BAB 82
Menemukan Kesalahan
KRISTUS berkata :
AnakKu, pelajarilah ajaran-ajaranKu yang sudah sering dan sering Kuberikan kepadamu melalui Jalan HidupKu serta SabdaKu selama Aku berada di dunia dulu. Aku sendiri adalah besar. Seluruh kebesaran di dunia ini hanyalah merupakan pencerminan dari kebesaranKu yang tak terciptakan. Manusia merupakan karya dari tanganKu yang maha kuasa. Pada dirinya sendiri, manusia itu tak berarti apa-apa. Namun jika dia mau mengikuti SabdaKu dalam kehidupannya, dia akan bisa menikmati kebahagiaan dan kemuliaanKu di Surga.
2. Mengapa kamu berpikir begitu banyak tentang dirimu sendiri, jika kamu itu sebenarnya diciptakan dari kehampaan ? Mengapa kamu menyangka dirimu terlalu tinggi ? Kamu memiliki begitu banyak kekurangan dan kesalahan. Jadilah rendah hati dan hiduplah sebagai seorang yang mengakui keterbatasan dirinya. Jangan sampai tindakanmu menunjukkan kesombongan dan sifat suka dipuji.
3. Mengapa kamu bisa menemukan kesalahan-kesalahan orang lain jika dirimu sendiri penuh dengan kesalahan-kesalahan serupa ? Tanpa pertolonganKu kamu akan mudah jatuh kedalam kesalahan yang sama seperti yang kau tuduhkan kepada orang lain.
4. Jika bukan menjadi tugasmu untuk menegur orang lain, maka hendaknya kamu lebih banyak merenungkan kesalahan-kesalahanmu dari pada kesalahan orang lain. Bekerjalah dan perangilah kesalahan-kesalahanmu, dan kamu nanti akan terlalu sibuk hingga tak bisa diganggu oleh kesalahan tetanggamu.
5. Pengetahuan apakah yang terbaik ? Mengenal Aku, mencari Kehendak SuciKu, dan merenungkan tentang usaha untuk menghilangkan kesalahan dan kekuranganmu. Bertindaklah dengan pengetahuan ini maka kamu akan berjalan menuju kehidupan abadi.
RENUNGAN :
Tidak peduli apapun bakat yang kumiliki, aku tak boleh lupa bahwa hal itu adalah milik Allah. Lebih lagi, disamping aku memiliki kepandaian dan kebijaksanaan, aku juga memiliki kekurangan dan kesalahan. Sekali aku yakin akan keterbatasan dan kelemahanku, aku akan mudah untuk melihat kebaikan tetanggaku. Jika rasa cinta-diriku telah membutakan aku dalam melihat kenyataan diriku yang sebenarnya, hal itu bukanlah cinta diri yang sejati. Hal itu menyakitkan aku sekaligus mempersulit orang-orang di sekitarku.
DOA :
Yesusku, berilah aku kasih akan kebenaran sehingga aku tidak bisa lagi dibutakan oleh sifat kesombongan dan ingin dipuji. Biarlah rasa cinta diriku menjadi cinta yang sehat seperti yang dimiliki oleh para kudusMu. Mereka tidak menginginkan apa-apa kecuali yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan mereka telah menemukan yang terbaik didalam kebenaran kudusMu. Mereka menilai dirinya apa adanya dan tidak mau menilai lebih besar dari pada kenyataannya. Kasih mereka kepada orang lain bersumber dari kesadaran mereka bahwa pada kenyataannya semua manusia diciptakan menurut citra Allah dan dikasihi olehNya. Berilah aku kasih akan kebenaran yang akan kuikuti selamanya, tanpa dibebani oleh perasaan senang-tidak senang, praduga-praduga ataupun kesukaanku. Hanya melalui kehidupan yang tulus dan tidak cinta-diri, bisa dibuktikan bahwa aku benar-benar mengasihiMu, Raja dan Penyelamatku. Amin.