Sebuah tanggapan atas kritik Mark
Miravalle terhadap MDM : Bagian 1
oleh Arthur Policarpio
Artikel ini adalah bagian pertama dari dua artikel untuk menanggapi
tulisan Dr Mark Miravalle
yang menyalahkan nubuat dan pesan yang diberikan oleh Tuhan kita kepada penglihat
Irlandia "Maria Kerahiman Ilahi". Pada artikel ini,
kita membahas tiga (3) alasan keberatan yang diajukan oleh Dr Miravalle mengenai pesan-pesan itu.
Keberatan 1 : Munculnya nabi palsu
Pada tanggal 11 Februari 2012, tepat satu tahun sebelum
pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Maria Kerahiman
Ilahi menerima pesan ini dari
Yesus:
WakilKu
yang kudus dan malang, Paus Benediktus XVI, akan digulingkan dari Tahta Suci di
Roma. Tahun lalu, puteriKu, Aku telah mengatakan kepadamu adanya persekongkolan
didalam lorong-lorong Vatikan. Sebuah rencana untuk menghancurkan WakilKu yang
kudus telah dibuat sejak 17 Maret 2011 dan hal ini akan terlaksana karena ia
sudah dinubuatkan.
Tepat satu
tahun setelah pesan itu, Paus
Benediktus XVI membuat tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya
: mengundurkan diri dari kepausan. Keadaan yang menyelimuti pengunduran
dirinya telah menyulut berbagai pertanyaan : Mengapa Paus mengundurkan
diri di tengah ‘Tahun Iman’ yang dicanangkannya sendiri? Dia menyatakan
pengunduran dirinya pada tanggal 11
Februari 2013, dan hanya dua minggu setelah
itu, pengunduran dirinya mulai
berlaku - mengapa begitu tiba-tiba?
Pada tanggal 12 April 2012, Yesus memberikan pesan
yang luar biasa ini kepada MDM : "PausKu yang terkasih, Benediktus XVI adalah Paus yang benar yang
terakhir di dunia ini... Paus berikutnya
akan dipilih didalam Gereja Katolik, namun dia adalah nabi palsu itu.”
Adalah kalimat inilah dari
pesan yang diberikan kepada MDM yang telah
menyebabkan banyak orang Katolik yang berkehendak baik
serta para teolog terkemuka, seperti Dr Miravalle,
menolak pesan-pesan itu. Dr Miravalle, dalam tinjauan kritisnya, mengatakan:
Pesan itu secara langsung bertentangan
dengan ajaran Katolik mengenai legitimasi
dari Paus yang dipilih secara sah. Pesan tersebut menyiratkan
bahwa ‘anti-paus’ bisa muncul dari sebuah konklaf yang valid, yang
merupakan sebuah posisi yang salah atau ‘sesat’. Pesan ini
selanjutnya juga mengatakan, secara deduksi, bahwa Paus Francis sebenarnya
adalah ‘Nabi Palsu.’
Di bawah ini, saya memberikan 7 (tujuh) alasan yang diharapkan bisa menunjukkan kepada
pembaca bahwa nubuat di atas tentang munculnya ‘Nabi Palsu’ adalah mungkin dan bisa dipercaya :
1. Antipaus.
Sejarah Gereja Katolik penuh dengan laporan mengenai
adanya ‘antipaus’ yang bersaing untuk merebut tahta kepausan. Anti-paus pertama
kali muncul di abad ke-3. Selama terjadinya ‘Skisma Dunia Barat’, ada tiga orang
paus bersaing untuk merebut tahta kepausan.
2. Antipaus didalam tindakan.
Ada
contoh historis yang dicatat tentang paus di masa lalu yang mungkin telah dipilih
secara sah oleh konklaf, dan yang tetap bertindak sebagai ‘antipaus’ didalam
kata dan perbuatan. Salah satu paus tersebut adalah Paus Bonifasius VIII, yang
memaksa pendahulunya, Paus St Celestine V, untuk mengundurkan diri setelah menjabat
sebagai paus hanya selama lima bulan saja. Celestine V adalah paus terakhir
dalam sejarah Gereja yang mengundurkan diri, sebelum pengunduran diri Paus
Benediktus XVI. Kemudian Paus Bonifacius VIII memasukkan Celestine V ke dalam
penjara, dalam kondisi yang sangat sepi dan tidak pantas bagi seorang mantan
paus. Celestine V akhirnya meninggal di penjara setelah 10 bulan disitu.
Buku-buku sejarah banyak berisi kutipan perkataan dan perbuatan Paus Boniface
VIII - obsesinya atas kekuasaan duniawi, yang memaksa para pemilik tanah untuk
meninggalkan tanah mereka dan membagikan tanah-tanah ini kepada para kerabatnya,
dan banyak lagi perbuatan tidak pantas lainnya sebagai ‘Wakil Kristus’ di dunia.
