Thursday, August 25, 2016

LDM, 21 Agustus 2016



PESAN DARI PERAWAN MARIA TERKUDUS
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
AUGUST 21, 2016




Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

DENGAN SEBUAH TINDAKAN KASIH, SAAT INI, MANUSIA HARUSLAH MENYADARI BETAPA JAUH DIRINYA DARI ALLAH DAN KEMUDIAN MEMPERBAIKINYA SEGERA, KARENA INI ADALAH SEBUAH KESALAHAN YANG BESAR.

Saat ini manusia sedang bergerak kian kemari dalam sebuah khayalan yang membuatnya tidak mau mendengarkan suara RajaNya dan Allahnya, di dalam hatinya.

Saat ini sikap yang irrasional berkuasa. Sabda Ilahi telah jatuh ke tanah yang gersang yang bersedia menyambut segala macam pemikiran; inilah irrasionalisme di dalam instink kebrutalan.

Hatiku sedih sekali karena jauhnya jarak antara anak-anakku dari Puteraku, hingga Hatiku berdarah. ANAK-ANAKKU MERASA CEMAS DALAM MENGHADAPI PENDERITAAN TERTENTU ATAU PERBUATAN YANG SALAH, NAMUN MEREKA TIDAK BEREAKSI, TIDAK MAU MEMPERBAIKI DIRI.

Anak-anakku telah memilih melakukan penyelewengan hingga membuat hati mereka menjadi beku dan keras. Penyelewengan akan menyuburkan lahan spirituil dalam hati manusia dengan kebusukan yang irrasional, yang hanya menghasilkan buah-buah pencobaan yang tak bisa dikalahkan.

Kekasihku, sebagian besar umat manusia hidup di dalam materialisme, dan sedikit sekali yang bersifat spirituil. Kamu tidak tertarik pada sisi spirituil, dan kamu bertumbuh secara materiil; kamu tidak mau berhenti sejenak untuk merenung bahwa tubuh harus dipertahankan dengan ‘sesuatu’, seperti halnya jantung berdenyut di dalam tubuh, ‘sesuatu’ yang harus ada yang mempertahankan organisme spirituil.

ANAK-ANAK, KAMU MEMILIKI SEBUAH JIWA, JIWA MEMPERTAHANKAN TUBUH DAN JIWA ITULAH YANG HARUS KAU SELAMATKAN AGAR KAMU MEMPEROLEH SURGA.
MEMBERI MAKAN JIWA ADALAH JALAN BAGIMU AGAR MEMILIKI IMAN KEPADA TRITUNGGAL YANG MAHAKUDUS

Anak-anak, kamu tidak tahu bahwa kamu memiliki jiwa! Kamu telah melupakan hal itu. Dan aku mengingatkan kamu saat ini.

Aku tidak memanggilmu kepada iman yang kosong. Aku memintamu untuk menghidupkan imanmu. Aku memintamu untuk memandang ke dalam dirimu sendiri, menghentikan gejolak indera agar bisa memenuhi hati, penalaran, pikiran dan ide, dengan kebesaran dan kebutuhan akan Tritunggal Yang Mahakudus.

Anak-anak yang terkasih,

ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA KEBENARAN DAN DIA TETAP HADIR, APAKAH KAMU MENYADARINYA ATAU TIDAK. Dia tetap hadir di dalam kerahasiaan pikiran, penalaran, dan di dalam hati. Inilah keakraban yang kau miliki dengan Bapa, Putera dan Roh Kudus, YANG MEMBERIMU RASA KASIH TERHADAP KEBENARAN; DENGAN CARA INI KAMU AKAN SELALU BERJALAN MENUJU KEBAIKAN.

Manusia harus mengenal dirinya sendiri, dia harus sadar bahwa jiwa itu merupakan sesuatu yang lebih dalam daripada sekedar berkata ‘aku memiliki jiwa’, dan menegaskan kalimat itu tanpa memiliki kejelasan, tanpa pengertian dan pengetahuan, dan membiarkan setan mengelola segala harta spirituil manusia. Ketika makhluk manusia tidak mempedulikan pengetahuan akan Allah, maka jiwa yang spirituil itu menjadi buta dan menyatu dengan apa yang bersifat sementara.

Anak-anak yang terkasih,

BERUSAHALAH UNTUK BERSIFAT SPIRITUIL DAN HIDUPLAH DENGAN MERINDUKAN ALLAH…
SATUKANLAH DIRIMU DENGAN PENGETAHUAN AKAN PUTERAKU, KEHIDUPAN DI DALAM KESERUPAAN DENGAN PUTERAKU, AGAR KAMU DIPERBAHARUI, DAN AGAR PIKIRANMU BERSIH DENGAN SEGALA KETIDAK-MURNIAN DAN HAUS AKAN ALLAH.

