BAB 23
Mengejar Rasa Sesal
KRISTUS berkata :
AnakKu, jika seseorang tidak berusaha keras untuk mendapatkan rasa sedih atas dosa-dosanya, maka dia tidak layak untuk memperoleh penghiburan Surgawi dariKu. Apakah kamu telah melakukan yang terbaik bagi timbulnya rasa sesal ini ?
2. Karunia ini akan turun keatasmu dengan lebih mudah lagi jika kamu bersedia, meskipun untuk sejenak saja, memalingkan dirimu dari kegilaan hidupmu sehari-hari. Datanglah kamu kepadaKu sendirian, dengan lebih sering lagi. Renungkanlah akan segala pemberianKu kepadamu serta segala penyalahgunaan yang kau lakukan terhadapnya. Jujurlah kamu dan hadapilah kebenaran. Dengan membaca dan merenung, maka hal itu akan bisa menolongmu untuk menyadari betapa jahatnya setiap perbuatan dosa, bahkan yang terkecil sekalipun. Jangan memperhatikan segala teori-teori serta menuruti keingintahuan melulu, tetapi perhatikanlah selalu kebenaran yang ada dalam hidupmu sehari-hari, yaitu kebenaran yang akan mengangkat harkat hidupmu.
3. Didalam keheningan serta keteduhan, kamu akan menemukan harta tersembunyi dari Kitab Suci. Jika kamu semakin akrab denganKu, Penciptamu, maka dirimu akan memperoleh kemajuan yang besar. Kamu akan memperoleh air mata untuk membasuh dan memurnikan jiwamu. Kamu juga akan menemukan kebahagiaan batin yang mendalam manakala Aku dan para malaikatKu berada dekat denganmu. Belajarlah berdoa dan bekerja dengan tidak diketahui oleh mata manusia.
4. Perlahan-lahan, sementara karunia penyesalan memenuhi jiwamu, kamu akan dipenuhi oleh kekuatan yang baru. Dan ketika kamu semakin bersedia untuk memperbaiki dosa-dosamu, kamu akan mendapati kenyataan bahwa hal-hal yang dulu kelihatan sukar, kini akan menjadi mudah dilakukan.
RENUNGAN :
Yesus pernah berkata bahwa iblis bisa diusir pergi dengan melalui doa-doa dan puasa kita. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa karunia Allah yang hanya bisa kita peroleh melalui jerih payah kita, untuk mempersiapkan diri kita dalam menerimanya. Rasa penyesalan diri akan memiliki arti dan bersifat abadi jika kita berupaya dengan tulus hati untuk menerima penyesalan itu dengan selayaknya dan menerapkannya secara bijaksana. Melalui keheningan, doa, membaca dan merenungkannya, maka aku akan mengerti bagaimana bisa menerima dengan menggunakan rasa penyesalan diri itu dalam kehidupan sehari-hari.
DOA :
Oh Bapa yang kudus dan maha rahim, penuhilah jiwaku dengan rasa penyesalan diri yang sungguh-sungguh. Buatlah aku menjadi jujur dalam mengakui dosa-dosaku dan bertekad untuk mengatasinya setiap hari. Aku membutuhkan pertolonganMu agar diriku tidak menjadi seorang penakut, melainkan selalu berusaha untuk menyenangkan Engkau lebih besar lagi dalam segala tindakanku. Bantulah aku untuk meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan karunia penyesalan diri dariMu itu. Amin.