B A B 1
‘Aku percaya akan Allah Bapa Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi’.
Bunda Maria berkata :”Doa yang paling indah adalah doa Credo”, karena ‘hal yang paling penting adalah sikap percaya’. Percaya berarti iman. Tanpa iman, tidak mungkin kita bisa menyenangkan Allah. Doa Credo dimulai dengan pernyataan iman :’Aku percaya’.
Namun Iman adalah lebih dari sekedar percaya akan sesuatu. Jika anda berkata :”Aku percaya kepadanya”, yang anda maksudkan adalah :”Aku percaya bahwa dia berkata benar, dia tidak berbohong”. Tetapi Iman adalah lebih besar dari pada percaya akan berbagai kebenaran.
Doa Credo dimulai dengan kalimat :”Aku percaya akan Allah”. Kata ‘akan’, berarti sama dengan ‘kepada’, disini amat penting sekali artinya. Karena untuk percaya ‘kepada’ seseorang adalah lebih besar dari pada sekedar ‘mempercayai’ seseorang. Mempercayai seseorang berarti ‘saya tahu bahwa dia tidak berbohong’. Tetapi percaya kepada seseorang berarti : Saya mengenal orang itu. Saya tahu bahwa saya bisa mempercayainya. Percaya kepadanya secara mutlak, bukan hanya untuk berkata tentang kebenaran, tetapi juga untuk melakukan segala sesuatu, dan yang dia katakan atau dia janjikan pasti akan dilakukannya. Aku percaya kepada dia, berarti ‘saya betul-betul beriman kepadanya, sehingga saya tidak ragu-ragu untuk mempercayakan kepadanya seluruh uang saya atau bahkan nyawa saya’.
Iman yang sejati adalah seperti ini. Sangat percaya kepada Allah sehingga saya tidak ragu-ragu untuk menyerahkan hidup saya kepadaNya. Ketika Yesus memerintahkan kepada Petrus untuk berjalan diatas air ditengah badai, Petrus mengambil resiko besar untuk melakukannya --- dan itulah iman.
Allah itu juga bersifat Pribadi. Percaya kepada Allah, berarti juga beriman kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi.
Pernyataan iman yang pertama didalam doa Credo adalah percaya akan Allah sebagai Bapa. Allah adalah sungguh seorang Bapa, bukan saja karena Dia mempunyai seorang Putera sejak awal mula, tetapi juga karena pada saatnya Dia menciptakan segala sesuatu yang ada ini. Dia adalah Bapa karena Dia adalah Pencipta. Dia Maha Kuasa karena Dia menciptakan, berarti membuat sesuatu menjadi ada dari yang tidak ada sebelumnya. Membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada memerlukan kuasa yang bukan main besarnya --- itulah pengertian maha kuasa.
Dan apakah yang diciptakan oleh Bapa ? Langit dan bumi. ‘Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi’. Ada dua macam langit, langit yang tak diciptakan, dimana Bapa, Putera dan Roh Kudus tinggal, dan langit yang diciptakan, dimana Allah menempatkan para malaikat disini.
Sebelum para malaikat bisa sampai pada langit yang tak diciptakan itu, mereka harus membuktikan lebih dahulu kasih mereka kepada Allah, sama seperti kita juga. Beberapa dari mereka ternyata telah gagal. Mereka menjadi iblis, malaikat yang durhaka. Bagi merekalah neraka diciptakan. Neraka, anda tahu, bukanlah merupakan ciptaan Allah sejak semula, tetapi tempat itu ada sebagai akibat dari pemberontakan beberapa malaikat yang diciptakan Allah. Yesus berbicara tentang neraka :”.... api yang kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya” (Mat.25:41).
Untuk menggantikan malaikat-malaikat yang durhaka ini, Allah menciptakan manusia. Hal itu membuat para malaikat durhaka menjadi amat marah. Mereka lalu menyerang kita dengan kekejaman seperti singa dan berusaha merebut kembali kebahagiaan mereka yang telah hilang, yang kemudian diberikan kepada kita. Allah mengijinkan hal ini terjadi untuk memberi kita kesempatan untuk membuktikan kasih kita kepadaNya sekaligus untuk memenangkan langit yang tak diciptakan itu, yaitu Surga.
