Surat terbuka kepada Paus Francis : Apakah anda mau
mendefinisikan ulang Doktrin Gereja?
October 1,
2014
By Dr. Kelly
Bowring
Sumber
:
Dr. Kelly Bowring adalah
seorang teolog Katolik dan penulis dari buku bestseller “The Secrets,
Chastisement, and Triumph” dan “The Signs of the Times”. Artikel ini telah diterbitkan pada 13 Maret 2014 oleh Two
Hearts Press LLC didalam webnya : www.TwoHeartsPress.com
Paus Francis yang terkasih
Sebagai seorang teolog Katolik,
Gereja mengajarkan bahwa saya diijinkan untuk mengajukan pertanyaan mengenai
isi dari ucapan campur tangan anda (On the Ecclesial Vocation of the
Theologian 24). Maka saya akan melakukannya dalam surat terbuka ini.
Sejak anda menjadi Paus, banyak sekali
tindakan dan pernyataan anda yang telah menyulut perhatian yang besar diantara
banyak Kardinal. Sayapun telah menerbitkan beberapa tulisan sebelumnya, Terutama
mengenai kenyataan bahwa beberapa perkataan dan tindakan anda nampaknya telah
menggenapi beberapa nubuatan yang layak dipercaya yang ada didalam gereja
Katolik mengenai saat-saat kita sekarang ini. Pusat perhatian yang sedang
berkembang saat ini adalah apa yang nampaknya menjadi niatan anda untuk merubah
atau mengganti doktrin Katolik dan mungkin membuat konsesi pastoral dalam hal
ajaran doktrinal dalam hal iman dan moral.
Selalu Menimbulkan Berbagai Pertanyaan
Saya mulai dengan bertanya-tanya apakah
pernyataan Paus Benediktus XVI dulu itu mengacu kepada anda serta kelompok anda
ketika dia mengatakan secara terbuka pada awal pontificatnya: “Berdoalah agar aku tidak sampai melarikan
diri karena takut kepada serigala-serigala itu”? Apakah anda sedang
berencana untuk menyesatkan banyak orang, dengan lebih dahulu memusatkan
perhatian pada keluarga (merubah makna dari perkawinan, mengorbankan moralitas
seksual dan masalah kehidupan),
karena keluarga adalah merupakan fondasi dari masyarakat dan gereja domestik? Mengapa anda menghilangkan penekanan kepada doktrin-doktrin
mengenai homoseksualitas, hidup bersama diluar nikah, aborsi, dan kontrasepsi?
Mengapa Anda secara strategis sekali telah menempatkan para
pemimpin Gereja di tempat-tempat penting yang menganjurkan kompromi doktrinal dan perubahan, dan dengan demikian telah menimbulkan kebingungan?
Apakah anda akan mengarahkan Gereja Katolik untuk membuat sejumlah pernyataan yang mengkhawatirkan,
tentang mengapa Gereja harus merubah dan mengganti berbagai bagian struktur
dan keyakinannya? Mengapa nampak
bahwa hukum-hukum yang berubah di negara-negara kami sejalan dan berbarengan dengan perubahan yang diusulkan dalam gereja-gereja kita, dimana keduanya (gereja
dan negara) sedang menyusun undang-undang baru yang bersatu padu dan bersama-sama, untuk mendefinisikan ulang dan
menyambut baik segala jenis dosa?
Dapatkah ini menjadi sebuah
pertanyaan atas validitas kepausan?
Adalah
tidak mungkin untuk mengubah, mengabaikan, atau mengkompromikan bahkan
satu doktrin Iman sekalipun.
Seperti yang telah saya bahas didalam
artikel lain, Gereja mengajarkan bahwa bahkan seorang pauspun dapat terjerumus masuk ke dalam bid'ah pribadi
jika ia menolak untuk percaya
bahkan satu doktrin gereja saja, dan jika demikian, maka dia, secara de facto,
telah membatalkan dirinya sebagai
Paus. Apakah ada satu doktrin Iman dimana anda
menolak untuk mempercayainya? Atau
anda mencoba untuk merubahnya? Atau justru akan segera
berubah?