Penting juga untuk dicatat bahwa Benediktus XVI telah mengunjungi makam Paus St.Celestine
V beberapa kali sebelum pengunduran dirinya yang sebenarnya - seolah-olah hal
itu menunjukkan kepada kita akan kisah yang dialami oleh Celestine V, dan
situasi di balik pengunduran dirinya.
3. Tangan tersembunyi dari Masoneria.
Pada pergantian
abad, Paus Pius XII menyita beberapa dokumen
dari sebuah rumah milik kaum masonik yang berisi rincian mengerikan
dari rencana sekte rahasia
itu untuk menghancurkan Gereja Katolik
dengan merasuki jajaran tertinggi Gereja dengan Freemason. Tujuannya, seperti
yang dinyatakan didalam dokumen ‘Alta Vendita’, adalah untuk ‘mengolah dan menumbuhkan paus sesuai
dengan kebutuhan kita’. Pada pergantian
abad, mereka hampir mencapai tujuannya, karena
dengan hanya melalui intervensi yang dilakukan pada menit
terakhir didalam konklaf, oleh seorang
Kardinal yang mewaspadai gerakan kaum masoneria itu, hingga
bisa mencegah Kardinal Rampolla untuk
terpilih menjadi paus. Kemudian diketahui bahwa Kardinal Rampolla
adalah menjadi anggota tingkat tinggi
dari Satanic, sebuah sekte dari gerakan mason.
4. Menguatkan nubuatan-nubuatan dari penampakan-penampakan
Maria yang terkenal
Banyak
penampakan Bunda Maria terkemuka telah menubuatkan tentang ‘zaman akhir’ – yaitu
saat-saat menjelang Kedatangan Kedua Yesus – serta ‘Kemurtadan Besar’ yang akan
terjadi di dalam Gereja. Pesan-pesan Bunda Maria yang diberikan kepada Fr.
Gobbi dari Gerakan Imam Maria (memiliki imprimatur dan nihil obstat dari Gereja)
mengatakan secara eksplisit bahwa pada akhir zaman nanti, ‘manusia kedurhakaan’
akan duduk di kursi Petrus, dan akan ‘menciptakan sebuah gereja palsu’ dengan
menggabungkan gereja ini dengan agama-agama lain. Anne Catherine Emmerich Terberkati
memperingatkan adanya perpecahan yang besar didalam Gereja selama saat-saat
zaman akhir itu, serta adanya ‘hubungan yang aneh" antara dua paus, dimana
salah satunya akan memimpin sebuah gereja palsu. Di Akita, Bunda Maria memperingatkan
bahwa akan terjadi sebuah perpecahan besar didalam Gereja, dimana ada ‘uskup
melawan uskup, kardinal melawan kardinal ... ‘ . Di La Sallette, Bunda Maria juga
memperingatkan krisis ini yang akan memasuki Gereja selama saat-saat zaman akhir.
Mungkinkah semua penampakan dan pesan nubuatan ini adalah palsu? Atau apakah
semua pesan dari surga ini, yang diberikan kepada beberapa orang, adalah dimaksudkan
untuk memperingatkan kita tentang kejahatan terbesar dan penipuan yang akan
menimpa Gereja selama saat zaman akhir ini?
5. Kitab
Injil telah menubuatkan munculnya nabi palsu
Kitab Wahyu
memperingatkan bahwa selama saat-saat
zaman akhir itu, Antikris dan Nabi Palsu
akan muncul dan akan menipu banyak
sekali anak-anak Allah: "Dan aku melihat, dari mulut naga
dan dari mulut binatang
dan dari mulut nabi palsu itu tiga roh najis keluar yang menyerupai."(Wahyu 16:13).
Pada akhirnya, Tuhan berkata bahwa Dia akan menang, dan bahwa Antikris dan
Nabi Palsu akan dikalahkan: "Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama
dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan
matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda
dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang."(Wahyu 19:20).
Selain itu, Kitab Daniel memperingatkan
bahwa pada saat zaman akhir itu, ‘pembinasaan
keji’ itu akan berlangsung didalam Gereja, dan ‘korban sehari-hari’ (mengacu pada Misa Kudus) akan dihapuskan. Hal ini sejalan dengan nubuat-nubuat yang diberikan kepada MDM, serta pesan-pesan yang diberikan kepada Fr. Gobbi oleh Bunda Maria,
yang memperingatkan bahwa Nabi Palsu itu akhirnya akan menghapuskan korban sehari-hari Misa Kudus dengan menyangkal kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi melalui perubahan didalam kata-kata konsekrasi.
