Thursday, August 27, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 31)





BAB 31


Penyerahan Diri Yang Sempurna


Kristus :

AnakKu, hanya sedikit orang di dunia ini yang memiliki kedamaian jiwa, karena hanya sedikit saja yang mau membiarkan Aku mengatur hidup mereka seperti yang Kuinginkan. Banyak orang yang lebih percaya kepada kemampuannya sendiri yang terbatas itu dari pada kebijaksanaan dan kekuatanKu yang tak terhingga ini.

2. Beberapa orang ada yang menyerahkan keinginannya kepadaKu, tetapi mereka masih memiliki beberapa pengecualian; dan didalam pengecualian ini mereka lebih percaya kepada dirinya dari pada Aku. Untuk hal-hal ini mereka malahan bersedia untuk berbuat dosa dari pada harus merubah rencananya. Orang yang lain lagi menyerahkan kehendaknya kepadaKu dalam segala hal, namun sebentar kemudian mereka mulai lemah lagi dalam beberapa hal tertentu. Mereka tidak sabar untuk menunggu balasan sempurna yang sudah Kupersiapkan bagi mereka yang mengasihi Aku. Tidak satupun orang-orang ini akan mengenalKu secara akrab, sehingga mereka tidak pernah merasakan kedamaian jiwa yang Kujanjikan bagi semua pengikutKu yang setia. Kesetiaan mereka terlalu dangkal karena rasa kepentingan diri yang palsu.

3. Lupakanlah dirimu maka kamu akan menemukan yang jauh lebih besar lagi, yaitu Aku. Biarlah Aku yang memutuskan segala sesuatu dalam hidupmu setiap hari. Tak ada persembahanmu yang bisa menyenangkan Aku kecuali kamu mau memberikan sesuatu yang paling besar darimu : keinginanmu. Lakukanlah hal ini dengan cara menyukai apapun yang Kukirimkan kepadamu setiap hari. Lakukanlah yang terbaik yang kamu bisa, dan terimalah hasilnya sebagai KehendakKu.

4. Didalam segala sesuatu yang datang kepadamu hari ini, carilah KehendakKu disitu. Gunakan kecerdikanmu dan keinginanmu untuk menjalani kehidupan yang suci dan berguna. Jika sesuatu tidak menyenangkan kamu, tirulah kesabaranKu. Tirulah kebajikan yang Kulakukan selama hidupKu di dunia dulu. Lakukan kebajikanKu jika kesempatan itu ada, dan didalam segala hal, janganlah berbuat dosa.


Renungan :

Karena Allah itu maha kuasa, Dia bisa memberiku apapun yang kubutuhkan; karena Dia maha bijaksana, Dia tahu apa yang terbaik bagiku. Pikiranku begitu kecilnya sehingga aku tak mampu, bahkan memulai, mengerti betapa besarnya Dia mengasihi aku. Hendaknya aku yakin bahwa Dia hanya menginginkan apa yang terbaik bagiku. Memang, ada saat-saat dimana aku bingung atas hal-hal yang diijinkan Allah untuk terjadi. Hal ini merupakan salah satu bukti dari kekerdilan diriku. Hal yang paling cerdik yang bisa kulakukan adalah meletakkan hidupku di tanganNya, membiarkan Dia mengarahkan jalan hidupku sesuai dengan keinginanNya. Hal ini kulakukan dengan kesabaran, kesadaran, kemurahan hati dan tanpa rasa cinta-diri, dalam segala kegiatanku. Jika aku harus memenuhi kebutuhanku, hendaknya aku melakukannya tanpa terlalu banyak rasa khawatir dan cemas, dan tanpa mengabaikan rasa keadilan dan kemurahan hati.


Doa :

Allah yang terkasih, akhirnya diriku mulai mengerti. Aku akan mencapai puncak kebijaksanaan pada saat dimana diriku benar-benar menyerah kepada nasihatMu yang bijaksana itu, mengikuti ehendak SuciMu dalam kehidupanku. Engkau hadir didalam segala kegiatan hidupku, perkataanku dan pikiranku, didalam perkara-perkara besar maupun kecil, ketika aku sedang sendirian ataupun bersama-sama orang lain. Aku bisa menyenangkan Engkau jika aku melakukan sesuatu seperti Engkau, dan aku mengecewakan Engkau jika bertindak lain. Yesus yang terkasih, Engkau telah memberiku contoh kesucian. Biarlah aku segera mulai bertindak seperti Engkau didalam pikiranku, bicaraku dan tindakanku. Benarlah, aku sering gagal, namun setidak-tidaknya aku bisa mempersembahkan kepadaMu kesetiaanku dengan cara selalu mencoba dan mencoba lagi. Tanpa mempedulikan sejuta kegagalan yang kualami setiap hari, aku berharap untuk membuktikan keinginanku yang tulus dengan memulai lagi setiap kali aku menemui kegagalan. Amin.