St. Thomas
Aquinas menegaskan bahwa setiap anggota Gereja yang dengan keras kepala tidak
mempercayai bahkan satu doktrin Iman saja, maka dia kehilangan semua rahmat iman teologis;
dan dengan demikian dia sengaja mempertahankan opini pribadinya yang sesuai dengan keinginannya sendiri, dan
hal ini membuat dirinya tersesat.
Akan menjadi skandal yang memalukan ketika
para pemimpin Gereja memperlakukan
doktrin itu seolah-olah bukan doktrin,
menganggap suatu doktrin masih dipertentangkan
sampai sekarang, dan kemudian
melakukan upaya untuk mendefinisikan ulang
doktrin itu dengan memperlakukannya seolah sebagai masalah yang bersifat terbuka terhadap
berbagai pertanyaan atau pendapat atau
diskusi diantara para ahli. Hal ini pada intinya adalah karya penipuan. Perhatian
lebih lanjut terjadi ketika anggota
hirarki Gereja mengatakan
bahwa mereka tidak berniat untuk mengubah
doktrin Gereja, sementara
mereka kemudian bertindak seolah memperlihatkan belas
dan kasih, namun sebenarnya mereka membuat tindakan yang menyalahkan
konsesi pastoral dengan niatan
tersembunyi untuk menjadikan sebuah doktrin menjadi nampak usang.
Anda tak bisa merubah doktrin
manapun dalam katekismus
Sementara
semua
doktrin dalam Katekismus tidak didefinisikan secara
sempurna, Katekismus hanya
mengajarkan tentang kebenaran, kebenaran “seperti yang telah disampaikan kepada orang-orang
kudus" (Yudas 3). Jika ada yang secara
sengaja dan jelas merubah apapun pengajaran
dalam Katekismus, yang merupakan Sumber doktrin yang suci, "yang merupakan referensi pasti dan otentik
bagi pengajaran doktrin Katolik" (FD
3), yang tanpa salah
"mensintesa secara normatif totalitas iman Katolik" (GDC 120) serta "kebenaran
keselamatan yang hakiki" dari Iman (GDC 124), maka secara jelas ia akan mengarah kepada bidaah dan
kemurtadan. Apakah anda mengubah satu doktrin saja atau hanya melanggarnya, dengan alasan membuat
kesepakatan pastoral (betapapun nampak
baik dan mulianya alasan itu) atau hanya menggantinya dengan undang-undang baru yang
bernafaskan toleransi, semua ini akan menjurus kepada bidaah. Merubah doktrin Gereja bahkan
dibalik kedok inovasi pastoral,
tidaklah bisa membenarkan perubahan itu. Hari-hari ini telah terjadi penyebar-luasan liberalisme radikal dibalik topeng ‘belas kasih’ yang salah arah, kemurahan hati yang palsu,
serta toleransi yang berlebihan demi alasan pastoral dan sesuai dengan
kemajuan zaman. Tapi hanya apa yang
secara pastoral benar adalah yang
benar-benar pastoral. Tindakan kemurahan
hati tidak pernah dapat disebut sebagai pengganti ataupun
menjadi lawan dari dari doktrin. Kebenaran doktrinal
tidak dapat disesuaikan dengan keinginan
umat beriman atau zaman, namun umat beriman atau zamanlah yang harus
menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kebenaran
doktrinal. Sebuah ajaran Gereja yang baru atau yang telah direvisi
atau kelonggaran yang berlebihan atau merubah
apapun dari artikel Iman yang telah ada,
atau bahkan memberikan
interpretasi yang berbeda dari yang
tradisional dan benar, pastilah akan
menyesatkan. Inikah yang sedang anda rencanakan?