6. Bukan
bermaksud untuk memecah-belah Gereja
Pesan-pesan MDM tidak mengajak kita untuk
memberontak terhadap Gereja. Sebaliknya, ia memanggil
kita untuk tetap setia kepada
Gereja dan hirarki. Pesan-pesan itu, bagaimanapun juga, jelas bernubuat bahwa
perubahan besar di Gereja akan segera terjadi -
perubahan dalam sakramen-sakramen,
Misa Kudus, Ekaristi, toleransi terhadap dosa – semuanya dilakukan dengan kedok ‘modernisasi’ Gereja
Katolik. Semua ini akan berujung pada terciptanya sebuah ‘gereja dunia tunggal’ yang baru, modern, yang akan
menyangkal kehadiran nyata dari Yesus dalam Ekaristi, dan ia akan menggabungkan Gereja Katolik dengan agama-agama lain. Setelah hal ini terjadi, Yesus memanggil kita untuk tetap setia dan benar kepada Gereja – yaitu Gereja yang BENAR dan Iman yang BENAR.
7. Penggenapan
atas nubuatan akan menjadi bukti atas benar tidaknya nubuatan itu.
Pada akhirnya, penggenapan atau tidak digenapinya nubuatan akan membuktikan
ataupun menyangkal pesan-pesan yang diberikan. Apakah
bijaksana untuk mengabaikan nubuat-nubuat
ini secara langsung - dengan begitu banyaknya nubuatan lain yang menguatkan
dan mengatakan hal yang sama? Bagaimana
jika nubuatan ini benar? Adalah
bijaksana untuk memperhatikan kisah
orang-orang pada masa Nuh dulu
– dimana banyak orang yang menertawakannya dan tidak
percaya pada nubuatan yang diterimanya.
Akhirnya, ketika Banjir
Besar yang dinubuatkan itu menjadi
kenyataan, dan mereka tidak siap, dan mereka menjadi hancur. Sementara itu,
orang-orang yang percaya pada nubuatan
itu, mereka telah siap dan diselamatkan.
Keberatan 2: "Penolakan atas pentingnya evaluasi
Gereja terhadap pesan yang ada"
Dr Miravalle
mengatakan bahwa ‘pesan-pesan itu menolak
pentingnya penyelidikan Gereja dan penilaian selanjutnya
atas keasliannya.’ Miravalle berkata
bahwa si penglihat harus menyerahkan kepada otoritas Gereja
untuk mengadakan penyelidikan yang tepat,
sebelum menyebarkan pesan-pesan ini.
Berikut adalah beberapa tanggapan terhadap keberatan diatas:
1. Tak
ada penyelidikan resmi dari Gereja yang dilakukan terhadap pesan-pesan yang
diberikan kepada seluruh nabi di sepanjang sejarah keselamatan.
‘Hirarki Gereja’ pada saat Yesus dulu –
yaitu orang-orang Parisi dan Saduki -
benar-benar menyangkal Firman Allah itu sendiri. Tidak ada penyelidikan Gereja atas nubuatan yang diterima oleh Nuh, Yehezkiel, Yesaya. Apakah
nubuat-nubuat ini tidak benar karena ia tidak
mengalami penyelidikan yang resmi oleh hirarki Gereja? Allah selalu mempersiapkan
dunia bagi peristiwa-peristiwa penting sepanjang
sejarah melalui para nabi-Nya.
Jika Yesus sungguh datang kembali di saat generasi kita ini,
bukankah sudah logis untuk mengasumsikan bahwa Tuhan akan mempersiapkan kita
bagi peristiwa yang paling penting ini melalui
nabi akhir zaman ini (MDM)?
2. Sebuah tim investigasi yang berpotensi menyimpang.
Adanya tim investigasi yang dibentuk untuk menyelidiki
MDM ini akan berpotensi
menyimpang, karena banyak bagian-bagian
dari pesan-pesan ini yang berhubungan langsung dengan kebusukan internal
yang ada didalam Gereja karena terjadinya infiltrasi masoneria dalam jajarannya. Jika memang
masoneria telah menyusupi jajaran
Gereja, maka investigasi terhadap
MDM hampir pasti akan melarang pesan-pesan ini oleh
kelompok-kelompok masonik yang ada didalam Gereja, yang berusaha menghentikan upaya Allah
untuk campur tangan dan memperingatkan kita agar kembali pada jalur yang benar. Hal ini seperti sebuah kasus
di pengadilan, di mana terdakwa
dan hakim/juri adalah
satu dan sama.
3. Urgensi untuk menyebarkan pesan-pesan
ini.
Jika penyelidikan Gereja dilakukan, ia akan membutuhkan
waktu beberapa dekade untuk membuat penilaian terhadap pesan-pesan ini (seperti
pengalaman masa lalu telah menunjukkan) - sehingga hal itu akan mengalahkan
seluruh tujuan Allah untuk memberikan pesan kepada umat manusia secepat mungkin
karena besarnya urgensi dari pesan-pesan ini. Jika Yesus memang datang kembali
dalam generasi kita saat ini, sebagaimana dikuatkan oleh banyak penampakan
Maria kontemporer dan pewahyuan-pewahyuan pribadi, maka penyelidikan selama
puluhan tahun tidaklah dapat diberikan. Contoh kasusnya adalah Medjugorje.