Umat manusia telah dipenuhi dengan kejahatan. Pikiran manusia tak menemukan saat istirahat. Manusia larut di dalam nafsu-nafsu sexual, manusia telah berubah menjadi makhluk daging melulu, dimana disitu dia meletakkan hatinya dan menemukan kenikmatan.

Kepadamu anak-anakku,

Aku memanggilmu kepada kehidupan meditasi yang lebih dalam, menjauhkan dirimu dari penyimpangan yang demikian besarnya, yang membuatmu selalu terpapar kepada berbagai pencobaan…

Aku memintamu untuk lebih bersifat spirituil, karena disitu kamu akan memandang ke dalam dirimu, dimana Allah berada.

Anak-anak yang terkasih, hanya ketika kamu telah menutup pintumu bagi segala sesuatu yang berasal dari dunia ini dan hidup di dalam kebahagiaan duniawi, maka kamu akan sadar bahwa kamu sungguh mengasihi dengan kesadaranmu yang dituntun oleh Kebijaksanaan yang muncul keluar dari Roh Kudus.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

JIWA ITU TAK BISA MATI. JANGANLAH KAMU KEHILANGAN KEHIDUPAN KEKAL.

Jalanilah setiap saat dari hidupmu seolah itu adalah saatmu yang terakhir. Janganlah kamu menempuh jalan yang sesat; janganlah kamu memandang dengan satu mata kepada saudaramu dan mengkritiknya; janganlah kamu mencari jarum di tumpukan jerami untuk menyalahkan jarum itu. Kamu harus berusaha semakin bersifat spirituil. Kuatkanlah imanmu agar kamu tidak terjatuh. 
Kuatlah kamu dan berteguhlah di dalam iman, karena saat ini bukanlah saat untuk bersikap suam-suam kuku.

Banyak dari anak-anakku telah dikuasai oleh setan, mereka itu dirasuki, mereka menyerang segala sesuatu yang bisa mengingatkan mereka atau yang mewakili Puteraku dan aku.

Tak seorangpun yang boleh percaya bahwa dirinya tahu segala sesuatu. Janganlah kamu merasa lebih tinggi. Kerendahan hati memberi manusia kesadaran akan asal usulnya sebagai anak-anak Allah; orang yang rendah hati tahu bagaimana mengasihi, bermurah hati, mengampuni, memiliki kebijaksanaan. Kerendahan hati memberi kepada manusia apa yang tak bisa diberikan oleh buku-buku, gelar, pengalaman, karena semua itu dicemari oleh kesombongan, mencemari dan menghancurkan apa saja yang menghalangi jalannya.

Kekasihku, inilah saat ketika umat manusia memasuki penderitaan secara perlahan namun pasti, terus berjalan menuju perjumpaan dengan cawan penderitaannya. Anak-anakku, para utusanku, jiwa-jiwa mistik milikku, yang mewartakan Sabda Ilahi dan yang telah dipercayakan oleh Puteraku kepadaku, terutama pada saat-saat ini, kamu selalu dilindungi oleh para malaikatku. Janganlah kamu membuat mereka menderita lebih dahulu, seperti halnya orang-orang yang menimbulkan penderitaan kepada sarana-saranaku, karena besarlah tanggung jawabnya dan semakin perlahan perjalanan menuju perjumpaan terakhir dengan Puteraku. “…ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Mt 7,2) …

Anak-anak yang terkasih, janganlah kamu sombong terhadap orang yang sederhana. Ketika orang yang sederhana itu melihat kamu tak berdaya di pinggir jalan, dia akan mengulurkan tangannya kepadamu agar kamu bisa terus berjalan. Sebaliknya, orang yang congkak akan bersedih dan merasa malu.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, seluruh alam semesta ini mengalirkan energi. Setiap anak-anakku memancarkan kebaikan atau kejahatan dari dalam dirinya, di dalam ruang dan waktu. Kebaikan atau kejahatan berada dalam saat-saat yang menentukan.