Yesus
Kristus adalah
Jalan, Kebenaran dan Hidup, dan tidak ada keselamatan melalui jalan lain. Dia adalah kepenuhan
dari semua Pewahyuan Ilahi, yang sepenuhnya hanya
ada didalam Gereja Katolik. Umat
Katolik harus percaya bahwa semua
ajaran atau doktrin Gereja itu adalah benar. Iman ini "adalah perlu
untuk memperoleh keselamatan" (CCC 183) bagi mereka yang sadar
akan hal itu. Dan sementara itu paus
yang "memiliki kekuatan penuh,
tertinggi, dan universal
atas seluruh Gereja" (CCC 882), hal ini hanya
berlaku ketika dia tetap bertindak benar.
Jabatan
anda sebagai
paus adalah patuh menjaga dan menafsirkan secara otentik doktrin yang dipercayakan kepada Magisterium yang otentik dari Gereja oleh
Penebus ilahi kita (Matius 16:18, 18:18), dan anda sebagai individu tidak layak untuk tunduk kepada permainan
kekuasaan dan agenda tertentu. Dan sementara ajaran Gereja mengenai 'pengembangan doktrin' memungkinkan terjadinya
kemajuan yang benar dalam artikulasi dan pemahaman atas Pewahyuan,
ia tidak pernah mengijinkan untuk merubah,
meninggalkan, atau menolak doktrin Gereja.
Firman, seperti
yang diberikan kepada kita dalam Kitab
Suci dan Tradisi (Katekismus), tidak dapat dirubah. Seluruh kebenaran ilahi dari Iman, yang diwariskan kepada kita dalam bentuk doktrin suci,
adalah merupakan "hikmat di atas semua hikmat manusia" dan hanya bisa dipahami
dan diterima melalui sikap "takut
akan Tuhan" yang mendalam dan
otentik. Ini adalah tugas dari
hirarki Gereja untuk
memanggil umat beriman kepada sebuah "ketaatan iman" atas seluruh
kebenaran dari doktrin suci
yang ada dalam Alkitab dan Tradisi dengan kebebasan
hati nurani, yang tidak pernah bebas
lepas 'dari' kebenaran, tetapi selalu dan hanya bebas
'didalam' kebenaran. Dan segala upaya pluralitas benar harus menjaga kesatuan iman dalam
integritas doktrinalnya.
Bukannya
mengajak umat manusia agar bertobat kepada Kristus serta kebenaran doktrin sambil melaksanakan amanat agung Kristus untuk
"pergi dan menjadikan semua bangsa sebagai
murid, dan mengajar mereka melakukan segala kebenaran" agar bertobat melalui
Pembaptisan, namun kami melihat beberapa
pendekatan yang anda lakukan adalah berusaha
beradaptasi dan mengkompromikan
doktrin Gereja dengan trend saat ini dalam pemikiran
dan perilaku sekuler dan membuat doktrin
itu mengakomodasi orientasi agama-agama
lainnya.
Paus Francis,
kita harus berpegang teguh kepada
apa yang telah dipercayakan kepada kita
oleh Kristus dan para
Rasul-Nya, yaitu seluruh kekayaan
iman yang ada didalam doktrin suci
(1 Tim 6:20). Kita
dipanggil untuk membiarkan kebenaran
supranatural Kristus berbicara sendiri, karena "apa
yang membuat kita percaya (kepada doktrin)
bukanlah fakta yang mengungkapkan
kebenaran nampak sebagai hal yang
benar dan bisa dimengerti menurut
penalaran alami kita (terutama dalam konteks masyarakat
yang busuk moralnya saat ini), tetapi kami percaya
karena otoritas Allah
sendiri yang mengungkapkan semua itu, yang tidak bisa menipu
atau tertipu "(CCC 156).