Lebih dari 40 juta peziarah telah mengunjungi tempat suci disitu, sejumlah
besar pertobatan dan penyembuhan ajaib telah dilaporkan, banyak sekali panggilan
religius telah lahir – namun sampai 30 tahun setelah awal penampakan di tempat
itu Gereja masih belum juga memberikan kesimpulan atas penyelidikannya. Jika
otoritas Gereja menghentikan anak-anak penglihat dari Medjugore untuk mewartakan
dan menyebarkan pesan-pesan Bunda Maria sejak saat awal penampakan, maka kita
tidak akan memiliki manfaat apapun dari seluruh buah-buah spiritual yang indah
yang kita lihat hari ini yang berasal dari Medjugorje.
4. Buah-buah spirituil
akan menjadi salah satu dasar
yang penting untuk menentukan kebenarannya.
Jika pesan yang diberikan kepada MDM adalah benar berasal dari Allah,
maka ia akan menyebar luas melalui
kuasa Roh Kudus. Sebuah
contoh yang baik adalah Medjugorje
– devosi telah menyebar ke seluruh
dunia, meski tanpa persetujuan yang resmi dari Gereja.
Contoh lain adalah pesan yang diberikan oleh Bunda Maria kepada
imam Italia Fr. Stefano Gobbi. Tidak
ada penyelidikan resmi Gereja pada awal pesan/lokusi.
Namun, pesan-pesan ini telah melahirkan Gerakan Imam Maria dan
umat awam di seluruh dunia yang mencakup
ratusan imam dan uskup, serta jutaan awam
yang setia.
Contoh lainnya adalah di Filipina, di mana devosi kepada Bunda Maria sebagai Pengantara Segala Rahmat telah berkembang - terutama
adalah akibat dari penampakan Bunda
Maria pada tahun 1950 di Lipa, Filipina. Penampakan itu telah dinyatakan oleh
Gereja sebagai bukan bersifat atau berasal dari sesuatu yang supranatural. Namun hal ini tidak menghentikan orang-orang untuk berbondong-bondong
datang ke Lipa, dan pernyataan
Gereja itu tidak menghentikan devosi kepada Maria Mediatrix
untuk terus berkembang.
Dalam semua
kasus ini, jika Gereja telah
melangkah tepat pada awal pesan
tersebut terjadi, dan kemudian
Gereja melarang pesan-pesan itu untuk disebar-luaskan (sambil menunggu penyelidikan lengkap telah selesai), maka pesan-pesan
itu tidak akan pernah memiliki kesempatan
untuk menyebar dan menghasilkan
buah rohani yang sekarang
kita lihat hari ini di Medjugorje,
Gerakan Imam Maria dan umat awam, Lipa, dan
banyak lagi yang lainnya. Bahkan, sebenarnya kita perlu untuk memberikan waktu bagi
pesan-pesan itu untuk menyebar, untuk
melihat apakah ia akan menghasilkan buah spirituil
yang berupa pertobatan, doa, penyembuhan,
dll.
Keberatan 3 : Buah-buah spirituil
Dr Miravalle
mengatakan bahwa pesan-pesan
MDM ditandai dengan ‘tidak adanya buah-buah
kristiani yang otentik yang berupa kedamaian spirituil, sukacita,
dan kepercayaan, dan kasih;
sebaliknya pesan-pesan MDM hanya menghasilkan rasa takut, kecemasan, serta
hal-hal negativ lainnya yang sangat menonjol’.
Selanjutnya, mengenai nada bicara serta karakter dari pesan-pesan yang diberikan kepada MDM,
Dr Miravalle mengatakan:
‘nada-nada yang menumbuhkan rasa takut, kemarahan, tuduhan,
dan bencana, adalah
menjadi tema utama yang ditempatkan didalam kata-kata Allah Bapa dan Yesus.’
Di bawah ini adalah empat (4) tanggapan
terhadap keberatan diatas:
1. Kekeliruan
dalam melakukan generalisasi yang terburu-buru
Kesalahan diatas dalam logika dikenal sebagai
‘generalisasi yang terburu-buru’, yang pada dasarnya membuat kesimpulan berdasarkan bukti
yang tidak cukup - biasanya
hal itu berupa pembuatan kesimpulan
berdasarkan survei pada sebuah kelompok
kecil yang tidak cukup untuk mewakili
seluruh populasi. Kesalahan seperti itu adalah ‘logika yang salah’, dan kesimpulan
yang dibuat dengan menggunakan logika
yang salah adalah salah. Contoh dari kesalahan
ini adalah sebagai berikut. Seseorang berjalan melalui sebuah kota untuk pertama kalinya. Dia melihat 10 orang,
dan semua mereka adalah anak-anak.
