Tuesday, February 25, 2014

Ketika keinginan manusia bertentangan dengan Kehendak Allah....



Ketika keinginan manusia bertentangan dengan Kehendak Allah, maka penderitaan yang besar ditanggung oleh keduanya
Minggu, 23 Februari 2014, jam 16.03

PuteriKu yang terkasih, ketika keinginan manusia bertentangan dengan Kehendak Allah, maka penderitaan yang besar ditanggung oleh keduanya. Manusia telah diberi dengan Karunia kehendak bebas oleh BapaKu hingga dia bebas untuk membuat pilihan seperti yang diinginkannya dalam kehidupan dan Allah tak akan campur tangan dalam Karunia dari Surga ini. Namun bagi mereka yang ingin melayani Aku sepenuhnya, dengan niatan untuk menolong Aku menyelamatkan jiwa-jiwa orang lain, dan yang mau menyerahkan hadiah kehendak bebas mereka kepada-Ku, hal ini akan menjadi perjalanan yang sangat sulit bagi mereka.

Ketika kamu menyerahkan kehendak bebasmu kepada-Ku, guna melakukan apa saja yang perlu didalam keselamatan jiwa-jiwa, maka penderitaan yang akan kau tanggung akan sangat keras. Karena kamu tidak lagi menjadi milikmu sendiri, dengan sifat manusiawi apa adanya, dan hal ini berarti bahwa sebuah perjuangan akan terjadi, antara kehendak bebas manusia dengan Kehendak Allah. Banyak orang yang mengasihi Aku dan yang ingin melaksanakan Kehendak Allah dalam hidup mereka, akan selalu berjuang. Untuk bisa memuaskan Kehendak Allah, jiwa itu harus mengabaikan segala rasa kesombongan dan perlunya memuaskan keinginan pribadinya. Kamu hanya bisa melayani Allah sepenuhnya jika kamu percaya kepadaNya sepenuhnya dan mempersembahkan seluruh cobaan dan kesulitanmu kepadaNya, demi kebaikan semuanya.

Ketika orang-orang yang telah mapan hidupnya melayani Allah dan berusaha menjalani kehidupannya seperti yang diperintahkan Allah, jauh dari segala kesenangan, mereka akan merasa malu. Mereka malu karena telah menjauhi Allah, dan karena telah membiarkan Dia menjauh melalui rasa cinta dirinya, merasa dirinya mampu dan congkak, kemudian mereka akan menyembunyikan wajahnya dari Terang Allah. Ketika diterangi oleh Kebenaran, jiwa-jiwa itu bisa secara mendadak dan tanpa peringatan apapun, akan mulai meragukan iman mereka. Satu menit mereka mengasihi Allah dengan segenap hati mereka dan mempersembahkan diri sepenuhnya kepada penyelenggaraanNya, kemudian pada menit beirkutnya mereka memutuskan hubungannya dengan Sumber Terang. Begitulah orang itu, dengan menggunakan kecerdikan manusiawi, mendikte Allah apa yang harus dia lakukan untuk bisa melayani Allah dan hal ini biasanya dilakukan dengan cara mereka sendiri. Ya, mungkin jiwa itu berkata kepada Allah :”Aku akan melayani Engkau, namun dengan syarat bahwa Engkau memberiku karunia ini dan itu.” Tidakkah kamu tahu bahwa kamu tak bisa melayani dua tuan sekaligus, karena hanya ada Satu Allah dan Dialah yang berkuasa. Allah adalah Tuan atas segala yang ada dan akan ada. Manusia ada untuk melayani Allah dan Allah akan melakukan segalanya yang Dia bisa untuk memberikan penghiburan kepada anak-anakNya.

Ketika kamu menyadari bahwa dirimu mulai meragukan Allah ataupun kehilangan kepercayaan akan KasihNya atau JanjiNya, maka hendaklah kamu mendaraskan doa Perjuangan (137) ini, yang kemudian akan diberi nama Doa Pemulihan.

Doa Perjuangan (137) : Doa Pemulihan

Oh Allah Yang Maha Kuasa,
Oh Allah Yang Maha Tinggi,
Pandanglah diriku ini, hambaMu yang hina ini, dengan rasa belas dan kasih didalam HatiMu.
Pulihkanlah diriku didalam TerangMu.
Angkatlah aku kembali kedalam KebaikanMu.
Penuhilah aku dengan Rahmat, agar aku bisa menyerahkan diriku kepadaMu didalam pelayanan yang rendah hati dan seturut dengan KehendakMu yang terkudus.
Jauhkanlah aku dari dosa kesombongan dan segala sesuatu yang menghinakan Engkau
dan tolonglah aku untuk mengasihi Engkau dengan keinginan yang besar dan ketaatan untuk melayani Engkau dalam seluruh hari-hariku, selamanya.
Amin.

Ingatlah bahwa mudah sekali untuk membelakangi Allah dan hanya membutuhkan satu orang saja untuk menanamkan keraguan didalam jiwamu mengenai Kebaikan Allah serta Belas KasihNya yang besar bagi semua anak-anakNya.

Membutuhkan keberanian dan ketahanan yang besar untuk tetap setia kepada Sabda Allah, namun jika tanpa meminta Rahmat untuk bisa melayani Dia secara layak, maka kamu tak akan bisa melakukan hal ini sendiri.

Yesusmu