Tetapi
sementara
Allah tidak bisa menipu, seorang paus bisa, terutama dengan
lencana yang menipu dari tindakan kerendahan hati (yang palsu) serta kasih (yang palsu) kepada kemanusiaan
yang dipamerkan, namun tidaklah benar-benar
dipraktekkan. Beberapa orang telah menyatakan keprihatinan tentang niatan
sejati anda dalam hal ini.
Untuk
mengulangi
poin utama saya - Paus Francis, anda
tidak dapat merubah, mengganti, atau membatalkan bahkan satu doktrin sekalipun
tanpa membongkar seluruh deposit Iman itu sendiri. "Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia
bersalah terhadap seluruhnya." (Yakobus
2:10). Bahkan meski hanya doktrin
terkecil dan paling tidak berarti yang (pada
awalnya) ditolak, dikompromikan atau dirubah, maka seluruh kebenaran Allah telah dikompromikan. Paus
Francis, anda dapat
memperbaharui atau merubah tradisi
Gereja, seperti telah sering dilakukan didalam hirarki yang terjadi secara sah, tetapi anda tidak dapat mengubah ajaran/doktrin Gereja, bahkan
tidak sedikit pun, meski yang menyangkut
doktrin yang paling kecil sekalipun (misalnya, persekutuan untuk menikah
lagi, berkat Gereja bagi pasangan berjenis kelamin sama, merubah
makna dari Ekaristi
Kudus), tanpa de facto membatalkan status kepausan anda. Seorang pemimpin Gereja, mengijinkan perubahan pastoral yang
mendasar atas sebuah doktrin adalah tidak
mungkin, karena hal itu tentu
akan membuat akomodasi pastoral yang telah dirubah itu menjadi tidak sesuai
dengan ajaran/doktrin, yang lagi-lagi akan
menjurus kepada tindakan bidaah dan
kemurtadan. Jika anda membuat kompromi dengan satu
doktrin Katolik sekalipun, maka anda telah
membuka kotak Pandora hingga membuat semua ajaran Katolik menjadi tidak sah.
Apakah anda sedang menuntun Gereja
menuju kemurtadan dan perpecahan besar?
Paus Francis, apakah anda sedang
mengorganisir sebuah gerakan evangelisasi baru, yang akan diumumkan secara
bertahap dan dengan sebuah strategi berjenjang, untuk menghindari timbulnya
terlalu banyak pertanyaan dan kecurigaan, namun yang akan diterima sebagai sebuah
hirupan nafas segar yang baru oleh banyak orang? Apakah anda mau membentuk
sebuah persekutuan ekumenis palsu sebagai bagian dari sebuah gereja baru yang
dirombak, yang berusaha menyatukan gereja-gereja di dunia kedalam sebuah Gereja
Dunia Baru, yang akan mengarah kepada ritual-ritual serta kekejian yang baru?
Gereja tak bisa dirubah agar sesuai dengan dunia modern, dan doktrinnya juga
tak bisa dirubah agar menjadi inklusif, untuk menyesuaikan ajarannya dengan
para pemeluk serta agama-agama lain maupun cara-cara yang lain.
Dan tidak
peduli apapun kebaikan yang anda lakukan, tidak peduli
apapun upaya kemanusiaan yang anda promosikan, atau kontes popularitas apapun yang anda menangkan, namun jika anda menuntun umat untuk menjadi sesat, maka anda
tidak lebih dari seorang paus palsu.
Sama seperti kita semua, anda memiliki dua pilihan - tetap setia pada kebenaran
Kristus atau merangkul
kebohongan sebagai pengganti kebenaran
itu, yang bersifat bidaah, serta menyebarkan-luaskan kebohongan
itu melalui penipuan dan penyesatan yang licik, sehingga
anda menghancurkan Gereja kedalam perpecahan.