Orang itu kemudian menyimpulkan bahwa tidak ada orang dewasa di kota itu.
Argumen Dr
Miravalle dalam masalah pesan-pesan MDM adalah
sama seperti ini. Dia secara acak
mengambil beberapa kalimat dari pesan-pesan yang ada, kemudian dengan dasar
beberapa kalimat itu dia menyimpulkan (tanpa
mempertimbangkan keseluruhan pesan-pesan yang diberikan)
bahwa seluruh pesan itu memiliki karakter tertentu – yaitu tidak adanya kasih,
menyulut ketakutan, dll. Hal ini sangat tidak benar, sebab jika seluruh
pesan-pesan yang ada dibaca secara hati-hati - bukan hanya memetik beberapa kutipan saja -
akan menunjukkan bahwa pesan-pesan itu sebenarnya penuh dengan kasih dan perhatian.
Pesan-pesan
MDM adalah penuh dengan pengharapan – ia berbicara tentang rencana Allah untuk
campur tangan di saat-saat zaman akhir ini untuk menyelamatkan anak-anak-Nya
dari cengkeraman si jahat. Ia berbicara tentang kasih - bahwa Tuhan, dengan kerahimanNya,
tidak akan meninggalkan kita dalam masa-masa sulit, dan akan campur tangan secara
tegas untuk menyelamatkan ciptaan-Nya.
Berikut adalah beberapa kutipan dari pesan pertama dari Yesus yang
diberikan kepada MDM pada tanggal
9 November 2010, yang memberi
kita gambaran umum dan maksud dari Kitab Kebenaran:
Aku sangat
mengasihi kamu semua hingga Aku menyerahkan hidupKu bagimu. Apakah kamu telah
lupa akan hal ini ? Melalui Kerahiman IlahiKu Aku meminta kamu semua untuk
kembali kepadaKu untuk yang terakhir kalinya. Melalui kerahimanKu Aku kembali
ke dunia, berusaha menolongmu, agar kamu melihat kedalam hatimu dan mencari
kebenaran itu. Jangan biarkan si penipu untuk menghancurkan kamu. Carilah
kebenaran. Kasih, kasih yang murni, adalah jalan menuju Kerajaan BapaKu.
Tolong,
ingatlah akan Kerahiman IlahiKu. Aku mengasihi masing-masing dari kamu.
Berdoalah memohon pengampunan sekarang. Ulurkankah tanganmu dan biarlah Aku
menuntunmu menuju Kerajaan BapaKu. Aku sedang kembali ke dunia seperti yang
dinubuatkan. Saat itu sedang mendekat dengan begitu cepatnya sehingga banyak
orang yang tidak siap.... Aku memintamu untuk mendengarkan dan mengikuti SabdaKu.
Aku mengasihi kamu semua. Aku memintamu untuk berdoa demi pertobatan sebelum
saat Akhir Zaman itu yang sudah hampir tiba. Aku tidak berniat untuk
menakut-nakuti para pengikutKu, tetapi Aku meminta kamu semua saat ini untuk
menyelamatkan jiwa-jiwa.
Bagaimana bisa
pesan di atas oleh Miravalle sendiri dikatakan sebagai ‘nada yang menimbulkan, kemarahan, tuduhan, dan, bencana?’ Jika seseorang
membaca pesan di atas dengan
tulus dan rendah hati, dia
tak bisa tidak, akan hanya merasakan
kasih Yesus - tetapi
pada saat yang sama, juga merasakan urgensi
didalam panggilan-Nya untuk bertobat.
2. Yesus selalu berbicara tentang
Kebenaran, seringkali dengan kasar, meski hal itu menyakitkan
Salah satu keberatan Dr Miravalle terhadap pesan
yang diberikan kepada MDM adalah bahwa bagi
Miravalle, ‘pesan-pesan ini penuh dengan hal-hal yang negatif ... berisi kecaman dan tuduhan,
didalam kata-kata dan ekspresi yang
menggambarkan secara keliru atas belas
kasihan yang tak terbatas dan cinta
dari Bapa kepada Putera’.
Kita telah membahas sebelumnya mengapa tulisan di atas adalah penalaran yang salah - itu adalah sebuah kesalahan ‘generalisasi yang terburu-buru’ yang tidak mempertimbangkan keseluruhan isi pesan-pesannya, melainkan hanya melihat beberapa bagian saja dan membawanya keluar
dari konteks.
Namun, aspek
lain dari tulisan di atas adalah bahwa Miravalle, pada dasarnya, mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak bisa berbicara dengan cara seperti ini - Yesus tidak dapat berbicara kasar
tentang ‘tuduhan dan penghakiman’.