Namun karena para malaikat itu jauh lebih kuat dari pada kita, Allah lalu memberikan seorang malaikat pelindung kepada kita masing-masing untuk mengimbangi mereka. Para malaikat pelindung ini melindungi kita dan mengawal kita didalam perjalanan kehidupan kita. Mereka mengasihi dan menolong kita lebih besar dari pada yang kita sadari. Kita masing-masing hendaknya melakukan devosi yang besar kepada malaikat pelindung kita ini.
Namun sebelum Allah menciptakan manusia, Dia harus membersihkan semua kekacauan yang diciptakan oleh pemberontakan para malaikat durhaka itu. Terjadilah kegelapan diseluruh bumi, terciptalah tanah kosong ! Lalu Allah menciptakan terang, memisahkan air yang di langit dan di bumi, lalu air yang di bumi menggenangi tanah-tanah kering yang kemudian Dia tutupi dengan rerumputan dan tetumbuhan.
Sekali Allah membuat bumi bisa didiami kembali, Dia lalu memberinya terang (matahari, bulan dan bintang-bintang) dengan burung-burung dan ikan-ikan, binatang-binatang dan akhirnya dengan sentuhan yang mulia Dia menciptakan manusia.
Allah secara khusus memelihara manusia. Dia menciptakan manusia dari tanah liat. Lalu Dia meniupkan napas kehidupan dari lubang hidungNya, untuk menunjukkan bahwa manusia memiliki unsur dari bumi dan unsur dari Allah.
Dari manusia pertama laki-laki ini Allah menciptakan perempuan, karena itu perempuan mengandung unsur bumi lebih sedikit dari pada laki-laki. Dia menciptakana perempuan itu dari rusuk laki-laki itu, bukan dari kepalanya, karena perempuan itu bukan untuk mendominasi laki-laki, ataupun dari kaki laki-laki itu, karena laki-laki itu bukan untuk mendominasi perempuan, tetapi dari rusuk (samping) laki-laki, karena perempuan itu harus dekat dengan hati laki-laki dan harus berdiri disamping laki-laki dan berjalan beriringan dengan laki-laki untuk menjalani kehidupan ini.
Betapa benarnya Bapa sebagai Allah ! Betapa baiknya Bapa ! Mistikus Eileen George berbicara tentang Allah Bapa sebagai ‘Daddy-Allah’. Betapa tepatnya istilah itu ! Relasi Allah dengan kita adalah lebih erat dari pada Pencipta dengan makhluk. Dia adalah Daddy, Papa, Abba, dan kita adalah anak-anakNya.
Betapa indahnya rumah yang telah dibuatNya bagi kita ! Bagi atapnya, terdiri dari langit, awan gemawan, matahari, bulan, bintang-baintang. Bagi lantainya, terdiri atas rumput-rumput hijau, bunga-bunga di padang, sungai-sungai yang mengalir, pohon-pohon yang ditiup angin. Betapa melimpahnya Dia mencukupi kita. Dia memberi kita bumi serta kelimpahan yang ada didalamnya.
Pada awal mula, Dia menciptakan dunia ini sebagai sebuah Surga. Karena Daddy-Allah menciptakan kita untuk berbahagia. Dia ingin kita bergembira. Namun kita bersifat bebas. Dan inilah yang sering menjadi tantangan. Seperti malaikat yang durhaka, kitapun bisa memberontak. Kita bisa merubah Surga menjadi lembah airmata, menciptakan neraka kita sendiri.
Namun Bapa kita, seperti bapa pada umumnya, memperhatikan kelakar anak-anaknya yang nakal dengan kesabaran yang tak terbatas. Sementara masih ada kehidupan, Dia masih berharap ! Dia begitu ingin agar anak-anakNya berbahagia. Dan Dia mengutus PuteraNya kepada kita untuk menunjukkan jalan menuju kebahagiaan. “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu : Tuhan, Tuhan ! akan masuk kedalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di Surga” (Mat. 7:21). Melakukan kehendak Bapa --- begitu sederhananya !
(Bersambung)