Paus Francis,
apa pun rencana anda, kenyataannya adalah bahwa tindakan anda itu,
nampak bagi banyak orang, bahwa anda telah menambah banyak kebingungan spiritual di zaman kita ini. Fokus perhatian anda nampaknya lebih pada manusia dari pada Allah, lebih untuk menyenangkan atau mengesankan bagi
manusia dari pada Allah, nampaknya membantu seseorang dalam dosanya lebih dari pada
melayani dan menaati Allah dalam Perintah-perintahNya. Jika demikian, maka kemanakah
anda hendak menuju dengan semuanya ini? Kearah mana
Gereja akan anda bawa?
Apakah Nabi Palsu sudah ada diantara
kita?
Paus Francis,
ada banyak ajaran Alkitab dan nubuatan
tentang nabi palsu, dimana beberapa di antaranya (nampaknya)
anda telah menggenapinya. Mengapa
anda dengan penuh semangat mendukung beberapa uskup menyimpang yang
mengusulkan konsesi pastoral sesat dan
akibatnya berusaha mengutak-atik doktrin
suci, sementara anda dengan
kerasnya menolak atau menurunkan jabatan atau melemahkan uskup-uskup lain yang dikenal tetap setia kepada doktrin? Mengapa
anda menawarkan sensitivitas
pastoral yang luar biasa kepada orang-orang
yang bahkan tidak ingin mempraktekkan
Iman, bahkan cenderung menentangnya, sementara itu anda
telah mengarahkan permusuhan yang besar
terhadap mereka yang menjalankan Iman?
Mengapa tampak semakin jelas saja
bahwa pikiran-pikiran setan dilontarkan
secara sengaja hingga menimbulkan disorientasi didalam
doktrin Gereja dimana hal itu sedang
terjadi di bawah kepemimpinan anda?
Alkitab memperingatkan
tentang adanya guru-guru palsu yang menuntun
umat Allah agar tersesat dengan kebohongan mereka
dan kenekatan mereka.
St Jude mengatakan
mereka akan memutarbalikkan
kasih karunia Allah kita untuk
melampiaskan hawa nafsu. Tuhan kita juga berulang kali memperingatkan tentang adanya
guru-guru palsu yang akan menuntun banyak
orang menuju kehancuran spiritual. Yesus mengisahkan perumpamaan tentang ilalang
dan gandum, dimana
benih yang jelek, yaitu doktrin palsu sangat menyerupai gandum, hingga bahkan petaninya (yaitu
teolog / pembela doktrin / uskup) mengalami
kesulitan untuk membedakan mereka,
karena iblis suka menutupi kebohongan dengan
kebenaran, menggunakan kebajikan untuk membenarkan keburukan, dan memutar-balikkan doktrin untuk membenarkan ajaran sesat sehingga bahkan umat berimanpun akan bisa tertipu.
Yesus memang memperingatkan
kita agar waspada terhadap nabi-nabi palsu, yang datang kepada kita dengan berbulu domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang rakus. Dan
St Paulus mengatakan tentang
penjahat seperti ini : "Tetapi bahkan jika kita, atau seorang malaikat dari surga, memberitakan kepadamu suatu injil yang berbeda dengan yang dari Kristus, terkutuklah dia."
Paus Francis,
apakah anda adalah serigala yang berpakaian sebagai gembala
seperti yang diperingatkan oleh nubuatan Katolik kepada kita? Apakah anda adalah nabi palsu yang dinubuatkan
itu, yang penuh dengan kebohongan dan
penipuan dan yang akan menuntun Gereja menuju perpecahan? Apakah anda
adalah anti-Yohanes Pembaptis dan pendahulu dari antikris, yang akan memerintah atas seluruh bumi? Apakah anda akan segera berada di ambang kematian, seperti yang dinubuatkan oleh Kitab Wahyu,
dan kemudian, seolah-olah sebuah keajaiban telah terjadi, nampak anda bangkit dari kematian?