Jika kita melihat kepada
Kitab Injil, meskipun, kita akan
menyadari bahwa Yesus selalu
berbicara mengenai kebenaran melawan dosa, seringkali dengan keras dia ‘menuduh dan menyalahkan’. Dia
juga sangat keras terhadap orang-orang Parisi dan Saduki (lihat Matius 3:7-10):
"Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang
mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan
datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah
mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu : Abraham adalah bapa kami !
Karena aku berkata kepadamu : Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham
dari batu-batu ini ! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang
tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang kedalam api.”
Kita tidak boleh lupa bahwa meski Tuhan itu adalah penyayang, Dia
juga adil, dan dalam keadilan-Nya, Dia akan
menghukum dosa. Ada banyak,
banyak contoh lain dari Yesus dalam Kitab
Injil yang berbicara dengan nada keras
(Matius 9:47): "Dan jika matamu menyesatkan
engkau, cungkillah. Lebih baik
bagimu untuk masuk ke dalam Kerajaan
Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua namun dicampakkan ke
dalam neraka ... "
Yesus bahkan
melebihi kata-kata saja dalam mengutuk dosa orang-orang Parisi (Markus 11: 15-17):
“...sesudah Yesus masuk ke Bait Allah mulailah Dia
mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkanNya dan Dia tidak
memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. lalu
Dia mengajar mereka, kataNya :”Bukankah ada tertulis : RumahKu akan disebut
rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kami ini telah menjadikannya sarang
penyamun”.
Jika kita akan
menerapkan kriteria Dr Miravalle itu (Yesus
tidak bisa berbicara dengan keras
dan melontarkan ‘tuduhan dan penghakiman’),
maka kita akan menyimpulkan
bahwa ayat-ayat di atas tidak bisa datang dari Yesus!
Pada saat ini kita melihat dosa-dosa yang
mengerikan yang bahkan tidak
pernah ada di zaman orang-orang Parisi dulu, dan yang menangis dan
memohon kepada Tuhan untuk membalas dendam : aborsi, homoseksualitas, kultus setan, pemujaan setan,
pornografi ... daftar ini bisa
diperpanjang terus. Kondisi saat ini jauh, jauh
lebih buruk dibandingkan dengan zaman orang-orang Parisi
dulu. Siapakah kita ini
hingga boleh memberikan pembatasan atas nada dan gaya bahasa dari Putera Allah itu hingga
layak untuk diberlakukan bagi saat ini?
3. Rasa takut yang suci terhadap Pengadilan
Ilahi dari Allah adalah bermanfaat bagi jiwa-jiwa kita
Ya, kadang-kadang
Kebenaran itu menyakitkan. Ya, kadang-kadang Peringatan-peringatan
juga melukai. Ya, Keadilan
Allah juga dapat menyebabkan rasa takut dalam diri kita - dan memang seharusnya
begitu, jika kita menjalani kehidupan
yang berdosa, dan beresiko kehilangan hidup kita untuk selamanya.
Jika anda melihat seorang teman berjalan menuju sebuah tebing, dia lupa bahwa dirinya bisa jatuh dan mati,
tidakkah anda akan berteriak, menjerit, dan memintanya
untuk merubah jalannya?
Rasa takut yang suci - terutama dalam kasus di
mana ada risiko kehilangan jiwa
kita selamanya – adalah baik. Kenyataannya, masalah
di dunia saat ini adalah sebaliknya:
orang-orang justru tidak lagi takut
akan konsekuensi dari dosa. Orang-orang tidak lagi takut akan neraka.
Banyak orang tidak lagi percaya pada hukuman kekal didalam neraka – bahkan beberapa
sampai berjalan jauh hingga benar-benar
memeluk neraka, dan menyembah setan melalui masoneria dan praktik-praktik ‘new age’.
Jika anda adalah
Tuhan, dan anda melihat ada miliaran
anak-anak anda tidak mempedulikan
jiwa mereka dan dan mereka berjalan menuju
ke neraka karena cara hidup mereka saat ini, tidak akan anda mencoba untuk membangunkan anak-anak anda dan mencoba untuk kembali menyalakan rasa takut yang kudus
ini dalam hati mereka ?
3. Buah-buah spirituil
Dr Miravalle
berpendapat bahwa buah-buah spiritual ‘secara substansial tidak ada didalam pesan-pesan itu." Pada intinya, Miravalle mengatakan bahwa
pesan-pesan yang diberikan kepada MDM tidak menumbuhkan
buah dan manfaat spirituil apapun. Sekali lagi,
ini adalah logika yang salah - generalisasi terburu-buru.
Ya, kita mungkin menghadapi beberapa orang yang belum menerima buah spirituil apapun setelah membaca pesan-pesan ini - tetapi adalah logika yang
salah jika menganggap bahwa semua
orang adalah seperti itu.
