B. Empat Perkara Yang Terakhir.
Beberapa hal di dunia ini bersifat pasti. Yang paling tidak bisa dipertentangkan lagi adalah 'kematian'. Semua orang, bahkan kaum atheispun, akan mengakui hal ini. Namun kematian bukanlah peristiwa terakhir dalam hidup kita ini. Segera sesudah mati, kita akan dihakimi. Dan pengadilan pribadi ini akan diulangi lagi pada Hari Penghakiman nanti, dimana semua orang akan tahu siapa kita ini sebenarnya.
Pengadilan atas diri kita akan tergantung pada bagaimana kita hidup di dunia ini. Jika kita telah melakukan apa yang terbaik serta mentaati perintah-perintah Kristus, maka kita akan mendapatkan imbalan berupa kehidupan sempurna di Surga. Namun jika kita mengabaikan petunjuk-petunjukNya yang penuh kasih itu, dan menolak untuk memanfaatkan pertolonganNya yang tulus, maka kita akan jatuh kedalam neraka.
Kematian, Penghakiman, Surga dan neraka, adalah merupakan empat perkara yang terakhir yang kita tuju dalam setiap jam dari hidup kita, siang dan malam. Hal itu tak akan menakutkan kita jika saja suara hati kita cukup jernih. Jika kita mengasihi Allah dalam hidup kita sehari-hari, yaitu jika kita berusaha dengan tulus untuk mengenali dan mengikuti Kehendak SuciNya, maka tak ada alasan untuk takut bagi kita.
Dengan tetap mengingat tujuan abadi ini, maka kita akan bisa tetap berpikiran lurus jika menghadapi persoalan hidup dan bermacam-macam kesulitan. Didalam melaksanakan renungan ini kita harus berusaha untuk berpikir tentang keabadian. Kita harus berusaha menjamin diri kita, dengan segala kekuatan kita, untuk mencapai keberhasilan abadi serta kebahagiaan Surga.
Beberapa hal di dunia ini bersifat pasti. Yang paling tidak bisa dipertentangkan lagi adalah 'kematian'. Semua orang, bahkan kaum atheispun, akan mengakui hal ini. Namun kematian bukanlah peristiwa terakhir dalam hidup kita ini. Segera sesudah mati, kita akan dihakimi. Dan pengadilan pribadi ini akan diulangi lagi pada Hari Penghakiman nanti, dimana semua orang akan tahu siapa kita ini sebenarnya.
Pengadilan atas diri kita akan tergantung pada bagaimana kita hidup di dunia ini. Jika kita telah melakukan apa yang terbaik serta mentaati perintah-perintah Kristus, maka kita akan mendapatkan imbalan berupa kehidupan sempurna di Surga. Namun jika kita mengabaikan petunjuk-petunjukNya yang penuh kasih itu, dan menolak untuk memanfaatkan pertolonganNya yang tulus, maka kita akan jatuh kedalam neraka.
Kematian, Penghakiman, Surga dan neraka, adalah merupakan empat perkara yang terakhir yang kita tuju dalam setiap jam dari hidup kita, siang dan malam. Hal itu tak akan menakutkan kita jika saja suara hati kita cukup jernih. Jika kita mengasihi Allah dalam hidup kita sehari-hari, yaitu jika kita berusaha dengan tulus untuk mengenali dan mengikuti Kehendak SuciNya, maka tak ada alasan untuk takut bagi kita.
Dengan tetap mengingat tujuan abadi ini, maka kita akan bisa tetap berpikiran lurus jika menghadapi persoalan hidup dan bermacam-macam kesulitan. Didalam melaksanakan renungan ini kita harus berusaha untuk berpikir tentang keabadian. Kita harus berusaha menjamin diri kita, dengan segala kekuatan kita, untuk mencapai keberhasilan abadi serta kebahagiaan Surga.