Dua
sumber
pewahyuan pribadi yang telah diakui sangat layak dipertimbangkan
di sini. Yang pertama terjadi di La Salette. Bunda Maria memperingatkan bahwa Roma akan kehilangan iman
dan menjadi tempat kedudukan dari antikris,
Gereja akan menghilang
cahayanya, dan kita tidak akan
tahu siapa paus yang
benar. Dan kedua adalah di
Akita, Bunda Maria memperingatkan
bahwa kebohongan Setan akan merasuk ke dalam Gereja sedemikian rupa
hingga kita akan melihat kardinal-kardinal yang benar
terpisah dari kardinal-kardinal yang sesat, di mana Gereja akan terjebak
dalam sebuah revolusi. Dan
ada banyak banyak lagi nubuatan Katolik yang layak dipercaya yang memberikan wawasan, peringatan,
dan arahan tentang zaman kita, dimana umat Katolik hendaklah memperhatikannya. Berbagai
nubuatan itu mengatakan kepada kita bahwa
seorang pemimpin Gereja akan tiba
dan bahwa melalui
dia dunia akan tertipu oleh berbagai tindakannya yang nampaknya sebagai karya-karya kemurahan hati yang besar, namun
hal itu dilakukan di balik topeng
kepalsuan yang berupa kerendahan hati dan kata-kata manis yang disajikan dengan karisma eksternal
yang indah dan penuh kasih. Melalui
ajaran-ajarannya, dia akan mendorong manusia untuk memuliakan
humanisme sebagai ganti bagi Allah.
Adalah mungkin saja bagi seorang
penipu yang lihai untuk membohongi
umat Katolik yang setia : P. Maciel,
pendiri Legiun Kristus, dengan sikapnya yang nampak ortodoks, kerendahan hati dan kesucian yang ditampilkannya,
telah berhasil menipu bahkan seorang
paus yang suci (St. John Paul). Katekismus bahkan
menyatakan bahwa pada saat-saat zaman akhir, sebagian besar umat beriman akan disesatkan, khususnya
melalui penipuan religius. Paus
Francis, apakah anda adalah penipu
yang akan mengkompromikan ajaran Gereja, dan dengan bangga menyampaikan solusi untuk menyatukan semua gereja, dan menutun Gereja Katolik menuju perpecahan?
Apakah anda akan disanjung oleh dunia sekuler dan
dipuji sebagai inovator modern karena anda memaafkan
dosa? Apakah anda
segera mengadakan referendum yang
akan menyesuaikan Hukum Gereja
dan mendorong perbuatan dosa yang
baru yang bersimpati kepada hak asasi
manusia dan kemudian memaksakan
sebuah sumpah kesetiaan yang baru dari Gereja terhadap doktrin palsu yang baru ini? Apakah anda akan melakukan olok-olokan terhadap iman dan moral Katolik dengan
alasan demi perubahan disiplin, demi
tindakan pastoral, dan demi suara rakyat, dan
menindaklanjuti hal itu dengan agenda
untuk memberikan tempat yang paling tinggi kepada suara hati
nurani manusia diatas ajaran Katolik?
Dalam zaman
kita sekarang ini, lebih dari pada sebelumnya, setan ingin menimbulkan kerusakan spiritual yang besar bagi
umat manusia melalui penipuan. Kita tahu bahwa nabi palsu akan menyamar
sebagai seorang teman bagi umat Katolik, Protestan,
Yahudi, dan Muslim. Sebaliknya, dia adalah si pembohong yang
telah memasuki rumah Allah untuk menipu dan menghancurkan jiwa-jiwa melalui apa
yang akan menjadi penipuan religius terbesar dalam sejarah.
Paus Francis,
jika anda adalah nabi palsu, yang
berusaha untuk mencuri jiwa-jiwa melalui
penipuan, maka anda akan kehilangan. Kitab Wahyu
mengatakan bahwa baik nabi palsu dan antikrist
akan dilemparkan ke dalam lautan api di mana mereka akan menderita selamanya. "Kejahatan mungkin memiliki
jamnya, tetapi Allah akan
memiliki hari-Nya" (YM.
