Sunday, August 23, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 27)





BAB 27


Kebajikan Kemurahan Hati


Kristus :

AnakKu, pada saat pembaptisanmu, Aku menaruh kebajikan kemurahan hati dalam jiwamu, dan mengharapkan agar kamu mengembangkannya setelah kamu mampu melakukan penalaran. Ini adalah kebajikan yang menyebabkan kamu mengasihi Aku diatas segala hal demi kepentinganKu. Ia juga membuatmu bisa mengasihi orang lain demi kepentinganKu pula.

2. Kebajikan ini merupakan kesempurnaan dirimu yang tertinggi. Tak ada usaha yang lebih besar dalam hidup manusia dari pada mengasihi Aku, Kebaikan Utama. Tak ada kasih alamiah yang bisa dibandingkan dengan kemurahan hati yang adikodrati. Kemurahan hati menyenangi apa yang terbaik, dan ia mengasihi demi alasan-alasan yang luhur. Orang yang memiliki kemurahan hati, mengasihi Aku diatas segalanya karena Aku adalah Kebaikan Yang Tertinggi.

3. Kemurahan hati membuat seseorang menjadi serupa-Allah. Kamu telah membaca dalam Kitab Suci bahwa "Allah itu Kasih". Melalui kemurahan hati, kamu menjadi seperti Aku, mengasihi semua yang baik dan benar.

4. Kemurahan hati merupakan penyempurnaan dari segala bentuk kasih. Ia mampu menggapai kebaikanKu yang sempurna dan menempatkan Aku menjadi yang pertama diantara semua yang disukai. Meskipun didalam kasihnya kepada barang-barang ciptaan, orang yang bermurah hati mencari hal itu karena bisa menolong dirinya semakin mendekati Aku. Dia tidak lagi menerima orang atau benda menurut rasa suka-tidak suka dalam dirinya, tetapi sesuai dengan kebaikan dari orang atau barang tersebut, yaitu sesuai dengan kemampuan orang atau barang itu menuntun pikiran dan einginannya lebih dekat kepadaKu. Dia lebih menyukai orang atau barang yang bisa membantunya menyenangkan Aku.

5. Kembangkanlah kebajikan suci ini dalam hidupmu. Lakukan hal itu dengan mematuhi perintah-perintahKu sebagai yang pertama, dan yang kedua, dengan menghormati Aku dalam doa-doa pribadi serta tindakan keluar, yang ketiga, dengan bertindak tanpa rasa cinta-diri terhadap orang lain demi kepentinganKu.

6. Benarlah, kamu harus melindungi dirimu terhadap rasa cinta-diri dan kemauan jahat orang-orang di dunia, tetapi didalam melakukan hal itu berhati-hatilah untuk tidak berbuat kejam, tidak adil dan tanpa berpikir panjang terhadap mereka. Demi kepentinganKu, anggaplah semua orang itu baik, dan sedapat mungkin, tolonglah mereka yang membutuhkan. Dengan cara ini kamu akan membuktikan bahwa dirimu memiliki kemurahan hati yang sejati dalam jiwamu.


Renungan :

Pada saat pembaptisan, sifat kemurahan hati telah ditanamkan dalam jiwaku sebagai sebuah benih. Ketika aku mencapai usia cukup untuk berpikir nalar, dan telah belajar tentang karunia suci Allah, aku diharapkan untuk mengembangkan benih itu dengan usaha yang terus menerus untuk menggunakannya. Usaha-usahaku yang ditopang oleh rahmat Allah akan membuat benih kemurahan hati itu tumbuh dalam diriku. Bagaimanakah diriku telah menggunakan karunia berharga ini ? Tanpa kemurahan hati, segala kebajikan lainnya kehilangan nilai adikodratinya. Hal ini berarti aku tidak bisa memperoleh Surga sampai diriku telah belajar mempraktekan kemurahan hati dalam hidupku. Sementara diriku maju dalam kebajikan ini, aku akan semakin menyerupai Allah, berpikir dan bertindak semakin mirip Dia. Hari ini aku harus mulai hidup seperti layaknya jika Yesus yang menjadi aku sekarang ini. Tanpa mempedulikan banyaknya kegagalan, aku harus terus berusaha.


Doa :

Allahku, Engkau ingin membuatku besar selamanya. Engkau ingin diriku mencerminan kesempurnaanMu dalam pikiranku, kata-kataku dan tindakanku. Semoga akhirnya nanti aku bisa menjadi pencerminan kasihMu dalam segala hal yang kupikirkan, kukatakan dan kulakukan. Aku ingin menjadi sabar, baik hati, selalu berpikiran luas, suka menolong dan tahan menderita, seperti halnya Engkau memperlakukan aku, seorang pendosa ini. Disamping rasa egoismeku ini, aku ingin mengasihi Engkau seperti yang layak Kau terima. Dalam segala hal, jangan biarkan aku melupakan kebijaksanaan dan kebaikanMu, hingga diriku bisa selalu memperhatikan dan mengikuti apa saja yang menyenangkan Engkau. Dalam segala hal, yang menjadi contohku adalah Yesus, Putera IlahiMu. Dia adalah contoh dari kemurahan hati yang sempurna. Biarlah aku berusaha setiap hari untuk menjadi lebih mirip Dia dan semakin kurang menjadi diriku sendiri yang egois ini. Amin.