Kita semua akan dihakimi pada saat penghakiman akhir nanti agar rencana Tuhan bisa dinyatakan kepada semua orang. Namun tempat bagi jiwa kita sudah ditentukan pada saat kematian kita, apakah kita akan masuk ke Surga atau neraka. Mereka yang akan masuk ke Surga namun dosa-dosanya masih belum dilunasi secara lengkap, akan masuk kedalam Api Penyucian.
Jawab : Kristus menghakimi kita sesaat setelah kita meninggal dan pada saat hari akhir nanti.
Tanya : Disebut apakah penghakiman yang kita alami segera setelah kematian kita ?
Jawab : penghakiman yang kita alami segera setelah kematian kita disebut sebagai penghakiman khusus.
Tanya : disebut apakah penghakiman yang dialami oleh semua orang pada hari akhir nanti ?
Jawab : penghakiman yang akan dialami oleh semua orang pada hari akhir nanti disebut sebagai penghakiman umum.
Tanya : mengapa Kristus menghakimi manusia sesaat setelah kematian ?
Jawab : Kristus menghakimi manusia sesaat telah kematian untuk memberi ganjaran atau hukuman kepadanya sesuai dengan perbuatannya.
Tanya : apakah Sakramen Imamat itu ?
Jawab : Sakramen Imamat adalah Sakramen dengan apa uskup, imam serta utusan lain dari gereja ditahbiskan dan menerima kuasa dan rahmat untuk melaksanakan tugas suci mereka.
Tanya : siapakah yang bisa memberikan Sakramen Imamat ?
Jawab : Sakramen Imamat diberikan oleh Uskup.
Tanya : apa yang perlu untuk bisa menerima Sakramen Imamat secara layak ?
Jawab : untuk menerima Sakramen Imamat secara layak maka diperlukan keadaan rahmat, memiliki pengetahuan yang diperlukan, serta adanya panggilan ilahi terhadap tugas suci ini.
Tanya : bagaimana seharusnya umat memandang imam ?
Jawab : umat kristiani seharusnya memandang imam sebagai utusan Tuhan serta pembagi dari misteri-misteriNya.
Tanya : apakah Sakramen Perminyakan itu ?
Jawab : Sakramen Perminyakan adalaah Sakramen, yang melalui pengurapan dan doa dari imam, memberikan kesehatan dan kekuatan kepada jiwa dan kadang-kadang terhadap tubuh, ketika kita berada dalam bahaya kematian karena penyakit.
Tanya : siapakah yang memberikan Sakramen Perminyakan ?
Jawab : imam adalah yang memberikan Sakramen Perminyakan.
Tanya : bagaimana kita menerima Sakramen Perminyakan ?
Jawab : kita menerima Sakramen Perminyakan dalam keadaan rahmat, iman, dan pasrah kepada kehendak Tuhan.
Tanya : apakah kita harus menunggu sampai datangnya bahaya kematian untuk menerima Sakramen Perminyakan ?
Jawab : kita tidak usah menunggu sampai datangnya bahaya kematian untuk menerima Sakramen Perminyakan, tetapi sebaiknya kita menerimanya ketika kita masih dalam keadaan kesadaran penuh.
Tanya : kapan sebaiknya kita menerima Sakramen Perminyakan ?
Jawab : kita menerima Sakramen Perminyakan sebaiknya ketika kita berada dalam bahaya kematian karena sakit atau karena kecelakaan.
Tanya : apakah pengaruh dari Sakramen Perminyakan ?
Jawab : pengaruh dari Sakramen Perminyakan adalah : pertama, menghibur kita didalam penderitaan sakit dan menguatkan kita didalam menghadapi cobaan; kedua, mengampuni dosa-dosa ringan dan membersihkan jiwa kita dari sisa-sisa dosa; ke tiga, memulihkan kita kepada kesehatan kita jika Tuhan berkenan.
Tanya : apa yang dimaksud dengan sisa dari dosa ?
Jawab : sisa dari dosa adalah kecenderungan untuk berbuat dosa serta kelemahan didalam keinginan kita yang merupakan akibat dari dosa kita, yang tetap ada setelah dosa-dosa kita diampuni.
Tanya : apakah Misa Kudus ?
Jawab : Misa Kudus adalah kurban tak berdarah dari tubuh dan darah Kristus.