Fulton Sheen). Banyak
dari apa yang akan terjadi didalam Gereja di saat-saat ini telah diramalkan, dan kita tahu bahwa Allah akan mengijinkan terjadinya kekejian ini
dengan alasan yang baik. Gereja, seperti halnya Kristus, akan menderita siksaan,
penyaliban dan kematian, untuk kemudian masuk ke dalam
kebangkitan di Zaman Damai yang baru (Fatima).
Dan kita tahu bahwa tidak ada kekalahan bagi
umat beriman, yang akan berdiri tegak didalam Iman dan mempertahankan Kebenaran - Firman Tuhan -
bahkan menghadapi penentangan, bidaah,
kemurtadan, dan perpecahan.
Paus Francis, alasan atau jawaban
apakah yang mungkin anda miliki bagi
pertanyaan saya ini, dan waktu yang akan memberitahukan kebenarannya.
Bagi umat beriman Katolik
Bagi umat
Katolik,
saya katakan ini: Kita hidup di
saat-saat yang gelap dan berbahaya,
di mana iman dan moral kita sedang diserang dan ditindas
dari semua sisi, terutama dari dalam Gereja sendiri. St Paul
memperingatkan dalam suratnya yang
pertama kepada Timotius "bahwa
di waktu-waktu kemudian, ada orang
akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan
melalui pretensi pendusta"
(1 Timotius 4: 1).
Maka sekarang anda harus waspada terhadap tanda-tanda zaman yang dinubuatkan dalam
Alkitab, termasuk di dalam Kitab
Wahyu, dan didalam nubuat-nubuat
Bunda Maria dan nubuatan modern yang layak dipercaya. Nubuatan
Katolik yang benar, yang mengatakan
adanya saat pertempuran besar seperti yang diramalkan didalam Alkitab akan berlangsung di saat-saat zaman akhir, kenyataannya berlangsung
saat ini. Tidak peduli apapun yang akan terjadi, Gereja Katolik
Yesus akan tetap utuh, meskipun tinggal sedikit saja. Yesus berjanji bahwa Kebenaran tidak pernah bisa berubah atau dikalahkan. Mereka yang memisahkan diri dari Gereja di saat-saat
ini dengan mengorbankan doktrin
Gereja, bahkan meski mengikuti seorang paus,
tidak lagi bersatu dengan Gereja yang benar.
Berdoalah
memohon rahmat untuk mengenali Kebenaran. Kemenangan adalah milik Tuhan. Yang perlu anda lakukan adalah percaya pada Kebenaran, sehingga anda bisa menghindari perangkap
yang dipasang untuk mencuri jiwa anda. Jangan biarkan sebuah
doktrin palsu untuk diterapkan pada anda,
meski jika anda dituduh (secara salah) bersikap kurang toleran, tak memiliki kasih sayang, tidak
mengasihi, tidak menghormati hak asasi manusia, dan terlalu cepat menghakimi secara tidak adil. Semoga Yesus membuka
mata anda terhadap tipuan yang mungkin
sudah berada dekat dengan anda atau
terhadap kebohongan yang mungkin disajikan
dengan ‘setengah-kebenaran’, dengan perkataan yang bermakna ganda; dan semoga Tuhan tidak
membiarkan pemimpin palsu untuk memecah-belah Gereja. Berdoalah memohon rahmat pembedaan, sehingga anda
tidak akan pernah menyangkal Kebenaran. Bersikaplah teguh dalam keyakinan anda akan
Firman ilahi, Ajaran-ajaran Gereja, dan Sakramen-sakramen. Betapapun banyaknya
Gereja Yesus diserang, Allah tidak akan pernah mengizinkannya untuk dimusnahkan
(mimpi St John Bosco yang terkenal tentang perang dalam Kapal Petrus hendaknya
diingat disini). Mungkin ada rencana licik sedang berlangsung untuk menyesatkan
anda ke dalam kemurtadan besar, meterai pertama dari Kitab Wahyu, dan itu akan
menjadi penipuan terbesar dalam sejarah; maka periksalah segala sesuatu yang
disampaikan kepada anda mulai sekarang dan ke depan nanti, meski oleh Paus
Francis. Karena
manusia
tidak pernah bisa hidup dari roti saja, tetapi hanya pada Firman Tuhan yang benar. Menolak atau mengabaikan bahkan satu doktrin Iman
sekalipun adalah mengingkari dan
meninggalkan Kristus sendiri, seperti yang dilakukan oleh Yudas. Umat
beriman harus selalu waspada terhadap
setiap agenda yang mungkin mau merubah atau mengabaikan doktrin
demi alasan modernitas dan relativisme.