Saat ini kejahatan berlimpah ruah, mengundang bahaya-bahaya besar bagi bumi, bahaya yang sedang mendekat dari arah angkasa. Bumi sendiri telah berada pada titik didihnya, memuntahkan segala macam kejahatan yang ditimbun oleh umat manusia: akan terjadi berbagai penderitaan, kesedihan, teror…

Manusia telah bertindak melawan Kehendak Ilahi. Karena itu aku meminta anak-anakku agar kuat secara spirituil, melarutkan dirinya di dalam pengetahuan akan Karya-karya Ilahi, hingga setiap saat jiwa selalu ingin lebih menyerupai Puteraku dan tidak menyukai dunia ini.

ORANG-ORANG KUDUS…  YA, AKU MENGINGINKAN ORANG-ORANG KUDUS!

KEKASIH, LARUTKANLAH DIRIMU DI DALAM KARYA-KARYA ILAHI YANG AKAN MENUNTUNMU SEMAKIN BERSIFAT SPIRITUIL, MENIKMATI KEBAIKAN, MELAKUKAN KEBAIKAN DAN MEMBAWA KEBAIKAN KEPADA SESAMAMU.

JANGANLAH LUPA BAHWA BAPA YANG KEKAL MEMBERIKAN SEGALA SESUATU, DAN DIA INGIN AGAR APA YANG DIBERIKANNYA ITU MEMULIAKAN DIA.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, kamu harus naik semakin tinggi, agar roh hidup di dalam Terang Ilahi. Jangan biarkan setan mencuri damaimu, kasihmu, imanmu, ketenanganmu. Jadilah cerdik, tolonglah satu sama lain untuk menempuh jalan yang sama.

LIHATLAH, KEMANA KAMU BERJALAN, PERHATIKANLAH APA YANG ADA DI SEKITARMU, APAKAH SEMUA ITU MENOLONGMU BERTUMBUH? APAKAH HAL ITU MEMBUATMU SEMAKIN MENURUN?

Dari Rumah Bapa kamu menerima segala kebaikan yang kau pergunakan dan kau butuhkan, asalkan kamu mau memintanya dengan kerendahan hati.

Anak-anak, berdoalah bagi Jerman, warganya menderita karena kejahatan, mereka akan menjadi orang-orang yang bersedih dan ketakutan.

Anak-anak, berdoalah bagi Hungaria, alam akan menyiksanya dengan bengis.

Anak-anak, berdoalah bagi Chili, ia akan berguncang keras.

Anak-anak, berdoalah bagi satu sama lain, wabah penyakit sedang menyebar cepat ke seluruh bumi.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Kamu tidak akan ditinggalkan, pasukan para malaikat tetap ada bersamamu. Ketahuilah bahwa kehendak bebas manusia telah menyulut berbagai peristiwa. Kamu akan diperiksa keadaan dirimu (Peringatan). Pemurnian itu akan turun ke bumi, suhu dari seluruh bumi akan menurun, rasa dingin menusuk hingga tulang-tulang tubuhmu.

SADARILAH ANAK-ANAKKU, SEMAKIN SPIRITUIL SUATU MAKHLUK, SEMAKIN DEKAT DIA KEPADA TRITUNGGAL YANG MAHAKUDUS.

JANGANLAH MENCARI KEKUASAAN, CARILAH PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN.
JADILAH KASIH YANG BISA MEMPERTAHANKAN PANDANGAN PUTERAKU KE ARAH BUMI.

Terimalah berkatku.

Bunda Maria

Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.


Komentar-komentar sarana (visiuner)

Saudara-saudari,

Betapa besar Kebijaksanaan yang diberikan Bunda Maria melalui panggilan ini.

Kemarahan bertumbuh dimana-mana, ia menyebar seperti debu di tengah badai pemberontakan umat manusia.

Manusia, dengan berpaling membelakangi Allah, berada dibawah pengaruh setan, yang menjadikan manusia sebagai mangsanya, dan setan tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan inilah yang terjadi ketika kita menyaksikan orang-orang bertindak keras terhadap sesamanya.

Umat manusia terus bertindak tanpa memikirkan tanda-tanda yang sedang diterimanya saat ini. Manusia mudah sekali lupa dan disesatkan, dan tanda-tanda itu terus terjadi tanpa diketahui, tanda-tanda dari Surga yang bertujuan untuk membuat manusia waspada.

Bunda Maria memanggil kita untuk menjadi lebih bersifat spirituil, agar kita selalu menyatu dengan Allah, dan pada saat yang sama meninggikan jiwa kita serta memisahkannya dari hal-hal duniawi.

Bunda Maria memanggil kita untuk semakin spirituil, naik semakin tinggi, mengesampingkan sesuatu yang bisa menghambat perjalanan spirituil kita, karena saat bukan lagi menjadi saat.

Amin.