BAB 83
Penghakiman Orang Lain Secara Tergesa-gesa
KRISTUS berkata :
AnakKu, perhatikanlah urusanmu sendiri, dan janganlah menjadikan dirimu sebagai hakim bagi orang disekitarmu. Ada banyak kebaikannya jika kamu tidak mengetahui tentang tetanggamu. Tidaklah mudah menghakimi orang lain dengan adil. Jadilah bijaksana dan serahkan penghakiman itu kepadaKu.
2. Adalah lebih menguntungkan jika kamu mau melihat dan menghakimi dirimu sendiri. Kamu bisa berbuat banyak dalam memperbaiki kesalahanmu sendiri. Dan bagi kesalahan orang lain, yang terbaik yang bisa kau lakukan adalah memberikan contoh-contoh baik, berilah nasihat seperlunya dan doakanlah mereka dengan tulus.
3. Perhatianmu pada kesalahan tetanggamu tidak selalu berasal dari rasa kebijaksanaanmu. Beberapa orang nampak seolah mengganggumu karena kamu tidak mau mengurusi masalahmu sendiri, atau karena kamu tidak belajar untuk menjadi sabar dan mengerti orang lain.
4. Seseorang tidak selalu salah jika dia menyinggung perasaanmu. Kesalahan sebenarnya sering berada dalam dirimu. Aku telah menderita banyak dengan diam-diam demi kepentinganmu. Berapa seringkah kamu menderita secara diam-diam demi Aku ?
5. Bekerjalah dan perbaikilah kesalahanmu sendiri. Maka kamu tidakakan sempat diganggu oleh kesalahan orang lain.
RENUNGAN :
Betapa damainya jiwaku jika aku bisa hanya mengurusi masalahku sendiri. Menghakimi orang lain merupakan pemborosan dari waktuku yang berharga. Aku sering salah jika memikirkan kejelekan orang lain. Jika aku tidak senang dengan seseorang, aku cenderung menghakimi dia dengan lebih kejam dari pada terhadap orang lain. Jika Allah memang menjadi perhatian utamaku, maka aku sepatutnya tidak berpikir jelek tentang orang lain, bahkan kepada mereka yang jelas-jelas menggangguku. Betapa seringnya aku marah kepada seseorang karena, baik kusadari maupun tidak, dia telah melawan kesombongan dan rasa cinta diriku. Aku tidak boleh mengharapkan orang lain berpandangan sama denganku. Setiap orang itu berbeda dan tiap orang memiliki selera dan pengalamannya sendiri. Sering sekali Allah mengampuni mereka-mereka yang kubenci.
DOA :
Allahku, aku rindu akan cahaya kebijaksanaan surgawi, agar diriku tidak menghakimi dan menilai orang lain secara tidak nalar. Engkau telah memperlakukan tiap orang secara pribadi. Engkau juga tidak memintaku untuk menjadi seperti orang lain yang berbeda jalan pikirannya dengan jalan berpikirku. Engkau hanya menghendaki agar aku memanfaatkan bakat dan kesempatan yang kumiki dengan sebesar-besarnya. Engkau memintaku untuk meniru DiriMu sejauh aku bisa, sesuai dengan kepandaian dan karunia yang dimiliki tiap orang. Jangan biarkan aku mengadili terlalu dini atas orang-orang yang bertindak tidak sesuai dengan keinginanku. Aku ingin mengikuti Kehendak SuciMu dalam segala hal. Meskipun aku mengetahui kesalahan dan kekurangan orang lain, aku akan berusaha untuk tidak menghakiminya. Jika aku tidak bisa bercerita tentang kebaikan orang lain, maka aku akan berusaha untuk diam. Amin.