Bagi umat Katolik dan
orang yang berkehendak baik, saya mengatakan
: kewaspadaan diperlukan sekarang! Jangan biarkan kebohongan dari sumber didalam Gereja untuk menipu anda,
dan janganlah mempertahankan loyalitas yang sesat. Ikutilah
Firman Allah seperti yang ditetapkan sejak awal. Janganlah
terjatuh kepada penampilan kelemah-lembutan yang palsu, yang
dilakukan untuk membela hak-hak mereka yang berusaha agar kehidupannya yang berdosa bisa
diterima, sementara mereka menentang
Hukum-hukum Allah dan yang kini
mungkin akan segera menerima persetujuan
dari Gereja untuk terus melakukannya.
Ketahuilah ini: jika Paus membawa Gereja
menuju bidaah, maka doktrin-doktrin Gereja akan tetap benar. Dan
bagaimana umat beriman akan bisa berkata apa yang
terjadi -- jika ada ajaran-ajaran baru
mengklaim bahwa Yesus membenarkan dosa, maka
Anda akan tahu ini adalah dusta.
Yang benar adalah bahwa Yesus selalu dan jelas membenci
semua dosa, dengan tegas, meskipun Dia mengasihi
si pendosa. Dan Yesus tidak
pernah akan berkompromi atas
kebenaran-Nya!
Penutup
Paus Francis,
jika Anda berniat untuk mengakomodasi
doktrin iman kepada dunia sekuler dan
busuk saat ini atau bahkan untuk menghilangkan penekanan
atas suatu doktrin tertentu untuk menghasilkan sikap toleransi terhadap dosa,
maka Gereja tidak akan bergabung
dengan anda, dan umat beriman tak akan mau mengakui anda. Tindakan kemurtadan semacam itu akan membatalkan kepausan anda. Saya
menghimbau agar anda kembali kepada panggilan anda yang sebenarnya, agar secara
aktiv menjaga dan mempromosikan doktrin
suci dan dengan
itu membentuk para penginjil yang
merupakan saksi hidup yang otentik dari Iman, untuk
membentuk orang-orang kudus dari
milenium Kristiani yang ketiga.
Dalam kesempatan ini saya
hanya mendorong seluruh umat Katolik untuk mengasihi dan mematuhi anda, Paus Francis, dan
dalam segala hal yang berkaitan dengan Iman
yang benar; tapi saya juga mendorong umat beriman untuk menjadi lebih sadar dan waspada dengan tanda-tanda zaman. Paus Francis, jika
anda masih tetap akan memutuskan untuk mengizinkan semua perubahan didalam
doktrin, maka hirarki
yang sah dari Gereja akan menyadarkan umat beriman yang setia terhadap masalah-masalah itu
secara jelas saat itu dan bagaimana
kita harus menanggapi dengan itikad yang baik. Jika tidak, hanya kasih, ketaatan, dan
doa-doa yang tercurah bagi anda, Paus Francis, namun umat
beriman akan tetap benar dan
waspada menyaksikan tanda-tanda zaman
dari nubuatan yang sudah ada di tangan.
Hormat
kami dalam Kristus
Kelly Bowring