Apakah Dr
Miravalle telah berbicara kepada setiap orang
yang telah membaca pesan-pesan
MDM - dan telah menemukan bahwa tidak satupun dari mereka menerima buah spirituil itu? Satu-satunya cara untuk menyimpulkan secara benar bahwa pesan-pesan
ini tidak menuntun kepada satupun buah spiritual adalah dengan melakukan survei global kepada
setiap orang yang telah membacanya,
dan kemudian menentukan bahwa tidak ada satupun buah spirituil yang diperoleh
orang-orang yang telah membaca pesan-pesan ini.
Sebaliknya, ada banyak, banyak sekali orang yang telah bersaksi bahwa dirinya disentuh oleh pesan-pesan ini, dan yang telah menerima panggilan untuk berpuasa,
berkurban dan berdoa. Berikut adalah
beberapa kesaksian dari orang-orang mengenai pesan-pesan yang diberikan kepada
MDM (sebagaimana tercantum dalam bagian ‘komentar’ dari tinjauan buku yang diterbitkan mengenai Kitab Kebenaran):
Mae Diamez-Isidto (August 16, 2013): “Dulu aku adalah
seorang ‘Thomas yang ragu’ sampai aku membaca pesan-pesan MDM, berdoa
Perjuangan, doa Rosario Kudus, serta kaplet Kerahiman Ilahi, untuk mengalahkan
keraguanku. Aku adalah seorang Katolik sejak lahir dan ketika bertumbuh besar
aku selalu menyedihkan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi kemudian aku mencariNya dan
kini aku telah berhasil menemukanNya. Aku sedang menantikan KedatanganNya Yang
Kedua.”
Hellenious Kwekunab Dadzie (24 Agustus 2013): "Aku benar-benar kewalahan dan menyesali dosa-dosaku, aku adalah orang
berdosa dan tidak layak, tetapi
aku mohon kepadaMu Tuhan untuk mengampuni
kesalahanku. Tuhan kasihanilah
aku. Ijinkanlah aku berada di antara orang-orang
yang menantikan kedatanganMu yang kedua. Amin. "
Laura Javier Real "Allah mengasihi kita semua ! itu
sebabnya ia memperingatkan kita
untuk melakukan sesuatu sebelum hal
itu terjadi .. Kasih Yesus adalah murni
dan sederhana ! Kita hanya perlu untuk bersama-sama dan mendaraskan doa-doa kepada Tuhan dan kepada Bunda Terberkati ! Kepada para kudus dan para malaikat di surga, sehingga setan
akan bisa dihancurkan selamanya dan berhenti mengganggu
anak-anak Allah di dunia ! Terpujilah
Allah selama-lamanya. Amin."
4. Panggilan kepada doa
Yesus mendorong
kita untuk sering mengikuti Misa Kudus, devosi kepada Ekaristi, serta doa Rosario
dan Chaplet Kerahiman
Ilahi setiap hari. Berikut ini adalah beberapa dari sekian
banyak ajakan untuk berdoa yang bisa
ditemukan didalam pesan-pesan MDM :
Biarlah
Aku mengingatkan semua anak-anakKu di mana saja untuk berdoa kaplet Kerahiman
IlahiKu setiap hari. Berdoalah juga, termasuk semua iman Kristiani, Rosario
Suci kepada IbuKu yang terkasih, karena doa yang kuat ini akan melemahkan kuasa
Setan atas anak-anakKu. (13 Juni 2011)
Kesabaran, doa hening setiap hari,
membentuk kelompok-kelompok doa, berdoa kaplet Kerahiman Ilahi setiap hari,
berpuasa, dan doa Rosario Kudus kepada IbuKu yang terkasih, merupakan formula
yang ampuh untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. (10 August 2011)
“...keajaiban Ekaristi Kudus hadir di
semua tabernakel di seluruh dunia untuk memenuhi jiwamu yang kosong dan
kelaparan dengan KehadiranKu”. (14
April 2011)
Salah satu buah spirituil yang paling penting dari Pesan-pesan ini adalah koleksi ‘Doa-doa Perjuangan’ dimana Yesus mendorong kita untuk
mendaraskannya setiap hari. Jika seseorang sungguh-sungguh membaca Doa Perjuangan itu, maka dia akan bisa melihat dan merasakan adanya tangan Ilahi yang
menyelimuti kata-kata didalam doa-doa
itu. Banyak sekali orang yang sudah mulai berdoa Doa Perjuangan ini.
Bahkan, ada beberapa imam, biarawati, dan umat awam yang bertindak
dengan memperbanyak doa-doa ini, dengan biaya sendiri, dan berusaha dengan mengurbankan waktu mereka yang berharga, untuk menyebarkan
doa ini kepada banyak orang.
