“Anak-anak yang terkasih, hari ini hati keibuanku memanggil kamu
semua untuk menuju kepada doa, menuju relasi pribadi dengan Allah Bapa, menuju kebahagiaan
didalam doa kepadaNya. Allah Bapa tidaklah berada jauh darimu, dan Dia bukannya
tidak dikenal olehmu. Dia menyatakan DiriNya kepadamu melalui Puteraku, dan memberimu
Kehidupan, yaitu Puteraku sendiri. Karena itu anak-anakku, janganlah kamu tergoda
dengan memisahkan dirimu dari Allah. Berdoalah. Janganlah berusaha untuk memisahkan
keluarga dan masyarakat dari Dia. Berdoalah. Berdoalah agar hatimu dibanjiri dengan
kebaikan yang hanya bisa berasal dari Puteraku saja, yang merupakan Kebaikan
sejati. Hanya hati yang dipenuhi dengan kebaikan saja yang bisa memahami dan menerima
Allah Bapa. Aku akan terus menuntun kamu. Secara khusus aku memintamu untuk tidak
menghakimi para gembala. Anak-anakku, apakah kamu lupa bahwa Allah Bapa yang memanggil
mereka ? Berdoalah. Terima kasih”.
Mirjana berkata :”Aku tak pernah berkata apa-apa sebelumnya, tetapi tahukah
anda, saudara-saudaraku laki-laki dan perempuan, bahwa Bunda Allah ada bersama
kita ? Masing-masing dari kita hendaklah bertanya ‘Apakah aku layak menerima hal
ini ?’. Aku mengatakan hal ini karena amat sulit bagiku untuk melihat dia (Bunda
Maria) bersedih dan menderita, karena kenyataannya, kita masing-masing terus
mencari keajaiban-keajaiban, tetapi tidak mau melakukan keajaiban didalam diri
kita sendiri”.