Tanya : bagaimana kita seharusnya mengikuti Misa Kudus ?
Jawab : didalam mengikuti Misa Kudus kita seharusnya sikap batin yang benar, piety (?) dan dengan dari luar kita harus penuh hormat serta devosi yang besar.
Tanya : bagaimana cara terbaik mengikuti Misa Kudus ?
Jawab : cara terbaik mengikuti Misa Kudus adlaah dengan menyerahkannya kepada Tuhan bersama imam dengan tujuan yang sama bagi apa Misa Kudus itu diadakan, merenungkan penderitaan dan kematian Kristus, dan menerima Komuni Kudus.
Tanya : apakah kurban itu ?
Jawab : kurban adalah persembahan suatu objek oleh seorang imam bagi Tuhan saja, dan dengan memakan hal itu merupakan pengakuan bahwa Dia adalah Pencipta dan Tuhan atas segalanya.
Tanya : adakah perbedaan antara kurban salib dengan kurban Misa Kudus ?
Jawab : ya, cara dimana kurban itu diadakan adalah berbeda. Diatas salib, Kristus sesungguhnya mencurahkan DarahNya dan sesungguhnya Dia disiksa. Didalam Misa Kudus, tak ada cucuran darah yang sesungguhnya, tak ada kematian yang sesungguhnya, karena Kristus tak bisa mati lagi.
Tanya : apa tujuan dari kurban salib ?
Jawab : tujuan dari kurban salib adalah pertama, untuk menghormati dan memuliakan Allah; kedua, berterima-kasih kepadaNya atas segala rahmat yang dilimpahkanNya ke seluruh bumi; ketiga, memuaskan rasa keadilam Allah atas dosa-dosa umat manusia; ke empat, memperoleh segala rahmat dan berkat bagi kita.
Tanya : apakah Misa Kudus adalah kurban yang sama dengan kurban salib ?
Jawab : Misa Kudus adalah kurban yang sama dengan kurban salib.
Tanya : bagaimana kurban Misa Kudus bisa sama dengan kurban salib ?
Jawab : Misa Kudus adalah kurban yang sama dengan salib karena keduanya merupakan kurban persembahan Kristus dan dengan imam yang sama, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Dan tujuan dari kedua kurban itu adalah juga sama.
Tanya : kapan dan dimana roti dan anggur dirubah menjadi tubuh dan darah Kristus ?
Jawab : roti dan anggur dirubah menjadi tubuh dan darah Kristus pada saat konsekrasi dari sebuah Misa Kudus.
Tanya : apa yang kita lakukan setelah menerima Komuni Kudus ?
Jawab : setelah menerima Komuni Kudus kita harus meluangkan waktu sejenak untuk memuji Tuhan, bersyukur kepadaNya atas rahmat yang kita terima, dan memohon berkat yang kita perlukan.
Tanya : apakah boleh jika kita sering menerima Komuni Kudus ?
Jawab : adalah baik untuk sering menerima Komuni Kudus, karena tak ada sarana yang lebih baik untuk menjalani kehidupan yang suci dari pada menerima Pencipta segala rahmat dan Sumber dari segala kebaikan.
Tanya : kapan kita wajib menerima Komuni Kudus ?
Jawab : kita wajib menerima Komuni Kudus jika berdosa berat (tetapi harus mengaku dosa dan menyesal lebih dulu), selama masa Paskah dan ketika dalam bahaya kematian.
Tanya : apakah boleh menerima Komuni Kudus jika belum berpuasa ?
Jawab : orang yang berada dalam bahaya kematian diijinkan untuk menerima Komuni Kudus tanpa berpuasa, atau jika untuk menyelamatkan Sakramen Terberkati itu dari pencemaran, kita boleh memakanNya.
Tanya : puasa apakah yang diperlukan sebelum menerima Komuni Kudus ?
Jawab : puasa yang diperlukan sebelum menerima Komuni Kudus adalah tidak makan makanan atau minum softdrink atau alkohol, satu jam sebelum Misa Kudus. Kita masih boleh minum air putih setiap saat. Orang yang sakit boleh makan, minum bukan alkohol, atau menelan obat, menjelang Komuni Kudus.
From The Baltimore Catechism, About.com Guest