Surga yang baru dan Bumi yang baru
Sebuah tanggapan atas kritik Mark
Miravalle terhadap MDM : Bagian 2
By
Arthur Policarpio
Artikel
ini merupakan kelanjutan dari tanggapan penulis atas
kritik Dr Mark Miravalle terhadap pesan-pesan yang diberikan kepada MDM. Dalam artikel ini
kami menanggapi pendapat Dr Miravalle bahwa ‘suatu bentuk ajaran sesat yang dikenal sebagai Milleniarism hadir dalam
beberapa pesan-pesan ini."
Miravalle menguraikan hal
itu dalam artikelnya, dikutip kata demi kata di bawah ini:
Milleniarisme menegaskan bahwa
akan ada waktu selama ‘1000 tahun’ pemerintahan Yesus
di dunia (pesan 9 April 2012), dimana selama
waktu itu tidak akan ada paus
di bumi, melainkan sejenis kepausan spiritual
dimana Santo Petrus akan memimpin Gereja dari surga atas sejenis ‘surga di bumi’ (lihat
pesan 89, 124, 141,
88, 109, 111,
251, 258). Gereja
Katolik telah mengutuk milenarianisme
ini dan konsep ‘periode
tahun 1000’ di mana Yesus akan memerintah
atas sebuah ‘surga dunia’ (lihat
Katekismus Gereja Katolik, n. 676).
Apakah Milleniarisme itu ? Dan mengapa Gereja mengutuknya?
Pertama, marilah kita
memahami dengan jelas: Apa
sebenarnya Milleniarisme dan
mengapa ia dikutuk oleh Gereja?
Milleniarisme (dari "milenium", bahasa Latin untuk ‘seribu
tahun’) adalah keyakinan oleh beberapa
pemeluk Kristen bahwa akan ada ‘surga di bumi’
di mana Kristus akan memerintah selama 1000 tahun - sebelum
KedatanganNya Yang Kedua dan penghakiman
akhir atas seluruh umat manusia. Keyakinan ini terutama berasal dari Kitab Wahyu 20:1-6.
Seperti yang ditunjukkan oleh Mark Miravalle, Gereja
Katolik mengutuk Milleniarisme.
Secara khusus, Katekismus menolak keyakinan bahwa akan ada surga di bumi, di mana Yesus secara jasmani akan
memerintah menjelang KedatanganNya Yang Kedua dan Penghakiman Akhir itu.
Berikut
adalah kutipan dari
Katekismus Gereja Katolik (n. 676) tentang hal
ini:
Penipuan Antikristus sudah mulai di dunia
setiap kali ada pernyataan diajukan
yang mengajak kita untuk menyadari dalam
sejarah, bahwa terdapat pengharapan
mesianis yang hanya dapat
direalisasikan melampaui sejarah,
melalui penilaian eskatologis. Gereja
telah menolak pemalsuan ini bahkan dalam
bentuknya yang telah dirubah, bahwa akan ada kerajaan seperti itu demi
alasan milleniarisme, terutama bentuk politik ‘yang secara
intrinsik menyimpang’ dari mesianisme
sekuler.
Apakah Milleniarisme
didapatkan didalam pesan-pesan MDM?
Karena itu menurut Milleniarisme
:
1.
Yesus secara jasmani akan datang lagi
sebelum KedatanganNya Yang Kedua.
2. Dia akan memerintah di bumi secara jasmani sebelum
saat Penghakiman Akhir.
Apakah
Yesus, melalui MDM, memberitakan
Milleniarisme? Jawabannya adalah TIDAK. Yesus dengan
jelas mengatakan bahwa:
1.
Dia tidak akan
datang lagi secara jasmani menjelang KedatanganNya Yang Kedua.
2. Dia tidak akan memerintah
di bumi secara jasmani menjelang Penghakiman Akhir.
Dalam pesan 9 Januari
2012 kepada MDM, Yesus mengatakan dengan jelas bahwa zaman
damai yang baru akan terjadi setelah
KedatanganNya Yang Kedua:
KedatanganKu Yang Kedua akan mengakhiri siksaan yang kau
tanggung selama ribuan tahun di dunia. Begitu besarnya Peristiwa Yang Mulia ini
hingga tak ada orang yang tidak melenguh karena takjub dan kagum ketika Aku
nampak di langit. Kamu dari generasi
ini dipilih untuk memanfaatkan perjalanan ini bersamaKu menuju SurgaKu yang
baru, selama Zaman Damai itu, dimana Aku memerintah.
Tak seorangpun yang dikecualikan. Tidak satu jiwapun
dibiarkan jatuh kedalam jerat itu. Inilah keinginanKu yang terbesar, untuk
membawa kamu semua bersamaKu menuju KerajaanKu. Kemuliaan inilah yang
dinantikan umat manusia sejak kematianKu di salib.