiliki suara hati nurani yang palsu, dan jiwanya berada
dalam bahaya.”
“Kini
Aku berkata kepadamu, mereka yang tidak setuju dengan apa yang Kukatakan kepadamu
hari ini, memiliki suara hati nurani yang palsu.”