Seorang wanita, ibu rumah tangga dari sebuah keluarga
muda yang tinggal di Eropa, yang kemudian dikenal dengan nama Maria dari
Kerahiman Ilahi, (visiuner dan penglihat dari Eropa), menerima pesan-pesan
ilahi sejak 9 Nopember 2010.
Pesan-pesan itu masih terus berlangsung hingga kini
yang isinya lebih menekankan kembali ajaran iman dan moral Katolik. Maria telah
didukung oleh banyak umat beriman termasuk imam-imam dan para sukarelawan dari
berbagai negara, yang membantu penyebaran pesan-pesan ini dengan segera ke
seluruh dunia. Maria mengatakan bahwa pesan-pesan ini disebar-luaskan kepada
dunia demi kebaikan semua orang.
Apakah pesan-pesan ini diakui kebenarannya atau tidak
oleh Gereja, tetapi umat Katolik secara moral tidak harus menerima pesan-pesan
yang berasal dari pewahyuan pribadi seperti ini (penampakan, lokusi batin, dan
sebagainya). Bukan seperti terhadap pewahyuan terbuka (misalnya Kitab Suci dan
Tradisi), Gereja tidak memiliki wewenang perlindungan terhadap pewahyuan yang
bersifat pribadi. Namun berbagai tindakan kini sedang berlangsung untuk
meneliti pewahyuan pribadi ini secara menyeluruh melalui sarana-sarana resmi
untuk melihat adanya keselarasan dengan ajaran Katolik serta pewahyuan terbuka.
Visiuner ini menerima
adanya pemeriksaan yang sangat teliti yang harus dilakukan terhadap orang-orang
yang mengaku menerima pewahyuan pribadi. Karena itu dia juga menerima
sepenuhnya jika pesan-pesan ini diperiksa oleh para ahli teologi. Demikianlah
dia bersedia jika pesan-pesan yang diterimanya diperiksa oleh Gereja Katolik
dengan teliti.